-->

Selasa, 16 Februari 2016

Maknai Upacara Ngeteg Linggih Mulai Dari Diri Masing – Masing

Maknai Upacara Ngeteg Linggih Mulai Dari Diri Masing – Masing

                                    
Balikini.net - Ngenteg Linggih merupakan sebuah upacara yang dilaksanakan oleh umat Hindu dalam untuk mensakralkan pelinggih ida bhatara yang baru selesai dibangun ataupun direnovasi. Namun sesungguhnya upacara Ngenteg Linggih tersebut hendaknya dimaknai mulai dari diri sendiri sehingga teteg dalam menjalankan swadharma sebagai umat beragama dan bermasyarakat. Demikian disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam dharma wacananya yang disampaikan di hadapan pemedek Pasek Gelgel saat melaksanakan Upacara Melaspas, Ngenteg Linggih dan Piodalan di Pura Dadya Pasek Gelgel, Desa Busungbiu, Buleleng, Selasa(16/2).

“Semua upacara ini tidak akan ada artinya jika kita tidak mampu memaknainya mulai dari dalam diri kita sendiri, jangan sampai setelah upacara ini selesai Pura ini jarang di manfaatkan” jelas Pastika. Ia mengharapkan para pemedek agar tidak hanya memanfaatkan pura tersebut hanya pada piodalan saja melainkan memanfaatkan Pura tersebut sesering mungkin untuk tangkil dan berkumpul serta bertukar pikiran bersama pemedek pasek Gelgel yang ada di wilayah tersebut. “Kalau tidak begitu, Pura ini jadi sepi dan tidak ada artinya, minimal ada yang tangkil setiap harinya atau tidak setiap Purnama Tilem, bagus lagi kalau ada sulinggih yang nangkil tidap harinya, jadi tolong kita jaga bersama Pura ini,” tegas Pastika.
Dalam upacara yang telah dilaksanakan sejak tanggal 26 Januari dan akan berakhir pada 21 Pebruari mendatang, Gubernur Pastika juga menyinggung tentang banyaknya jumlah warga Pasek yang berada dalam kemiskinan. Oleh karena itu ia mengajak seluruh warga Pasek untuk Jengah dan mulai bangkit sehingga tidak ada lagi warga Pasek yang masih dalam kemiskinan. “Saya juga warga Pasek, dan saya merasa malu dengan kondisi tersebut, oleh karena itu Jengahang deweke,  mari kita belajar, berjuang dan berlatih guna meningkatkan kualitas diri kita sehingga kita mampu memberikan kontribusi positif bagi sesama dan juga pemerintah,” tegas Pastika yang juga mengharapkan agar momen upacara tersebut dijadikan sebagai ajang introspeksi diri dan Pura Dadya Pasek Gelgel ini diharapkan dijadikan tempat untuk berkumpul, berdiskusi dan juga mengasah diri dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya warga Pasek tersebut. “Kita warga Pasek paling banyak dan kita harus mampu berupaya untuk menjadi lebih hebat jangan merasa cukup dengan kondisi yang ada saat ini,” imbuh Pastika di akhir dharma wacananya.( pro / R07 )

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved