Jumat, 07 November 2025
Jumat, 09 Mei 2025
BaliKini.Net
Konjen Timor Leste: Terima Kasih Gubernur Koster, Warga Kami Aman Jalani Aktivitas di Bali
Laporan Reporter : Rep /Tim Lpt Denpasar
Bali Kini - Konsulat Jenderal Republik Demokratik Timor Leste di Bali diwakili Konjen Carolina Maria menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Bali, Wayan Koster.
Konjen Carolina mengatakan dalam kepemimpinan Gubernur Koster telah memberikan kenyamanan dan keamanan bagi warga dan wisatawan Timor Leste yang berkunjung ke Bali.
”Selain berwisata, banyak juga warga kami yang datang sebagai pelajar di Bali. Atas bantuan Bapak Gubernur warga kami merasa aman dan nyaman selama menjalankan aktivitasnya di Bali,” kata Konjen Carolina saat menemui Gubernur Koster di Jayasabha, Denpasar pada Kamis (8/5).
Dirinya juga mengaku Timor Leste ingin belajar banyak dari Bali untuk mengelola kepariwisataan yang berbasiskan budaya sehingga mampu bertahan lama sebagai kawasan destinasi wisata dunia.
”Karena itu konsulat jenderal di Bali sangat istimewa bagi kami dan kami ingin belajar banyak dari Bali,” katanya.
Ia juga mengapresiasi kiprah kepemimpinan Gubernur Koster yang mampu menggelar event-event internasional seperti G20.
“Saya lihat juga Bali sangat sukses menggelar event-event internasional dan yang paling besar yakni G20, saya turut bangga dengan pencapaian Bali dan kiprah Bapak Gubernur dalam menjadi tuan rumah,” katanya.
Gubernur Koster dalam kesempatan ini, mengharapkan hubungan baik dan semakin erat dengan Timor Leste dalam berbagai bidang terutama di sektor pariwisata.
Koster mengatakan meskipun sekarang merupakan negara yang berbeda sejatinya Timor Leste tetap merupakan ’saudara’ yang masih memiliki hubungan erat dan memiliki banyak kesamaan dengan Indonesia, khususnya Bali.
”Jadi saya kira hubungan dengan Timor Leste masih seperti dulu hanya saja sekarang dibatasi formalitas antar negara, selebihnya masih sama. Saya juga memantau masih banyak warga Bali yang berada di Timor Leste saat ini,’ kata Koster.
Karenanya, Gubernur menyambut baik kunjungan resmi dari Konjen Timor Leste yang dipimpin Konjen Timor Leste, Carolina Maria da Silva beserta jajarannya sebagai tanda upaya mempererat hubungan dan kerjasama Bali- Timor Leste.
“Saya berharap agar hubungan kita bisa terus ditingkatkan dan jika ada suatu hal yang perlu dukungan dan penanganan bersama tentu akan kami support,” tandas Gubernur.(*)
BaliKini.Net
Konjen Australia Dukung Penuh Gebrakan Gubernur Koster di Bidang Pendidikan, Pariwisata, dan Budaya
Laporan Reporter : Tim Lpt Denpasar
Bali Kini - Konsulat Jenderal (Konjen) Australia di Bali, yang dipimpin Ms. Jo Stevens beserta jajaran berkesempatan bertemu Gubernur Bali Wayan Koster di Jayasabha Kamis (8/5/2025).
Dalam kesempatan ini, Ms. Jo Stevens menyampaikan dukungan penuh program dan gebrakan Gubernur Koster yang menjadikan pariwisata Bali berkelanjutan. Apalagi berdasarkan data tahun 2025, kunjungan warga Australia ke Bali mencapai 1,5 juta orang per tahun.
Ms. Jo Stevens mengaku pihaknya terlibat aktif membantu pungutan wisatawan asing atau "Tourism Levy". Dimana, penerapan kebijakan ini diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 6 Tahun 2023 tentang Pungutan Bagi Wisatawan Asing untuk Perlindungan Kebudayaan dan Lingkungan Alam Bali.
“Kami juga bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Bali untuk mensosialisasikan tourism Levy dan ingin memastikan pariwisata Bali bisa berkembang lebih baik lagi,” ucapnya.
Ms Jo Stevens mengutarakan bahwa pihaknya sangat berkepentingan untuk menjaga hubungan baik dengan provinsi Bali di tengah tingginya minat warga negeri kanguru menghabiskan liburan di bali,
”1,5 juta orang warga Australia berkunjung ke Bali tahun 2024 dan ini merupakan rekor terbanyak sepanjang sejarah. Jadi saya kira warga kami sangat senang dan sangat menikmati Bali. Bali adalah tempat yang spesial bagi warga kami,” kata Ms Stevens.
Konjen Stevens juga memastikan dirinya selalu aktif mengikuti perkembangan serta informasi terkini mengenai Bali termasuk aturan teranyar yang ditetapkan pemerintah daerah bagi para wisatawan.
“Kami selalu menegaskan pada warga kami apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan di bali, red). Ada aturan yang kami tunjukkan dan tegaskan pada mereka untuk bersikap dengan baik, menghormati budaya lokal dan tidak menimbulkan masalah untuk waktu liburan yang menyenangkan,” tandasnya.
Konsul Stevens juga mengemukakan niatan Australia untuk terus meningkatkan kerja sama jangka panjang yang erat antara Australia dan Bali. Di antaranya, melalui hubungan pendidikan, pariwisata, dan budaya. Kemudian, ada program kemitraan pembangunan dan pendalaman keterlibatan ekonomi.
”Karena kami sadar bahwa Bali adalah tujuan utama bagi warga kami untuk berwisata, lalu juga dengan banyaknya komunitas warga kami di Bali dan itu menunjukkan pentingnya hubungan Australia dengan Bali,” ujarnya lagi.
Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas kepariwisataan Bali dalam masa kepemimpinan periode keduanya.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Koster menyampaikan sejumlah prioritas yang sedang dan akan dikebut untuk mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan berbasis budaya di Pulau Dewata.
Semuanya berpegang pada visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali dalam Haluan Pembangunan Bali 100 tahun yang sudah dimulai pada tahun 2025.
“Pertama ada infrastruktur, lalu ada masalah sampah dan juga adanya sejumlah oknum wisatawan asing yang nakal atau bermasalah,” kata Gubernur.
Infrastruktur misalnya, Gubernur Koster mengaku prioritasnya adalah membangun infrastruktur transportasi yang baik dan efektif guna mengatasi masalah kemacetan terutama di sentra-sentra pariwisata.
Selain tentu masalah sampah yang telah diupayakan untuk diminimalisir lewat kebijakan bertajuk Gerakan Bali Bersih Sampah dengan pelarangan penggunaan botol plastik di bawah 1 liter sebagai salah satu langkah konkritnya.
Pun demikian dengan oknum wisman yang dalam beberapa waktu terakhir sering terekspos melakukan tindakan ’nakal’ alias bermasalah selama berwisata di Bali mulai dari penyalahgunaan visa turis untuk bekerja hingga tindakan yang mengarah pada tindak kriminal. “Kami sudah bekerja sama dengan imigrasi agar wisman yang ’nakal’ ini kalau menggunakan visa tidak sesuai peruntukannya langsung deportasi dan kalau kriminal, langsung proses hukum,” tandas Koster.
Selain itu, Gubernur asal Sembiran, Buleleng ini pun menekankan kembali komitmennya untuk menuju Bali yang mandiri dalam energi untuk mengatasi masalah seperti terputusnya pasokan listrik dari luar Bali seperti yang terjadi belum lama ini. “Kita dorong tidak hanya membuat pembangkit listrik di Bali, namun juga agar energi yang digunakan adalah energi bersih, baru dan terbarukan. Ini penting untuk menunjang industri pariwisata serta kebutuhan masyarakat Bali secara umum,” jelasnya lagi.
Gubernur Koster dalam kesempatan tersebut juga sangat berterima kasih kepada Konsul Jenderal Australia atas banyaknya warga Australia yang memilih Bali sebagai destinasi wisata dan menghabiskan liburannya selama ini. Angkanya bahkan hampir menyentuh 1,5 juta orang dalam satu tahun. “Bahkan saya banyak dengar bahwa wisatawan asal Australia menganggap Bali sebagai rumah keduanya,” cetus Gubernur Koster.
Mengakhiri pertemuan yang hangat tersebut, selain memberikan kain endek khas Bali kepada Konjen Stevens, Gubernur Koster juga memberikan cinderamata berupa minuman tradisional khas Pulau Dewata yakni arak Bali.(*)
Selasa, 01 April 2025
BaliKini.Net
TNI Berangkatkan Satgas Bantuan Kemanusiaan Bencana Alam Myanmar
Laporan Reporter : Tim Lpt Puspen Jakarta
Bali Kini - Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Wamenhan RI) Marsekal Madya TNI (Purn) Donny Ermawan T., M.D.S., M.S.P. sebagai Irup Apel Kesiapan dan Pemberangkatan Satgas Bantuan Kemanusiaan (Banusia) Luar Negeri meninjau langsung kesiapan dan pemberangkatan bantuan kemanusiaan untuk korban bencana alam di Myanmar. Apel Kesiapan dan Pemberangkatan Satgas Bantuan Kemanusiaan berlangsung di Pangkalan Udara (Lanud) TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta. Senin (31/03/2025).
Dalam sambutannya, Wamenhan RI menegaskan bahwa misi ini merupakan wujud kepedulian bangsa Indonesia terhadap masyarakat internasional yang terdampak bencana. " Saya memberikan apresiasi kepada personel yang akan berangkat melaksanakan Satgas Bantuan Kemanusiaan, ditengah cuti lebaran harus kembali untuk melaksanakan tugas negara ini," ujarnya.
Satgas Bantuan Kemanusiaan (Bannusia) Bencana Gempa Bumi dipimpin oleh Kolonel Pnb Beni Aprianto sebagai Mision Commander beserta 37 personel yang terdiri dari TNI, PMK, BNPB dan BASARNAS. Keberangkatan Tim Aju Satgas Bantuan Kemanusiaan ini membawa bantuan kemanusiaan serta menjalankan misi tanggap darurat di wilayah terdampak. Rombongan diberangkatkan menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU C-130J-30 Super Hercules A-1342, yang membawa muatan logistik seberat 12.240 Kg yang terdiri dari 30 Tenda dari Kemhan, Bahan makanan (Super Mie) dari Kemhan, Logistik BNPB, dan 1 Unit Truck Basarnas.
Disela Apel Kesiapan dan Pemberangkatan Satgas Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri ini, Letda infantri Lutfi Komandan Peleton (Danton) dari Bataliyon Infanteri 305/Tengkorak menegaskan, "Telah mendapatkan perintah tugas ditengah melaksanakan cuti lebaran bersama keluarga di Kabupaten Bandung pada malam takbiran dan diperintahkan untuk kembali ke Bataliyon meninggalkan istri dan kedua anaknya dikampung halaman," tegasnya.
Pesawat Hercules yang membawa Satgas dan bantuan kemanusiaan dijadwalkan akan menempuh perjalanan langsung ke Myanmar dengan rute penerbangan Halim PK - Banda Aceh (RON) - Naypyidaw (NPT), Myanmar dan bergabung dengan tim tanggap darurat di lokasi bencana.
Misi kemanusiaan ini merupakan bagian dari komitmen bangsa Indonesia dalam memberikan bantuan kepada negara-negara yang membutuhkan, sekaligus memperkuat peran TNI dalam operasi non-militer di tingkat global.
Senin, 17 Maret 2025
BaliKini.Net
Badan Meteorologi Peringatkan Potensi Tornado di Amerika
Citra satelit dari Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional yang diambil pada tanggal 15 Maret 2025 ini menunjukkan cuaca ekstrem yang mengancam wilayah selatan AS.
Laporan : Tim Lpt VOA [ah]
VOA - Badai itu menyebabkan sekitar 100.000 bangunan kehilangan pasokan listrik, sementara cuaca buruk terus berlanjut hingga malam.
Badan Meteorologi Amerika Serikat memperingatkan ancaman tornado di beberapa negara bagian akhir pada pekan ini setelah sedikitnya lima tornado melanda Missouri pada Jumat (14/3).
Badai itu menyebabkan sekitar 100.000 bangunan kehilangan pasokan listrik, sementara cuaca buruk terus berlanjut hingga malam.
Tornado diperkirakan akan terus terjadi hingga akhir pekan di sejumlah negara bagian, termasuk Mississippi, Louisiana, dan Alabama. Menurut Accuweather, puncak badai diperkirakan terjadi pada Sabtu sore hingga malam.
Badan Cuaca Nasional mengeluarkan peringatan tentang badai petir hebat yang diperkirakan akan melintasi Midwest hingga Lembah Mississippi, membawa risiko banjir bandang, pemadaman listrik, pohon tumbang, dan gangguan perjalanan.
Di Alabama, Gubernur Kay Ivey mengumumkan keadaan darurat pada Jumat, yang diperpanjang hingga Minggu. Dalam keterangannya, ia menyatakan bahwa 'cuaca buruk ini dapat menyebabkan kerusakan signifikan pada properti publik dan pribadi, membahayakan kesehatan dan keselamatan masyarakat Alabama, serta berpotensi mengganggu sistem utilitas penting, menyebabkan cedera, dan hilangnya nyawa.'
Missouri juga mengumumkan keadaan darurat.
Pakar cuaca memperkirakan badai petir akan melanda wilayah Selatan dan bergerak ke Pantai Timur pada Sabtu malam hingga Minggu. Meskipun ancaman tornado diperkirakan berkurang, Pantai Timur kemungkinan akan menghadapi hujan es dan angin kencang yang dapat merusak.
Badai diperkirakan akan bergerak menuju Samudra Atlantik sekitar malam Minggu hingga Senin.
Selasa, 14 Januari 2025
BaliKini.Net
Buntut Tuduhan Pelecehan Seksual, Kemlu Tarik Pulang Dubes RI di Nigeria

Pasca meluasnya tuduhan pelecehan seksual yang dilakukan Duta Besar RI di Nigeria terhadap seorang staf lokal, Kemlu Indonesia menarik pulang Duta Besar sebelum masa berakhirnya penugasan. VOA berbincang dengan suami korban, yang berharap kasus ini tidak berakhir hanya dengan pemulangan Dubes.
VOA — Tuduhan pelecehan seksual yang dilakukan Duta Besar RI di Nigeria Usra Hendra Harahap terhadap seorang staf lokal di KBRI Abuja berakhir dengan ditarik pulangnya duta besar berusia 65 tahun ini lebih awal dari penugasan yang seharusnya.
Menjawab pertanyaan VOA via teks, juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Roy Soemirat mengonfirmasi bahwa Usra Hendra Harahap telah ditarik pulang sejak akhir Desember lalu.
“Ya, sudah dipanggil pulang lebih awal dari penugasan yang seharusnya,” ujar Roy.
Roy menjelaskan bahwa pihak Kementerian Luar Negeri “hanya ketahui dan terima satu kasus pengaduan,” meskipun hasil penelusuran awal VOA mendapati adanya beberapa staf lokal yang mengalami pelecehan seksual serupa, meskipun terduga korban lain belum bersedia diwawancarai.
Kementerian Luar Negeri mengatakan secara terpisah sudah memverifikasi keterangan dari korban pelapor dan Duta Besar Usra Hendra Harahap, mengkaji rekaman CCTV, namun “tidak dapat menarik kesimpulan secara konklusif mengingat tidak ada bukti yang memadai.” Hal ini tampaknya merujuk pada minimnya bukti yang dapat dikaji lebih lanjut dan tidak adanya saksi.
Meksipun demikian “sesuai kewenangannya, Kementerian Luar Negeri telah melakukan langkah-langkah administrasi, yaitu dengan menarik pulang duta besar,” ujar Roy Soemirat.
Suami Korban Kecewa dengan Penyelesaian Kasus
Diwawancarai melalui telepon, suami korban, Aminu Shehu mengatakan mengapresiasi langkah Kementerian Luar Negeri, meskipun ia juga mengungkapkan kekecewaannya karena sempat menghabiskan waktu selama dua bulan di Jakarta untuk mengadukan dan menyelesaikan masalah ini di Kementerian Luar Negeri; serta berulangkali datang ke KBRI Abuja tanpa hasil.
Aminu mengatakan istrinya, yang telah beberapa kali mengalami tindakan yang tidak senonoh oleh Usra Hendra Harahap, telah “ditekan” di tempat kerjanya di KBRI Abuja segera setelah mengadukan pelecehan seksual yang dialaminya pada 7 Februari lalu.
“Saya merasa sedih karena begitu istri saya mengadukan apa yang dialaminya, saya langsung melapor ke Head of Chancery (Fahmi Aris.red).di KBRI Abuja, dan saya kira akan ada tindakan yang diambil. Tetapi ia minta agar istri saya melupakan apa yang terjadi dan berserah pada Allah SWT. Pembicaraan ini berlangsung tanpa sepengetahuan siapa pun. Meskipun akhirnya sampai ke telinga istri dubes yang marah besar. Lalu istri saya di KBRI ditekan agar dia cuti, dan Dubes Harahap berupaya memutus kontrak kerja istri saya dengan memberi performance appraisal yang buruk atas kinerjanya. Hal yang tidak pernah terjadi sebelumnya.”
Bukan yang Pertama
Pelecehan seksual yang disebut-sebut itu terjadi di ruang duta besar di KBRI Abuja pada 7 Februari. Menurut Aminu, istrinya – yang telah bekerja sebagai staf lokal selama lima tahun – diminta datang ke ruang duta besar untuk menunjukkan lokasi suatu daerah di Nigeria. Saat menunjuk lokasi dimaksud pada peta, sang duta besar menarik tangan korban dan memaksa untuk mencium lehernya.
“Dalam bahasa Indonesia ‘sayang sayang’ di leher istri saya. Ia berupaya mendorong dan mengatakan ‘jangan Pak, jangan Pak’ sambil mengelak dan lari menuju pintu. Istri saya mengeraskan suaranya menolak ciuman dan memutar pegangan pintu, baru dubes melepaskannya.”
Aminu mengatakan tindakan tidak senonoh terhadap istrinya itu bukan yang pertama kali, dan bahwa istrinya bukan korban pertama karena ada beberapa staf yang melaporkan hal serupa terhadap mereka. VOA belum dapat mengkonfirmasi hal ini secara independen.
Pengamat: Pelajaran bagi Kemlu RI, Khususnya soal Penugasan Diplomat Non-Karir
Pengamat hubungan internasional di Universitas Padjajaran Bandung Teuku Rezasyah mengatakan dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Duta Besar Usra Hendra Harahap, yang kini dipanggil pulang, sedianya menjadi pelajaran bagi Kementerian Luar Negeri saat menempatkan seorang perwakilan pemerintah di suatu negara, terutama jika berasal dari kalangan diplomat non-karir.
Selanjutnya Reza mengatakan, “Ini hal yang sangat jarang terjadi tetapi kini menjadi peringatan bagi pemerintah Indonesia untuk benar-benar menseleksi diplomat dengan sangat baik, memberi pelatihan yang cukup menjelang keberangkatan, tidak saja materi hukum internasional, tetapi juga soal etika, budaya internasional dan secara khusus potensi terburuk dari ketidaktahuan seseorang atas budaya yang berlaku di sana.. Ini juga peringatan bagi partai politik untuk berhati-hati saat mengusulkan seseorang menjadi diplomat di luar negeri. Dan tentunya ini menjadi peringatan bagi setiap diplomat kita – karir atau non-karir – untuk senantiasa menjalankan tugasnya sesuai Konvensi Wina.”
Konvensi Wina tentang Hubungan Diplomatik dan Konsular yang telah diratifikasi Indonesia tahun 1982, mengatur tentang perlindungan dan kekebalan diplomatik, perlakuan yang adil terhadap pejabat diplomatik, tata cara pengangkatan dan penarikan diplomat, fasilitas diplomatik, hukum terkait surat menyurat diplomatik dan hubungan konsuler pada umumnya.
“Inti konvensi itu adalah to report, to represent, to negotiate, to promote and to protect. Beliau (Usra Hendra Harahap.red) tidak melakukan hal itu tetapi suatu hal yang lain. Sebelum hal ini menganggu hubungan bilateral dan menyebabkan rasa malu pemerintah biasanya dipanggil pulang untuk konsultasi. Tapi karena ini kasus yang berat maka ia dipanggil pulang untuk tidak dikirim kembali, dan biasanya ada upaya-upaya penyelesaian di luar hukum, tergantung tingkat kejahatannya. Jika ringan, maka akan akan upaya dari organisasi non pemerintah atau mereka yang dekat dengan korban agar masalah ini selesai secara sosial budaya. Untuk itu pemerintah Indonesia biasanya akan mengeluarkan pernyataan penyesalan bahwa hal ini sudah terjadi dan akan mengambil tindakan terhadap diplomat tersebut sesuai hukum di Indonesia,” tambah Reza.
Hingga laporan ini ditulis, Duta Besar RI Untuk Nigeria Usra Hendra Harahap belum menjawab permohoan wawancara VOA. [em/lt]





FOLLOW THE BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram