-->

Jumat, 03 Juli 2020

Wabup Kembang Hartawan Pantau Pelaksanaan Hari Pertama Karantina Banjar Di Desa Kaliakah

Jembrana,BaliKini.Net - Memastikan pelaksanaan karantina banjar dibanjar munduk desa kaliakah kecamatan Negara berjalan lancar , wakil Bupati Jembrana turun langsung melakukan pemantauan karantina dihari pertama, jumat (3/7/2020).

Selain karantina, pada hari pertama juga dilangsungkan rapid test masal diikuti seluruh warga di Banjar tersebut.

Rapid test dipusatkan di empat balai  tempek melibatkan petugas kesehatan dari dinas kesehatan maupun puskesmas se-Jembrana. Warga di banjar munduk berjumlah total 990 orang atau 289 KK.

Sebelumnya opsi karantina banjar disepakati olehnpihak desa maupun gugus tugas percepatan penanganan covid-19 Jembrana di wilayah banjar Munduk Kaliakah. Karantina banjar dilakukan guna mencegah meluasnya klaster penyebaran usai enam warga asal Kaliakah dan Berangbang terinfeksi dari salah satu warga positif asal denpasar yang sempat pulang kampung ke Kaliakah.

Kedatangan Kembang Hartawan ke Banjar Munduk juga ingin memastikan berbagai protokol kesehatan  dalam.penanganan  covid-19 berjalan dengan baik.

"Hari ini digelar rapid test massal tahap I sebagai screening awal bagi masyarakat di banjar munduk. Selain itu jika selama masa karantina nanti, ada masyarakat mengalami gejala-gejala klinis seperti demam, batuk, dan pilek untuk segara melaporkan diri.

Dari tim medis akan lakukan penjemputan," kata Kembang Hartawan.

Kembang yang juga wakil ketua gugus tugas Jembrana juga berharap seluruh masyarakat banjar munduk mematuhi semua proses karantina dengan disiplin. Bagaimana aturan karantina tidak memperbolehkan aktifitas keluar rumah ditaati. Serta warga diijinkan keluar hanya saat pengambilan rapid test saja. Sedangkan berbagai kebutuhan logistik warga akan dipenuhi pihak gugus tugas dengan cara diantarkan kerumah masing masing.

“saya berharap warga yang dikarantina harus benar-benar menerapkan protocol kesehatan secara ketat selama masa karantina, jangan sampai keluar rumah, sehingga proses karantina wilayah dapat berjalan baik dan tidak ada lagi penambahan kasus positif,” harapnya.    
  
Terkait penyaluran logistik, Wabup Kembang  mulai besok ( 4/7) akan disalurkan selama 14 hari kedepan. Teknisnya  per-kk akannmendapat logistik dengan jumlah kebutuhan yang sudah dihitung.Pplenyalurannya nanti   tetap mengikuti protocol kesehatan guna menghindari kontak langsung dan tetap menjaga jarak.

Tidak lupa, Wabup Kembang tetap mengajak seluruh masyarakat, tidak hanya yang wilayahnya terdapat karantina wilayah, namun berlaku untuk seluruh warga Jembrana, untuk semakin peduli dan memperketat dalam menjalankan protocol kesehatan. “ Untuk warga masyarakat silahkan menjalankan aktivitas seperti biasa, dluar wilayah karantina, namun tetap waspada dengan menjalankan protocol kesehatan,” imbuhnya.

Perbekel Desa Kaliakah I Made Bagiarta menambahkan, keseluruhan warga Banjar Munduk sebanyak 990 orang. Namun dari jumlah tersebut tidak semua ada di rumah, sebagian warga ada yang bekerja di Denpasar dan beberapa daerah lainnya, termasuk di luar Bali. Sehingga tidak seluruh warga menjalani rapid test. “Bagi warga yang belum menjalani rapid test, akan dilayani jika sudah siap,” ujarnya.

Sementara itu, Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana I Gusti Agung Putu Arisantha mengatakan, rapid test masal di Banjar Munduk diikuti sebanyak 752 orang, . Setelah melakukan rapid test masal tersebut, warga Banjar Munduk menjalani karantina selama 14 hari. “Karantina banjar dilakukan karena terdapat transmisi lokal sebanyak lima orang dalam satu banjar, dari total enam total transmisi lokal dari pasien positif Covid-19 asal Denpasar,” ungkapnya.

Dari jumlah 752 orang yang menjalani rapid test, sebanyak enam orang hasilnya reaktif. Enam orang yang hasil rapid test reaktif menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing, sesuai dengan pedoman dari Kementerian Kesehatan mengenai penanganan Covid-19.

Warga Banjar Munduk yang belum menjalani rapid test, akan dilakukan rapid test masal lagi di Balai Banjar. Karena sebagian warga yang belum menjalani rapid test bekerja di luar desa dan di luar Jembrana. “Rapid test akan dilakukan sekali lagi untuk menyasar warga yang belum rapid test,” terangnya. (Ariana/R1)

Bupati Artha Lantik Pejabat Tinggi Pratama

Jembrana,BaliKini.Net - Bupati Jembrana, I Putu Artha melantik dan mengambil sumpah pejabat tinggi Pratama, Jumat(3/7). Prosesi pelantikan yang dihadiri Sekda I Made Sudiada, para Asisten, staf Ahli dan para pimpinan OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jembrana yang berlangsung di Aula Jimbarwana  berlangsung lancar dengan tetap menerapakan  protokol kesehatan.

2(dua) pejabat yang dilantik itu , I Ketut Eko Susila Artha Permana dan Md. Leo Agus Jaya. Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Jembrana per tanggal 1 Juli 2020 itu, I Ketut Eko Susila Artha Permana yang sebelumnya sebagai Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah, kini dipercaya untuk menduduki jabatan baru pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik. Sementara Md. Leo Agus Jaya sebelumnya Camat Jembrana kini naik kelas ke eselon II sebagai Kepala Satuan Polisi Pamong Praja.

Bupati I Putu Artha dalam sambutannya minta kepada para pejabat yang baru dilantik, agar menunjukkan kompetensi, prestasi, integritas dan loyalitas dalam melaksanakan tugas,”sebagai pejabat yang baru dilantik saya minta saudara senantiasa menunjukkan kinerja yang baik sesuai visi dan misi yang telah di tetapkan oleh pemerintah Kabupaten Jembrana,”harapnya.

Terkait dengan tugas para pejabat yang baru dilantik, kata Bupati Artha, tidak ada alasan dan waktu untuk untuk bersenang-senang,”usai pelantikan ini saudara tidak ada waktuk terlena bahkan  bersenang-senang. Hal ini disebabkan tugas-tugas besar dan berat ada dipundak saudara. Selain itu, kinerja saudara akan selalu diawasi oleh pimpinan,”pungkasnya. (Eka/R1)

Sambut New Normal, Disparbud Jembrana Gandeng PHRI Bersih-Bersih Pantai

Jembrana,BaliKini.Net - Memasuki tahapan era new normal ditandai dengan dibukanya kembali industri pariwisata di Bali 9 juli nanti, Pemkab Jembrana terus berbenah membangkitkan kembali pariwsata yang sempat terpuruk akibat pandemi covid-19. Selain dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat di restaurant maupun hotel, juga dengan pembenahan beberapa obyek wisata.
Salah satunya di obyek wisata pantai candikusuma, yang terkenal memiliki panorama sunset yang indah bersanding dengan kampung nelayan yang tempat budidaya mutiara.

Bersama PHRI Jembrana , Disparbud Jembrana menggelar event Jembrana Clean Up Day ( JCD) , berupa aksi sosial bersih-bersih pantai di Candikusuma, jumat pagi ( 3/7/2020).

Kegiatan ini melibatkan segenap stake holder pariwisata mulai dari pengurus PHRI Jembrana , unsur TNI, Polri, Aparat Desa Candikusuma, serta masyrakat sekitar , dengan jumlah peserta 60 orang.

“ Aksi sosial ini kita mulai jam 6.30 pagi , dibagi di tiga titik sepanjang pantai candikusuma. Kita bersihkan areal pantai khususnya dari sampah plastik.  Sengaja kita bagi menjadi tiga titik sehingga physical distancing sesuai protokol tetap kita terapkan, “ kata Sekretaris PHRI Jembrana Ni Made Ayu Ariati

Sasaran lainnya dari aksi ini menurutnya  untuk menggugah kepedulian warga untukikutersama-sama  menjaga lingkungan. “ Bersih-bersih pantai ini juga untuk menjaga areal sempadan pantai tetap bersih utamanya dari sampah plastik. Sehingga pantai candikusuma yang kita nilai cukup potensial sebagai daya tarik wisata  tetap indah , bersih dan menarik untuk dikunjungi, “ katanya .

Ia juga berharap melalui aksi sederhana ini mampu mengedukasi serta menumbuhkan  kesadaran warga menjaga lingkungan alam dan pantai tetap bersih. Kedepan kesadaran itu akan menjadi kebiasaan sehingga penanganan lingkungan pantai bisa bersama-sama.

“ Kita dari pengurus sudah bersepakat , event JCD ini tidak akan berhenti disini saja. Tapi  secara rutin akan kita adakan , berpindah-pindah lokasi tiap bulan di tempat wisata lainnya.Tentunya kordinasi terus kita tingkatkan dengan jajaran pemerintahan kabupaten ,aparat  desa baik dihulu maupun  hilir mengenai pentingnya menjaga lingkungan bebas dari sampah plastik, “ sambungnya. 

Sementara Kepala Dinas Pariwisata  dan Kebudayaan  Jembrana  Nengah Alit didampingi Kabid Pariwsata Kadek Mira Ananta Sukma Dewi sangat mengapresiasi event JCD . Menurutnya event ini selain menjaga kebersihan lingkungan tapi bentuk promosi daya tarik wisata.

" Event ini sangat menarik untuk menunjukkan kesiapan kepada seluruh masyrakat, bahwa pariisata Jembrana sangat beragam . Selain memiliki keindahan alam  dari gunung hingga pantai, tapi juga didukung kesadaran masyarakatnya untuk menjaga kelangsungan alam, " kata Nengah Alit.

Ia juga berharap event ini  kesinambungan tidak berhenti pada satu titik. " Tentunya kami dari pemerintah daerah akan selalu mendukung. Melalui event ini juga salah satu wujud  persiapan pariwisata Jembrana guna menyongsong tatanan hidup baru yang berlaku diseluruh sektor kehidupan termasuk industri pariwisata. Kesadaran akan protokol kesehatan itu tidak hanya berlaku bagi  pelaku wisata saja ( hotel dan restaurant) , tapi termasuk bagi masyarakat pendukung wisata yang terlibat dalam jasa pariwsata di Jembrana," pungkas Nengah Alit. (Abhi/R1)

Hadiri Webinar, Wabup Sanjaya Tegaskan Pemkab Telah melakukan Berbagai Upaya Dalam Menanggulangi Dampak Covid-19 Di Tabanan

Tabanan,BaliKini.Net – Wakil Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM, menyampaikan bahwa kita bangsa Indonesia, khususnya Kabupaten Tabanan dan Bali telah beberapa kali mengalami krisis. Namun krisis saat inilah (Pandemi Covid-19) paling dirasakan dampaknya. Karena dampaknya sangat merambah di bebagai sektor kehidupan.

Hal itu disampaikan Wabup Sanjaya saat menjadi pembicara di Webinar Universitas Tabanan (Untab) dengan tema Dampak Pandemic Covid-19 Terhadap Perekonomian Kabupaten Tabanan pada Era New Normal, melalui Video Conference, Jumat (3/7).

“Inilah betul-betul ujian yang sangat berat bagi bangsa kita khususnya di Tabanan dan Bali pada umumnya, begitupun di Dunia,”ungkapnya.

Selain Wabup Sanjaya, Webinar tersebut juga mendatangkan narasumber yang kompeten di bidangnya, yakni Dr.I Ketut Djayastra, dan diikuti ratusan orang mulai dari Rektor dan Dosen Universitas Tabanan serta kalangan umum.

Lebih lanjut Wabup Sanjaya mengatakan, terhadap dampak yag disebabkan oleh Covid-19 di Tabanan ini Pemkab telah melakukan berbagai upaya termasuk pemulihan perekonomian di Kabupaten Tabanan, apalagi mejelang memasuki kehidupan new normal.

Ia menjelaskan, pandemic tersebut telah mengakibatkan ditutupnya 347 usaha pariwisata, 49 hotel, 75 villa, 129 pondok wisata, dan 26 DTW di kabupaten Tabanan. Begitupun dengan menurunnya permintaan produk pertanian dan UMKM serta dirumahkannya 5.189 orang, kehilangan pekerjaan 22.457 orang dan PHK 606 orang di Kabupaten Tabanan.

Namun Ia juga tidak memungkiri, sejak pandemic ini melanda Tabanan, ada dampak positif yang ditimbulkan di sektor pertanian. “Di saat pandemic anak anak muda Tabanan justru lebih memperhatikan sektor pertanian. Mudah-mudahan pandemic ini juga membawa berkah untuk pertanian Kabupaten Tabanan,” ujar Wabup Sanjaya.

Disamping itu, dengan lahan yang mencukupi, pihaknya berupaya memaksimalkan sektor pertanian sebagai sektor unggulan di Kabupaten Tabanan di masa pandemic ini. Hal itu diwujudkan dengan cara pemberian bibit kepada petani, merubah mindset masyarakat untuk beralih ke sektor pertanian, memaksimalkan OPD dan mempasilitasi petani.

Untuk mewujudkan hal tersebut Wabup Sanjaya meminta kerjasama dari seluruh stakeholder agar selalu disiplin dan jujur menerapkan protap kesehatan Covid-19, seperti memakai masker, hand snitizer dan lain sebagainya. Sehingga menjelang kehidupan baru, Tabanan Aman dan Produktif dapat diwujudkan.

“Kuncinya sekarang disiplin menerapkan protap kesehatan dan jujur dalam penanganan. Kalau itu dilaksanakan secara disiplin, Saya yakin Covid ini bisa berlalu secepatnya sambil menunggu adanya vaksin,” imbuhnya.

Rektor Untab memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kesediaan Wabup Sanjaya untuk berbagi pengetahuan tentang upaya penanggulangan Covid-19 di Tabanan dalam webinar ini. Selain itu, Ia juga mengucapkan terimakasih atas kerjasama semua pihak di Kabupaten Tabanan atas dalam menanggulangi penyebaran Covid-19 di Kabupaten Tabanan.

Ia menambahkan , penerapan new normal di kabupaten Tabanan ini merupakan pilihan yang sangat sulit namun harus dilaksanakan, mengingat perekonomian semakin terpuruk. “Dalam penerapan ini pasti ada resiko, dan inilah tantangan Pemerintah bagaimana menyiapkan sarana dan prasarana yang lebih memadai,” pintanya. (Hms/R3)

Sekda I Gede Susila Pimpin Rakor Pemantapan New Normal Tabanan

Tabanan,BaliKini.Net – Menjelang pelaksanaan era kehidupan New Normal di Kabupaten, Pemkab Tabanan bersama Polres dan Dandim 1619 Tabanan gelar Rapat Koordinasi (Rakor) di ruang rapat Lantai III Kantor Bupati Tabanan, Jumat (3/7).

Rakor yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Tabanan I Gede Susila, dihadiri oleh Dandim 1619 Tabanan Toni Sri Hartanto, Kabag Ops Polres Tabanan Kompol I Nengah Sudiarta, Asisten Perekonomian dan pembangunan Setda Tabanan dan OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan.

Sekda I Gede Susila menegaskan, tujuan dari rakor ini tiada lain adalah untuk menyamakan persepsi dan mohon arahan-arahan dari pihak Pores dan Dandim tentang penanganan Covid-19 di Kabupaten Tabanan. Hal itu dikatakannya sangat penting, mengingat akan diterapkannnya kehidupan New Normal tanggal 9 Juli 2020 mendatang.

Ia menyampaikan, hal yang paling ditakutkan menjelang new normal ini adalah dibukannya kembali DTW yang ada di Tabanan dan pasar-pasar tradisonal dibuka seperti biasa. Hal itu dikhawatirkannya akan menjadi klaster baru penyebaran Covid-19, mengingat transmisi lokal di Tabanan akhir-akhir ini cukup meningkat.

Lebih lanjut ia mengatakan hal ini tidak bisa dianggap remeh karena menyangkut keselamatan masyarakat. Dan Ia berharap kejujuran dan kedisiplinan masyarakat serta dalam waktu dekat ada perarem di tingkat Desa Adat yang mewajibkan kita untuk melaksanakan dengan APD.

“Kalau sudah di Desa adat diwajibkan dalam penggunaan apd seperti masker dan hand sanitizer, serta lainnya, Saya kira akan lebih aman. Karena kemanapun kita akan melengkapi diri dengan hal itu,” ungkapnya.

Lebih lanjut Ia mengatakan, untuk sekedar diketahui agar masyarakat mampu lebih waspada, bahwa yang palig banyak kasus sekarang adalah di kecamatan Kediri, kemudian Tabanan dan Marga dan ada beberapa kecamatan yang nol kasus, yakni Baturiti dan Seltim.

Dandim 1619 mengatakan, kehidupan new normal bukan kembali kehidupan yang dulu-dulu, tetapi kembali ke kehidupan seperti biasa tetapi dibatasi dengan protocol kesehatan covid, yakni melengkapi diri dengan masker, face shield, han sanitizer atau antiseptic dan banyak yang bisa di laukukan masyarakat. Termasuk hal tersebut harus diperketat di dtw-dtw dan pasar-pasar di Tabanan.

“Kita ketahui di Tabanan awalnya masih nol transmisi lokal, mungkin karena ada ketidak jujuran dari person masing-masing ataupun warga Tabanan yang bekerja diluar membawa virus ke Tabanan, atau OTG, sehingga meningkatkan transmisi lokal,” ungkapnya.

Aas kondisi tersebut Ia meminta bagi pengelola dtw dan pengelola pasar di Kabupaten Tabanan, mari kita sama-sama menjaga untuk menuju new normal ini dengan sebaik-baiknya. Lakukan aktivitas bagaimana untuk mencegah penyebaran virus secara lokal di daerah masing-masing,” pintanya.

Toni berharap jangan sampai setelah new normal nanti DTW dan pasar di Kabupaten Tabanan menjadi tempat penyebaran Covid-19. Untuk itu Ia menghimbau agar seluruh pengelola baik pengelola DTW maupun pengelola pasar memperketat protap-protap kesehatan Covid-19.

“Setelah dibuka, Saya harapkan dikembangkan, diinnovasikan protap protap tersebut. Apa kekurangannya dan apa kelebihannya agar diperbaiki dan ditingkatkan agar benar mengurangi ataupun menghilangkan virus ini,” imbuhnhya. (Hms/R3)

Lazada Indonesia Berkolaborasi Dengan Pakuwon Group Jakarta, Hadirkan e-mall Pertama Di Indonesia

Jakarta,BaliKini.Net - Lazada Indonesia mengumumkan kerjasama strategis dengan tiga mal ternama di bawah naungan Pakuwon Group Jakarta untuk menghadirkan e-mall pertama di Indonesia. Melalui kolaborasi ini, konsumen dari seluruh Indonesia bisa mendapatkan akses mudah untuk berbelanja produk-produk dari berbagai merek ternama favorit yang terdapat di tiga mal terbesar di Jakarta, Gandaria City, Kota Kasablanka dan Plaza Blok M di platform Lazada. Kolaborasi ini didorong dengan terjadinya perubahan perilaku, kebiasaan dan konsumsi masyarakat dengan berbelanja online karena pandemi COVID-19 dan tentunya untuk memberikan pengalaman baru berbelanja online bagi konsumen terutama bagi pengunjung setia mal-mal Pakuwon Group Jakarta yang ada di Lazada.

Indonesia sudah mulai menerapkan pola tatanan normal baru atau new normal, dimana  sebagian pusat perbelanjaan sudah kembali dibuka untuk konsumen walaupun harus tetap mengikuti berbagai aturan dan protokol kesehatan dari pemerintah, yang salah satunya adalah membatasi jumlah pengunjung, demi keamanan bersama. Oleh sebab itu, keberadaan e-mall dapat tetap memberikan akses ke toko-toko kesayangan konsumen.

Monika Rudijono, Chief Marketing Officer Lazada Indonesia, mengucapkan “Kami menyambut baik kerjasama sinergis dengan Pakuwon Group Jakarta dan kolaborasi ini sejalan dengan komitmen kami untuk mendorong perekonomian melalui eCommerce dan teknologi. Walaupun mobilitas banyak orang sudah berangsur normal, kami melihat bahwa banyak orang sudah terbiasa dengan kegiatan berbelanja online. Oleh karena itu, hadirnya Gandaria City, Kota Kasablanka dan Plaza Blok M di Lazada, tentunya akan memberikan akses dan pengalaman berbelanja aman dan nyaman ke berbagai toko dan merek ternama yang ada di mal-mal tersebut bagi konsumen yang masih belum dapat berkunjung secara langsung ke mal kesayangan mereka” 

Merek-merek ternama di dalam e-mall Pakuwon Group Jakarta yang tersedia di platform Lazada, meliputi Sogo, Giordano, Converse, Wakai, Samsonite, Optik Melawai, Nature Republic, Innisfree, The Body Shop, Make Up Forever, Kidz Station, Lego Certified Store, serta masih banyak lagi merek-merek favorit konsumen yang merupakan penunjang kebutuhan sehari-hari diantaranya, Lock & Lock, GNC, dan lebih dari 50 merk ternama lainnya. Melalui kerjasama ini, konsumen dapat menemukan produk berkualitas otentik, serta menikmati berbagai promo menarik dan potongan harga yang hanya bisa didapatkan ketika berbelanja di halaman e-mall Pakuwon Group Jakarta melalui Lazada.

“Diawali dengan keinginan untuk memberikan kemudahan akses berbelanja bagi masyarakat dan didorong dengan kesadaran untuk turut menjadi bagian dalam keberlangsungan kegiatan ekonomi, kini Gandaria City dan Plaza Blok M siap menyambut pengunjung setianya secara daring”, ucap Ibu Lili Mulyadi, General Manager Gandaria City dan Marketing General Manager Plaza Blok M yang juga disambut hangat oleh Ibu Lusiana, Direktur Kota Kasablanka, “tentunya Kota Kasablanka juga sangat bersemangat menyambut peluncuran kerjasama ini.  Kolaborasi apik antara Lazada dengan tiga mal yang berada di bawah naungan Pakuwon Group Jakarta ini tercipta sebagai bentuk upaya dan inovasi kami untuk terus menjangkau pengunjung, serta merupakan bentuk dukungan kami kepada toko-toko yang berlokasi di Gandaria City, Kota Kasablanka dan Plaza Blok M. Tentunya kemudahan akses layanan fasilitas belanja daring ini dapat juga menjadi angin segar bagi seluruh pengunjung setia kami. Masih dengan tujuan untuk memberikan kemudahan berbelanja yang nyaman bagi pengunjung, kedepannya kami juga akan terus mengembangkan inovasi lainnya”

Kanal e-mall Pakuwon Group Jakarta di platform Lazada akan dapat dengan mudah diakses melalui search bar di halaman utama aplikasi Lazada, dengan kata kunci utama seperti: Pakuwon Group; Gandaria City, Kota Kasablanka; dan Plaza Blok M. 

“Kerjasama dengan Pakuwon Group Jakarta ini merupakan salah satu komitmen kami untuk memastikan kebutuhan konsumen tetap terpenuhi dengan baik. Kami yakin dengan hadirnya Gandaria City, Kota Kasablanka dan Plaza Blok M di platform kami dengan banyak merk ternama yang ada di dalamnya tentunya akan mengobati kerinduan banyak konsumen akan pengalaman berbelanja langsung di mal kesayangan mereka walau hanya dari rumah,” tutup Monika. (*)

Tim GTPP Covid-19 Denpasar Awasi Raykat, Putus Covid-19 Harus Dilakukan Dengan Kompak

Denpasar,BaliKini.Net - Penyebaran virus covid-19 terhadap transmisi lokal semakin banyak terjadi. Untuk mencegah penularan semakin meluas Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Denpasar dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kota Denpasar terus melakukan sosialisasi dan pemantauan  ke desa-desa dan pasar rakyat yang ada di Kota Denpasar. Kali ini sosialisasi dan pemantauan dilakukan di Desa Tegal Harum, Pasar Desa di Tegal Harum dan Pasar  Made Putra di Banjar Gaduh Sesetan, Jumat (3/7).

Kepala Dinas DPMD Kota Denpasar IB Alit Wiradana mengatakan, sosialisasi yang melibatkan Perbekel, Kadus, Kelian Banjar, Satgas Desa dan Satgas Dusun harus terus dilakukan dalam upaya pencegahan penularan Covid-19. Dengan demikian dalam sosialisasi dan pemantauan ini pihaknya menekankan kepada masyarakat, pengelola pasar, pedagang maupun pengunjung pasar untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Mengingat penularan transmisi lokal di kota Denpasar semakin banyak. Penularan terjadi klaster terbanyak terjadi di Pasar. “Maka dari itu kami harus memberikan sosialisasi dan pemantauan secara langsung kepada masyarakat dan  di pasar secara berkelanjutan," jelas Alit Wiradana.

Lebih lanjut Alit Wiradana mengatakan   dalam kegiatan sosialisasi dan pemantauan ini pihaknya kembali mengingatkan pengelola pasar agar  menyediakan tempat  cuci tangan untuk pedagang maupun pengunjung.  Selain itu pengelola juga wajib mengukur suhu badan para pedagang dan pengunjung di pintu masuk pasar. Jika menemukan pengunjung yang suhu badannya melebihi batas normal agar tidak memberikan izin masuk pasar dan menyarankan pulang untuk istirahat di rumah dan periksa diri ke dokter.

Tidak hanya dalam sosialisasi dan pemantauan tersebut pihaknya  mewajibkan pengelola pasar untuk melakukan penyemprotan  disinfektan setelah pasar tutup. Selain itu pihaknya juga mengimbau agar pengelola pasar melakukan pengawasan kepada para pedagang agar cuci tangan sebelum masuk pasar, wajib menggunakan Face Shield dan masker sebagai perlindungan diri. Pengelola pasar juga harus melakukan pengawasan kepada pengunjung agar mereka juga ikut menggunakan masker dan Face Shield. "Dengan adanya saling mengingatkan maka protokol kesehatan secara ketat bisa diterapkan sehingga bisa mempercepat pemutusan mata rantai covid 19," jelasnya.

Menurut Alit Wiradana dalam pencegahan penularan Covid -19 harus dilakukan secara kompak antara pemerintah, kelurahan, desa dan satgas desa, satgas dusun, serta dukungan masyarakat itu sendiri.  Jika dilakukan dengan secara bersama maka penularan covid-19 bisa dikendalikan dengan demikian perekonomian masyarakat bisa normal seperti sedia kala. (Ayu/R4)

Update, Pasien Semhuh Hari Ini Bertambah 21 Orang, Pasien Positif Bertambah 33 Orang

Denpasar,BaliKini.Net - Angka kesembuhan pasien Covid-19 di Kota Denpasar terus meningkat. Dimana, tercatat jumlah kesembuhan harian sebanyak 21 orang pada Jumat (3/7). Namun demikian, di hari yang sama tercatat penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 33 orang. Adapun jumlah tersebut terdiri atas 24 orang kasus positif baru dengan riwayat perjalanan dalan daerah, 8 orang OTG dan 1 orang PDP yang dinyatakan positif Covid-19.

“Kasus sembuh kembali bertambah, hari ini 21 orang sembuh, dan kasus positif juga bertambah 33 orang,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, saat menyampaikan perkembangan kasus Covid-19 Kota Denpasar di ruang Press Room Kantor Walikota (3/7).

Lebih lanjut Dewa Rai menjelaskan bahwa kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar masih terus terjadi. Dimana, kasus positif baru di internal keluarga dan pasien positif dengan riwayat perjalanan dalam daerah mulai menunjukan peningkatan. Kedua klaster baru inilah yang patut kita waspadai bersama, mengingat adanya mobilitas penduduk yang cukup tinggi di Kota Denpasar. 

“Masyarakat diharapkan lebih waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan, termasuk dalam lingkup rumah tangga dan lingkungan sekitar rumah, mengingat dua klaster yakni klaster keluarga dan perjalanan dalam daerah mulai mendominasi, hal ini mengingat arus mobilitas di Denpasar sangat tinggi,” jelasnya.

“Namun kasus sembuh juga terus bertambah, kita harus optimis, mari terapkan protokol kesehatan dan jaga imunitas tubuh,” ajak Dewa Rai

Melihat perkembangan kasus ini Dewa Rai kembali mengingatkan agar semua pihak ikut berpartisipasi untuk mencegah penularan covid 19 tidak semakin meluas. Selain kasus positif, keberadan Orang Tanpa Gejala (OTG) hasil tracking Tim juga mengalami peningkatan dan menjadi ancaman penularan baru untuk itu perlu  tetap meningkatkan kewaspadaan. 

Secara kumulatif Dewa Rai, menjelaskan kasus Covid 19 di Kota Denpasar sebanyak 649 kasus positif. Rincianya adalah 245 orang sembuh, 11 orang meninggal dunia, dan 393 orang masih dalam perawatan.

Sementara keberadaan  Orang Tanpa Gejala (OTG) hasil tracing GTPP secara kumulatif sebanyak 1.872 kasus, namun  dinyatakan sehat setelah isolasi mandiri 573, sehingga tersisa 1.299 OTG. Orang Dalam Pemantauan (ODP) secara akumulatif tercatat 328 kasus, namun sudah menjalani isolasi mandiri dan dinyatakan sehat sebanyak 277, sehingga masih tersisa 51 ODP. 

Dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) secara akumulatif sebanyak 128 kasus, namun 48 orang sudah  dinyatakan negatif setelah menjalani Swab Test, sehingga tersisa 80 yang berstatus PDP. (Hms/R4).

Cegah Penularan Covid-19 di Masyarakat dan Pedagang Pasar "Made Putra" Banjar Gaduh Sesetan GTPP Denpasar Gencarkan Pemantaun Protokol Kesehatan

Denpasar,BaliKini.Net - Sosialisasi dan pemantauan dalam upaya memutus mata rantai  Covid-19 yang dilakukan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Denpasar dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kota Denpasar mendapat sambutan positif dari masyarakat dan para pedagang di Pasar Made Putra Banjar Gaduh Kelurahan Sesetan. Hal ini disampaikan Lurah Sesetan Ketut Sri Karyawati saat ditemui Jumat (3/7).

Lebih lanjut Karyawati mengaku,  dalam upaya memutus mata rantai covid-19 sosialisasi yang diberikan kepada masyarakat dan pedagang  oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kota Denpasar sangat diapresiasi dan membantu edukasi pemahaman protokol kesehatan Sehingga masyarakat semakin paham cara memutus mata rantai covid-19.

Menurutnya dalam sosialisasi tersebut  masyarakat, pengelola pasar, maupun pedagang mendapat  pemahaman agar dalam menjalankan perekonomian di musim pandemi Covid-19 ini harus mengikuti protokol kesehatan.  Seperti cuci tangan sebelum masuk pasar, menggunakan masker, mengukur suhu tubuh, menjaga jarak dalam berjualan.

Selain itu dalam sosialisasi tersebut masyarakat maupun pedagang juga mendapatkan masukan bahwa melindungi diri dari Covid-19 dalam berjualan harus tetap menggunakan masker dan Face Shield. Langkah yang lebih efektif pengelola pasar juga mendapat masukan untuk melindungi pedagang dan pengunjung dari penularan covid-19 dipasar itu  harus dipasang pembatas tirai plastik.

 Tidak hanya itu Karyawati mengaku dalam kesempatan tersebut pengolah pasar juga disarankan untuk tetap melakukan pemantauan agar pedagang maupun pengunjung yang datang ke pasar agar cuci tangan terlebih dahulu dan mengukur suhu tubuh.

Menurut Karyawati masukan yang diberikan dalam sosialisasi dan pematuan tersebut disambut hangat oleh pengelola pasar, masyarakat dan para pedagang. Karyawati mengaku pengelola pasar secepat mungkin akan memasang pembatas plastik di Pasar tersebut.

Para pedagang yang belum menggunakan Face Shield juga akan menggunakannya selama berjualan di pasar. Jika tidak menggunakan Face Shield  pedagang bersedia untuk tidak membuka warung atau dagangan mereka. Hal ini sesuai dengan kesepakatan dengan satgas Br Gaduh Sesetan.

Dalam upaya pencegahan covid 19, Karyawati mengaku Satgas Banjar Gaduh juga terus melakukan penyemprotan disinfektan tiga kali sehari, penyemprotan di wilayah tersebut juga dibantu oleh DLHK Kota Denpasar dua kali dalam seminggu.

Berbagai upaya yang telah dilakukan dalam upaya pencegahan covid-19 dan satgas Br. Gaduh betul-betul berkomitmen untuk menekan kasus covid di wilayah tersebut. Dengan langkah yang diambil  saat ini kesadaran masyarakat semakin meningkat. Terbukti saat satgas Br Gaduh melakukan pemantauan setiap pagi, dulunya banyak masyarakat pergi ke pasar tidak menggunakan masker, sekarang sudah semua menggunakan masker.

Mengingat wilayah Sesetan penduduk paling banyak dan mobilitas tinggi saya harapkan kerjasama semua pihak salah satunya disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Dan ketika ada yang positif masyarakat jujur mengatakan sehingga mempercepat melakukan pelacakan dan mempercepat penanganan  dan meminimalisir penyebaran covid 19. (Ayu/R4)

Kiat Satgas Gotong Royong Banjar Kertagraha Cegah Covid-19, Terapkan Pola Satu Pintu Akses Keluar Masuk

Denpasar,BaliKini.Net - Partisipasi masyarakat dalam mendukung percepatan penanganan Covid-19 terus tumbuh dan tidak pernah pudar di masyarakat. Tak terkecuali Satgas Gotong Royong Banjar Kertagraha, Desa Kesiman Kertalangu yang terus berupaya mendukung percepatan penanganan dan pencegahan Covid-19 di Kota Denpasar.

Ketua Satgas Gotong Royong Banjar Kertagraha, I Made Udana saat diwawancarai Jumat (3/7) menjelaskan bahwa berbagai upaya terus dilaksanakan guna mendukung pencegahan penyebaran Covid-19, khususnya di wilayah Banjar Kertagraha. Beberapa kegiatan yang sudah dilaksanakan mulai dari pendataan penduduk dan pemetaan wilayah sebagai langkah awal.

Lebih lanjut dijelaskan, setelah seluruh data dirampungkan, dilanjutkan dengan melaksanakan pengetatan wilayah dengan menerapkan satu pintu masuk. Sehingga pemantauan penduduk lebih mudah dilaksanakan.

“Sejak pertengahan Maret lalu kami sudah bergerak, dan saat pelaksanaan PKM kami lebih maksimalkan lagi, penduduk sudah terdata seluruhnya, dan kami berikan tanda pengenal berupa stiker, sedangkan penduduk pendatang wajib membawa surat pernyataan, surat penjamin dan hasil rapid tes non reaktif,” ujarnya.

Udana menjelaskan bahwa di Banjar Kertagraha terdapat 3 posko pemantauan yang tersebar di tiga titik, yakni Jalan Sekar Tunjung, Jalan Jepun Pipil dan Jalan Sekar Jepun. Dengan pemantauan yang dilaksanakan secara intensif akan memberikan kemudahan untuk mengetahui riwayat perjalanan masyarakat sekitar.

“Masyarakat tetap bisa beraktifitas, namun demikian penduduk pendatang wajib melengkapi persyaratan yang diwajibkan, jika tidak ya terpaksa kami kembalikan, khusus untuk masyarakat yang tinggal di wilayah Banjar Kertagraha namun bukan KTP Kertagraha, akan diberikan pengenal khusus untuk memudahkan pemantauan,” jelasnya.

Udana mengatakan bahwa hingga saat ini sedikitnya 1.543 orang sudah terdata memasuki wilayah Banjar Kertagraha dengan identitas luar wilayah, namun memiliki tempat tinggal tetap.

“Upaya ini kita laksanakan mengingat wilayah Banjar Kertagraha yang sangat heterogen dengan sembilan pintu masuk, sehingga untuk memudahkan pengawasan kami buka satu pintu saja, dan secara rutin dilaksanakan sidak penduduk dan warung untuk memastikan jam buka yang sesuai aturan, serta melaksanakan sosialisasi untuk tidak menerima tamu,” paparnya

Selain pengetatan mobilitas penduduk, pihaknya juga secara rutin setiap sabtu dan meinggu bersama STT dan elemen warga banjar lainya melaksanakan sterilisasi dengan penyemprota disinfektan, sidak masker, serta pengawasan penerapan protokol kesehatan masyarakat.

“Kami berharap upaya ini dapat didukung oleh masyarakat untuk bersama mencegah penyebaran Covid 19, dan kami juga menyampaikan terimakasih atas perhatian pemerintah dan masyarakat banjar Kertagraha yang sangat antusias mendukung pelaksanaan kegiatan pencegahan Covid-19 ini, semoga dengan bersama-sama, penanganan Covid-19 ini bisa kita atasi bersama dan kehidupan dapat normal kembali,” harapnya. (Hms/R4)

Berjualan Di Trotoar Ganggu Akses Masyarakat, Satgas Kelurahan Sumerta Tertibkan Pedagang Bermobil.

Denpasar,BaliKini.Net - Sosialisasi protokol kesehatan kepada masyarakat, digencarkan seluruh instansi masyarakat guna memutus penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) di Kota Denpasar.

Seperti Kelurahan Sumerta menggiatkan sejumlah langkah antisipasi penyebaran Covid-19 di wilayahnya. Pada Jumat (3/7) Satgas Kelurahan Sumerta serta jajaran lingkungan/banjar setempat didampingi unsur Satpol PP Kota Denpasar menertibkan pedagang bermobil yang berjualan di trotoar seputaran Jl. Nusa Indah, dan Jl. Pucuk, Kelurahan Sumerta.

Lurah Sumerta , I Wayan Eka Apriana saat dikonfirmasi, mengatakan penertiban yang digiatkan oleh pihaknya ini, menyasar pedagang yang dengan sengaja menggunakan trotoar untuk berjualan serta mengganggu akses lalu lintas pengguna jalan.

“Dari hasil penertiban ini didapati 3 unit kendaraan (mobil) yang berjualan melanggar ketertiban umum. Pemilik kendaraan/pedagang tersebut sudah diinstruksikan untuk langsung mengangkut barang dagangannya kembali dan langsung meninggalkan lokasi serta diberi peringatan serta sepakat untuk tidak berjualan lagi dilokasi yang sama ataupun kawasan yang dilarang untuk berjualan secara ketentuan peraturan yang berlaku” ungkap Eka Apriana.

“Pihak kami berharap, bahwa keberlangsungan kegiatan ekonomi masyarakat bisa tetap berlangsung produktif, namun diimbau tetap memperhatikan protokol kesehatan dan keamanan berniaga serta mematuhi ketentuan peraturan mengenai ketertiban umum di Kota Denpasar. Jangan sampai mencari rejeki dengan melanggar aturan dengan merugikan masyarakat yang lainnya,” katanya. (Esa/R4)

Satgas Kelurahan Tonja Sidak Jam Operasional Toko Masa Pandemi Covid 19, Ditemukan 6 Toko Lewati Batas Jam

Denpasar,BaliKini.Net - Ditengah pandemic Covid 19 yang terjadi masih banyak toko yang melanggar Surat Edaran (SE) Walikota Nomor 434/572/DKIS/2020 tentang pembatasan jam operasional pusat perbelanjaan seperti Mall, Retail, Pasar Modern, Pasar Rakyat maupun Pasar Tradisional, Kota Denpasar mengharuskan sudah melakukan penutupan pada pukul 21.00 Wita. Seperti halnya di Kelurahan Tonja, Denpasar Utara di temukan ada 6 toko yang masih beroperasional melewati batas jam 21.00 Kamis (2/7) malam.

Lurah Tonja Ade Indahsari Putri saat di konfirmasi, Jumat (3/7) mengatakan, sidak terhadap toko-toko maupun warung Pedagang Kaki Lima (PKL) di wilayah Kelurahan Tonja rutin diadakan pasca pandemic covid 19 ini. Dimana pada kamis malam Tim Satgas Kelurahan dan Banjar di wilayah Kelurahan Tonja masih menemukan 6 toko yang beroperasi melewati batas jam, yakni 2 toko modern, 2 warung dan 2 PKL (martabak dan lalapan) yang masih buka melewati batas jam.

“Sidak ini memang secara rutin kami laksanakan bersama Tim Satgas yang terdiri dari Keliab Banjar, Linmas, Kaling, Pecalang Banjar dan Pecalang Desa, dengan tujuan untuk mengurangi kerumunan serta pencegahan penyebaran virus covid 19 di wilayah Tonja. Kepada 6 toko yang masih kedapatan  buka melewati batas jam ini sudah kami peringati dengan keras dan minta agar segera ditutup, jika masih ditemukan buka melewati batas jam pada hari berikutnya, maka akan di sampaikan ke Gugus Tugas Kota atau ke Satpol PP untuk kenakan sanksi sesuai Perwali PKM dan juga bisa dikenakan sanksi oleh Desa Adat nantinya. Selain itu satgas kami juga rutin melaksanakan sidak masker dan protocol Kesehatan berniaga”, ungkapnya.

Pihaknya juga mengimbau seluruh masyarakat agar meningkatkan gerakan disiplin serta kejujuran, pemberlakuan jam operasional pada pusat perbelanjaan, pertokoan maupun pasar ditujukan untuk mengurangi interaksi di luar rumah serta mengantisipasi keramaian yang dapat menyebabkan terjadinya penularan Covid-19. Toko-toko dan pusat perbelanjaan pada saat beroperasi akan diawasi secara ketat. Mereka diizinkan beroperasi hingga pukul 21.00 malam untuk pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat terutama kebutuhan logistik selama menerapkan anjuran melakukan social distancing. (Ays/R4)

DPRD Bali Lakukan Pembahasan Awal Ranperda RUED-P

Denpasar,BaliKini.Net - Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bali Dr I Gusti Ayu Diah Werdhi Srikandi WS. Memimpin pembahasan Ranperda Tentang Rencana Umum Energi Daerah Provinsi (RUED-P) Bali Tahun 2020-2050, di gedung dewan Renon, Kamis (2/7).

Pembahasan yang dihadiri Kepala Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Provinsi Bali, Kepala Biro Hukum dan HAM Setda Provinsi Bali, serta Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bali, itu membahas soal potensi energi yang bisa dikembangkan di Bali hingga lima tahun ke depannya.

Pada kesempatan itu, Kepala Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral, Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Provinsi Bali Ida Bagus Setiawan, memaparkan sejumlah potensi energi baru dan terbarukan (ETB) di Bali. 

Dari yang bersumber tenaga air, mini hidro dan mikrohidro, hingga bioenergi untuk listrik yang terdiri dari biomass, biogas, surya, angin, panas bumi, dan energi laut dipaparkan dihadapan para wakil rakyat ini.

Potensi ini, demikian Setiawan, tertuang dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN). Untuk RUED (Rencana Umum Energi Daerah), yang menurut Setiawan, tergantung potensi lokal dan kemampuan daerah.

"Dari semua itu pasti ada prioritas dan yang bisa dikembangkan mana?. Saat ini yang lebih visibel adalah surya,” jelas Setiawan, yang hadir mendampingi Kepala Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Provinsi Bali IB Ngurah Arda. 

Namun, dikatakannya bahwa tenaga surya atau matahari memiliki kelemahan intermittent. Yakni tidak ada di malam hari atau saat mendung. Karena itu, kata dia, diperlukan sistem dan jaringan yang kuat pada saat on grid. Artinya, kalau sinar matahari hilang atau tidak ada, tetap ada penggantinya.

“Listrik itu dalam 24 jam kan harus selalu mengalir. Kalau surya kan ada batasannya, intermittent. Jadi kita juga beriringan dengan PLN untuk memperkuat sistem grid-nya di Bali,” paparnya.

Untuk potensi EBT lain, lanjut Setiawan dinilainya masih kecil walaupun buaa dikatakan ada. "Sebagai contoh air, karena prioritas utamanya adalah untuk layanan dasar air baku. Prioritas berikutnya, untuk irigasi lahan pertanian, baru kemudian untuk energi," jelasnya.

Setiawan menambahkan, hampir semua wilayah Bali sesuai kajian Universitas Udayana, potensial untuk pengembangan PLTS. Kecuali di daerah yang agak berawan seperti Kintamani, Bangli, potensi itu tidak akan maksimal. 

"Teknologi sekarang bisa tidak hanya di atap, di farming, tapi juga bisa di dinding. Terus ada juga untuk genteng, sudah ada riset dan model. Cuma tinggal secara komersial seperti apa,” ujar Setiawan.

Untuk energi angin, dengan teknologi yang ada ternyata tidak optimal. Sebab dari 12 bulan, hanya 3 bulan saja bisa menghasilkan energi, sehingga tidak layak secara ekonomi. Kecuali ada penemuan melalui riset terkait teknologi yang tepat untuk kondisi angin di Bali agar menghasilkan listrik sepanjang tahun.

Mengenai potensi panas bumi, dikatakannya saat ini sudah dimanfaatkan untuk wisata air panas atau bukan pembangkit listrik. 

"Kalau itu ternyata lebih bagus untuk masyarakat, itu yang harus ditingkatkan supaya wisatanya makin banyak,” demikian Setiawan. (Ar/R5)

Kamis, 02 Juli 2020

Rai Iswara Paparkan UMKM Tetap Keratif Dan Efektif Di Era Adaptasi Kebiasaan Baru

Webinar Government Roundtable Series UKM Bali Pasca Covid-19
Denpasar,BaliKini.Net - Perlambatan pertumbuhan pariwisata di Bali akibat pandemi COVID-19 membawa imbas kepada UMKM yang ada di Bali. Beberapa kebijakan telah di tempuh oleh Pemerintah Provinsi Bali guna mempertahankan roda perekonomian UMKM di Bali selama COVID-19 hingga pandemi ini berakhir dan UMKM siap bersaing kembali.

Menanggapi hal tersebut, MarkPlus mengadakan webinar Government Roundtable Series yang melibatkan seluruh pimpinan daerah kab/kota se-Bali untuk menjadi pembicara dalam acara ini. Sekretaris Kota Denpasar, AAN Rai Iswara berkesempatan menjadi pembicara mewakili Pemerintah Kota Denpasar dalam Webinar Government Roundtable Series pada Kamis (2/7)

Kota Denpasar sebagai pusat pemerintahan, pendidikan, dan perekonomian memiliki jumlah UMKM yang terbilang tinggi. Dampak COVID-19 bagi UMKM di Kota Denpasar yaitu penjualan menurun, tidak mengerti cara mendigitalisasi usaha, cash flow tidak lancar, kesulitan logistik karena PSBB di luar Bali, harga bahan baku naik serta daya beli masyarakat menurun.

"Sekarang adalah momentum untuk transformasi digital sehingga masyarakat dapat membeli dan mengkomsumsi produk UMKM" ujar Sekretaris Daerah Kota Denpasar AAN Rai Iswara.

Lebih lanjut Rai Iswara mengatakan pelaku usaha harus merubah pola pikir dan inovasi serta mengembangkan strategi dan pemasaran yang baru tentunya pelaku usaha tetap mengutamakan protokol kesehatan. Langkah - langkah tersebut diambil dalam adaptasi kebiasaan baru.
"Di era adaptasi baru ini Pemerintah Kota Denpasar akan mengembangkan SDM pelaku UMKM dengan pelatihan kewirausahaan, pelatihan kemasan, pelatihan pemasaran online serta sosisalisasi HAKI,"ujar Rai Iswara

Pemerintah Kota Denpasar juga memfasilitasi pelaku UMKM yang menjadi ruang lingkup Dinas Koprasi dan UMKM Kota Denpasar dan Gedung Dharma Negara Alaya yang menjadi ruang kreatif bagi pelaku UMKM.

"Dengan strategi dan kebijakan pemasaran kedepan pelaku UMKM tetap kreatif dan efektif menuju adaptasi kebiasaan baru," pungkas Rai Iswara. (Hms/R4)   

Update Covid 19, Kasus Positif Bertambah 61 Orang, Sembuh 5 Orang, Meninggal Dunia 1 Orang.

Denpasar,BaliKini.Net - Kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar kembali melonjak drastis pada hari Kamis (2/7). Tercatat, sebanyak 61 orang dinyatakan positif Covid-19 di Ibukota Provinsi Bali ini. Dari seluruh kasus positif, 41 orang merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG) yang dinyatakan positif, sedangkan 20 lainya merupakan kasus baru dengan riwayat perjalanan dalam daerah.

Selain itu, kasus sembuh juga tercatat bertambah sebanyak 5 orang. Sedangkan 1 pasien berjenis kelamin perempuan usia 50 tahun yang berdomisili di wilayah Kelurahan Kesiman dinyatakan meninggal dunia.

“Kembali kabar duka, 1 orang pasien Covid-19 yang berdomisili di wilayah Kelurahan Kesiman meninggal dunia, penambahan kasus positif Covid-19 juga melonjak sebanyak 61 orang, namun jumlah pasien sembuh juga terus bertambah, kali ini 5 orang dinyatakan sembuh,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, saat menyampaikan perkembangan kasus Covid-19 Kota Denpasar di ruangan kerjanya Kamis (2/7).

Lebih lanjut Dewa Rai menjelaskan bahwa kasus positif Covid-19 masih terus terjad. Dimana, kasus positif baru di internal keluarga mulai mendominasi, dan hari ini jumlahnya melonjak tajam. Pun demikian, pasien positif dengan riwayat perjalanan dalam daerah juga masih ditemukan. Kedua klaster baru inilah yang patut kita waspadai bersama, mengingat adanya mobilitas penduduk yang cukup tinggi di Kota Denpasar. 

“Hari ini, dari 61 pasien positif Covid-19, mereka dengan riwayat perjalanan dalam daerah cukup signifikan dengan 20 kasus, Orang Tanpa Gejala (OTG) yang dinyatakan positif mendominasi dan melonjak tajam sebanyak 41 orang, ini harus menjadi perhatian serius kita bersama, mari terapkan protokol kesehatan lebih disiplin lagi,” jelasnya.

“Kembali kami ingatkan bahwa klaster perjalanan dalam daerah dan keluarga menjadi catatan serius, dan ini harus kita waspadai bersama dengan menerapkan protokol kesehatan di rumah tangga dan lingkungan sekitar yang lebih disiplin lagi,” imbuhnya

Melihat perkembangan kasus ini Dewa Rai kembali mengingatkan agar semua pihak ikut berpartisipasi untuk mencegah penularan covid 19 tidak semakin meluas. Selain kasus positif, keberadan Orang Tanpa Gejala (OTG) hasil tracking Tim juga mengalami peningkatan dan menjadi ancaman penularan baru untuk itu perlu  tetap meningkatkan kewaspadaan. 

Secara kumulatif Dewa Rai, menjelaskan kasus Covid 19 di Kota Denpasar sebanyak 616 kasus positif. Rincianya adalah 224 sembuh, 11 orang meninggal dunia, dan 381 orang masih dalam perawatan.

Sementara keberadaan  Orang Tanpa Gejala (OTG) hasil tracing GTPP secara kumulatif sebanyak 1.817 kasus, namun  dinyatakan sehat setelah isolasi mandiri 573, sehingga tersisa 1.244 OTG. Orang Dalam Pemantauan (ODP) secara akumulatif tercatat 328 kasus, namun sudah menjalani isolasi mandiri dan dinyatakan sehat sebanyak 277, sehingga masih tersisa 51 ODP. 

Dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) secara akumulatif sebanyak 127 kasus, namun 48 orang sudah  dinyatakan negatif setelah menjalani Swab Test, sehingga tersisa 79 yang berstatus PDP. (Hms/R4).

Wabup Kembang Cek Kesiapan Tempat Ibadah Terkait New Normal

Jembrana,BaliKini.Net - Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana, I Made Kembang Hartawan didampingi para Camat se-Jembrana  melakukan pengecekan persiapan New Normal( tatanan hidup baru ) di tempat tempat ibadah khususnya Gereja di kabupaten Jembrana, Kamis (2/7). Disamping melakukan pemantauan kesiapan new normal, dalam setiap kunjungannya tersebut juga diberikan bantuan ratusan sembako berupa beras dan masker di tiap-tiap tempat ibadah.

I Made Kembang Hartawan yang juga Wakil Bupati kabupaten Jembrana  menyebutkan, tujuan dilakukannya  pengecekan rumah ibadah untuk memastikan sudah sejauh mana persiapan yang dilakukan di tempat ibadah dalam menerapkan protokol kesehatan di era New Normal dalam beribadah bebas dari penyebaran virus covid-19.

"Kita lakukan pengecekan dari ujung timur hingga ujung barat Jembrana, memastikan kesiapan tempat ibadah khususnya gereja apakah sudah sesuai protokol kesehatan covid-19. Kita cek mulai dari fasilitas cuci tangan, wajib pakai masker, hingga pengaturan jarak tempat duduk,"ujar Kembang.

Dalam pemantauannya, Kembang menilai kesiapan tempat - tempat ibadah di Jembrana sudah baik dan sesuai standar protokol kesehatan. Meski masih ada beberapa kekurangan yang mesti diperbaiki. "Pada prinsipnya tempat ibadah sudah siap menerapkan dan mematuhi tatanan normal baru ini. Memang saya lihat masih ada beberapa kekurangan, seperti tempat cuci tangan yang tempatnya agak jauh, kursi - kursi yang belum diberikan tanda physical distancing. Namun begitu, kekurangan yang ada mohon agar segera diperbaiki,"pungkasnya.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh umat yang selama ini telah bersama-sama mendukung pemerintah daerah dalam mencegah penyebaran covid-19 di Jembrana.

Sementara, Pendeta Nohrungkat memberikan apresiasi kepada Wabup Kembang Hartawan dan seluruh jajaran karena telah peduli terhadap masyarakat. “Sekali lagi kami ucapkan terimakasih kepada Ibu beserta jajaran yang sudah membantu kami melalui sembako yang diberikan. Kami akan senantiasa mengikuti protokol kesehatan dalam beribadah maupun dalam keseharian kami sesuai arahan yang diberikan, dan semoga bumi ini bisa pulih dari virus,”ucap Pendeta di Gereja Pante Kosta, kelurahan Banjar Tengah tersebut.

Adapun tempat-tempat ibadah yang dilakukan pengecekan. Dari Gereja Katolik Paroki Santa Maria Ratu Gumbrih, Gereja Kemah Injil, Gereja GBI Rock, Maitreya Centre Negara, Gereja Pante Kosta, Gereja Katolik Santo Petrus, Gereja GKPB, Gereja Protestan, Gereja Zion, Gereja Katolik Paroki Hati Kudus Yesus Palasari dan Gereja GKOB Gilimanuk. (Yogi/R1)

Ratusan LPJU Di Bypass Ida Bagus Mantra Padam Jadi Sorotan Dewan

Denpasar,BaliKini.Net - Keluhan masyarakat soal ratusan titik Lampu Penerang Jalan Umum (LPJU) di sepanjang Jalan Bypass Prof. Ida Bagus Mantra. Membuat DPRD Provinsi Bali, geram juga.

Menindaklanjuti hal tersebut, Komisi III DPRD Provinsi Bali turun langsung ke lapangan mengecek LPJU di ruas Jalan  tersebut, jelang gelap. 

Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bali, IGA Diah Werdhi Srikandi WS, menjelaskan LPJU tersebut telah berusia kurang lebih delapan tahun, tanpa adanya pemeliharaan. 

Pada Agustus 2018, kata Diah telah dilakukan serah terima dari Satker PJN Metropolitan Denpasar kepada Balai Pengelolaan Tranportasi Darat (BPTD) Wilayah XII Provinsi Bali dan NTB, untuk pengawasan dan pemeliharaan LPJU tersebut.

Kerusakannya, setelah dilajukan pengecekan ternyata ada pada jaringan, kabel dan lampu rusak. Dari 2018 sampai saat ini sudah bertahap diperbaiki oleh BPTD. "Sekarang tinggal lampu saja diganti dengan LED agar lebih hemat dan lebih tahan lama. Sebelumnya kan masih menggunakan lampu merkuri yang cepat korslet,” kata Diah.

Politikus PDI Perjuangan ini  mengungkapkan, terdapat 1.045 titik LPJU yang ada di ruas jalan Raya Prof. Ida Bagus Mantra. Sampai dengan tahun 2020 telah diperbaiki oleh BPTD sebanyak 192 titik, sisanya belum tertangani. 

BPTD sudah mengusulkan anggaran ke Kementerian PU untuk perbaikan LPJU tersebut, dengan menggantinya dengan lampu LED. “Masih ada 853 titik belum tertangani. BPTD sudah mengusulkan pada anggaran perubahan 2020 sebanyak Rp13,5 miliar untuk 153 titik di persimpangan prioritas dan 700 titik sepanjang ruas jalan,” jelas Diah.

Komisi III DPRD Provinsi Bali, ditegaskannya akan mengawal usulan anggaran tersebut. Pihaknya segera memberikan rekomendasi ke Pemerintah Pusat terkait dengan pengusulan anggaran perbaikan lampu LED tersebut. Pihaknya juga akan koordinasi ke BPJN VIII Surabaya terkait pohon perindang yang menghalangi lampu. 

“Usulan sudah diajukan BPTD untuk anggaran perubahan 2020. Komisi III akan buat rekomendasi agar usulan bisa terealisasi. Mudah-mudahan segera terealisasi. Komisi III yang akan mengawal,” pungkas Diah. 

Untuk diketahui bahwa ruas Jalan Prof. Ida Bagus Mantra merupakan bantuan Australia Einrip. Untuk Einrip Bali (EBL) 01 tahun 2008-2010 dari Simpang Ketewel-simpang Siyut berjarak 10,55 km, dan EBL 02 tahun 2009-2011 dari simpang pantai Siyut-simpang Kusamba sepanjang 8,6 km. Jalan bypass ini mulai beroperasi tahun 2011. (Ar/R5)

Episentrum COVID-19 Pindah Ke Wilayah Udara Panas

Kasus infeksi COVID-19 di AS kembali melonjak setelah sejumlah negara bagian mulai melonggarkan aturan tinggal di rumah. Jumlah kasus positif di AS kini melewati 2.5 juta. Angka terbesar tidak lagi di wilayah utara tetapi di selatan AS, di wilayah bersuhu udara panas.




Saat Banyupinaruh, Bendesa Adat Intaran Imbau Masyarakat Tidak Berduyun Duyun Ke Pantai.

Kawasan Pantai Belum Dibuka, Lakukan Penglukatan Dari Rumah

Denpasar,BaliKini.Net - Berkaitan dengan pelaksanaan Hari Suci Banyu Pinaruh yang jatuh setiap enam bulan sekali, masyarakat diimbau untuk tidak berduyun duyun datang ke pantai datang ke pantai. Melainkan melaksanakan pengelukatan dari rumah masing-masing dengan mengunakan Pengelukatan Suda Mala yang nantinya diberikan kepada masyarakat melalui Bendesa Adat.

“Tentu kami mengimbau masyarakat Kota Denpasar tidak berbondong-bondong ke pantai untuk melaksanakan pembersihan, melainkan melaksanakan di rumah menggunakan  Tirta Pengelukatan Suda Mala yang akan diberikan kepada seluruh masyarakat,” ujar Bendesa Adat Intaran, I Gusti Agung Alit Kencana saat dikonfirmasi, Kamis (2/7).

Lebih lanjut dijelaskan, hingga saat ini Kota Denpasar termasuk wilayah Sanur khususnya Desa Adat Intaran masih terjadi penularan  Covid-19. Hal ini menjadikan obyek wisata pantai di Kota Denpasar termasuk di wilayah sanur masih ditutup untuk umum.

“Kawasan pantai sebagai salah satu tempat wisata di seluruh Kota Denpasar, khususnya di Sanur saat ini masih ditutup untuk umum, sehingga masyarakat diharapkan melaksanakan pembersihan atau pengelukatan Banyu Pinaruh dari rumah masing-masing,” jelasnya.

Alit Kencana berharap masyarakat memaklumi kondisi ini. Dimana, kebijakan ini tak lain untuk kebaikan kita bersama dalam memutus penyebaran guna percepatan penanganan Covid-19, protokol kesehatan harus tetap dijalankan.

“Jadi masyarakat Kota Denpasar yang sebagaimana sebelumnya biasa melaksanakan pengelukatan di pantai, untuk kali ini kami mengajak masyarakat untuk melaksanakan pengelukatan dari rumah masing-masing menggunakan  Tirta Pengelukatan Suda Mala, dan atas kondisi ini kami berharap permakluman untuk kebaikan kita bersama dalam mendukung percepatan penanganan Covid-19 ini,” harap Alit Kencana. (Hms/R4).

Kumpulkan Petani Garam, Sebagai Bentuk Keseriusan Bupati Suwirta.

Klungkung,BaliKini.Net - Komitmen Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta untuk mewujudkan garam tradisional Kusamba mampu bersaing di pasaran tidak pernah surut, Garam beryodium dengan label "Uyah Kusamba Gema Santi" yang diproduksi dan dipasarkan melalui Koperasi Lembaga Ekonomi Produktif Pesisir Mina Segara Dana. Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta melakukan Pertemuan dengan petani Garam bertempat di Kantor perbekel Kusamba pada kamis (2/7/2020).

Kepala Dinas Ketahanan pangan dan Perikanan Kabupaten Klungkung  I Wayan Durma menyatakan Tercatat sebanyak 17 Petani Garam mengikuti Pertemuan tersebut. Pertemuan yang dilakukan dengan  para Petani garam ini bertujuan untuk menyamakan persepsi mengenai harga jual dari Garam Beryodium Kusamba yang akan dipasarkan ke Pasar, Toko, dan Supermarket.

I Wayan Durma  melaporkan bahwa Seorang Petani Garam pada musim Kemarau dapat menghasilkan 15 kilogram per hari, sedangkan pada musim hujan para petani garam belum tentu mendapatkan hasil produksi yang sama dengan pada saat musim kemarau.

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menyampaikan bahwa tujuan dari di launchingnya Garam Beryodium label “Uyah Kusamba Gema Santi” adalah bukan mengenai berapa jumlah garam yang dapat dijual oleh Koperasi, melainkan untuk petani garam yang harus bangkit dan dapat merasakan keuntungan dari apa yang sudah dikerjakan. Beliau berkeinginan kedepan untuk mengkolaborasikan antara teknologi produksi garam dengan pariwisata. “Saya tidak ingin petani garam bekerja berat tetapi tidak mendapatkan hasil”, Ujar Bupati Suwirta.  

Bupati Suwirta menyampaikan pemerintah tidak hanya membantu pemasaran garam beryodium saja tetapi juga akan membantu dalam produksi garam beryodium juga. “Garam kusamba dapat menjadi tuan di rumah sendiri dan kebanggaan masyarakat Klungkung,” harap Bupati Suwirta.

Bupati Suwirta memiliki keinginan untuk melibatkan Generasi muda dalam proses pembuatan sampai pemasarannya, sehingga Garam beryodium Kusamba bisa tetap ada di masa yang akan datang. Terkait pemasaran, Bupati Suwirta akan berdayakan Koperasi dan Bumdes sebagai langkah awal pemasaran Garam Kusamba setelah melakukan launching.

Bupati Suwirta menugaskan instansi terkait untuk mempersiapkan packagingnya, agar setelah launching, garam beryodium dapat segera dipasarkan.

Ketua kelompok Tani Garam Sarining Segara Pak Mangku Rena menyatakan menyambut baik niat yang dimiliki Bupati Suwirta dalam memberdayakan generasi muda, yang nantinya  dapat menjadi penerus dalam hal produksi dan pemasaran garam Beryodium Kusamba. “Saya akan membantu menumbuhkan minat generasi muda dalam hal memproduksi dan memasarkan garam kusamba", ujarnya.

Dalam Pertemuan tersebut, Pemerintah Kabupaten Sepakat dengan petani garam mengenai pembelian bahan baku garam dengan harga Rp. 10.000,00 @1kg, kemudian akan dijual dipasar dengan harga Rp. 5.000,00 @250gram.

Turut hadir dalam Pertemuan tersebut, Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan Kabupaten Klungkung, Wayan Ardiasa, Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Klungkung, I Gede Kusumajaya, Manajer Koperasi Lembaga Ekonomi Produktif Pesisir Mina Segara Dana, I Gusti Nyoman Sadi Ari Putra. (Cok/R7)

Sempat Dinyatakan Covid, Hasil Tes Akhir Tahanan Titipan Di Polresta Negatif

Denpasar,BaliKini.Net - Beberapa waktu lalu, Polresta Denpasar sempat dibuat heboh. Itu menyusul seorang tahanan titipan dari Kejari Denpasar dinyatakan hasil tes kesehatan reaktif Covid-19.

Tentu saja kondisi itu membuat panik para tahanan lainnya dan terpaksa harus diungsikan malam hari ke sejimlah sel di Polsek wilayah hukum Polresta Denpasar.

"Ya memang benar saat hasil rapid tes ada seorang tahanan titipan kami (Kejari Denpasar) di Polresta Denpasar menunjukkan hasil reakyif. Namun setelah dilakukan uji lanjutan dengan swab tes, hasilnya negatif," tutur Kepala Seksi Pidana Umum (Kasi Pidum) Kejari Denpasar I Wayan Eka Widanta, Kamis (2/7).

Diceritakannya, saat itu tahanan yang dinyatakan hasil reaktif langsung dijemput Satgas Covid Kota Denpasar untuk kemudian dikarantina di Biaung. 

"Tahanan lainnya terpaksa kita oper ke beberapa tempat. Tahanan semua panik, sempat teriak-teriak. Demi keamanan kita ungsikan," kenangnya.

Kata Eka, tahanan yang merupakan kasus narkotika itu saat rapid tes hasilnya reaktif. Kemudian di tes swab menujukkan positif covid. Dari sinilah muncul kepanikan para tahanan lain, termasuk petugas jaga.

"Anehnya, saat dilakukan swab untuk kedua kalinya balai kesehatan hasilnya dinyatakan negatif. Tetapi tetap kita lakukan pengawasan dan karantina selama 14 hari," ucapnya.

Sekarang ini kata dia, tehanan tersebut dititipkan di Lapas Kelas II A Keronokan. "Minggu depan dia sudah menjalani sidang pertama," tutup Eka Widanta. (Ar/R5)
© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved