Laporan Reporter : Jero Ari
Badung , Bali Kini -Tradisi Mekotek atau Ngerebeg kembali digelar meriah oleh warga Desa Adat Munggu, Kecamatan Mengwi, Badung, saat perayaan Hari Raya Kuningan, Sabtu, (29/11). Tradisi ini selalu dilaksanakan dua kali dalam setahun (kalender Bali).
Tradisi yang telah berlangsung sejak abad ke-17 ini melibatkan ratusan krama desa yang membawa ratusan tongkat kayu (pohon kayu pulet) untuk ditumpuk hingga membentuk formasi kerucut menyerupai tombak.
Upacara diawali dengan persembahyangan bersama di Pura Puseh Desa Munggu, sebelum peserta berjalan mengelilingi wilayah desa sambil membawa tongkat. Para truna (pemuda) dan krama desa kemudian mengangkat dan menyatukan tongkat-tongkat tersebut, menghasilkan formasi raksasa yang menjadi ikon tradisi Mekotek.
Seorang kakek warga dari Banjar Sedahan, mengatakan bahwa dia juga dulu mengikuti tradisi ini sewaktu mudanya. Di tahun 1961 sudah mengikuti tradisi Mekotek warga Desa Munggu beserta teman teman sebayanya. Pada tahun tersebut kondisi jalanan untuk tradisi mekotek masih tanah. "Peserta tak seperti sekarang dimana hanya menggunakan kamen dan telanjang dada saja," akunya yang kini diusianya 77 tahun hanya bisa menonton dari depan Banjar yang mana tradisi Mekotek diikuti oleh kedua cucunya.
Mekotek dipercaya sebagai upaya menolak bala dan menjaga keselamatan desa, melestarikan tradisi ini sebagai wujud syukur dan keharmonisan. Selama prosesi berlangsung, sekaa baleganjur turut mengiringi jalannya ritual, menambah kemeriahan suasana. Masyarakat lokal maupun wisatawan tampak antusias menyaksikan tradisi unik tersebut, yang kini menjadi daya tarik budaya tahunan di Badung.
FOLLOW THE BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram