-->

Rabu, 27 Mei 2020

Lepas 16 PMI, Wabup Kembang Ajak Berjuang Tangani Covid-19

Jembrana,BaliKini.Net - Sebanyak 16 orang PMI karantina di Hotel Bali Kuwi kecamatan Negara dilepas Wakil Ketua I Gugus Tugas Covid-19 Jembrana I Made Kembang Hartawan , rabu (27/5). Mereka diijinkan pulang setelah menjalani masa  karantina 14 hari dan dinyatakan sehat dari hasil swab negatif dua kali berturut-turut.

Usai menyerahkan surat keterangan sehat kepada PMI, Kembang mengucapkan selamat sekaligus bersyukur atas terselesaikannya  karantina . Artinya seluruh  tahapan karantina bisa  terselesaikan dengan baik dan disiplin  ditandai  hasil swab negatif.

Secara pribadi dan atas nama gugus tugas ,  Kembang menyampaikan permintaan maaf apabila selama penerimaan dan proses karantina terjadi kekurangan. ”pemerintah ingin menyelamatkan masyarakatnya, namun dari semua usaha itu tentu ada kekurangannya. Untuk itu, mari kita(PMI) sama-sama memaklumi keadaan dan kondisi daerah kita. Jika ada kekurangan selama  memfasilitasi , silahkan sampaikan kepada koordinator masing-masing.”ujarnya.

Wabup Kembang juga mengajak PMI ikut memberikan edukasi kepada masyarakat. “ kami mengajak adik adik PMI  ikut membantu pemerintah, memberikan edukasi kepada masyarakat. Khususnya dalam menjalankan protokol kesehatan covid-19 dengan benar .Mari kita berjuang dan bekerja sama,  " ujarnya.

Selain itu , apresiasi juga Ia sampaikan seluruh jajaran petugas gugus yang terlibat dalam pengawasan karantina PMI. Mulai dari tim kesehatan, surveilans, petugas keamanan yang melakukan pengawasan 24 jam , hingga satgas gotong royong dibawah. Menurutnya, seluruh jajaran telah bekerja dengan baik ditengah kondisi pandemi yang sampai saat ini masih berlangsung.

" Saya apresiasi atas kerja kerasnya seluruh jajaran yang telah bekerja siang malam untuk menekan persebaran covid-19 . Tentu sangat melelahkan, tapi kita patut berbangga ikut ambil ambil bagian dalam " peperangan" menghadapi covid-19 ini, " kata Kembang.

Seusai pelepasan, salah seorang PMI asal desa Yehembang Tengah, Ketut Adi Dwi Putra mengaku, sangat berterima kasih kepada pemerintah daerah. Pasalnya, kehadiran PMI telah difasilitasi secara baik.”kami mengucapkan terima kasih kepada Pemkab. Jembrana, Kami sudah diberikan fasilitas berupa penginapan, makan termasuk akomodasi lainnya. Kami ajak semua masyarakat Jembrana untuk tetap mematuhi protokol kesehatan daru pemerintah. Kepada para PMI yang masih mengikuti karantina juha saya harapkan ikuti aturan pemerintah dengan baik.”pungkasnya.

Selain di Hotel Bali Kuwi , dihari yang sama sebanyak 3 orang PMI peserta karantina  di Hotel Jati juga dipulangkan. Dengan demikian , dari total 414 PMI yang sudah menjalani karantina , sudah dipulangkan sebanyak 251 orang.

Gugus tugas Jembrana menyiapkan sepuluh hotel di Jembrana sebagai rumah singgah lokasi karantina. Diantaranya Tiga hotel baru yang disiapkan gugus tugas Jembrana, yaitu Hotel Galuh, Kelapa retreat di Kecamatan Pekutatan serta hotel Puri Bali di Kecamatan Mendoyo. (Hms/R1)

Bupati Eka Serahkan Bantuan di Balai Netra Mahatmiya Tabanan

Tabanan,BaliKini.Net – Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti menyerahkan bantuan 120 paket sembako kepada masyarakat yang terdampak Covid-19 di sekitar Lembaga Balai Netra Mahatmiya, Tabanan. Bantuan 120 Paket sembako ini merupakan sumbangsih dari Kemensos RI, dengan harga per paket sekitar Rp. 300 ribu.

Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan Bupati Eka di halaman depan Lembaga Balai Netra Mahatmiya, Kediri, Tabanan, Rabu (27/05). Sekaligus pada kesempatan itu Bupati Eka memberi bantuan 1 buah kursi roda kepada penyandang disabilitas, An. Ibu Nurjanah. bantuan itu disupport oleh Yayasan Ekalawya.

Turut hadir pada kesempatan tersebut Turut hadir saat itu para Pimpinan Forkopimda Tabanan, Ketua DPRD Tabanan, Sekda, para Asisten dan beberapa OPD di lingkungan Pemkab Tabanan serta beberapa perwakilan masyarakat penerima bantuan.

“Pada saat pandemic ini tentunya rasa gotong-royong, saling memiliki dan empati harus selalu digelorakan. Tadi kebetulan saya panen sayur, sekarang saya juga bawakan beberapa ikat sayur hijau. Dikasi ke anak-anak disini. Ini merupakan sayur organik dari hasil bumi kita di Tabanan,” ujar Bupati Eka mengawali sambutannya.

Lebih lanjut Ia mengatakan bantuan 120 paket sembako dari Kemensos RI ini merupakan cerminan rasa gotong-royong Pemerintah Pusat dan Daerah untuk saling bahu-membahu membantu meringankan beban masyarakat di tengah pandemi saat ini.

“Untuk itu saya sangat berterimakasih dengan bantuan Kemensos RI ini, sehingga masyarakat kita disini, baik yang kekurangan secara fisik dan ekonomi merasa dibantu dan ini juga meringankan beban Pemkab Tabanan,” imbuh Bupati Eka.

Disamping itu, dengan anggaran yang relative kecil dan dengan besarnya dampak yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19 ini, Bupati Eka sangat bersyukur seluruh elemen masyarakat di Tabanan, baik jajaran Forkopimda, DPRD, ASN dan masyarakat ikut bergerak.

“Untung di Tabanan Saya punya jajaran Forkopimda, DPRD, ASN beserta masyarakat dan stake holder terkait yang sangat luar biasa. Meskipun berbeda namun disaat seperti ini mampu bergotong-royong,” ujar Bupati Eka.

Pada kesempatan itu Bupati Eka juga tidak bosan-bosan mengingatkan masyarakat, terutama di Tabanan agar selalu mentaati anjuran Pemerintah, diantaranya untuk selalu menerapkan PHBS, sosial dan phsycal distancing serta selalu menggunakan masker demi keselamatan bersama serta berbuat yang terbaik untuk Tabanan.

“Mari kita berbuat yang terbaik dan bermanfaat bagi sesam dan umat. Dan Saya berharap Tabanan bisa selamat dari pandemi ini dan tidak ada penambahan kasus (positif Covid-19), masyarakat sehat dan mari kita kedepankan hidup bergandengan tangan menghadapi pandemi ini,” tambah Bupati Eka.

Sebelumnya, Kepala Lembaga Balai Netra Mahatmiya Tabanan Sutiono, mengatakan, paket sembako ini dibagikan kepada disalbilitas Netra dan masyarakat sekitar yang terdampak Covid-19. Dikatakannya pihak Kemensos RI memberikan 1807 paket sembako kepada masyarakat terdampak Covid di 3 Provinsi yakni di NTB, Bali dan Jawa Timur.

Adapun nilai per paket sembako Rp.  300 ribu dengan nilai komponen 5 kg beras, biscuit 550 gram, minyak goreng 2 liter, mie instan 8 bungkus, sarden 2 kaleng, telur ½ kg, sabun cair 1 botol dan sabun cuci 3 bungkus.

“Di bali 511 paket, NTB 630 paket dan Jawa Timur 666 paket. Untuk Provinsi Bali yang salah satunya Kabupaten Tabanan 120 paket. Jadi hari ini Ibu Bupati menyerahkan kepada masyarakat Tabanan sebanyak 120 paket sembako dan mudah-mudahan bermanfaat bagi masyarakat Tabanan,” harap pihaknya. (Hms/R3)

Bupati Eka Borong Sayur Hijau Petani Subak Bengkel Kediri

Tabanan,BaliKini.Net – Harga sayur di Kabupaten Tabanan, terutama sayur hijau mengalami penurunan, bahkan di tingkat Petani enggan melakukan panen karena mengalami kesulitan didalam pemasaran. Kondisi itu dikarenakan oleh krisis pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia, termasuk Tabanan.

Sontak hal ini membuat dilema bagi Pemerintah Kabupaten Tabanan, mengingat mayoritas penduduk menggantungkan hidupnya di sektor pertanian, yang salah satunya adalah petani sayur. Kini harga sayur hijau di pasaran dibawah Rp. 1.000,- dari sebelumnya sekitar Rp. 3.000,- sampai Rp. 4.000,-. 

Kondisi ini tentu saja membuat Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti merasa sangat prihatin, dimana para petani sangat kesulitan didalam pemasaran setelah panen. Untuk itu Bupati Eka berinisiatif membeli hasil panen dari petani, kemudian didistribusikan secara cuma-cuma kepada masyarakat yang terdampak, khususunya di Kabupaten Tabanan.

Hal itu dibuktikan Bupati Eka saat mengikuti kegiatan panen raya sayur hijau di Desa Bengkel Buduk, Kediri, Tabanan, Rabu (27/05). Turut hadir saat itu para Pimpinan Forkopimda Tabanan, Ketua DPRD Tabanan, Sekda, para Asisten dan beberapa OPD di lingkungan Pemkab Tabanan.

Sesuai data dilapangan, total panen yang dihasilkan saat itu sebanyak 40 ton sayur hijau seharga Rp. 80 juta. Dari 40 ton tersebut, Bupati Eka secara pribadi membeli sebanyak 10 ton sayur hijau yakni Rp. 20 juta dan sisanya 30 ton Rp. 60 juta dibayarkan melalui Dompet Peduli Covid-19 Pemkab Tabanan.

“Sayur ini akan didistribusikan di 6 kecamatan di wilayah Kabupaten Tabanan, yakni Kediri, Tabanan, Kerambitan, Seltim, Selemadeg dan Selbar. Sasaran yang diberikan sayur secara cuma-cuma ini  adalah masyarakat DTKS dan Non DTKS serta 6 LKSA (Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak) terdampak Covid-19,” pungkas Bupati Eka usai mengikuti kegiatan panen raya.

Lebih lanjut Ia mengatakan sangat bersyukur mempunyai jajaran Forkopimda beserta OPD terutama Camat yang sigap memberi informasi kegiatan masyarakat di wilayahnya, sehinngga kondisi dan keluhan masyarakat bisa segera ditanggulangi. Kedepannya Ia meminta agar seluruh jajaran Forkopimda beserta OPD dan GTPP Covid-19 Tabanan selalu sigap melaporkan keadaan masyarakat.

Meskipun anggaran di Pemerintah Kabupaten Tabanan tidak memungkinkan untuk membeli hasil panen dari petani dikarenakan semua anggaran difokuskan di kegiatan GTPP Covid-19. Keadaan tersebut tidak membuat Bupati Eka patah arang, karena Tabanan mempunyai Dompet Peduli Covid-19 yang merupakan sumbangsih dari seluruh elemen masyarakat.

“Astungkara kita punya yang namanya Dompet Peduli Covid-19. Dana yang masuk disitu adalah dana masyarakat Tabanan. Jadi ada ASN disitu pegawai negeri kita yang menyumbang, ada dokter, perawat, masyarakat, siapapun boleh menyumbang dan yang sudah terkumpul hari ini sekitar Rp. 300 juta,” ungkap Bupati Eka.

Lebih lanjut Ia menjelaskan, uang dari Dompet Peduli ini memang khusus disiapkan untuk situasi darurat seperti saat ini yang sifatnya dadakan. Ia juga mengakui, dengan keterbatasan anggaran dari Pemkab Tabanan, salah satu solusi menghadapi keadaan krisis ini yakni dengan  cara Dompet peduli ini.

Pada kesempatan itu Bupati Eka juga membagikan 86 paket sembako termasuk 200 masker dari Perusda kepada masyarakat Desa Bengkel, sekaligus saat itu memberikan punia kepada Kelompok Tani di Subak setempat.

Bupati Eka juga menyampaikan apreasi kepada para Petani setempat khususnya petani muda di Desa bengkel karena mau terjun dalam pertanian di era global saat ini. Ia berharap kedepannya makin banyak tumbuh petani-petani muda lainnya di Tabanan yang bisa mensejahterakan kehidupan masyarakat di desanya.

Sementara Pande Putu Widya Paramarta selaku Petani Muda di Desa Bengkel sangat mengapresiasi bentuk peduli kasih dari Bupati Tabanan beserta jajaran. Ia berharap, melalui kegiatan seperti ini mampu menumbuhkan semangat anak-anak muda di Tabanan untuk terjung di sektor pertannian. Karena menurutnya pertanian di Tabanan butuh perhatian dari anak-anak muda.

“Ayo bangkitkan kembali pertanian di Tabanan bukan harus di sektor budidaya. Banyak yang bisa kita lakukan mulai dari segi pemasarannya, teknologi/IT, Digital marketing dan sebagainya. Petani kita butuh perhatian anak-anak muda di Tabanan. Ayo sama-sama kita bangkit, majukan lagi pertaanian di Tabanan,” ajaknya. (Hms/R3)

Kasus Covid-19 Di Denpasar Fluktuatif, Rai Mantra Ajak Masyarakat Lebih Disiplin Terapkan Protokol Kesehatan

Denpasar,BaliKini.Net - Kasus Covid-19 di Kota Denpasar menunjukan tren yang cenderung fluktuatif. Kendati kasus sembuh menunjukan tren yang baik, kasus positif Covid-19 juga masih ditemukan. Selain itu, keberadaan OTG, ODP dan PDP juga menjadi ancaman penularan covid 19. 

Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra saat dikonfirmasi Rabu (27/5) menjelaskan bahwa dalam masa penanganan Covid-19 di Kota Denpasar diperlukan dukungan bersama seluruh elemen masyarakat. Sehingga, percepatan penanganan dapat dioptimalkan. 

"Jadi kami mengajak masyarakat untuk lebih disiplin dan tertib dalam menerapkan protokol kesehatan, mengingat Kota Denpasar sebagai pusat pergerakan berbagai sektor belum sepenuhnya terbebas dari Covid-19. Untuk mempercepat penanganan covid 19 diperlukan kesadaran yang tinggi dan kedisipilinan yang semua pihak termasuk masyarakat sendiri," tegas Rai Mantraj.

Lebih lanjut dikatakan, hal ini mengingat saat ini vaksin Covid-19 belum ditemukan. Sehingga kendati nantinya akan diterapkan New Normal Life, msyarakat sudah terbiasa dalam menerapkan protokol kesehatan.  Namun menurut Rai Mantra untuk menuju New Normal Life  Reproduction Number (RO) atau harus dibawah 1, sedangkan Denpasar masih diatas 1, oleh karena itu diperlukan kerja keras dan kedisplinan yg tinggi untuk menekan laju penyebaran covid 19

"Jadi ini untuk membiasakan masyarakat, karena kita belum bisa menjamin bahwa Covid-19 ini bisa hilang sepenuhnya, jadi masyarakatlah yang menjadi domain untuk pencegahanya," paparnya. 

Selebihnya Walikota Rai Mantra juga berharap masyarakat lebih fokus untuk bersama-sama menerapkan dan mendukung pencegahan Covid-19 ini. 

"Masyarakat harus lebih fokus pada masalah utama, yaitu pencegahan penyebaran Covid-19, mengingat Kota Denpasar belum sepenuhnya terbebas dari Covid-19, dan semoga pandemi Covid-19 ini lebih cepat dapat diatasi," jelasnya. (Hms/R4)

Antisipasi Arus Balik, Pemkot Denpasar Mengacu SE Gubernur Bali

Denpasar,BaliKini.Net - Mengantisipasi membludaknya arus balik pasca hari raya, di masa pandemi covid 19 ini,  Pemkot Denpasar akan melakukan pengetatan di pintu masuk Kota Denpasar dengan mengacu pada Surat Edaran (SE) Gubernur Bali Nomor 10925 Tahun 2020 tertanggal 22 Mei 2020 terkait pembatasan pelaku perjalanan memasuki wilayah Bali. Hal tersebut terungkap dalam rapat yang dipimpin Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid 19 Kota Denpasar, I Made Toya, Rabu (27/5) di Kantor Walikota.

Rapat yang juga dihadiri dari unsur TNI, Kabag Ops Polresta Denpasar, Kompol I Nyoman Gatra, serta OPD terkait Pemkot Denpasar. Rapat ini tetap berpegangan pada protokol kesehatan, penggunaan masker dan pengecekan suhu tubuh. Lebih lanjut Made Toya mengatakan bahwa mengacu pada SE Gubernur yang ditujukan kepada Bupati/Walikota se Bali untuk memfasilitasi dan mengkoordinasikan. Sehingga dalam rapat ini pembahasan pelaksaaan tugas di lapangan mengantisipasi duktang mengacu pada SE Gubernur Bali sebagai bentuk pembatasan pelaku perjalan memasuki wilayah Bali, kecuali dengan kepentingan yang mendesak. Dalam SE tersebut juga disampaikan bagi masyarakat yang melakukan perjalanan ke Bali melalui Bandara Ngurah Rai wajib membawa hasil uji Swab PCR negatif dan yang melalui Pelabuhan Gilimanuk maupun Benoa wajib membawa hasil uji rapid tes negatif. Jika tidak membawa hasil tes kesehatan ini diharapakan masyarakat putar balik. Berpedoman pada hal tersebut dalam antisipasi arus balik dan dukrang di Kota Denpasar tidak saja melakukan pengecekan indetitas penduduk luar Bali juga mengecek surat hasil uji kesehatan baik itu Swab maupun Rapid Tes. Terlebih saat ini pelaksanaan Perwali PKM Denpasar yang sudah muali diterapkan di beberapa desa/kelurahan dalam rangka menekan penyebaran covid 19 dengan kegiatan masyarakat tetap berjalan, namun mematuhi protokol kesehatan. Bagi duktang dengan hasil tes reaktif diharapkan dapat melakukan karantina mandiri serta pihaknya juga telah berkoordinasai untuk melakukan karantina di rumah singgah.  Made Toya juga mengharapkan kerjasama seluruh masyarakat untuk menjaga keamanan dan kenyamanan, yang nantinya mampu menekan penularan covid 19. “Kami telah melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Tim Gugus Tugas Provinsi Bali dalam mengantisipasi duktang di Kota Denpasar,” ujarnya.

Sementara Kabag Ops Polresta Denpasar, Kompol I Nyoman Gatra mewakili Kapolresta Denpasar mengatakan mendukung kegiatan antisipasi duktang di Kota Denpasar. Terlebih ada imbaun dari Presiden RI kepada masyarakat untuk tidak mudik, namun ada beberapa yang melakukan perjalanan sehingga dibutuhkan antisipasi bersama memutus penyebaran covid 19. Diharapkan dalam pelaksanaan nantinya dapat melakukan koordinasi untuk menindaklanjuti SE di lapangan. Pihaknya berharap kepada para petugas di lapangan untuk tidak arogansi serta dapat memberikan penjelasan yang baik kepada masyarakat maupun krama tamiu, terlebih saat ini Pemprov Bali telah melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pemerintah daerah di luar Bali. “Orientasi kita saat ini adalah kesehatan sesuai dengan keputusan Presiden RI terkait darurat kesehatan. Pos pantau terpadu perbatasan di Kota Denpasar sangat strategis dan dapat tetap berjalan dengan baik, di samping itu dapat melakukan  evaluasi bersama Polresta Denpasar,” ujarnya. (Hms/R4)

Setelah Satu Warga Dinyatakan Positif, 75 Warga Jalan Gunung Salak di Rapid Tes

Denpasar,BaliKini.Net - Setelah dilaksanakan isolasi, sebanyak 75 warga dalam satu gang di Jalan Gunung Salak, Desa Padangsambian Klod Denpasar di rapid tes pada Rabu (27/5). Puluhan orang ini di rafid tes menyusul adanya satu warga yang tinggal di gang tersebut dinyatakan positif  Covid-19.

Perbekel Desa Padangsambian Klod, I Gede Wijaya Saputra mengatakan setelah dilakukan diisolasi 75 orang di wilayah Padangsambian Klod ini dilaksankan rapid test. Dikatakan, sebelumnya isolasi dimulai sejak Senin (25/5) dimana penghuni di dalam gang ini tak diperbolehkan beraktivitas di luar rumah selama 14 hari hingga tanggal 8 Juni 2020 mendatang.

Kata Wijaya, tindakan ini dilaksanakan menyusul adanya salah satu warga yang tinggal di gang tersebut dinyatakan positif Covid-19. "Tanggal 20 Mei 2020 kami mendapatkan informasi dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar bahwa ada satu orang penduduk pendatang di wilayah kami yang dinyatakan positif Covid-19. Untuk itu kami langsung tindaklanjuti dengan melakukan survei ke lapangan, akhirnya memang betul warga pendatang yang dinyatakan positif Covid-19 tersebut tinggal di salah satu rumah kos di gang tersebut. Salah satu warga yang dinyatakan positif Covid-19 ini  berasal dari Pasuruan, Jawa Timur," ujarnya.

Setelah mengetahui adanya informasi tersebut dan mengingat kondisi di lapangan yakni  interaksi di gang tersebut sangat tinggi, pihaknya pun bersama Satgas Desa mengambil keputusan untuk melakukan isolasi  di gang tersebut. Dikatakan,  jumlah penghuni di gang tersebut sebanyak 30 Kepala Keluarga yang terdiri dari 75 orang. 

Untuk menjamin kebutuhan pokok warga yang diisolasi tersebut, dari pihak desa dan banjar adat memberikan bantuan.

Selain itu, dari Food Rescue Kota Denpasar juga memberikan bantuan makanan dua kali sehari. "Ada juga bantuan dari banjar setiap 2 hari sekali berupa sayur, telur, dan beberapa daging dengan gotong royong dari banjar dan desa. Gotong-royong dari warga banjar sangat tinggi," katanya.

Selain menjamin kebutuhan pokok, selama isolasi, warga di satu gang tersebut juga harus tetap mengikuti protokol kesehatan. Mereka  diwajibkan menggunakan masker walaupun saat beraktivitas di dalam rumah dan selalu menjaga kebersihan termasuk dengan rajin melakukan cuci tangan.

“Kemudian  untuk penjagaan kami sudah upayakan penjagaannya selama 24 jam, melibatkan pecalang, kemudian unsur linmas juga warga banjar yang melaksanakan ronda malam,” ujarnya. Dari hasil rapid test yang dilakukan hasilnya non reaktif semua. (Hms/R4)

Disperindag Denpasar Serahkan Bantuan 1689 Buah Face Shield Ke Pedagang Pasar Rakyat di Kota Denpasar

Denpasar,BaliKini.Net - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Denpasar menyerahkan bantuan CSR sebanyak  1689 buah Face Shield di seluruh pedagang pasar rakyat di Kota Denpasar Rabu (27/5). Bantuan yang diserahkan secara langsung oleh Kadis Disperindag Kota Denpasar Ni Nyoman Sri Utari merupakan bantuan CSR dari BPD Bali Cabang Utama Jalan Gajah Mada Denpasar sebanyak 1000 buah, 200 buah dari Tiara Dewata, 194 buah dari Ace Hardware, 200 buah Indomaret dan 95 buah Hatten.

Dalam kesempatan itu  Kadis Disperindag Kota Denpasar Ni Nyoman Sri Utari  mengatakan bantuan CSR berupa Face Shield  di berikan guna untuk mencegah dan mempercepatan pemutusan mata rantai Covid-19.  Maka dari itu CRS  Face Shield ini diserahkan kesemua pedagang di Pasar Rakyat yang ada di Kota Denpasar.

Lebih lanjut ia mengatakan, dengan bantuan Face Shield pedagang bisa melindungi diri selama berdagang di pasar rakyat. Mengingat pasar merupakan tempat berkumpulnya orang banyak sehingga kemungkinan besar Covid-19 bisa terjadi di Pasar. “ Sehingga dengan menggunakan Face Shield  pedagang di pasar rakyat bisa terlindungi dari penularan Covid-19,” ungkapnya.

Sri Utari mengaku hari ini penyerahan bantuan Face Shield telah dilakukan di delapan pasar diantaranya,  Pasar Agung, Pasar Phula Kerti, Pasar Kertawaringin Sari, Pasar Nyanglan, Pasar Sudha Merta, Pasar Pedungan, Pasar Windhu Boga dan Pasar Ubung. Untuk pasar lainnya akan di lanjutkan besok.

Tidak hanya menyerahkan bantuan Face Shield untuk mempercepat mata rantai Covid-19 dalam kesempatan itu, Sri Utari juga kembali mensosialisasikan kepada pedagang agar selalu mengikuti pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) Protokol Kesehatan berniaga. Salah satu yang harus dilakukan adalah tetap menjaga jarak, selalu menggunakan masker dan selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

Dengan bantaun dan mensosialisasikan Protokol Kesehatan Berniaga kepada para pedagang di seluruh pasar rakyat, kami harapkan penularan Covid-19 bisa dicegah. Sehingga kehidupan masyarakat bisa berjalan norma seperti sedia kala.

Salah Satu Pedagang Dewa Ayu Raka mengucapkan terima kasih atas  bantuan pelindung wajah yang diberikan. Menurutnya sebagai pedagang di pasar tentunya bantuan ini sangat berguna terutama mencegah penyebaran Covid-19.”Atas perhatian kami  mengucapkan terima kasih dan berdoa agar bencana ini segera berlalu. Sehingga kami bisa berjualan seperti sedia kala tanpa harus merasa ketakutan seperti saat ini,” tegasnya. (Ayu/R4)

PMI Klungkung Edukasi Pencegahan Covid-19 ke Pasar Desa

Klungkung,BaliKini.Net - Berbagai upaya terus dilakukan untuk membebaskan Kabupaten Klungkung dari penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19. Kali ini dilakukan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Klungkung melakukan sosialisasi dan edukasi pencegahan penyebarluasan COVID-19 yang dipusatkan di areal Pasar Desa Tegak, Kecamatan Klungkung, Rabu (27/5/2020).

Edukasi ini berupa ajakan dan mengingatkan para pedagang dan pengunjung pasar dalam pencegahan Covid-19 untuk selalu menggunakan masker, mencuci tangan dengan benar dan jaga jarak antar pengunjung pasar.

Wakil Bupati Klungkung, I Made Kasta yang juga selaku Ketua PMI Kabupaten Klungkung mengatakan kegiatan ini dilakukan untuk mengingatkan kembali memberikan edukasi bahaya corona untuk tetap melakukan pola hidup sehat, dengan cara mencuci tangan dengan benar dan mengunakan masker dengan banar.

"Edukasi serta sosialisasi untuk mengimbau masyarakat baik penjual maupun pembeli di pasar agar rajin mencuci tangan dengan sabun dan segera membersihkan diri setelah sampai di rumah. Membersihkan diri yang dilakukan yaitu mandi dan mengganti pakaian tanpa melakukan aktivitas lainnya terlebih dahulu," Ujar pejabat asal Akah ini.

Sementara itu, Kepala Markas PMI Klungkung, Ketut Winaya juga menambahkan kegiatan ini diisi dengan edukasi cara mencuci tangan dengan benar, cek suhu tubuh, membagikan masker dan penyemprotan cairan disinfektan. "Kegiatan ini akan dilanjutkan ke semua pasar desa di Kabupaen Klungkung. Dimana pasar menjadi tempat berinteraksinya masyarakat sehari-hari sehingga masyarakat tahu akan pencegahan covid-19 dan kegiatan ini bisa membantu menyelesaikan penanganan virus ini," Ujar Winaya

Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan Pukesmas Pembantu, Satgas gotong royong Desa Tegak, dan Perbekel Desa Tegak, Babinsa dan Bhabinkamtibmas. (Yande/R7)

Dalam Rakor Tingkat Mentri, Secara Indikator Kesehatan Bali Sudah Baik

Denpasar,BaliKini.Net - Gubernur Bali Wayan Koster didampingi Sekda Dewa Made Indra dan beberapa kepala OPD terkait mengikuti Rapat Koordinasi tingkat Menteri terkait tindak lanjut pelaksanaan Protokol Masyarakat Produktif dan Aman Covid-19 melalui Teleconference dari Gedung Gajah, Jaya Sabha, Selasa (26/5). 

Rapat dipimpin Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan dihadiri oleh Menteri/Pejabat setingkat Menteri terkait dan beberapa Gubernur yang indikator penanganan Covid-19 semakin membaik.

Gubernur Bali Wayan Koster melaporkan per hari kemarin tanggal 25 Mei 2020 Covid di Bali mencapai angka 396. Tingkat kesembuhan 295 atau hampir 75 persen dan yang masih dirawat 97 pasien atau sekitar 24 persen. 

Hari ini tercatat ada penambahan pasien 11 orang dan belum ada yang sembuh hari ini. “Salah satu kendala yang kami hadapi karena ada kerusakan dari alat uji Swab di RSUP Sanglah. Sehingga uji Swab yang kedua untuk memastikan bisa sembuh itu agak terganggu. Kami akan membenahi tata kelola ini,” kata Gubernur.

Gubernur menyampaikan sudah melakukan pemetaan perkembangan Covid per kabupaten/kota, kecamatan sampai ke tingkat desa. Ia menambahkan sedang mengamati dinamikanya. 

“Kami sudah punya peta yang cukup detil sejalan dengan apa yang Bapak sampaikan tadi. Kami akan mencermati kabupaten-kabupaten yang ada di Bali ini delapan kabupaten dan satu kota sampai ke tingkat desa,” ujar Gubernur.

Pemerintah Provinsi Bali secara serius memikirkan dan mempersiapkan diri seandainya Bali sudah harus mulai dibuka. “Kami ingin agar pelaksanaannya ini berjalan dengan betul-betul prudent. Ekstra hati-hati. Tidak berisiko menimbulkan munculnya kasus gelombang kedua nanti yang akan berdampak lebih buruk. Kemudian juga kesiapan mental masyarakat. Dari delapan kabupaten/kota yang ada di Bali kami akan petakan dulu,” kata Gubernur.

Selanjutnya Gubernur juga akan memetakan sektor mana saja yang akan dibuka secara bertahap. Menurutnya sektor yang dibuka lebih dulu adalah yang paling aman dan resikonya paling kecil serta tidak terjadi penularan. 

“Dan dalam hitungan kami adalah terkait dengan sektor yang dibuka ini adalah sektor-sektor yang kegiatannya ada di lingkup lokal masyarakat Bali,” ujarnya. 

Ia menambahkan pembukaan ini pun terbatas pada daerah-daerah yang dianggap sudah aman sesuai hasil pemetaan.

Sektor-sektor yang sedang dipertimbangkan utamanya adalah perekonomian, pasar swalayan/tradisional dan IKM yang ada di Bali. “Untuk pariwisata kami perkirakan itu adalah tahapan terakhir. Jadi kami ingin tahapan pertama itu adalah lokal Bali dulu yang dibuka. Itu hanya beberapa kabupaten/kota dan beberapa sektor yang akan kami petakan,” kata Gubernur.

Gubernur mengatakan sedang menyusun protokol tata kehidupan Bali Era Baru yang sejalan dengan Protokol Kesehatan Masyarakat Produktif dan Aman Covid-19 yang akan diterapkan di sektor-sektor yang akan dibuka tersebut. 

Untuk itu Gubernur meminta waktu untuk berdiskusi dengan Bupati/Walikota se-Bali serta pihak-pihak terkait agar protokol ini bisa dijalankan dengan baik. 

“Kami harus melakukan diskusi bersama-sama dengan Bupati/Walikota se-Bali yang siap dan tentu sesuai dengan indikator yang Bapak arahkan tadi sehingga betul-betul bisa menjalankan ini dengan terukur, tertib, disiplin agar Bali ini betul-betul bisa berjalan tanpa harus mengalami goncangan berikutnya,” pungkasnya.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan secara indikator kesehatan Bali sudah baik dengan Rt di bawah 1,0. Sehubungan dengan protokol sektor-sektor yang akan dibuka, Menko Perekonomian berharap Pemerintah Provinsi Bali berkoordinasi dengan Kementerian/Lembaga terkait. (Ar/R5)

Selasa, 26 Mei 2020

Terkait Kasus Wanasari, GTPP Covid-19 Kota Denpasar Beri Sanksi Administrasi

Sesuai Perwali PKM, Sanksi Berupa Teguran Lisan dan Tertulis
Denpasar,BaliKini.Net - Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar secara resmi memberikan sanksi terkait pelanggaran keramaian yang terjadi di Dusun Wanasari, Kampung Jawa pada Sabtu (23/5) dini hari lalu. Setelah melaksanakan pendalaman kasus yang berpedoman pada Perwali Nomor 32 Tahun 2020 tentang Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM), GTPP Covid-19 resmi melayangkan surat teguran tertulis, selain itu pembinaan dan teguran lisan juga secara langsung disampaikan oleh Ketua Harian GTPP Covid 19 Kota Denpasar, I Made Toya di Kantor Perbekel Desa Dauh Puri Kaja, Selasa (26/5).

Hadir dalam kesempatan tersebut Camat Denpasar Utara, I Nyoman Lodera, Plt. Kabag Hukum Setda Kota Denpasar, Komang Lestari Kusuma Dewi, Jubir GTPP Covid 19 Denpasar Dewa Gede Rai, Perbekel Desa Dauh Puri Kaja, I Gusti Made Sucipta, serta Kepala Dusun Wanasari, H. Badrus Samsi

Sebelum menjatuhkan sanksi administrasi, Ketua Harian GTPP Covid-19 Kota Denpasar mendengarkan laporan dari Kepala Dusun Wanasari, H. Badrus Samsi terkait degan kronologis kejadian tersebut. Setelah mendapat laporan secara rinci dari Kadus Wanasari dan Perbekel Desa Dauh Puri Kaja, Ketua GTPP, I Made Toya menilai ada pelanggaran Perwali PKM. Dalam kesempatan tersebut, I Made Toya selaku Ketua Harian GTPP Covid 19 Kota Denpasar memberikan teguran lisan serta tertulis atas kejadian keramaian di Dusun Wanasari beberapa hari lalu.

“Jadi jika dilihat pelanggarannya ada pada penerapan protokol kesehatan yang tidak diindahkan untuk tidak berkumpul dan atau melaksanakan kegiatan yang mengundang kerumunan massa, dan saat ini sudah kita tindaklanjuti dengan memberikan sanksi teguran dan pembinaan baik secara lisan maupun tulisan sesuai Perwali PKM,” ujarnya.

Made Toya merinci bahwa GTPP Covid-19 Kota Denpasar juga secara resmi telah melayangkan sanksi Administratsi berupa teguran tertulis ke Camat Denpasar Utara selaku Gugus Tugas Kecamatan  selanjutnya merujuk surat tersebut Camat Denpasar Utara melanjutkan ke Perbekel Desa Dauh Puri Kaja, serta Kepala Dusun Wanasari. Nantinya pihak desa dan dusun melanjutkan teguran dan  pembinaan kepada pelaku.

“Sesuai Perwali PKM Pasal 19 Ayat 1, 2 dan 3 yang mengatur tentang sanksi sudah jelas diatur adalah Sanksi Administrasi, yang dapat diterapkan melalui teguran baik lisan maupun tulisan, serta pembinaan langsung,” jelasnya.

Selebihnya Made Toya menekankan kepada masyarakat untuk selalu mempedomani protokol kesehatan. Hal ini mengingat apapun kebijakan pemerintah jika tanpa dukungan masyarakat juga akan sulit diterapkan.

“Mari bersama-sama mendukung percepatan penanganan Covid-19, khususnya untuk mentaati dan lebih disiplin mengikuti protokol kesehatan sehingga percepatan penanganan covid 19 dapat dilakukan dengan baik,” tandasnya. (Hms/R4).

Diamankan Polsek, Pemasang Patung Nyi Roro Kidul Di Pantai Waterblow Minta Maaf

Denpasar,BaliKini.Net - Setelah sempat viral dimedia sosial  (instagram) terkait kemunculan patung Nyi Roro Kidul Di Area Kawasan Pantai Waterblow, Nusa Dua, Badung beberapa waktu lalu. 

Akhirnya Made Tutik Remaja atau Jro Dalem Samudra (pemasang patung) meminta maaf ke publik karena ulahnya membuat resah masyarakat.

Permintaan maaf Made Tutik dilakukan saat pertemuan antara Kapolsek Kuta Selatan dengan Chief Security ITDC, di Ruang Rapat Utama Polsek Kuta Selatan, Badung, Selasa (26/5). Pengakuannya karena mendapat pewisik (bisikan) saat melakukan meditasi di Pura Rong Telu miliknya pada 6 Mei 2020.

"Saya secara pribadi memohon maaf sebesar-besarnya kepada Kapolsek Kuta Selatan dan khususnya pihak dari ITDC yang sudah dirugikan. Saya mengakui bahwa yang memasang patung tersebut adalah saya," ucapnya.

Ia mengaku, mendapat bisikan bahwa dirinya harus ngiring dan juga harus memasang patung Nyi Roro Kidul di Pantai Waterblow, karena pantai tersebut merupakan pantai perbatasan pantai selatan di Bali. Maka pada 9 Mei 2020 sekitar pukul 17.00 wita, Made Tutik datang kelokasi bersama dengan I Ketut Widana (calon suami).

Terkait dengan adanya Video kesurupan tersebut, ia jelaskan bahwa itu bukan dirinya, dan pihaknya sempat heran kenapa dikaitkan dengan dirinya, walaupun celana yang dipakai sama persis. 

"Sekali lagi atas pribadi saya meminta maaf dengan apa yang saya lakukan dan saya tidak akan mengulanginya serta akan mencabut patung tersebut," kata wanita yang tinggal di Lingkungan Umasari Kel. Dangin Puri Kaja, Denpasar Utara.

Pihaknya mengaku sangat menyesal karena perbuatannya tersebut menjadi viral di masyarakat dengan banyaknya pendapat yang berbeda-beda. (Ar/R5)

PC KMHDI Denpasar Menyatakan Sikap Pasca Terjadinya 2 Kasus yang Menjadi Sorotan Di Bali

Denpasar,BaliKini.Net - Dalam beberapa hari terakhir, proses penegakan hukum mencuri perhatian publik di Bali. Pasca terjadinya 2 kasus yang menjadi sorotan di Bali yaitu kasus ngaben di desa Sudaji, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng dan kasus keramaian di kampung Jawa, Jalan Ahmad Yani, Denpasar. Pimpinan Cabang Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (PC KMHDI) Denpasar mengirimkan pernyataan sikap kepada Kepala Kepolisian Daerah Bali pada Selasa (26/5).

Hal ini karena dalam proses penegakan hukum konsep dan  prinsip equality before the law seakan tidak diindahkan. Dalam konteks kasus Ngaben di Desa Sudaji, penegak hukum memutuskan untuk metersangkakan I Gede Swardana selaku ketua panitia Ngaben karena dinilai melanggar jumlah orang yang ikut upacara yaitu lebih dari 25 orang di tengah pandemi Covid-19 yang dijerat dengan Pasal 14 UU No. 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular dan Pasal 93 UU No.6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan. Sementara, kasus keramaian di kampung Jawa, Jalan Ahmad Yani, Denpasar, terjadi pada sabtu dini hari (23/5) yang disinyalir untuk memperingati hari puasa terakhir. Berujung pada ucapan minta maaf melalui media sosial. 

Ketua PC KMHDI Denpasar I Putu Asrinidevy mengatakan bahwa, jika membandingkan kedua kasus diatas, prinsip equality before the law justru tidak diindahkan. "Dalam kasus Ngaben di desa Sudaji terjadi diskriminasi hukum, yang ditandai dengan kecenderungan penagak hukum yang cepat-cepat  mentersangkakan I Gede Swardana" jelasnya. 

Devy juga menjelaskan, didalam hukum pidana terdapat asas Ultium Redium yang berarti bahwa pidana merupakan jalan terakhir jika tidak ada alternatif. "Selain itu, permohonan maaf yang sudah dilakukan oleh  I Gede Swardana yang disebarluaskan di media sosial, seharusnya menjadi pertimbangan tersendiri bagi penegak hukum dalam kasus ini. Terlebih, sampai saat ini di desa Sudaji, Kecamatan Sawan, Kab. Buleleng masih belum ditemukan kasus positif Covid-19. Hal tersebut dinilai sangat kontra produktif terhadap apa yang terjadi di Denpasar" tambahnya. 

Berangkat dari persoalan tersebut, Putu Asrinidevy serta Organisasi yang dimpinanya PC KMHDI Denpasar mengirimkan surat kepada POLDA Bali. Dalam isi surat tersebut terdapat 3 pernyataan sikap dan poin tuntutan diantara lain : 
1. Mendesak pembebasan status tersangka I Gede Swardana dalam kasus Ngaben de Sudaji, Kecamatan Sawan, Kab. Buleleng sesuai dengan prinsip Ultium Redium yang berarti hukum pidana hendaknya dijadikan upaya terakhir dalam penegakan hukum
2. Mendesak para aparatus penegak hukum, khususnya di Bali untuk selalu menjalankan penegakan hukum yang berkeadilan sesuai prinsip Equality Before The Law
3. Menghimau masyarakat Bali agar turut serta dalam mengawal segala proses penegakan hukum di Bali khususnya dalam upaya pengamanan di tengah pandemi Covid-19. 

Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan PC KMHDI Denpasar Agus Febriana  menyatakan bahwa, proses penegakan hukum di masa pandemi Covid-19 ini harus mengedepankan  pendekatan kemanusian dan pencegahan. "Hal ini agar tidak terjadi kontra narasi dengan Ketentuan dalam Permen Hukum dan HAM bernomor M.HH-19.PK/01.04.04 tentang Pengeluaran Dan Pembebasan Narapidana Dan Anak Melalui Asimilasi Dan Integrasi Dalam Rangka Pencegahan Dan Penanggulangan Penyebaran Covid-19" tutupnya. (Ar/R5)

Transmisi Lokal, 3 Orang Dinyatakan Positif Covid-19 di Kota Denpasar

Denpasar,BaliKini.Net - Perkembangan kasus Covid-19 di Kota Denpasar kembali mengalami tren peningkatan, setelah sehari sebelumnya bertambah satu orang, kini di Kota Denpasar terjadi penambahan kasus positif Covid-19 baru pada Selasa (26/5). Ketiganya dikonfirmasi positif akibat transmisi lokal.  

Diketahui pasien tersebut masing-masing berdomisili di Kelurahan Peguyangan, Desa Dauh Puri Kangin, dan Kelurahan Sumerta dengan jenis kelamin laki-laki 1 orang dan perempuan 2 orang. 

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai saat konfirmasi membenarkan informasi adanya informasi tentang penambahan kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar. 

“Iya ada penambahan kasus positif Covid-19 baru akibat transmisi lokal sebanyak 3 orang, kasus OTG juga bertambah 19 orang," jelasnya

Melihat perkembangan kasus  ini Dewa Rai tetap mengingatkan bahwa kasus Covid-19 di Kota Denpasar menunjukan angka tren peningakatan. Selain kasus positif, keberadan Orang Tanpa Gejala (OTG) hasil tracking Tim Gugus Tugas Covid-19 bersama Desa/Lurah masih menjadi ancaman penularan baru untuk itu perlu  tetap meningkatkan kewaspadaan. 

Dengan bertambahnya kasus positif serta masih adanya orang yang berstatus  OTG, ODP dan PDP  masyarakat harus lebih waspada dan mengikuti arahan pemerintah serta protokol kesehatan.

"Diperlukan kesadaran dan kedisiplinan semua elemen masyarakat dalam memutus mata rantai covid 19. Semua daerah di Bali dan luar Bali sudah terpapar covid 19, mari bersama sama kurangi perjalanan atau aktivitas di luar rumah dan kontak langsung dengan orang lain, karena kita tidak mengetahui siapa yang membawa virus atau tidak, untuk itulah diperlukan kesadaran, kejujuran dan disipilin semua pihak," kata Dewa Rai mewanti wanti. 

Lebih lanjut dijelaskan Dewa Rai, angka kasus  kumulatif covid 19 di Kota Denpasar sebanyak 81 kasus positif. Rincianya adalah 57 sembuh, 2 orang meninggal dunia, dan 22 orang masih dalam perawatan.

Sampai saat ini hasil tracking tim gugus tugas di Kota Denpasar secara kumulatif terdapat status Orang Tanpa Gejala (OTG) 463 kasus, namun 124 dinyatakan sehat setelah isolasi mandiri, sehingga tersisa 339 OTG. Orang Dalam Pemantauan (ODP) secara akumulatif tercatat 307 kasus, namun sudah menjalani isolasi mandiri dan dinyatakan sehat sebanyak 241, sehingga masih tersisa 66 ODP. Dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) secara akumulatif sebanyak 61 kasus, namun 21 orang sudah dinyatakan negatif setelah menjalani Swab Test, sehingga tersisa 40 yang berstatus PDP.  (Hms/R4)

Ngaku Sering Bawa Sabu Lewat Bandara, Didik Ternacam Mati

Denpasar,BaliKini.Net - Didik Sucipto (40) pria asal Banyuwangi ini tergolong licin dikalangan pengedar narkoba. Polisi harus bersabar menunggu lama untuk bisa menangkap pria pembawa sabu antar negara ini.

Dalam sidang yang diketetuai Putu Gde Novyartha,SH.MH, melalui telekonferens, terdakwa asal Desa Genteng Wetan, Banyuwangi, ini dalam keterangannya terkesan merasa hebat bisa lolos membawa narkoba ke berbagai bandara di negara lain dan antar pulau ke Indonesia.

"Saya sering membawa sabu (lewat bandara), hampir semua bandara di Indonesia. Bahkan di bandara Korea saya bawa 5 gram tidak apa-apa pak," aku Didik dalam sidang pemeriksaan terdakwa.

Kepada hakim, Didik mengaku membeli sabu sebanyak 600 gram netto di Malaysia. Agar sabu sebanyak itu sampai ke Bali, dia menitipkan 291,71 gram sabu kepada seorang perempuan bernama Bunga Erita Septya Putri (berkas terpisah) dengan iming-iming upah Rp 25 juta, sedangkan sisanya dibawa sendiri. 

Kemudian hakim menanyakan soal kenapa terdakwa bisa sampai tertangkap. Pria ini malah menjawab enteng, jika dirinya tidak mungkin tertangkap bila wanita suruhannya tidak terlebih dahulu tertangkap.

"Bawa narkotika selalu lolos di bandara. Terus kenapa sampai anda tertangkap di Bali ?," tanya Hakim Novyartha. "Kerena suruhan saya yang namanya Bunga ditangkap duluan di Bandara pak," jawab terdakwa dari layar monitor.

Kata dia, saat di Malaysia bertemu dengan Bunga (berkas terpisah) dan mengaku butuh uang Rp.25 juta. Oleh terdakwa akan dibantu berikan uang sebanyak itu asal mau bawakan sabu ke Bali.

Sementara itu dalam dakwaan JPU Ni Luh Oka Ariani Adikarini, terdakwa dijerat dengan Pasal 113 ayat (2), dan Pasal 112 (2)  UU RI No.35 tahun 2009 tentang Narkotika. Dengan ancaman pidana paling berat dipidana mati. 

Diuraikan JPU, sepak terjang terdakwa dalam peredaran Narkotika lintas negara ini terbongkar setelah rekannya Bunga Erita Septya Putri ditangkap oleh petugas Bea dan Cukai Bandara Ngurah Rai Bali pada Minggu, 9 Februari 2020 sekira pukul 14.00 Wita. 

Kala itu, Bunga kedapatan membawa 5 plastik klip berisi sabu yang disembunyikan di lepitan BH dan CD yang dikenakan. Bunga mengaku barang terlarang itu milik Didik Sucipto yang dititip pada saat berada di Malaysia untuk di bawa ke Bali. 

Berselang beberapa jam kemudian, pada Senin, 10 Februari 2020, sekitar pukul 01.00 Wita dini hari, petugas pun berhasil menemukan keberadaan terdakwa di Jalan Tukad Bilok, Gang Harum Putra Getas 18, Kelurahan Sanur Kauh, Denpasar Selatan.

Bersamaan dengan penangkapan itu, petugas berhasil mengamankan beberapa barang bukti berupa 7 plastik klip berisi kristal bening yang mengandung sabu.

Saat diinterogasi, terdakwa mengaku membeli barang terlarang itu di Malaysia dari seseorang bernama Bang Ila sebanyak 600 gram yang dikemas dalam 12 paket dengan harga Rp 125 juta. 

Terdakwa kemudian membawa sabu tersebut ke Bali dengan cara 6 paket diserahkan kepada Bunga, dan 6 paketnya lagi terdakwa bawa sendiri dengan modus disembunyikan di celana dalam. 

Menariknya, terdakwa bersama Bunga tiba di Bali pada hari yang sama dengan pesawat Malindo Air. Namun terdakwa berhasil lolos dari pemeriksaan di Bandara Ngurah Rai, dan berhasil menyimpan sabu tersebut di kamar kosnya. (Ar/R5)

Walikota Rai Mantra Tanggapi Kasus Keramaian di Dusun Wanasari

Denpasar,BaliKini.Net - Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra angkat bicara terkait kasus keramaian yang terjadi di wilayah Dusun Wanasari, Desa Dauh Puri Kaja beberapa waktu lalu. Walikota Rai Mantra pun menegaskan bahwa sudah mengintruksikan untuk menelusuri dan mendalami serta memberikan sanksi sesuai dengan amanat Perwali Nomor 32 Tahun 2020 tentang Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM). Hal ini dikerenakan keramaian tersebut terjadi saat masa penanganan Pandemi Covid-19 dan secara khusus Kota Denpasar sedang menerapkan PKM.

“Setelah kami menunggu laporan dari aparatur mulai Camat Denpasar Utara, Perbekel Desa Dauh Puri Kaja, hingga Kepala Dusun Wanasari untuk selanjutnya kami pelajari, serta mempedomani hasil rapat evaluasi, barulah kami ambil tindakan, dan kami sudah intruksikan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar untuk memberikan sanksi sesuai dengan amanat Perwali PKM,” ujar Rai Mantra di Denpasar, Selasa (26/5).

Rai Mantra juga sangat menyayangkan adanya keramaian ditengah masa Pandemi Covid-19, terlebih lagi saat ini Kota Denpasar tengah menerapkan PKM. Sehingga merujuk dari kejadian ini diperlukan kesadaran dan partisipasi bersama masyarakat untuk lebih tertib dalam menerapkan Protokol Kesehatan.

“Jadi sudah ada PKM, sudah ada imbauan, dan semua pihak sudah sepakat untuk bersama mendukung percepatan penanganan Covid-19, dan pelanggaran ini sudah kami tindaklanjuti dengan sanksi yang diatur dalam Perwali PKM, jadi masyarakat jangan terpancing, patuhi selalu protokol kesehatan, dan fokus terhadap penanganan dan pencegahan Covid-19 bersama-sama,” katanya.

Ditempat terpisah, Ketua Harian GTPP Covid 19 Kota Denpasar, I Made Toya membenarkan bahwa dirinya sudah menerima perintah dari Ketua GTPP Covid-19 Kota Denpasar yang juga Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra untuk menelusuri dan mendalami kasus keramaian di Dusun Wanasari, Desa Dauh Puri Kaja. Bahkan, sesaat setelah diperintahkan, dirinya bersama tim GTPP melaksanakan langkah cepat dengan menggelar pertemuan bersama pihak terkait di Kantor Perbekel Desa Dauh Puri Kaja.

“Sesuai Perwali PKM Pasal 19 Ayat 1, 2 dan 3 yang mengatur tentang sanksi kan sudah jelas penerapan sanksi yang diatur adalah Sanksi Administrasi, yang dapat diterapkan melalui teguran baik lisan maupun tulisan, serta pembinaan langsung,” jelasnya.  (Hms/R4)

Sinergi Pemkot Denpasar Serahkan 272 Sembako Kepada Nelayan Terdampak Covid 19

Denpasar,BaliKini.Net - Pandemi Covid-19 memang sangat dirasakan dampaknya oleh berbagai kalangan, salah satunya para nelayan yang berada di pesisir Kota Denpasar. Tak hanya pandemi, kondisi cuaca ekstrem belakangan ini juga memberikan dampak terhadap pendapatan mereka. Guna mendukung ketahanan pangan dan memastikan pemenuhan kebutuhan pokok nelayan, Pemkot Denpasar bersinergi dengan beragam pihak turut menyerahkan bantuan sembako kepada nelayan yang dilaksanakan di Pantai Matahari Terbit, Sanur, Selasa (26/5).

Bantuan sembako ini diserahkan atas kerjasama gotong royong berbagai pihak. Mulai dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Iswana Migas Bali, SOS Food Recue, serta Gabunga Kepala Bagian Setda Kota Denpasar.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Dekan Fakultas Kedokteran Unud, Prof. Dr. dr. I Ketut Suyasa, Sp B, Sp OT (K), Kepala Iswana Migas Bali, Dewa Ananta, seluruh Kabag Setda Kota Denpasar, Ketua Parum Bendega Kota Denpasar, I Made Ada, serta perwakilan nelayan Kota Denpasar.

Dalam kesempatan tersebut, Dekan Fakultas Kedokteran Unud, Prof. Dr. dr. I Ketut Suyasa, Sp B, Sp OT (K) menjelaskan bahwa Fakultas Kedokteran Unud bekerjasama dengan Pemkot Denpasar untuk menyerahkan bantuan sembako kepada nelayan. Dimana, kegiatan ini merupakan bentuk empati kepada masyarakat, khususnya nelayan yang juga terdampak Covid-19.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa tentunya kegiatan ini juga sebagai bukti semangat gotong royong kita sebagai masyarakat Bali. Disamping itu kita juga tetap memberikan edukasi kepada masyarakat untuk selalu menerapkan Protokol Kesehatan untuk mempercepat penanganan Covid-19.

“Semoga bantuan ini memberikan manfaat serta mampu memberikan semangat gotong royong seluruh lapisan untuk bersama saling membantudi tengah pandemi Covid-19 ini, dan kembali kami ingatkan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan,” terangnya.

Kadis Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar, AA Gede Bayu Bramahasta mengucapkan terimakasih kepada semua pihak dan para donatur yang telah memberikan bantuan kepada nelayan serta masyarakat Kota Denpasar secara umum. Tentunya besar harapan kami bantuan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat di tengah pandemi Covid-19 ini.

“Tentu kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh donatur, dan semoga bantuan ini memberikan manfaat di masyarakat,” terangnya

Ketua Parum Bendega Kota Denpasar, I Made Ada juga mengucapkan hal senda. Pihaknya mengucapkan terimakasih kepada seluruh donatur serta Pemkot Denpasar yang senantiasa memfasilitasi bantuan bagi para nelayan. Hal ini tentu sangat bermanfaat ditengah pandemi, cuaca ekstrem yang menyulitkan nelayan melaut serta menurunya daya beli masyarakat.

Hingga saat ini, lanjut Made Ada seluruh nelayan di Kota Denpasar telah mendapatkan bantuan sembako. Dimana, hingga saat ini terdapat 891 nelayan yang terdiri atas 22 kelompok nelayan dan 5 Pokdaswas yang seluruhnya sudah mendapatkan bantuan.

“Sekali lagi kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dan tentunya ini sangat bermanfaat,”  pungkasnya. 

Untuk diketahui adapun Bantuan Sembako yang diserahkan sebanyak 272  yang bersumber dari donatur yang terdiri atas Fakultas Kedokteran Unud sebanyak 120 paket sembako, Iswana Migas Bali sebanyak 90 paket sembako, seluruh Kabag Setda Kota Denpasar sebanyak 45 paket sembako dan SOS Food Rescue sebanyak 17 paket sembako. (Ags/R4).

TP PKK Kota Denpasar Salurkan Bantuan ke Desa Kelurahan di Kota Denpasar

Bantu Masyarakat Terdampak COVID-19
Denpasar,BaliKini.Net - Guna mendukung program pemerintah dalam penanganan pandemic covid-19 di Kota Denpasar, Tim Penggerak (TP) PKK Kota Denpasar memberikan bantuan beras kepada perwakilan Kader PKK se-Kota Denpasar yang diserahkan secara simbolis oleh Wakil Ketua TP PKK Kota Denpasar, Antari Jayanegara di Gedung Santhi Graha Denpasar, pada Selasa (26\5).

Dalam kesempatan tersebut hadir pula Kadis DPMD Kota Denpasar, IB Alit Wiradana, Sekretaris PKK Kota Denpasar, Ni Nyoman Sri Utari serta perwakilan dari Kader PKK baik tingkat Kecamatan maupun Desa/Kelurahan di Kota Denpasar.

Wakil Ketua TP PKK Kota Denpasar, Antari Jayanegara mengatakan penyerahan bantuan ini untuk mendukung program pemerintah Provinsi Bali dalam menangani pandemic covid-19. Total beras yang  dibagikan sebanyak 13,225 Ton. Dimana bantuan dari TP PKK Provinsi Bali ini akan didistribusikan langsung ke masing-masing kecamatan di Denpasar dengan jumlah 529 orang Kader dengan rincian diantaranya Kecamatan Denpasar Selatan sebanyak 140 orang Kader, Denpasar Barat sebanyak 140 orang Kader, Denpasar Utara sebanyak 106 orang Kader dan Denpasar Timur sebanyak 143 orang Kader.

“Tentunya bantuan ini diharapkan dapat meringankan masyarakat khsusnya yang terdampak covid-19. Bantuan ini semoga dapat membantu mereka menjalankan kehidupan ditengah pandemic covid-19. Juga perlu disosialisasikan program HATINYA ( Halaman, Asri, Teratur, Indah dan Nyaman) oleh PKK. Hatinya PKK merupakan gerakan masyarakat untuk memanfaatkan halaman di sekitar rumahnya dengan tanaman pangan dan tanaman produktif. Hal ini untuk mendukung ketahanan pangan masyarakat Kota Denpasar.” ungkap wanita yang juga Ketua WHDI Kota Denpasar ini.(Esa/R4)

Bupati Eka Serahkan Bantuan di Vihara Dharma Cattra Tabanan

Tabanan,BaliKini.Net – Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti menyerahkan bantuan kepada 50 jemaat Vihara Dharma Cattra, Tabanan. Bantuan berupa 50 paket sembako dan 100 masker tersebut diserahkan secara simbolis di Vihara Dharma Cattra, Tabanan, Selasa (26/5).

Turut hadir saat itu, Forkopimda Kabupaten Tabanan, Ketua DPRD Kabupaten Tabanan I Made Dirga. Nampak juga Sekkab Tabanan I Gede Susila dan beberapa OPD di lingkungan Pemkab Tabanan serta pengurus Gereja setempat.

Bupati Eka mengatakan, gerakan penyerahan bantuan  sembako ini merupakan gerakan peduli kasih dari Pemkab Tabanan dan seluruh Jajaran Forkopimda Tabanan, ASN beserta beberapa stak holder di Kabupaten Tabanan untuk turut membantu meringankan beban masyarakat Tabanan yang terdampak Covid-19, khususnya umat jemaat Vihara Dharma Cattra, Tabanan.

“Sebelum ini kami juga ke Gereja dan telah memberikan bantuan ke umat muslim juga. Jangan dilihat besar kecilnya bantuan ini, namun ini bentuk perhatian kami kepada mereka yang sudah bertugas di vihara, menjaga wihara ini dengan baik sehingga umat secara khusuk bisa memanjatkan doa disini,” ucap Bupati Eka.

Ia melanjutkan, wabah ini bukan saja melanda Kabupaten Tabanan tetapi mewabah di seluruh Indonesia. Untuk itu, Ia meminta kerjasama dan kepedulian dari seluruh elemen masyarakat termasuk jemaat Vihara Dharma Cattra Tabanan untuk bersama-sama melawan wabah pandemi global ini karena tanpa masyarakat, Pemerintah tidak bisa dengan optimal menyelesaikan permasalahan ini.

“Untuk itu saya berharap di saat pandemi ini seluruh elemen masyarakat membuka hatinya meskipun melawan wabah yang tidak terlihat tetapi kembali lagi umat-umat kita menderita kan terlihat. Kita lihat yang tidak mampu, yang kena phk dan lain-lain, mari kita bantu, mari kita koordinasikan agar bisa kita bantu,” ujarnya.

Disamping itu, Bupati Eka juga meminta kepada masyarakat agar selalu mentaati anjuran Pemerintah, yakni dengan selalu menerapkan PHBS, sosial distancing dan phsycal distancing demi keselamatan bersama.

“Yang penting satu adalah kita harus tetep kuat bersyukur dan bersabar, jangan pernah patah semangat karena yang namanya ujian pasti membuat kita kuat dan menjadi pribadi yang lebih tangguh dan bisa menghadapi semua persoalan.  Serta kita harus berpikir positif. Dengan begitu imun tubuh juga akan meningkat dan akan memberikan kekebalan tubuh secara alami,” imbuhnya.

Bupati Eka menambahkan, terkait bantuan yang telah diajukan oleh jemaat Vihara Dharma Cattra, ditengah pandemi saat ini, anggaran dari Pemerintah difokuskan untuk menangani krisis yang disebabkan oleh Covid-19 ini. Untuk itu Bupati Eka meminta agar semua bersabar dan apabila situasi sudah membaik, Ia mengatakan kedepannya akan membantu sebesar Rp. 300 juta untuk perbaikan Vihara Dharma Cattra.

“Apabila situasi sudah membaik kita membangun Tabanan lagi. Apalagi membangun tempat suci, itu adalah kewajiban kita sebagai umat. Dan kembali lagi mohon doanya, doakan semua yang ada di Tabanan ini terutama masyarakatnya untuk bisa survive, karena dengan  survive kita bisa membangun Tabanan lagi,” imbuhnya.

Sementara Perianto Choni selaku pengurus Vihara Dharma Cattra, Tabanan mengatakan sampai saat ini selalu menghimbau kepada umatnya agar mentaati anjuran pemerintah. Bahkan pihaknya mengurungkan perayaan Hari Raya Waisak di tengah pandemi Covid-19 saat ini. Ia mengaku pihaknya akan selalu bersama-sama dengan Pemerintah dan masyarakat Tabanan dalam upaya memerangi wabah ini.

Begitupun dengan bantuan yang akan diterima saat ini dan yang akan datang, pihaknya mengucapkan terimakasih kepada Ibu Bupati selaku Wakil dari Pemerintah Kabupaten Tabanan beserta jajaran. “Kami ucapkan terimakasih kepada Pemda yang telah peduli dan nanti memberikan bantuan langsung kepada jemaat kami,” pungkasnya. (Hms/R3)

Bupati Eka Bagikan Sembako Gereja Pantekosta di Indonesia Tabanan

Tabanan,BaliKini.Net – Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti menyerahkan bantuan kepada 48 jemaat Gereja Pantekosta di Indonesia, Grokgak, Tabanan. Bantuan berupa 48 paket sembako dan 100 masker tersebut diserahkan secara simbolis di Gereja Pentakosta di Indonesia, Grokgak, Tabanan, Selasa (26/5).

Turut hadir saat itu, Forkopimda Kabupaten Tabanan, Ketua DPRD Kabupaten Tabanan I Made Dirga. Nampak juga Sekkab Tabanan I Gede Susila dan beberapa OPD di lingkungan Pemkab Tabanan serta pengurus Gereja setempat.

Bupati Eka mengatakan, gerakan penyerahan bantuan  sembako ini merupakan gerakan peduli kasih dari Pemkab Tabanan dan seluruh Jajaran Forkopimda Tabanan, ASN beserta beberapa stak holder di Kabupaten Tabanan untuk turut membantu meringankan beban masyarakat Tabanan yang terdampak Covid-19, khususnya umat jemaat Gereja Pantekosta di Indonesia, Tabanan.

“Ini merupakan gerakan peduli kasih dari kita, mungkin nilainya tidak seberapa tapi maknanya luar biasa. Mudah-mudahan bantuan yang kami berikan ini bermanfaat apalagi saat ini kita menghadapi musuh tak terlihat,” ucap Bupati Eka.

Ia melanjutkan, dalam menangani wabah ini diperlukan kerjasama semua pihak karena Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tanpa bantuan masyarakat. Oleh karena itu, Bupati Eka mengajak seluruh elemen masyarakat Tabanan termasuk jemaat Gereja Pantekosta di Indonesia bergandengan tangan dengan Pemerintah dalam memerangi wabah ini.

“Dan harapan kami pada saudara-saudara kami umat Kristiani semua diberi kesehatan , ketabahan, kesabaran karena musibah ini bukan skopnya Kabupaten saja tetapi secara Nasional. Oleh karena itu mari kita bergandengan tangan menolong umat yang membutuhkan,” imbuh Bupati Eka.

Ia juga menyampaikan sampai saat ini Pemkab Tabanan telah melakukan segala upaya untuk menanggulangi penyebaran pandemi global ini. Ia pun sangat bersyukur mempunyai Forkopimda, DPRD, ASN dan masyarakat yang  mampu menunjukan rasa gotong-royong yang tinggi, begitupun para donatur yang ikut membantu meringan beban masyarakat yang terdampak.

Bupati Eka juga menghimbau kepada masyarakat agar selalu mentaati anjuran Pemerintah, yakni dengan selalu menerapkan PHBS, sosial distancing dan phsycal distancing. “Tetap jaga kesehatan, jaga imun tubuh, jangan keluar kalau tidak perlu dan kalau keluar tetap pakai masker dan bawa hand sanitizer untuk keselamatan bersama,” pintanya.

Sementara Pendeta Thomas Marlisa selaku Ketua Musyawarah Pelayanan Umat Kristen Wilayah Tabanan memberikan apresiasi kepada Ibu Bupati dan seluruh jajaran karena telah peduli terhadap masyarakat, khususnya jemaat Gereja Pantekosta di Indonesia, Tabanan.

“Sekali lagi kami atas nama pengurus Musyawarah Musyawarah Pelayanan Umat Kristen Wilayah Tabanan, mengucapkan terimakasih kepada Ibu beserta jajaran yang sudah membantu kami melalui sembako yang sebentar kami terima,” ucapnya. (Hms/R3)

Presentasi Ozon Generator Covid Distroyer

Klungkung,BaliKini.Net - Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta menerima presentasi Ozon Generator Covid Distroyer dari Direktur CV. Amertha Nugraha Dewata I Nyoman Budayasa. Presentasi terkait alat pembunuh virus itu berlangsung di ruang rapat Kantor Bupati Klungkung, Selasa (26/5). Turut hadir Kepala Dinas Kesehatan dr. Ni Made Adi Swapatni.

Direktur CV. Amertha Nugraha Dewata I Nyoman Budayasa menjelaskan bahwa alat pembunuh virus berupa Ozone merupakan oksidator terkuat di bumi setelah flourensen, umur ozon hanya 60 menit sebelum dia berubah menjadi oksigen.
Adapun kemampuan alat teknologi ozone ini bisa membunuh bakteri dan virus 50 kali lebih kuat dari chlorine. Selain itu, Ozone juga mengoksidasi berbagai polutan yang ada di air dan udara. Ozone sangat efektif digunakan dalam bidang food processing, water treatmen serta sanitasi udara dan ruang.

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta usai mendengarkan presentasi berharap agar alat ini dapat dilakukan percobaan dan dipublis dengan sebaik-baiknya. "Untuk kedepan langkah-langkah prosedur penggunaan alat teknologi tersebut agar di uji coba terlebih dahulu dengan baik," harapnya. (Hms/R7)

Pesan Sosial Dalam Mural

Klungkung,BaliKini.Net - Sekelompok anak muda yang menamakan dirinya Satupadu Indonesia menyumbangkan sebuah wastafel atau tempat cuci tangan kepada Pemkab Klungkung, Selasa (26/5). Wastafel tersebut terbilang unik, dimana tangki air yang biasanya berwarna polos dilukis mural lengkap dengan pesan sosial berupa ajakan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Kordinator Nasional Satupadu Indonesia I Komang Ananda Priantara mengatakan ini adalah donasi tahap pertama dari Satupadu Indonesia. Gerakan ini merupakan langkah untuk meringankan beban dimasa pendemi Covid-19 serta mengajak masyarakat untuk menjaga kebersihan dan kesehatan dengan rajin mencuci tangan. “Semoga bantuan ini dapat bermanfaat khususnya bagi masyarakat Klungkung untuk selalu menjaga protokol kesehatan dan kita semua bisa terhindar dari wabah virus corona,” ujar Priantara didampingi sejumlah anggota dari berbagai wilayah di Bali.

Bupati Klugkung, I Nyoman Suwirta usai menerima donasi mengucapkan terimakasih atas kepedulian anak-anak muda tersebut. Bupati mengapresiasi langkah baik ini dan diharapkan bisa menjadi contoh bagi generasi muda lainnya untuk bersama-sama ikut berpartisipasi didalam pencegahan penyebaran Covid-19. “Terimakasih anak-anak muda, kalian menjadi garda terdepan yang sudah ikut berpartisipasi didalam pencegahan wabah covid-19,” ucap Bupati Suwirta. (Hms/R7)
© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved