-->

Kamis, 12 Mei 2022

10 Orang Pelanggar Prokes Terjaring Di Dauh Puri Kelod


BALIKINI.NET | DENPASAR - Tim Yustisi yang terdiri dari aparat gabungan, Kamis (12/5) kembali melakukan giat pendisiplinan protokol kesehatan.  Kali ini, berlokasi di seputaran Jalan Diponegoro - Jalan Waturenggong, Desa Dauh Puri Kelod. Sebanyak 10 orang pelanggar terjaring. 

Giat rutin Tim Yustisi ini untuk menekan lonjakan angka kenaikan covid 19 pasca libur Lebaran. 

Kepala Satuan Pol PP A.A. Ngurah Bawa Nendra mengatakan, para pelanggar yang terjaring, setelah didata dikenakan sanksi pembinaan. 

"Kami tidak memberikan hukuman fisik. Kami sanksi dengan melafalkan Pancasila," ujar Bawa Nendra. 

Lebih lanjut, Bawa Nendra mengatakan giat seperti ini akan rutin dilakukan dengan lokasi yang berpindah. "Kami ingin agar masyarakat tidak lengah dan tetap patuh dengan protokol kesehatan," pungkasnya

Walikota Jaya Negara Buka Rakerda TP PKK Kota Denpasar


BALIKINI.NET | DENPASAR - Tim Penggerak PKK Kota Denpasar menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Kota Denpasar di Gedung Sewaka Dharma Lumintang Kamis (12/5). Acara yang bertujuan untuk menyelaraskan program  dari TP. PKK Pusat, TP. Provinsi Bali dan Kota Denpasar di  buka secara resmi Walikota Denpasar IGN Jaya Negara.
 
Dalam kesempatan ini juga hadir Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Istri Wakil Walikota Denpasar Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa dan Ketua DWP Kota Denpasar Ny. Ida Ayu Widnyani Wiradana.
 
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara mengatakan, gerakan pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga (PKK) dengan 10 program pokok PKK merupakan gerakan masyarakat yang tumbuh dari bawah dan pengelolaannya dari, oleh dan untuk masyarakat itu sendiri. Kegiatan pemberdayaan keluarga adalah upaya bimbingan dan pembinaan terhadap anggota keluarga dalam meningkatkan kemampuan keluarga untuk hidup sehat sejahtera lahir dan batin.

"Gerakan PKK diharapkan dapat menumbuh kembangkan sikap dan perilaku kemandirian, pribadi, keluarga dan masyarakat agar selalu memiliki kesiapan dan landasan kuat dalam menghadapi berbagai perubahan seiring perkembangan zaman," kata Ny. Sagung Antari Jaya Negara 

Lebih lanjut ia mengatakan, untuk mengimplementasikan 10 program pokok PKK Kota Denpasar bersinergi dengan Pemerintah Kota Denpasar terlebih lagi di masa pandemi covid 19  TP PKK Denpasar sebagai bagian dari Satgas Terpadu Covid 19 telah melakukan beberapa kegiatan yang bersinergi dengan beberapa OPD terkait. Beberapa kegiatan yang telah dilakukan dalam upaya membantu dampak covid 19 adalah melakukan edukasi ketahanan pangan keluarga di masa pandemi covid 19 melalui gerakan Hatinya PKK, melaksanakan kegiatan menyapa dan berbagi dengan melaksanakan kegiatan pemberian PMT bagi ibu hamil, balita kurang gizi se Kota Denpasar. Pembagian Sembako bagi penyandang disabilitas, lansia kurang mampu se Kota Denpasar dan pembagian sembako bagi kader PKK se Kota Denpasar. Melaksanakan pembagian alat protokol kesehatan  bagi balita, ibu hamil, lansia dan penyandang disabilitas se Kota Denpasar.
 
Tidak hanya itu TP PKK juga melaksanakan kegiatan yang di rangkaian hari-hari besar diantaranya serangkaian Hut Kota Denpasar, Puncak HKG PKK ke 50. TP PKK juga melaksanakan sosialisasi dan pelatihan bagi kader PKK dan kegiatan sosial dengan memberikan bantuan beras kepada para lansia kurang mampu di Kota Denpasar.

Sedangkan untuk materi dalam Rakerda TP PKK Kota Denpasar tahun 2021 diantaranya proses perencanaan 10 program pokok PKK dari BAPPEDA Kota Denpasar dan  Pengagaran APBDES dalam menunjang kegiatan 10 program pokok PKK Desa/Kelurahan oleh TA  DPMD Kota Denpasar. Peserta dalam kegiatan ini melibatkan Pengurus TP. PKK Kota Denpasar sebanyak 34 orang, Ketua TP.PKK Kecamatan beserta sekretaris se Kota Denpasar sebanyak 8 orang dan Ketua TP PKK Desa/Kelurahan serta sekretaris se Kota Denpasar serta Kaur/ Kasi Kesra sebanyak 129 orang.
 
Walikota Denpasar IGN Jaya Negara mengucapkan terima kasih kepada TP.PKK Kota Denpasar karena telah membantu Pemerintah Kota Denpasar dengan melaksanakan berbagai program mulai tingkat Desa/Kelurahan, Kecamatan dan tingkat kota maupun provinsi. “Atas kerja keras yang dilakukan TP. PKK Kota Denpasar saya ucapkan terima kasih,” kata Jaya Negara

Lebih lanjut Jaya Negara mengatakan, ada tiga program strategis yang diprioritaskan pemerintah , pertama adalah penanganan covid-19. Kedua pencegahan stunting, untuk di Kota Denpasar angka Stunting di bawah nasional. “Untuk itu saya harapkan dalam Rakerda ini bisa dibahas bagaimana meningkatkan pemberian gizi bagi ibu hamil di setiap Posyandu Paripurna, agar bisa menekan angka stunting,” harap Jaya Negara.
 
Sedangkan untuk ketiga yang menjadi prioritas adalah hepatitis akut, untuk itu dalam kesempatan ini Jaya Negara minta kerjasama masyarakat dengan pemerintah, agar memberikan informasi jika ada yang terjangkit penyakit ini langsung ke Kepala Desa,Lurah, Camat maupun ke Puskesmas terdekat. Sehingga Tim Kesehatan bisa melakukan langkah-langkah antisipasi dini terhadap hepatitis akut ini.
 
Melalui Rakerda ini Jaya Negara mengharapkan agar melalui Raderda ini muncul ide-ide reatif dan inovatif  terhadap mengembangkan program-program PKK. Yang berguna bagi pemecahan masalah di masyarakat. (ayu/)

Gunakan Dana Pribadi, Bupati Gede Dana Pimpin Gotong Royong Rehab Rumah Warga Miskin di Desa Ababi


Karangasem, Bali Kini - Setelah menginap dan melihat secara langsung kondisi rumah dan kehidupan keluarga I Wayan Pasek (70), warga kurang mampu asal Banjar Dinas Gunaksa, Desa Ababi, Kecamatan Abang, Karangasem sekitar sepekan lalu, Bupati Gede Dana langsung bergerak cepat membatu rehab rumah warga yang sehari hari bekerja sebagai buruh panjat kelapa tersebut.

Bupati Gede Dana bersama staf Prokopim turun langsung memimpin gotong royong untuk merehab rumah Wayan Pasek bersama warga, Kawil dan Perbekel setempat, Kamis (12/5/2022). Bupati I Gede Dana kepada awak media menyampaikan, perbaikan atau rehab rumah Wayan Pasek memang diupayakan agar secepatnya dilakukan karena kondisi rumah warga tersebut sudah sangat memprihatinkan. Utamanya pada bagian atap yang sudah hampir ambruk.

"Kasian kalau tidak segera diperbaiki, atap rumahnya bisa ambruk. Apalagi sudah mendekati musim hujan beberapa bulan lagi. Jadi saya mengajak warga untuk bergotong royong melakukan rehab rumah pak Wayan Pasek," ungkap Bupati Asal Desa Datah, Kecamatan Abang, Karangasem ini. 

Untuk rehab sendiri dilaksanakan dengan dana pribadi dan sumbangan dari para donatur. "Pakai dana pribadi dan sumbangan dari donatur, karena ini harus segera jadi kalau menunggu anggaran Bedah Rumah dari APBD prosesnya membutuhkan waktu," tegas Gede Dana, sembari mengatakan sesuai rencana rehab rumah Wayan Pasek tersebut diupayakan selesai dalam sehari.

Selain itu, sesuai aturan bantuan bedah rumah syaratnya harus lahan milik pribadi, sementara keluarga Wayan Pasek ini istilahnya nyakap atau penggarap dan tinggal di lahan milik warga lainnya. Sehingga yang paling bisa dilakukan adalah dengan dana pribadi dan bantuan donatur yang dilaksanakan secara bergotong royong. 

Untuk diketahui, Wayan Pasek sendiri tinggal bersama istri Ni Ketut Rai dan salah seorang anaknya, Nyoman Yasa. Keluarga yang tinggal di lahan milik orang ini, menggantungkan hidup sebagai tukang panjat kelapa. Sedangkan, Wayan Pasek dan Ni Ketut Rai sendiri lebih banyak tinggal di rumah lantaran faktor usia. "Ada enam orang anak, tetapi hanya satu yang masih tinggal dirumah, sisanya ada merantau," sebut Ketut Rai.

Dikatakan Ni Ketut Rai, untuk memenuhi kebutuhan hidup, selain dibantu oleh anak-anaknya, juga bergantung kepada Nyoman Yasa yang berprofesi sebagai tukang panjat kelapa. Dari hasil menjadi tukang panjat kelapa, hanya bisa untuk bertahan hidup karena tidak tentu ada orang yang mencari tukang panjat. "Kadang seminggu dua kali, setiap kali bisa sampai 35 pohon dengan upah Rp 6000 per pohon," kesahnya.

Sebagai pemerintah, dirinya memiliki tanggung jawab terhadap kondisi masyarakat di Karangasem. Pihaknya berharap dengan bantuan rehab ini, keluarga Wayan Pasek bisa tinggal di rumah yang layak huni. Kedepan gerakan bersama membantu masyarakat kurang mampu semacam ini akan terus dilaksanakan.(ami) 

Rabu, 11 Mei 2022

Percepat Pengolahan, DLHK Dalam Proses Pilah Sampah di TPS3R


DENPASAR- Kesibukan para petugas tampak di beberapa area Tempat Pengolahan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS3R) di Kota Denpasar, Selasa (10/5). Sigap dan cekatan jari jemari para petugas yang merupakan garda terdepan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Denpasar itu, memilah kumpulan sampah di hadapan mereka. Kendati kegiatan itu sudah dilakukan petugas, pihak DLHK tetap berharap proses memilah sampah juga tetap dilakukan secara swakelola oleh masyarakat.

Hal ini ditegaskan oleh Kepala Bidang Persampahan dan Limbah B3 DLHK Kota Denpasar, I Ketut Adi Wiguna saat dihubungi. "Kami tetap mengharapkan kesadaran masyarakat untuk mau melakukan pemilahan sampah terlebih dahulu. Ini untuk memudahkan dan mempercepat para petugas kami untuk mengelola sampah.

Adi Wiguna menambahkan proses yang dilakukan para petugas DLHK dalam pemilahan dan pengelolaan tersebut sebagai upaya mempercepat proses pengolahan sampah untuk dijadikan kompos. 

"Permasalahan sampah agar menjadi tanggung jawab kita semua. Sehingga jika sudah terbentuk kesadaran, sinergitas akan terbentuk," ujarnya. 

Sebagai informasi, sampah sampah tersebut sebelum diproses lebih lanjut, terlebih dulu dikelompokkan menjadi organik dan anorganik. Sampah anorganik yang terdiri dari unsur plastik, kardus, kaleng, besi dan lainnya dipisah tersendiri.

 Sedangkan sampah organik akan melalui proses proses tertentu untuk menjadikannya bahan kompos. " Dengan adanya pemilahan sampah ini akan mempercepat proses pengolahan sampah di Kota Denpasar," katanya. (Win)

Diikuti 427 Peserta, Walikota Jaya Negara Buka Festival Nyurat Aksara Bali


Denpasar, Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara membuka secara resmi Festival Nyurat Aksara Bali tingkat SD se-Kota Denpasar yang digelar Yayasan Dwijendra dan Universitas Dwijendra dengan Pemukulan Gong di Dharma Negara Alaya Kota Denpasar, Rabu (11/5). Kegiatan ini diharapkan menjadi ajang penguatan jati diri guna mendukung pelestarian bahasa, aksara dan sastra yang merupakan budaya Bali.

Hadir dalam kesempatan tersebut Dandim 1611 Badung, Kolonel Inf. Dody Triyo Hadi, Ketua Yayasan Dwijendra, Dr. Ketut Wirawan, SH, M.Hum, Rektor Universitas Dwijendra, Dr. Ir. I Gede Sedana, Panglingsir Puri se-Kota Denpasar serta undangan lainya.

Ketua Yayasan Dwijendra, Dr. Ketut Wirawan, SH, M.Hum didampingi Rektor Universitas Dwijendra, Dr. Ir. I Gede Sedana saat diwawanrai menjelaskan, bahasa daerah di Indonesia dihormati sebagai kekayan budaya nasional. Bahasa, aksara dan sastra Bali merupakan bagian dari peradaban yang tinggi. Sehingga secara berkelanjutan penting untuk dilestarikan.

Lebih lanjut dijelaskan, Bahasa Bali merupakan bahasa daerah yang fasih digunakan oleh masyarakat Bali. Namun ditengah kemajuan peradaban saat ini, beragam upaya dilaksanakan guna mendukung pelestarian bahasa, aksara dan sastra Bali. Seperti halnya penelitian, pengajaran dan pembinaan di berbagai lapisan masyarakat.

Ketut Wirawan mengatakan, pelaksanaan festival kali ini diikuti oleh 427 peserta yang merupakan siswa SD di Kota Denpasar. Dimana, pelaksanaan kegiatan ini sesuai dengan sepirit Yayasan Dwijendra dalam melestarikan dan mengembangkan Budaya Bali.

“Tentu pelaksanaan kegiatan ini sesuai dengan komitmen dan semangat Yayasan Dwijendra dalam melestarikan dan mengembangkan bahasa, aksara dan sastra Bali. baik di sekolah, di masyarakat, desa dan bebanjaran, sehingga mampu mengenalkan dan mengukuhkan bahasa, aksara dan sastra Bali, Dwijendra memiliki komitmen menjaga budaya Bali,” ujarnya

Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara saat diwawancarai memberikan apresiasi kepada Yayasan Dwijendra, khususnya Universitas Dwijendra yang telah melaksanakan Festival Nyurat Aksara Bali. Dimana, lewat kegiatan ini secara langsung mendukung visi Denpasar sebagai Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar maju. Hal ini khususnya misi kelima yakni menguatkan jati diri dan pemberdayaan  masyarakat berdasarkan kebudayaan Bali.

“Melalui Festival Nyurat Aksara Bali Tingkat SD yang dilaksanakan Universitas Dwijendra ini visi misi Kota Denpasar diwujudkan secara nyata, kegiatan positif ini tentu diharapkan dapat memperkuat jati diri masyarakat, khsusnya dikalangan masyarakat,” jelasnya

Jaya Negara menjelaskan, tantangan masyarakat di masa globalisasi dan digitalisasi ini sangat kompleks. Dimana, perkembangan zaman dan pesatnya pertumbuhan teknologi harus diimbangi dengan penguatan jati diri, terutama kebudayaan Bali.

“Melalui lomba ini anak-anak kembali dperkenalkan akar budaya, sehingga dapat kukuh dengan jati diri, tentu kami berikan apresiasi dan mengajak seluruh stakeholder di Kota Denpasar agar bersama-sama menguatkan jati diri dan budaya,”ujar Jaya Negara. (WAY)

Ny. Antari Jaya Negara Distribusikan Bantuan Beras Kepada Lansia Kurang Mampu

 

Denpasar - Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara bersama Istri Wakil Walikota Denpasar Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa dan Ketua DWP Kota Denpasar Ny. Ida Ayu Widnyani Wiradana distribusikan Bantuan Beras dari Tim Penggerak PKK Provinsi kepada lansia kurang mampu di Kota Denpasar.

Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara mengatakan, pendistribusian bantuan beras kali ini dilaksanakan di Kelurahan Peguyangan Rabu (11/5). 

Menurutnya bantuan ini langsung diserahkan ke rumah para lansia. Sekaligus untuk silahturami dan melihat secara langsung kondisi dan kesehatan para lansia.

Dengan bantuan ini diharapkan dapat  bermanfaat bagi  para lansia. Kepada penerima bantuan, Ny. Antari berpesan agar selalu menjaga kesehatan terutama di tengah suasana pandemi Covid-19 seperti saat ini. 

"Jaga kesehatan dan mentaati protokol kesehatan," pesan Ny. Antari.

Lurah Peguyangan Gede Arcana mengucapkan terima kasih kepada  Ketua Tim Penggerak PKK Denpasar karena telah memberikan bantuan kepada lansia kurang . Bantuan yang diberikan  dalam situasi pandemi seperti saat ini tentunya  sangat bermanfaat bagi mereka. Untuk itu diharapkan kegiatan ini bisa dilaksanakan secara berkelanjutan.(ayu)

Jadi Panutan, Bupati Tabanan Dinobatkan Sebagai Ayah Generasi Berencana


Tabanan – Komitmen mendukung ide dan gagasan generasi muda selama satu tahun lebih kepemimpinannya, Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., dinobatkan sebagai Ayah  Generasi Berencana (GenRe) Kabupaten Tabanan tahun 2021. Penobatan ini dilakukan oleh Forum GenRe Kabupaten Tabanan saat melakukan audiensi di ruang kerja Bupati setempat yang difalisitasi oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dispenduk KB), Rabu, (11/5) siang.

Penobatan Bupati sebagai ayah GenRe di tingkat Kabupaten mengikuti arahan nasional, mengingat, setiap jenjang (tingkat Kabupaten, Provinsi, dan Nasional) memiliki ayah GenRenya masing-masing untuk dijadikan panutan. Forum Generasi Berencana ini memiliki prinsip "dari, oleh, dan untuk remaja". Dimana, forum ini lahir dari remaja, dikelola oleh remaja demi kepentingan remaja. Forum GenRe sendiri lahir dari keresahan akan segala macam bahaya yang mengancam remaja dan ketahanan remaja.

Sanjaya sangat menyambut baik penobatan dirinya sebagai Ayah Genre Kabupaten Tabanan tahun 2021. Orang nomer satu di Tabanan ini berharap mampu menjadi pengayom yang baik juga sebagai ayah yang baik bagi anak-anaknya. Disamping itu, beberapa masukan dan himbauan juga diberikan kepada forum GenRe dan pihak yang terkait dalam forum ini serta selalu melakukan koordinasi dengan dinas terkait.

“Saya ingin organisasi ini bergerak secara berkelanjutan dalam mendukung visi menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani. Saya sangat mendukung penuh aksi ini. Akan tetapi, saya juga menghimbau agar dalam setiap kegiatan agar selalu melakukan koordinasi dan komunikasi secara intensif dengan Dinas terkait yang menangani. Sehingga, aksi ini nantinya selain ada yang mengayomi juga ada yang membimbing, sehingga tidak liar bergerak sendiri-sendiri tanpa sepengetahuan Dinas terkait,” pinta Sanjaya.

Duta GenRe Kabupaten Tabanan tahun 2021 Ayu Raspani, sebelumnya mengatakan sangat berterimakasih atas sambutan baik yang diberikan Bupati beserta jajaran terkait. Keresahan akan segala macam bahaya yang mengancam remaja dan ketahanan remaja yang pihaknya sebut TRIAD KRR (Pernikahan dini, seks bebas, dan napza) merupakan awal mula dibentuknya Forum GenRe.

Pihaknya berharap agar kedepannya, Bapak Bupati beserta jajaran terkait mampu menjadi pengayom juga pembimbing dalam keberlanjutan forum ini. Karena pihaknya sangat menyadari, tanpa bantuan pemerintah, aksi ini tidak akan berjalan dengan optimal. “Bahaya-bahaya ini kita kenal dengan TRIAD KRR. Sehingga tujuan utama lahirnya GenRe sendiripun untuk menjauhkan remaja dari yang namanya TRIAD KRR, yakni Pernikahan dini, seks bebas, dan napza,” ujar Ayu Rasp.

Tingkatkan Kompetensi Wakil Walikota Arya Wibawa Buka Pelatihan Pemandu Wisata Selancar


Denpasar- Wakil Walikota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa membuka pelatihan pemandu wisata selancar guna meningkatkan pengetahuan, motivasi, dan kompetensi para pemandu wisata selancar agar  lebih professional dan memberikan pelayanan yang lebih berkualitas bagi wisatawan. Pembukaan pelatihan ini ditandai dengan pengalungan identitas peserta di Inna Sindhu Beach Hotel , Rabu (21/5).

Hadir dalam kesempatan tersebut, Anggota DPRD Provinsi Bali, AA Gede Agung Suyoga, Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar, Dezire Mulyani, serta perwakilan  Gahawisri Provinsi Bali, Gahawisri Kota Denpasar, Badan Promosi Wisata Denpasar,  PSOI (Persatuan Selancar Ombak Indonesia) Denpasar,  Sanur Surfing Club serta undangan lainnya. 
Sebagai destinasi wisata kelas dunia yang banyak dikunjungi oleh wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri, Pemerintah Kota Denpasar terus berupaya memberikan rasa nyaman dan aman kepada wisatawan yang berkunjung. Salah satunya adalah kegiatan selancar ombak agar wisatawan aman dan nyaman. Dilaksanakannya pelatihan pemandu wisata selancar guna meningkatkan pengetahuan, motivasi, dan kompetensi para pemandu wisata selancar agar  lebih professional dan memberikan pelayanan yang lebih berkualitas bagi wisatawan. Pelatihan yang dilaksanakan dari tanggal 11-13 Mei ini diikuti  peserta sebanyak 40 orang dari pelaku wisata selancar di Kota Denpasar. 

Wakil Walikota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa mengapresiasi pelatihan selancar tersebut. Pengembangan potensi destinasi dan atraksi wisata harus terus dikembangkan sehingga pilihan bagi wisatawan semakin beragam yang selanjutnya meningkatkan lama tinggal dan spend of money wisatawan. Keberadaan kawasan wisata pantai sanur tidak terlepas dari atraksi wisata utama berupa keindahan pantai dengan pasir putihnya. 

" Selain meningkatkan insfrastruktur, komitmen kami juga fokus di dalam pelayanan kepada wisatawan yang kedepan pantai sanur menjadi destinasi wisata yang beragam dan menjadi tujuan wisatawan lokal maupun mancanegara," ujarnya.

 Lebih lanjut Arya Wibawa mengatakan demi mengembangkan beragam potensi wisata yang menarik perlu dilakukan langkah-langkah mengembangkan wisata minat khusus seperti wisata selancar atau surfing. Wisata bahari di Sanur atau di Kota Denpasar sejatinya tidak kalah dengan daerah lain sehingga selain meningkatkan sarana prasarana suatu daya tarik wisata yang tak kalah penting adalah meningkatkan kompetensi sumber daya manusia yang ada. 

"Dengan pelatihan ini kita berharap wisatawan bisa nyaman di dalam menikmati keindahan pantai sanur dan bermain selancar  sehingga kedepannya akan kembali lagi," ujarnya. 

Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar, Dezire Mulyani mengatakan kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan potensi wisata karena selancar merupakan bagian dari pariwisata Denpasar.  Pemandu selancar  harus kompeten, tangguh, dan profesional agar dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada wisatawan yang melakukan kegiatan wisata di Denpasar dan Bali pada umumnya.

Lebih lanjut Dezire Mulyani mengatakan maksud dan tujuan dari pelaksanaan pelatihan pemandu wisata selancar untuk mendukung Pemkot Denpasar  dalam upaya meningkatkan kualitas SDM bidang pariwisata, meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas masyarakat lokal. Pelatihan ini melibatkan 40 orang pemandu wisata selancar yang dibagi menjadi pelatihan secara teori dan praktek. Adapun narasumber Pelatihan Pemandu Wisata bekerjasama dengan DPC GAHAWISRI Kota Denpasar dan Sanur Surfing Club yang memang kompeten di bidangnya masing-masing sesuai dengan materi pelatihan yang harus dicapai (Hgg)

Rakor dan Rakernis TNI AL Digelar di Jembrana, Ini Alasannya


Jembrana – Bupati Jembrana I Nengah Tamba mendampingi Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono membuka Rapat Koordinasi dan Rapat Kerja Teknis Potensi Maritim (Potmar). Rakor diikuti jajaran petinggi TNI AL, Danlanal seIndonesia  bertempat di kawasan Indonesian Naval Aquagriculture Program (INAP) II di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana, Rabu (11/5).

Kegiatan  juga dirangkai dengan penebaran benih Udang Vaname di INAP II Desa Pengambengan dan panen Udang Vaname di INAP I berlokasi didesa Banyubiru Kecamatan Negara  Jembrana. 

Bupati Tamba mengungkapkan kebahagiaannya karena Kabupaten Jembrana dipilih sebagai lokasi Rakor dan Rakernis Potmar dan pelaksanaan Indonesian Naval Aquagriculture Program (INAP) yang merupakan salah satu kluster dalam program Kampung Bahari Nusantara (KBN) .Tujuan program ini untuk menyejahterakan masyarakat pesisir. Program INAP ini selaras dengan salah satu program TNI AL yaitu pembinaan Potensi Maritim (Potmar). 

“Pertama, suatu kebahagiaan Jembrana dipilih mendapat hal-hal yang spektakuler, INAP itu pertama ada di Indonesia dan  dimulai di Jembrana dan disini dikembangkan INAP I, II dan III. Kedua, Rakor yang dilakukan TNI Angkatan Laut dalam sejarah belum pernah diadakan di kabupaten dan ini yang pertama kalinya dilaksanakan di Jembrana. 

Bupati Tamba akan berdampak positif kepada Jembrana terutama dalam program INAP.

"Kami sudah merasakan manfaatnya. 300 orang tenaga kerja sudah diserap dalam proses pembangunan INAP, dan ada 60 orang yang bekerja di setiap INAP,"ucap Tamba.

Lebih lanjut ia menambahkan akan mendorong pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam pengolahan hasil budidaya udang vaname dari program INAP yang merupakan program strategis TNI AL. “Kita akan  menumbuhkan UMKM, saya sudah berdiskusi dengan Bapak Kasal, nantinya udang vaname yang mungkin ukurannya kecil-kecil itu bisa diolah oleh UMKM misalnya untuk dijadikan kerupuk udang, terasi, bakso atau olahan udang lainnya. Ini akan bermanfaat secara sosial untuk masyarakat Kabupaten Jembrana” ujar Bupati Tamba.

Bupati Tamba juga menyampaikan terima kasih dan harapannya kepada TNI AL yang sudah banyak berkontribusi untuk Jembrana, dan ia tetap menitipkan Jembrana untuk selalu dapat diberikan program-program prioritas. “Saya berterima kasih sekali terutama kepada kesatuan TNI Angkatan Laut, pada kesempatan yang berbahagia ini saya juga menitipkan Kabupaten Jembrana, semoga Jembrana selalu dikunjungi dan diberikan program program besar dari pusat” harapnya.

Sementara itu, Kasal Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan alasan pilihan Jembrana dipilih sebagai lokasi pelaksanaan Rakornis .Menurutnya, Jembrana sukses dalam pengembangan program INAP. Diharapkan hal ini mampu ditiru oleh Danlanal se Indonesia.
 
"Program INAP ini murni karya anak bangsa, tidak mencontoh negara lain. Bahkan di dunia, program yang dilakukan ini hanya ada di Jembrana Bali," paparnya.

 Kedepannya program ini akan digunakan sebagai proyek percontohan untuk mengembangkan ketahanan pangan khususnya budidaya perikanan. “Program INAP dibangun di tiga lokasi di Jembrana Bali yaitu INAP I, II dan III dengan kapasitas masing-masing 30 kolam pada lahan 6 hektar dengan fokus pada budidaya hasil laut seperti udang, lobster, ikan kerapu dan lain sebagainya. Namun untuk saat ini pelaksanaan Program INAP akan lebih difokuskan pada pengembangan budidaya Udang Vaname dengan menggunakan teknologi terbaru karya anak bangsa yang hanya ada di Indonesia. Direncanakan akan ada 1000 INAP yang akan dikembangkan di seluruh Indonesia” ujarnya.

Rakor dan Rakernis Potmar ini merupakan forum yang sangat strategis untuk menyampaikan pokok pokok kebijakan pemimpin sebagai pedoman untuk pemberdayaan dan pertahanan laut maupun pembinaan potensi maritim, dan selain itu juga sekaligus sebagai media komunikasi dan evaluasi pelaksanaan tugas pemberdayaan wilayah pertahanan laut serta bimbingan teknis pembinaan potensi maritim agar berjalan lebih efektif, efesien dan tepat sasaran.

Kasal Yudo Margono juga menyampaikan harapannya dengan pelaksanaan Rakor dan Rakernis Potmar ini dapat menghasilkan Program Strategis untuk pemulihan perekonian nasional untuk mengurangi dampak pandemi Covid-19. “Saya berharap rapat ini akan menghasilkan pemikiran-pemikiran stategis yang merumuskan dan menyusun berbagai program serta kegiatan pemulihan ekonomi nasional demi mengurangi dampak pandemi Covid-19 terhadap perekonomian rakyat khususnya masyarakat pesisir dan kepulauan” pungkasnya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Sesmenko Marves) Ayodhia G.L. Kalake, Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) TB Haeru Rahayu dan Direktur Tata Kelola Destinasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Indra Ni Tua. (ngurah/has)

Kesbangpol Denpasar: Sejarah Membuktikan Indonesia Merupakan Bangsa Majemuk


Denpasar, Sejarah telah membuktikan bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang terdiri dari berbagai etnis, suku, bahasa, ras dan agama. Karena itu bangsa Indonsia dikenal sebagai bangsa yang majemuk (plural). Kemajemukan masyarakat ini juga didukung oleh budaya masing-masing, sebagai suatu cara hidup yang hidup, tumbuh dan berkembang dari waktu ke waktu yang diakui sebagai suatu budaya yang diakui oleh masyarakat setempat (multikultural). 

Demikian disampaikan Ketua FKUB Kota Denpasar Prof I Nyoman Budiana saat saresehan toleransi antar umat di kantor secretariat MPUK Kota Denpasar, Rabu, (11/5). Seresehan yang dihadiri Kabid Ketahanan Ekososbud, Agama dan Ormas, Nyoman Oka Saljana yang didampingi JFT Analis Kebijakan Ahli Muda, I B Gd Andika Putra, Badan Kesbangpol Kota Denpasar.

Lebih lanjut Prof Budiana menambahkan salah satu upaya untuk dapat kembali sebagai umat yang harmoni, dengan cara internalisasi nilai kearifan lokal yang hidup di masyarakat.

Nilai dan tata cara adat, tradisi dan budaya lokal tersebut, merupakan perwujudan atas pemahaman nilai spiritual keagamaan. Hal ini dimanifestasikan dalam bentuk tatanan hidup dalam sosial kemasyarakatan.

Bali merupakan salah satu pulau dari puluhan ribu pulau yang ada di Indonesia. Sampai saat ini masih memiliki sejumlah nilai luhur sosial kemasyarakatan yang bersumber dari ajaran agama Hindu dan dikemas dalam suatu struktur desa adat yaitu Tri Hita Karana. Ini merupakan konsep strategis membangun harmoni. 

Ajegnya Bali dengan segala pranata yang hidup dan berkembang dalam kehidupan otonomi desa pada dewasa ini dijiwai oleh filosofi Tri Hita Karana. Terdapat tiga causa, penyebab terjadinya hubungan, interaksi manusia agar tercipta suatu kebahagiaan, kesejahteraan, Tuhan, Manusia dan Alam.

Ketiga unsur tri hita karana tersebut, menjadi sentra untuk dapat terjadinya harmoni adalah manusia dengan segala budaya yang dimiliki. Dalam hal ini bangsa Indonesia memiliki warisan karya besar Mpu Tantular dalam bukunya Sutasoma, di dalamnya terdapat motto, semboyan Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa. Suatu modal sosial yang sangat agung bagi bangsa Indonesia untuk menciptakan bangsa yang besar dengan multibudaya di tengah perbedaan. 

Bila hal itu mampu diwujudkan dengan baik, bangsa Indonesia mampu memelihara kebersamaan dalam perbedaan, sesuatu yang memang indah bahkan sebagai suatu potensi yang layak dijual dalam dunia kepariwisataan. 

“Kita harapkan semua umat selalu berpegangan pada Pancasila sehingga kerukunan yang sudah terjalin dengan baik terus tetap terjaga,” ujar Prof Budiana.

I Wayan Artana dari Kementerian Agama menyampaikan saat ini yang menjadi tantangan dalam menjaga toleransi adalah adanya ekstrimisme akut, hasrat saling memusnahkan, perang, intoleransi dan rasa benci. Untuk mengatasi tantangan itu hendaknya harus tetap berpedoman pada Pancasila sehingga tetap bisa menjaga toleransi antar umat.

Kabid Ketahanan Ekososbud, Agama dan Ormas, Nyoman Oka Saljana menyampaikan penting pelaksanaan seresehan toleransi ini untuk tetap memumuk rasa persatuan yang telah terbangun dengan baik selama ini.(Gst)
© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved