-->

Minggu, 02 Maret 2025

Lestarikan Tradisi dan Budaya Bali, Walikota Jaya Negara hadiri Lomba Ngelawar dan Gebogan Banjar Geladag


Laporan Reporter : Wah / Hum Dps

Denpasar , Bali Kini  - Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara meninjau Lomba Ngelawar dan Gebogan Banjar Geladag rangkaian dari Hut Ke-56 Tahun, Sekaa Teruna Ria Remaja Jaya Kusuma, Minggu (2/3). 


Kegiatan yang berlangsung di Banjar Geladag, Pedungan melibatkan 9 kelompok peserta Lomba Ngelawar dan 6 kelompok Lomba Gebogan. Hadir dalam kesempatan ini Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Anggota DPRD Provinsi Bali, A.A. Gede Agung Suyoga, A.A. Istri Paramita Dewi, I Gusti Ngurah Gede Marhaendra Jaya, Plt. Camat Denpasar Selatan, Ni Komang Pendawati, Lurah Pedungan, Kade Hermanto serta seluruh peserta. Tampak Walikota Jaya Negara, serta tamu undangan lainnya berbaur bersama peserta Lomba Ngelawar dan Gebogan. Jaya Negara juga ikut mencicipi lawar buatan peserta.


Seusai menyerahkan sertifikat juara, Walikota Jaya Negara menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan lomba Ngelawar dan Gebogan yang dilaksanakan Sekaa Teruna Banjar Geladag, Pedungan. Hal ini sebagai implementasi Visi- Misi,

Mewujudkan Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju. 


"Festival Budaya Geladag salah satu cermin dari pelaksanaan Visi Misi Denpasar kreatif Berwawasan Budaya yang menguatkan tradisi dalam kegiatan bermasyarakat terlebih dalam era kecepatan teknologi saat ini," ujar Jaya Negara.


Lebih lanjut disampaikan bahwa Visi-misi yang kami bangun serta program prioritas yang direncanakan, digerakkan oleh Weda Wakya Vasudaiva Khutumbakam yang mengandung makna dalam kehidupan ini kita semua bersaudara. Semua sektor kehidupan harus diselesaikan dengan paras paros sarpanaya, salunglung sabayantaka. Semua persoalan yang kita hadapi, mari kita selesaikan bersama-sama dan Menyama Braya, seraya menambahkan bahwa lomba Ngelawar yang digelar oleh anggota STT juga sebagai bentuk implementasi dalam pelestarian Tradisi dan Budaya Bali.


Sementara Ketua Sekaa Teruna Ria Remaja Jaya Kesuma, Banjar Geladag, Komang Yuda Saputra didampingi ketua panitia Hut ke- 56, I Made Yoga Dwipayana Putra Menyampaikan kegiatan Hut Sekaa Teruna tahun ini menggelar Festival Budaya Geladag yang kita kenal dengan "Fesbug". "Tahun ini kita kemas dengan berbagai kegiatan dan ada juga kegiatan lomba ngelawar yang melibatkan anggota regu warga banjar adat, sekaa teruna dan lomba gebogan dari ibu-ibu PKK Banjar Geladag," ujarnya. 


Lebih lanjut disampaikan sebelumnya pada tanggal 19 Januari pihaknya menggelar Fun Futsal, pada tanggal 26 Januari diadakan turnamen ceki untuk umum se-Bali, dan pada tanggal 16 Februari Jalan Santai. "Pada akhir lomba Ngelawar juga digelar magibung bersama, serta kami mengucapkan terima kasih kepada Walikota Denpasar yang telah hadir dan ikut serta mencicipi sekaligus "megibung" bersama peserta dan anggota stt dan pkk pada kegiatan lomba ini," ujarnya. (Prokopimdps/Wah)

Bupati Kembang Hartawan Kutip Ajaran Bung Karno, Sampaikan Pidato Perdana di Rapat Paripurna DPRD Jembrana


Laporan Reporter : Tim Liputan 

Jembrana , Bali Kini - Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan menyampaikan pidato pertama pada rapat paripurna IV DPRD Jembrana masa persidangan II Tahun Sidang 2024/2025, Sabtu (1/3).



Bupati Kembang Hartawan yang didampingi Wabup Patriana Krisna mengutip pesan Bung Karno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni 1945 di sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Kembang - Ipat berjanji akan hadir mewakili semua golongan tidak hanya memperjuangkan satu golongan saja.


"Kita hadir sebagai pemimpin untuk semua masyarakat Jembrana, bukan kelompok ataupun golongan. Ini penting saya sampaikan di awal kepemimpinan kami untuk merajut dan menjahit kembali kebersamaan serta semangat gotong royong masyarakat Jembrana, setelah mungkin sebelumnya terkotak-kotak karena perbedaan pandangan politik selama pesta demokrasi, Pilkada lalu," ucapnya.


Bagi Kembang, kemenangan pilkada hanya kemenangan elektoral saja. 

"Kemenangan sejati itu adalah bagaimana kita bisa mewujudkan kesejahteraan rakyat, itulah kemenangan sejati,” ucapnya.


Bupati Kembang Hartawan mengatakan bahwa visi dan misi yang telah disusun dari proses kontemplasi dan diskusi panjang dan mendalam bersama Wabup Ipat dan tim perumus, dan ini merupakan kristalisasi dari aspirasi para buruh, petani, nelayan, pengusaha, pekerja swasta, wiraswasta, tenaga pendidik, generasi muda/milenial/Gen-Z, pelaku UMKM, pelajar dan seluruh masyarakat Jembrana elemen serta mempertimbangkan potensi dan permasalahan yang dihadapi daerah. 

“Rumusan visi yang kami rancang adalah sebuah cita-cita besar tentang arah dan tujuan Jembrana 5 (lima) tahun ke depan: "Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana dalam Bali Era Baru di Kabupaten Jembrana menuju Jembrana Maju, Harmoni, dan Bermartabat dengan Membangun Manusia, Alam, dan Budaya,” ungkapnya.


Visi itu untuk menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya, mewujudkan kehidupan krama Bali, khususnya di Jembrana, yang sejahtera dan bahagia sekala-niskala menuju kehidupan krama dan gumi Bali, khususnya krama dan gumi Jembrana sesuai dengan Prinsip Trisakti Bung Karno : Berdaulat secara Politik, Berdikari secara Ekonomi, dan Berkepribadian dalam Kebudayaan, melalui pembangunan secara terpola, menyeluruh, terencana, terarah, dan terintegrasi dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan nilai-nilai Pancasila 1 Juni 1945." Melalui upaya tersebut, diharapkan terwujud Jembrana Maju, Harmoni, dan Bermartabat.


Kemudian, visi itu lanjutnya dapat dijabarkan ke dalam empat misi.

Diantaranya mewujudkan masyarakat Jembrana yang berdaya saing dan mandiri, Menjaga alam dan lingkungan untuk menghadirkan ekosistem hijau .

Ketiga, Menjaga agama, budaya, adat, dan tradisi Jembrana. Kemudian terakhir untuk Mewujudkan pelayanan publik yang responsif, adaptif, dan inovatif.


"Empat misi akan dituangkan kedalam delapan bidang dimana didalamnya terdapat 24 program unggulan ," paparnya.


Dalam lima tahun ke depan, Kembang menginginkan gerbong besar pemerintahan ini berjalan satu komando, dalam satu tarikan nafas yang sama. Tidak ada yang jalan tanpa arah dan tujuan demi menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat Jembrana. 


" Karena itu pertemuan pada hari ini menjadi momentum yang sangat penting untuk menyatukan persepsi, arah langkah, dan frekuensi kita semua," imbuhnya. 



Kembang menyadari memimpin Jembrana lima tahun kedepan tidaklah mudah. 

Ada pengurangan pendapatan transfer pusat ke daerah baik berupa DBH, DAU, DAK, maupun Dana Desa. 

DAU Bidang Pekerjaan Umum, berkurang mencapai 21 milyar lebih dan DAK Irigasi berkurang hampir 8 milyar. Selain itu, ada juga potensi penurunan Bagi Hasil Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dari Provinsi.

Ada potensi penurunan pendapatan hingga Rp25 milyar lebih. Bahkan, ada wacana pusat untuk menghapus BPHTB. 


Sementara dari sisi beban kata Kembang, terdapat beban hutang Rumah Sakit Umum Negara yang mencapai kurang lebih 29 milyar, beban operasional rumah tenun, pabrik coklat, anjungan cerdas rambut siwi, anjungan konservasi, sirkuit di pengambengan, dan biaya operasional lainnya.


"Ini semua menjadi tantangan kita ke depan, tetapi kita tidak boleh menyerah,” tegasnya. 


Untuk itu, Pihaknya mengajak seluruh jajaran untuk melakukan langkah-langkah memaksimalkan pendapatan daerah seperti PAD, DAK, BKK, DBH, dan Insentif Fiskal, di luar DAU. Termasuk mengubah mindset untuk berpikir bagaimana cara mencari/mengasilkan uang, bukan hanya bagaimana cara menghabiskan uang.


“Artinya, kita harus mampu menggali sumber-sumber pendapatan daerah, utamanya PAD tanpa membebani masyarakat kecil. Kita harus melakukan langkah-langkah intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber PAD,” imbuhnya.


 Selain menggenjot pendapatan, langkah lainnya adalah melakukan efisiensi belanja.

Salah satunya, rasionaliasi susunan perangkat daerah, menerapkan konsep Miskin Struktur Kaya fungsi dengan mengurangi 4 sampai 5 perangkat daerah.


"Kita sudah hitung ada penghematan hingga Rp 6 milyar. Ada TPP yang bisa kita hemat, sewa mobil, biaya listrik, air, ATK, perjalanan dinas, dan belanja operasional lainnya ," tegasnya.


Diakhir pidatonya, Kembang menyimpulkan Mengurus Jembrana butuh kebersamaan, tidak bisa bekerja sendiri. Ia tidak ingin menunda untuk bekerja, ingin secepat mungkin dapat melaksanakan program unggulan yang telah dijanjikan untuk masyarakat terlaksana sebelum 100 hari masa kepemimpinan.


"Saya juga minta kepada jajaran birokrasi untuk selalu mengembangkan kompetensi dan profesionalisme serta menjaga kinerja yang baik. Perangkat daerah kita ajak bekerja keras agar sesegera mungkin dapat melakukan langkah-langkah konkrit untuk mengeksekusi program-program tersebut,” pungkasnya.


PERBASI Bangli Gelar Turnamen Basket Di GOR Nyoman Wisnu Bangli


Laporan Repoter : Tim Liputan Bangli 

Bangli, Bali Kini -  Kepala Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Bangli Komang Pariatha membuka Perbasi Bangli Cup 2025 yang bertempat di Gelanggang Olahraga Nyoman Wisna Jalan Kapten Mudita Lc Uma Bukal Bangli Sabtu, (1/3/25). Tampak hadir dalam kegiatan itu Ketua DPRD Bangli Ketut Suastika, Ketua Harian KONI Bangli, Pengurus dan anggota Perbasi Bangli, serta undangan terkait lainnya. 


Dalam kesempatan itu ketua Panitia Perbasi Bangli Gusnindra menjelaskan bahwa latar belakang dari kegiatan ini mengingat cabor basket merupakan salah satu cabang olahraga yang populer baik di tingkat nasional maupun internasional. Olah raga basket saat ini banyak digemari oleh masyarakat khususnya generasi muda. Maka dari itu, "kami Perbasi Bangli membuat suatu kegiatan yang dapat dijadikan sebagai media penyalur bakat remaja terutama di bidang olahraga", ungkapnya.


Ditambahkannya, sebagai suatu organisasi wajib melaksanakan kegiatan yang salah satunya adalah melaksanakan kejuaraan serta sebagai wadah untuk mengapresiasi dan mengembangkan olah raga bakat.  Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan prestasi dan memupuk sportivitas antar peserta ke jenjang yang lebih tinggi dan juga untuk meningkatkan tali persaudaraan dan hubungan antar peserta.


Kadisdikpora dalam sambutanya mengucapkan banyak terima kasih kepada Perbasi Bangli yang sudah melaksanakan kejuaraan Perbasi Bangli Cup ini. Kami berharap  semoga kreativitas daya kreasi dan potensi di Bangli semakin berkembang baik dari sisi sanpras  maupun potensi olahraganya. 

Harapannya dengan dilaksanakan turnamen ini, maka bisa menyaring bibit bibit unggul terutama di bidang olahraga basket. 

"Pemkab Bangli sudah membangun yang namanya Sport Center, sehingga perkembangan Olah raga di kabupaten Bangli bisa terus berkembang dan maju", jelas komang pariarta. 


untuk diketahui bahwa Perbasi Cup 2025 ini di ikuti oleh 35 tim yang terdiri dari kelompok usia (ku) -10 mix atau campuran 9 tim, ku-12 Putra 9 tim, ku-12 Putri 8 tim, ku-16 Putra 4 tim, ku-16 putri 5 tim. Tim tersebut berasal dari masing-masing klub serta sekolah yang ada di Kabupaten Bangli. 

Perbasi Bangli Cup 2025 dilaksanakan selama dua (2) hari, mulai dari hari ini (1/3) sampai besok (2/3/25).

Sate Susu Masih Ciri Khas di Pasar Takjil Kampung Jawa


Laporan Reporter : Jro Ari 

Denpasar, Bali Kini  - Setiap bulan puasa tiba, Pasar Takjil  Kuliner Ramadhan di kawasan Masjid Raya Baiturrahman, kampung Jawa Desa Wanasari, Denpasar Utara, menjadi jujukan warga untuk ngabuburit, sebagaimana terpantau Minggu (02/03). 

Hal ini sudah berlangsung sejak tahun 2010 lalu. Dimulainya pasar Takjil ini hingga menjadi salah satu tempat untuk berburu makanan dan jajanan menu buka puasa yang murah meriah dan enak.

Sebagai tempat jual makanan buka puasa lokasi ini tak hanya didatangi warga sekitar, namun warga dari luar kampung juga banyak menuju lapak makanan dan minuman yang diinginkan. Meski ramai dan berdesakan, mereka rela antri dan setia menunggu pesanannya makanan yang diinginkan.

Kegiatan ini pun telah menjadi rutinitas di pasar Kuliner Ramadhan Masjid Raya Baiturrahman, Wanasari, Denpasar atau yang lebih dikenal dengan nama Kampung Jawa. Menurutnya, para pedagang yang membuka lapak di tempat ini didominasi warga asli dari Desa Wanasari, Denpasar.

Yang menjadi khas dari kuliner di Pasar Takjil ini adalah adanya pedagang sate susu sapi dan itu hanya ada ditempat ini. Hingga kini menu satenya pun semakin beragam seperti sate lilit, sate sumsum, sate usus, sate lidah, sate daging pedas yang semua berbahan dasar daging sapi. Harga yang dibanderol pun terbilang terjangkau, yakni dari Rp 2 ribu hingga Rp 3 ribu per tusuknya. 

Salah satu pengunjung, mengaku sejak awal puasa hingga sekarang telah kerap datang untuk berburu takjil dan lauk pauk, karena banyak tersedia berbagai ragam kuliner. "kami tak perlu repot masak lauk pauk untuk berbuka puasa. Disini juga nyaman berbelanja, makanan dan kuliner di sini lebih bervariasi. Di sini juga lebih komplit dan harganya cukup terjangkau," aku pembeli yang tinggal dikawasan Pidada, Ubung.

Klarifikasi, Ini Sebab Harga Tiket Taman Tirtagangga Dinaikkan


Laporan Reporter : I Gusti Ayu purnamiasih 

Karangasem, Bali Kini -
Dengan perencanaan dan pertimbangan matang yang dirancang selama 6 bulan, Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) Taman Tirtagangga kini resmi melakukan penyesuaian harga tiket, dengan kenaikan harga rata-rata Rp. 10.000 - Rp. 20.000,-/ tiket. Berlaku dari tanggal 1 Maret 2025.


Ketua Badan Pengelola Tirtagangga, Anak Agung Made Kosalya ditemui pada Minggu (2/3/2025) mengatakan, penyesuaian harga tiket ini sebanding dengan fasilitas yang ada di Taman tersebut. "Jika dulu, untuk berenang tamu harus membayar lagi didalam secara terpisah, namun sekarang sudah include. Kami juga telah membangun museum yang dapat memberikan edukasi sejarah. Itu sudah include didalam tiket kami. Selain itu penataan Taman Tirtagangga juga pelayanan para staff yang telah kami tingkatkan, kami rasa harga tiket itu sudah sangat sesuai dan wajar," Tandas Kosalya. 


Berikut update harga tiket masuk ke Taman Tirtagangga yang ada di Desa Ababi, Kecamatan Abang, Karangasem ini. Bagi wisatawan domestik dewasa dari harga lama Rp.35.000,- menjadi Rp. 45.000,- namun khusus yang ber-KTP Bali tetap Rp. 35.000,-.Sedangkan bagi Warga Negara Asing (WNA) Dewasa ialah Rp.90.000,- dan anak 5-12 Tahun Rp. 45.000,-. Tak hanya itu, Taman Tirtagangga juga memberikan harga spesial bagi para WNA yang telah lanjut usia yakni 65 tahun ke atas, diharga Rp. 70.000,- saja. 


"Untuk penyesuaian harga tiket tidak semerta-merta kami naikkan begitu saja, sebelumnya sekitar 3 Bulan yang lalu kami telah memberitahu kepada Dinas Pariwisata Kabupaten Karangasem, ASITA, dan PHRI, imbuhnya. 


Kosalya berharap, dengan adanya penyesuaian harga tiket ini dapat berdampak baik tidak hanya untuk Taman Tirtagangga sendiri yang mengayomi para staff yang bekerja, namun juga masyarakat luas dan pemerintah daerah sendiri. "Kewajiban selain BPJS Ketenagakerjaan dan lain-lain bagi para staff kami, untuk pajak sendiri kami tetap tertib, menyetorkan sebanyak 10 persen. Itu tetap kami lakukan," Katanya. 


Sementara, penyesuaian tiket ini tidak berdampak terhadap kunjungan wisawatan. "Kunjungan kami masih tetap tinggi, tetap di angka 1.000-2.000 wisatawan/hari. Untuk kemarin saja sekitar 1.600 orang," Imbuhnya. 

FGD Museum Pustaka Lontar Dukuh Penaban Bahas Pelestarian Warisan Budaya untuk Generasi Mendatang


Laporan Reporter ; I Gusti Ayu Purmamiasih

Karangasem, Bali Kini – Rangkaian Festival, Museum Pustaka Lontar Dukuh Penaban menggelar Forum Group Discussion (FGD)  pada Sabtu (1/3/2025) bersama para ahli, dan diikuti oleh 30 orang peserta yang terdiri dari budayawan, sastrawan, seniman, serta aktivis lontar. Acara yang di inisiasi oleh Yayasan Karya Bhuana Lestari ini, menyoroti pentingnya menjaga kelestarian naskah lontar agar tetap relevan bagi generasi mendatang. Acara ini menghadirkan empat narasumber yang ahli dalam bidangnya, yakni Sugi Lanus, Adi Wicaksono, Made Adnyana Ole, serta Jero Penyarikan Duuran Batur/I Ketut Eriadi Ariana.


 Adi Wicaksono mengkritisi fenomena masyarakat yang lebih mementingkan tren visual di media sosial yang cepat berlalu. Ia menegaskan bahwa nilai-nilai dalam lontar harus diaktualisasikan secara konsisten dan jangka panjang agar tetap hidup dalam budaya dan praktik masyarakat.


Sementara, Jero Penyarikan Duuran Batur, I Ketut Eriadi Ariana menjelaskan bahwa tata kelola khazanah lontar harus berbasis pada tiga pilar utama, yaitu perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan. Perlindungan mencakup konservasi, inventarisasi, pengarsipan, dan digitalisasi, sementara pengembangan berfokus pada kajian naskah, apresiasi teks, dan alih media. Pemanfaatan lontar diarahkan pada penguatan karakter, inovasi, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.


Jero Penyarikan menekankan bahwa pelestarian lontar tidak bisa dilakukan sendiri, melainkan memerlukan kolaborasi berbagai pihak, termasuk lembaga pendidikan, masyarakat adat, komunitas, dan pemerintah. Dukungan regulasi dari pemerintah sangat diharapkan agar upaya pelestarian dapat berjalan secara sistematis dan berkelanjutan.


Sementara, Ketua Yayasan Karya Buana Lestari, I Nengah Suarya berharap diskusi tersebut dapat meningkatkan kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga lontar sebagai bagian darid identitas budaya. "Dengan sinergi antara berbagai elemen masyarakat, lontar dapat terus lestari dan beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan nilai-nilai budayanya," Tandasnya. 

Jumat, 28 Februari 2025

Pasikian Yowana Karangasem Audiensi dengan Disbudpar, Bahas Peran Pemuda dan Pengembangan Pariwisata


Laporan Reporter : I Gusti Ayu Purnamiasih 

Karangasem, Bali Kini – Pasikian Yowana Karangasem dipimpin Manggala, I Made Arda Oka mengadakan audiensi dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Karangasem, Jumat (28/2/2025). Pertemuan ini diterima langsung oleh Kepala Dinas Budpar Karangasem, Putu Eddy Surya Artha. 


Dalam audiensi, Kadis Kebudayaan menegaskan bahwa pihaknya tetap berharap yowana dapat terus bergerak aktif dan memiliki kegiatan sendiri. Ia juga siap untuk tetap bersinergi antara yowana, Majelis Desa Adat (MDA), dan Dinas Kebudayaan dalam menjalankan segala aksi rencana kedepannya. 


Sementara, Manggala Pasikian Yowana Karangasem, I Made Arda Oka juga menyoroti pentingnya peran pemuda dalam memajukan pariwisata Karangasem. Dengan potensi wisata yang sangat kaya, yowana diharapkan dapat lebih aktif dalam melestarikan adat dan tradisi, terutama di tengah tantangan banyaknya pemuda yang merantau. Saat ini, hanya sekitar 40-50 persen pemuda yang masih bertahan di Karangasem, sementara sisanya merantau ke daerah lain. 


"Kita harus bersama-sama mengelola potensi yang ada di daerah masing-masing. Jangan sampai adat dan tradisi kita memudar karena kesibukan merantau," ujarnya. 


Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kebudayaan Putu Eddy Surya Artha juga menyarankan Yowana dapat memanfaatkan anak-anak muda usia sekolah dari SD, SMP, dan SMA yang masih tinggal di Karangasem untuk diajarkan sejak dini meneruskan tradisi budaya kita. 


Dalam audiensi tersebut, Arda Oka juga menyinggung kedepan pihaknya akan melaksanakan rencana aksi kegiatan peningkatan kapasitas Yowana Desa Adat Se-Kabupaten Karangasem yang akan diikuti oleh ratusan peserta dan menghadirkan narasumber yang ahli dibidangnya. Guna meningkatkan kapasitas SDM dari para Ketua Yowana di masing-masing Desa dan mendorong agar para Yowana tetap aktif dan berkembang. 


Sebagai upaya mendukung promosi pariwisata, Disbudpar juga mendorong pemanfaatan media sosial gratis agar daya tarik wisata Karangasem semakin dikenal luas. Harapannya, langkah ini bisa menarik lebih banyak wisatawan sekaligus mendorong generasi muda untuk lebih aktif dalam menjaga dan mengembangkan budaya daerahnya. 

Audensi Dengan Kapolres, Yowana Karangasem Bersinergi Jaga Ketertiban Pengerupukan Nyepi


Laporan Reporter : I Gusti Ayu Purnamiasih 

Karangasem, Bali Kini – Pasikian Yowana Karangasem menggelar audiensi dengan Polres Karangasem pada Jumat (28/2/2025) guna membahas persiapan Pengerupukan Nyepi terkait keamanan, serta ketertiban masyarakat. Audiensi tersebut diterima langsung oleh Kapolres Karangasem, AKBP I Nengah Sadiarta, S.I.K., S.H., M.K.P., beserta jajaran, termasuk Kabag Ops Polres Karangasem Kompol I Gusti Made Sudarma Putra, S.Sos., S.H., Kasat Bimmas AKP I Wayan Sumerti, Kasat Intelkam AKP Dewa Putu Abdi, dan Kapolsek Karangasem Kompol I Made Dayendra.


Dalam pemberian imbauan oleh Pasikian Yowana, Kapolres Karangasem menegaskan pentingnya komunikasi yang baik antara Yowana sebagai generasi muda dan orang tua di Desa Adat nantinya agar tidak terjadi gesekan. "Harus dibicarakan, karena pasti ada gap antar generasi. Jangan sampai berantem dengan orang tua," ujar Kapolres. Ia juga meminta agar surat imbauan terkait ketertiban segera diedarkan hingga ke ujung tombak, dengan penyampaian yang jelas agar mudah dipahami oleh semua pihak.


Terkait pelaksanaan ogoh-ogoh, Kapolres menegaskan bahwa Yowana harus memiliki visi yang sama agar bisa diterima dengan baik. "Komitmen tidak hanya sebatas di atas kertas. Pasikian Yowana diharapkan bisa turun langsung melakukan sosialisasi ke masyarakat," tambahnya. Ia juga mengingatkan bahwa dalam pelaksanaan kegiatan tidak cukup hanya dengan teori, tetapi harus ada aksi nyata di lapangan untuk mencegah potensi konflik.


Sementara, Kapolsek Karangasem, Kompol I Made Dayendra, mengapresiasi ide kreatif Yowana yang turut membantu kinerja kepolisian dalam menjaga keamanan, terutama dalam pengawasan nantinya dimana ogoh-ogoh tidak bolehh menggunakan sound system. "Sound system ini yang kerap menimbulkan gangguan ketertiban apalagi pelaksanaan ogoh-ogoh ini harus menjunjung nilai seni budaya kita," Tandasnya. Ia berharap surat imbauan segera disebarkan ke masing-masing desa adat dan disosialisasikan langsung. 


Selain itu, dalam audiensi ini juga Kapolres juga akan mengajak Pasikian Yowana terlibat sebagai Mitra kepolisian dalam menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat, seperti pencegahan penyalahgunaan narkoba dan kegiatan sosial di Karangasem. 

SEKDA BANGLI TANGGAPI ISU TENTANG DIPANGGILNYA ENAM KEPALA OPD OLEH KAJATI BALI


BANGLI , BALI KINI -
Sekretaris Daerah Kabupaten Bangli I Made Ari Pulasari angkat bicara dihadapan para awak media terkait isu dipanggilnya Enam Kepala Perangkat Daerah Kabupaten Bangli oleh Kajati Bali pada Jumat, (28/2/25).


Pulasari membenarkan kabar dipanggilnya Enam Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangli. Hal tersebut bukan kaitan kasus pemerasan seperti yang dimuat di beberapa media massa, akan tetapi klarifikasi soal keberadaan Suka Duka Pasemetonan Bangli Era Baru yang nota bene anggotanya para pejabat eselon II, Sekretaris, Kabag dan Camat.

Menurut Ari Pulasari, ada 6 pimpinan OPD yang dipanggil pihak Kejati Bali, yakni Kepala BKPAD, Kadis Kesehatan, Kadis Pendidikan, Kadis PTSP dan Kadis PUPR Perkim serta Kadis Koperasi.


Ari Pulasari menyatakan tidak mengetahui pihak pelapor, namun isi laporan tersebut mengenai Suka-Duka bernama Pasemetonan Bangli  Era Baru. Ia menjelaskan, Pasemetonan Era Baru tersebut anggotanya kurang lebih 70 orang yang dibentuk oleh Kepala Perangkat Daerah atas kesepakatan teman-teman eselon Dua dan sekretarisnya. 

Hal tersebut di lakukan sebagai bentuk rasa kerjasama dan kepedulian mereka antar pejabat yang levelnya sama. 

 “Sesuai dengan apa yang disepakati pada 22 Oktober 2022, kita membentuk ikatan Suka-Duka yang didasari atas anggaran dasar rumah tangga (ADRT) jelas dengan kepengurusan Seperti ketua, sekretaris dan bendahara", ungkapnya.

Pengumpulan dana seperti apa yang dilaporkan itu tidak ada unsur pemerasan, mereka menyetor secara ikhlas dari anggota yang ada sesuai dengan kenyataan di lapangan sehingga selama 2 tahun berjalan Suka-Duka itu.

Ari Pulasari menambahkan bahwa dari suka duka tersebut,  ada yang sampai tidak menyetor dan ada juga yang kurang penuh satu bulan dalam satu tahunnya pun tidak ada yang mempermasalahkan. 

"Namun terakhir kemarin karena nampaknya kurang kondusif, maka sudah kita bubarkan" terang Pulasari.

 Sementara sisa uangnya sudah dibagi dengan seluruh anggota dan untuk berkas-berkas seperti apa bentuk dari Suka-Duka itu sudah dibawa sama penyidik, tutupnya”.[rl/b3]

Kamis, 27 Februari 2025

ASINTEL dan ASOPS KOOPSUD II HADIRI RESEPSI (DINNER) DUTA BESAR KANADA


Makassar, Bali Kini -
Pen Koopsud II.– Asisten Intelijen (Asintel) Kolonel Sus Dayan Butar Butar, S.E., M.Han., dan Asisten Operasi (Asops)  Komando Operasi Udara II Koopsud II Kolonel Pnb V. Endy Hadi Putra, M.Han. menghadiri acara resepsi (dinner) yang diselenggarakan oleh Duta Besar Kanada untuk Indonesia, Jess Dutton, di Hotel Melia, Jl. A. Mappanyuki, Kota Makassar Rabu (26/2/2025.


Acara ini bertujuan untuk mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Kanada, khususnya dalam kerja sama pembangunan yang berkelanjutan, transisi energi, serta bidang pertahanan dan keamanan. Dalam sambutannya, Duta Besar Kanada, Jess Dutton, menyampaikan apresiasi atas dukungan Indonesia dalam upaya transisi energi yang adil dan berkelanjutan. Ia menekankan bahwa kerja sama ini bukan hanya dalam bentuk pendanaan, tetapi juga pertukaran pengetahuan dan teknologi untuk mencapai target nol emisi (zero emission) pada tahun 2060.


Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. H. Jufri Rahman, M.Si., dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kanada atas kerja sama yang telah terjalin. Beliau berharap kemitraan ini dapat terus diperkuat dan dikembangkan ke arah yang lebih strategis guna memberikan dampak positif bagi pembangunan daerah dan nasional.


Selain sesi sambutan, acara dilanjutkan dengan makan malam bersama sebagai bentuk keharmonisan hubungan antara kedua negara, serta diakhiri dengan sesi foto bersama.


Acara yang berlangsung pada pukul 19.00 – 20.45 WITA ini juga  dihadiri oleh perwakilan Kodam XIV/Hasanuddin, Lantamal VI Makassar, serta sekitar 70 tamu undangan dari unsur Pejabat Utama (PJU) Forkopimda Sulawesi Selatan.


Diharapkan melalui pertemuan ini, hubungan diplomatik antara Indonesia dan Kanada semakin erat, serta membuka peluang kerja sama di berbagai sektor yang bermanfaat bagi kedua negara.[tim /lp]


© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved