Laporan reporter: Gusti Ayu Purnamiasih
Karangasem, Bali Kini – Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan pasien dengan cedera kepala/otak di RSUD Karangasem yang dinilai keluarga pasien tidak mendapatkan pelayanan sesuai. Video yang beredar sejak Selasa (16/12/2025) itu menuai beragam komentar dari warganet.
Menanggapi hal tersebut, Direktur RSUD Karangasem, dr. I Putu Angga Wirayogi, memberikan klarifikasi kepada media Bali Kini, Rabu (17/12/2025), saat ditemui di ruang kerjanya.
Dr. Angga menjelaskan bahwa RSUD Karangasem saat ini belum memiliki alat CT Scan, sehingga untuk kasus cedera kepala yang membutuhkan pemeriksaan lanjutan harus dirujuk ke rumah sakit lain, salah satunya RSUD Klungkung.
“CT Scan belum tersedia di RSUD Karangasem. Untuk pasien dengan indikasi tertentu, kami harus merujuk ke RSUD Klungkung. Proses rujukan membutuhkan persetujuan karena di wilayah Bali Timur hanya ada satu dokter bedah saraf yang menangani Gianyar, Bangli, Karangasem, dan Klungkung,” jelasnya.
Ia memaparkan kronologi penanganan pasien sejak awal. Pasien mengalami kecelakaan dengan benturan kepala dan dirujuk dari Puskesmas Selat ke RSUD Karangasem pada dini hari. Setibanya di rumah sakit, pasien langsung ditangani oleh dokter bedah umum dan mendapatkan perawatan sesuai standar operasional prosedur (SOP).
“Pasien didiagnosis mengalami cedera otak ringan hingga sedang, sehingga diputuskan untuk dirawat di ruang perawatan. Namun sekitar pukul 12.00–13.00 WITA terjadi penurunan kondisi,” ujarnya.
Melihat kondisi tersebut, dokter bedah umum segera memutuskan untuk merujuk pasien guna dilakukan pemeriksaan CT Scan. Pihak RSUD Karangasem kemudian melakukan komunikasi dengan RSUD Klungkung sejak pukul 13.00 WITA.
Namun, proses rujukan memerlukan waktu karena RSUD Klungkung harus memastikan ketersediaan ruang operasi (OK), ICU, serta perangkat dan tim bedah saraf.
“Secara etika antar rumah sakit, kami tidak bisa mengirim pasien sebelum rumah sakit tujuan menyatakan siap menerima. Transfer tanpa kesiapan pihak penerima justru menyalahi etika dan berisiko bagi pasien,” tegasnya.
RSUD Karangasem menyatakan telah menyiapkan ambulans dan kru medis, namun masih menunggu konfirmasi kesiapan dari RSUD Klungkung. Persetujuan rujukan baru diperoleh sekitar pukul 19.00 WITA, itupun setelah dilakukan koordinasi intensif hingga melibatkan pimpinan rumah sakit karena kondisi pasien yang bersifat urgent.
Saat persiapan pengiriman dilakukan, pihak rumah sakit menyebut pasien dan keluarga menolak dirujuk menggunakan ambulans dan memilih berangkat menggunakan kendaraan pribadi. Beruntung, pasien tiba dengan selamat di RSUD Klungkung.
“Karena komunikasi medis sudah dilakukan sebelumnya, pasien langsung mendapatkan penanganan dengan cepat setibanya di RSUD Klungkung,” kata dr. Angga.
Sebagai tambahan, pihak RSUD Karangasem menyampaikan bahwa pengadaan alat CT Scan direncanakan pada tahun depan, guna meningkatkan layanan penanganan kasus gawat darurat, khususnya cedera kepala.
“Kami memahami kekhawatiran keluarga pasien. Namun kami tegaskan seluruh tindakan sudah dilakukan sesuai SOP dan etika pelayanan medis,” pungkasnya. (Ami)
FOLLOW THE BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram