-->

Selasa, 21 Oktober 2025

PKK Tabanan Gencarkan Sosialisasi PSBS, Ny. Rai Wahyuni Tegaskan Pengelolaan Sampah Dimulai dari Rumah Sendiri



Laporan Reporter : Tim Lpt 

Tabanan , Bali Kini  –  Ketua TP PKK Kabupaten Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, secara resmi membuka kegiatan “Sosialisasi Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber dan Pembatasan Plastik Sekali Pakai” yang digelar di Ruang Rapat Utama, Jayaning Singasana Kabupaten Tabanan, Senin (20/10). Kegiatan tersebut menjadi langkah strategis dalam mendukung visi Tabanan menuju lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.


Hadir dalam kesempatan tersebut OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan, Anggota TP PKK Kabupaten Tabanan, para Ketua TP PKK Kecamatan, serta Ketua TP PKK Desa se-Kabupaten Tabanan. Sosialisasi ini merupakan tindak lanjut dari amanat yang diemban oleh Ny. Rai Wahyuni sebagai Duta Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber (PSBS) Kabupaten Tabanan, yang dikukuhkan berdasarkan Keputusan Bupati Tabanan Nomor 180/868/03/HK/2025.


Dalam sambutannya, Ny. Rai Wahyuni menegaskan bahwa kegiatan sosialisasi ini bertujuan mempercepat implementasi kebijakan pembatasan plastik sekali pakai dan pengelolaan sampah berbasis sumber. Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam membangun pola hidup bersih melalui pengelolaan sampah berkelanjutan.


Menurutnya, pengelolaan sampah merupakan tanggung jawab bersama yang harus dimulai dari tingkat individu dan keluarga. Ia menjelaskan, “Berdasarkan dasar hukum pelaksanaan PSBS terdapat pola koordinasi dari gubernur kepada bupati kemudian dari bupati kepada desa dinas dan desa adat. Selain itu dibutuhkan adanya koordinasi antara perangkat daerah terkait provinsi Bali dengan perangkat daerah di kabupaten. Permasalahan sampah tidak dapat diselesaikan sendiri, diperlukan adanya kerjasama dari berbagai elemen. Sebagai informasi, Bali menghasilkan 3.463 ton sampah per hari dan penyumbang terbesarnya adalah dari sektor rumah tangga. Untuk itulah hari ini saya mengumpulkan ibu-ibu TP PKK agar sebelum mensosialisasikan pengelolaan sampah berbasis sumber di lingkungannya harus mengimplementasikannya terlebih dulu di rumah tangga masing-masing.”


Lebih lanjut, Ny. Rai Wahyuni menjelaskan bahwa perubahan pola pikir menjadi kunci utama keberhasilan pengelolaan sampah. Ia menekankan pentingnya memulai dari diri sendiri untuk memilah sampah sesuai jenisnya, baik organik maupun anorganik. Langkah ini, menurutnya, menjadi fondasi dalam membangun kesadaran kolektif di masyarakat.


 


Ia juga menuturkan bahwa sampah organik dapat dibagi menjadi basah dan kering, sedangkan sampah anorganik dikelompokkan menjadi sampah 3R dan sampah residu. Penanganan dari setiap jenis sampah tersebut memiliki metode berbeda, seperti penggunaan komposter untuk sampah basah, teba modern bagi masyarakat perkotaan, dan teba alami bagi warga pedesaan.


Selain itu, untuk sampah 3R (Reduce, Reuse, Recycle), Ny. Rai Wahyuni menjelaskan bahwa masyarakat dapat memanfaatkan Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS3R) agar sampah dapat diolah menjadi barang bernilai ekonomi. Adapun untuk sampah residu, diarahkan ke TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) untuk dimusnahkan dengan aman dan sesuai prosedur.


Pemerintah Kabupaten Tabanan sendiri, lanjutnya, telah menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung pengelolaan sampah. Melalui Dinas Lingkungan Hidup, Pemkab telah melakukan sosialisasi dan himbauan pembuatan teba modern di lingkungan kantor, sekolah, dan tempat ibadah sebagai bagian dari gerakan bersama menuju Tabanan bersih.


“Sebagai langkah nyata, kami di Tim Penggerak PKK juga telah menyalurkan pelubang dan penutup lubang biopori sebanyak 2.000 buah kepada seluruh kecamatan sebagai langkah awal mensukseskan program PSBS ini. Selain itu, kami juga terus melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat, seperti kegiatan yang kita laksanakan pagi ini,” Bunda Rai.


Pada kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan bahwa Kabupaten Tabanan tengah mengikuti lomba PSBS tingkat provinsi. Dalam ajang tersebut, Tabanan mengirimkan perwakilan dari lima sekolah SMP dan lima sekolah SD untuk menampilkan praktik terbaik pengelolaan sampah di lingkungan sekolah. Para peserta lomba juga turut hadir dalam sosialisasi untuk mendapatkan pemahaman langsung mengenai konsep PSBS.


Dengan semangat optimisme, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya berharap gerakan ini dapat menjadi gelombang perubahan dari tingkat kecamatan hingga ke rumah tangga. “Kami berharap gerakan ini dapat digetok tularkan mulai dari kecamatan, kemudian ke desa sampai ke rumah tangga. Saya juga mengingatkan kepada para Ketua TP PKK Kecamatan dan Desa untuk segera dikukuhkan menjadi Duta Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber di wilayahnya masing-masing,” ungkapnya.


Pihaknya juga memaparkan poin-poin penting dalam Gerakan Bali Bersih yang kini tengah digalakkan oleh pemerintah provinsi. Sebagai penutup, Bunda Rai mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya kaum perempuan dan kader PKK, untuk menjadi teladan dalam menjaga kebersihan lingkungan. Ia menyoroti pentingnya implementasi gerakan “Padas” (Palemahan Kedas Desaku Bersih) sebagai inisiatif berkelanjutan menuju Bali yang asri dan lestari. Melalui gerakan “Bali Bersih Sampah”, konsep “Desa tanpa mengotori Desa lain”, dan komitmen “Menjaga Kebersihan Bersama”, ia berharap Tabanan dapat menjadi contoh nyata dalam penerapan pengelolaan sampah berbasis sumber yang berkelanjutan. 

 

Ketua TP PKK Kabupaten Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, secara resmi membuka kegiatan “Sosialisasi Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber dan Pembatasan Plastik Sekali Pakai” yang digelar di Ruang Rapat Utama, Jayaning Singasana Kabupaten Tabanan, Senin (20/10). Kegiatan tersebut menjadi langkah strategis dalam mendukung visi Tabanan menuju lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.

Hadir dalam kesempatan tersebut OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan, Anggota TP PKK Kabupaten Tabanan, para Ketua TP PKK Kecamatan, serta Ketua TP PKK Desa se-Kabupaten Tabanan. Sosialisasi ini merupakan tindak lanjut dari amanat yang diemban oleh Ny. Rai Wahyuni sebagai Duta Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber (PSBS) Kabupaten Tabanan, yang dikukuhkan berdasarkan Keputusan Bupati Tabanan Nomor 180/868/03/HK/2025.

Dalam sambutannya, Ny. Rai Wahyuni menegaskan bahwa kegiatan sosialisasi ini bertujuan mempercepat implementasi kebijakan pembatasan plastik sekali pakai dan pengelolaan sampah berbasis sumber. Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam membangun pola hidup bersih melalui pengelolaan sampah berkelanjutan.

Menurutnya, pengelolaan sampah merupakan tanggung jawab bersama yang harus dimulai dari tingkat individu dan keluarga. Ia menjelaskan, “Berdasarkan dasar hukum pelaksanaan PSBS terdapat pola koordinasi dari gubernur kepada bupati kemudian dari bupati kepada desa dinas dan desa adat. Selain itu dibutuhkan adanya koordinasi antara perangkat daerah terkait provinsi Bali dengan perangkat daerah di kabupaten. Permasalahan sampah tidak dapat diselesaikan sendiri, diperlukan adanya kerjasama dari berbagai elemen. Sebagai informasi, Bali menghasilkan 3.463 ton sampah per hari dan penyumbang terbesarnya adalah dari sektor rumah tangga. Untuk itulah hari ini saya mengumpulkan ibu-ibu TP PKK agar sebelum mensosialisasikan pengelolaan sampah berbasis sumber di lingkungannya harus mengimplementasikannya terlebih dulu di rumah tangga masing-masing.”

Lebih lanjut, Ny. Rai Wahyuni menjelaskan bahwa perubahan pola pikir menjadi kunci utama keberhasilan pengelolaan sampah. Ia menekankan pentingnya memulai dari diri sendiri untuk memilah sampah sesuai jenisnya, baik organik maupun anorganik. Langkah ini, menurutnya, menjadi fondasi dalam membangun kesadaran kolektif di masyarakat.

Ia juga menuturkan bahwa sampah organik dapat dibagi menjadi basah dan kering, sedangkan sampah anorganik dikelompokkan menjadi sampah 3R dan sampah residu. Penanganan dari setiap jenis sampah tersebut memiliki metode berbeda, seperti penggunaan komposter untuk sampah basah, teba modern bagi masyarakat perkotaan, dan teba alami bagi warga pedesaan.

Selain itu, untuk sampah 3R (Reduce, Reuse, Recycle), Ny. Rai Wahyuni menjelaskan bahwa masyarakat dapat memanfaatkan Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS3R) agar sampah dapat diolah menjadi barang bernilai ekonomi. Adapun untuk sampah residu, diarahkan ke TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) untuk dimusnahkan dengan aman dan sesuai prosedur.

Pemerintah Kabupaten Tabanan sendiri, lanjutnya, telah menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung pengelolaan sampah. Melalui Dinas Lingkungan Hidup, Pemkab telah melakukan sosialisasi dan himbauan pembuatan teba modern di lingkungan kantor, sekolah, dan tempat ibadah sebagai bagian dari gerakan bersama menuju Tabanan bersih.

“Sebagai langkah nyata, kami di Tim Penggerak PKK juga telah menyalurkan pelubang dan penutup lubang biopori sebanyak 2.000 buah kepada seluruh kecamatan sebagai langkah awal mensukseskan program PSBS ini. Selain itu, kami juga terus melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat, seperti kegiatan yang kita laksanakan pagi ini,” Bunda Rai.

Pada kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan bahwa Kabupaten Tabanan tengah mengikuti lomba PSBS tingkat provinsi. Dalam ajang tersebut, Tabanan mengirimkan perwakilan dari lima sekolah SMP dan lima sekolah SD untuk menampilkan praktik terbaik pengelolaan sampah di lingkungan sekolah. Para peserta lomba juga turut hadir dalam sosialisasi untuk mendapatkan pemahaman langsung mengenai konsep PSBS.

Dengan semangat optimisme, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya berharap gerakan ini dapat menjadi gelombang perubahan dari tingkat kecamatan hingga ke rumah tangga. “Kami berharap gerakan ini dapat digetok tularkan mulai dari kecamatan, kemudian ke desa sampai ke rumah tangga. Saya juga mengingatkan kepada para Ketua TP PKK Kecamatan dan Desa untuk segera dikukuhkan menjadi Duta Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber di wilayahnya masing-masing,” ungkapnya.

Pihaknya juga memaparkan poin-poin penting dalam Gerakan Bali Bersih yang kini tengah digalakkan oleh pemerintah provinsi. Sebagai penutup, Bunda Rai mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya kaum perempuan dan kader PKK, untuk menjadi teladan dalam menjaga kebersihan lingkungan. Ia menyoroti pentingnya implementasi gerakan “Padas” (Palemahan Kedas Desaku Bersih) sebagai inisiatif berkelanjutan menuju Bali yang asri dan lestari. Melalui gerakan “Bali Bersih Sampah”, konsep “Desa tanpa mengotori Desa lain”, dan komitmen “Menjaga Kebersihan Bersama”, ia berharap Tabanan dapat menjadi contoh nyata dalam penerapan pengelolaan sampah berbasis sumber yang berkelanjutan. 

Ny. Rai Wahyuni Sanjaya Hidupkan Semangat Seni Perempuan Melalui Lomba Gong Kebyar Wanita Tabanan 2025


Laporan Reporter : Dearna

Tabanan , Bali Kini  – Seni gong kebyar di Kabupaten Tabanan dikenal sebagai wujud ekspresi budaya yang bernilai tinggi, mencerminkan keindahan, kekompakan, serta kedalaman rasa dalam setiap tabuhannya. Dalam upaya melestarikan dan menghidupkan warisan tersebut, Ketua TP PKK Kabupaten Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, membuka Pagelaran Kesenian Gong Kebyar Wanita se-Kabupaten Tabanan Tahun 2025 yang berlangsung di Gedung Kesenian I Ketut Marya Tabanan, Sabtu (18/10)


Kegiatan ini turut dihadiri oleh Jajaran Forkopimda Tabanan, Ketua GOW Kabupaten Tabanan, Ny. Budiasih Dirga, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tabanan,  Sekretaris Daerah, para asisten, para pimpinan perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tabanan, kepala instansi vertikal dan BUMD di Tabanan, serta para peserta gong kebyar wanita dari berbagai kecamatan. Suasana gedung kesenian malam itu dipenuhi semangat dan kebanggaan para seniman perempuan yang tampil dengan pesona dan kemampuan luar biasa.


Pelaksanaan lomba gong kebyar wanita ini diharapkan menjadi wadah untuk membangkitkan kreativitas seniman, khususnya perempuan di Kabupaten Tabanan yang sejalan dengan semangat Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul, dan Madani. Melalui kegiatan ini, perempuan tidak hanya berperan sebagai penggerak keluarga, tetapi juga sebagai pelaku utama dalam pelestarian seni dan budaya daerah.


Sebanyak sepuluh Sekaa Gong Wanita dari seluruh kecamatan di Kabupaten Tabanan berpartisipasi dalam lomba tahun ini. Di antaranya Sekhaa Gong Istri Suara Santi Giri dari Desa Wongaya Gede Kecamatan Penebel, Sekaa Gong Istri Gringsing Ulangun Shanti dari Desa Kaba-Kaba Kecamatan Kediri, Sekaa Gong Istri Sari Yoga dari Desa Tiyinggading Kecamatan Selemadeg Barat, Sekaa Gong Wanita Iswara Murthi dari Desa Meliling Kecamatan Kerambitan, Sanggar Tari dan Tabuh Natya Praja dari Desa Bajera Kecamatan Selemadeg, Sekaa Gong Istri Kesari Mesari 108 dari Desa Dajan Peken Kecamatan Tabanan, Sekaa Gong Ayuning Madusuara dari Desa Megati Kecamatan Selemadeg Timur, Sekaa Gong Istri Langen Suara dari Desa Candikuning Kecamatan Baturiti, Sekaa Gong Wanita Banua Budaya dari Desa Bantiran Kecamatan Pupuan, dan Sekaa Gong Kebyar Wanita Caksu Agni Swari dari Desa Tua Kecamatan Marga.


Pada kesempatan tersebut, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya tidak hanya membuka acara secara resmi, tetapi juga turut tampil membawakan Tabuh Lelambatan Galang Bulan bersama Sekaa gong Istri II Sanjayaning Singasana Kabupaten Tabanan di atas panggung megah Gedung Kesenian I Ketut Marya. Penampilannya yang memukau, disambut tepuk tangan meriah dari para penonton yang hadir, menambah semangat dan semarak suasana malam kesenian tersebut.


Dalam sambutannya, Ny. Rai Wahyuni menyampaikan, bahwa lomba gong kebyar wanita merupakan ajang untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan semangat perempuan dalam dunia kesenian. “Pada malam hari ini semua memberikan penampilan terbaik sehingga suasana terasa berbeda. Lomba ini diselenggarakan untuk memberikan kesempatan kepada para wanita hebat Kabupaten Tabanan untuk bisa mengekspresikan kemampuannya dalam hal berkesenian. Para wanita hendaknya tidak boleh kalah untuk menabuh, karena untuk mengajegkan kesenian para wanita juga harus ambil bagian,” ujarnya.


Lebih lanjut, ia menjelaskan kegiatan tersebut terlaksana atas dukungan penuh dari Bupati Tabanan. “Kegiatan kita hari ini adalah atas dukungan penuh dari Bapak Bupati. Saya mewakili beliau membuka acara ini, dan untuk seluruh peserta saya ucapkan selamat berlomba, keluarkan kemampuan semaksimal mungkin agar mampu membuat penonton terpukau dan menyuguhkan seni yang luar biasa,” tambah Bunda Rai.


Bunda Rai juga menyampaikan rasa bangganya atas peningkatan kualitas para peserta dalam wawancara singkatnya usai acara. “Acara malam ini sungguh membanggakan, karena dari tahun ke tahun kualitasnya meningkat. Saya melihat banyak anak-anak muda ikut tampil, itu luar biasa. Harapan saya, lomba ini dapat terus digelar setiap tahun agar generasi muda, orang tua, dan anak-anak dapat terus mengajegkan adat serta budaya kita,” tuturnya dengan penuh semangat.


Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Tabanan, I Made Subagia, dalam laporannya malam itu, menyampaikan apresiasi kepada Ketua TP PKK dan Bupati Tabanan atas dukungan serta ide cemerlang yang memungkinkan kegiatan ini terselenggara secara berkelanjutan. “Dari seluruh kecamatan di Kabupaten Tabanan, para duta wanita yang berkompeten di bidang seni dan budaya telah tampil membanggakan. Ini menandakan, bahwa wanita Tabanan tidak kalah saing dengan kabupaten lain. Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Bupati dan juga Ibu Bupati sekaligus sebagai Ketua TP PKK Tabanan atas ide cemerlangnya, sehingga lomba ini dapat terselenggara setiap tahun,” ujarnya.


Setelah seluruh penampilan usai, dewan juri mengumumkan hasil lomba dengan tiga indikator utama penilaian, yaitu teknik, keharmonisan, dan kreativitas. Dari hasil penilaian, Juara Pertama diraih oleh Sekaa Gong Istri Kesari Mesari 108 dari Desa Dajan Peken Kecamatan Tabanan dengan total nilai 825. Juara Kedua diraih oleh Sekaa Gong Wanita Banua Budaya dari Desa Bantiran Kecamatan Pupuan dengan total nilai 797. Sedangkan Juara Ketiga diraih oleh Sanggar Tari dan Tabuh Natya Praja Banjar Dinas Saraswati Desa Bajera Kecamatan Selemadeg dengan total nilai 775. 

Sabtu, 18 Oktober 2025

Ketua DPC PDIP, Komang Sanjaya : Catat Hatrik Kepemimpinan, Konsisten Bawa Tabanan Menuju Era Aman, Unggul, dan Madani


Laporan Reporter : Dearna / Tim Lpt 

Tabanan , Bali Kini - Kepemimpinan Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., kembali mencatat sejarah baru. Dalam Konferensi Daerah (Konferda) DPD PDI Perjuangan Bali dan Konferensi Cabang (Konfercab) DPC PDI Perjuangan Bali yang digelar di Bali Sunset Road Convention Center, Denpasar, Sabtu (18/10), Sanjaya resmi ditetapkan kembali sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tabanan untuk masa bakti 2025–2030. Dengan demikian, Sanjaya mencatatkan hatrik kepemimpinan selama tiga periode berturut-turut, menegaskan kepercayaan partai dan masyarakat terhadap konsistensi arah kepemimpinannya.

Dalam surat keputusan yang dibacakan oleh Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Komunikasi DPP PDI Perjuangan, Adian Napitupulu, seluruh Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten/Kota se-Bali dipastikan tetap menjabat tanpa pergantian. Termasuk Sanjaya yang dinilai sukses menjaga soliditas internal partai, memperkuat konsolidasi kader, serta menyalurkan energi politiknya untuk memperjuangkan kesejahteraan masyarakat Tabanan. Keputusan ini menandai stabilitas politik yang jarang terjadi di tingkat daerah, sekaligus memperlihatkan bagaimana kepemimpinan Sanjaya berakar kuat di tengah struktur kepartaian.

Terpilihnya kembali Sanjaya juga mencerminkan kuatnya hubungan sinergis antara kepemimpinan daerah dan pusat. Dengan posisi strategis sebagai Ketua DPC sekaligus Bupati Tabanan, Sanjaya mampu menjembatani kebijakan partai dengan implementasi nyata di lapangan. Yang berbeda, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) kini dijabat oleh Putu Eka Nurcahyadi, yang naik dari Ketua PAC Marga menjadi pengurus DPC setelah mencatat perolehan suara terbesar se-Bali. Konsistensi ini menjadikan Tabanan sebagai salah satu kabupaten yang paling solid secara politik di Bali, dengan perolehan suara PDI Perjuangan yang selalu dominan di setiap pemilu legislatif.

Dengan pengurus yang terlantik saat ini yaitu Wakil Bidang Kehormatan Partai I Made Dirga, S.Sos., Sekretaris I Nyoman Arnawa, S.Sos., serta Bendahara A.A. Nyoman Dharma Putra, S.Sos., struktur kepemimpinan DPC PDIP Tabanan semakin lengkap dan solid. Kehadiran jajaran ini memperkuat barisan kerja politik partai di tingkat daerah, memastikan roda organisasi berjalan harmonis, efektif, dan konsisten dalam mengawal visi partai serta kebijakan pro-rakyat.

Sinergi antara eksekutif dan legislatif di Tabanan pun terbukti solid. Dalam kepemimpinannya, Sanjaya terus mengedepankan harmoni dalam pengambilan kebijakan publik, di mana partai dan pemerintah daerah berjalan seirama menuju visi pembangunan Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul, dan Madani (AUM). Model kepemimpinan seperti ini menjadi cerminan nyata dari efektivitas politik PDI Perjuangan di tingkat lokal.

Sejalan dengan semangat perjuangan partai, Sanjaya juga menjaga hubungan erat dengan DPD PDI Perjuangan Bali yang dipimpin oleh Wayan Koster selaku Gubernur Bali. Keduanya menjadi simbol kepemimpinan yang berkesinambungan selama tiga periode berturut-turut, memperlihatkan kestabilan dan konsistensi perjuangan politik yang berpihak pada rakyat. Kolaborasi ini menunjukkan bahwa kepemimpinan di Bali dibangun atas dasar kepercayaan, konsistensi, dan sinergi yang kuat.

Dalam arah kepemimpinannya, Sanjaya juga menegaskan bahwa politik bukan hanya soal kekuasaan, tetapi pengabdian kepada masyarakat. Visi besarnya menjadikan Tabanan sebagai kabupaten yang berdikari terus diwujudkan melalui program-program kerakyatan yang konkret. Mulai dari sektor pertanian, ekonomi kreatif, hingga peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat, seluruhnya dijalankan dalam bingkai semangat gotong royong.

Kepemimpinan Sanjaya selama tiga periode juga menegaskan kemampuannya menjaga ritme politik dan pembangunan dengan stabil. Keberhasilan ini tidak hanya mengukuhkan dirinya sebagai figur politisi yang matang, tetapi juga sebagai pemimpin daerah yang berorientasi pada hasil. Keberlanjutan kebijakan dan kesinambungan program menjadi faktor kunci dalam menjaga Tabanan tetap berada pada jalur pembangunan yang berkeadilan.

Selain itu, keberhasilan PDI Perjuangan Tabanan di bawah kepemimpinan Sanjaya tidak lepas dari upaya menjaga ideologi partai agar tetap membumi di tengah masyarakat. Penerapan nilai-nilai Pancasila dan gotong royong menjadi ruh utama dalam setiap langkah pembangunan yang dilakukan. Dalam hal ini, Sanjaya berhasil menjadikan Tabanan sebagai representasi dari kekuatan politik yang berpihak kepada rakyat kecil.

“Kepercayaan ini bukan sekadar mandat politik, tetapi juga amanah moral. Bersama seluruh jajaran partai dan masyarakat Tabanan, kami akan terus kompak bersatu, berjuang mewujudkan kabupaten yang Aman, Unggul, dan Madani, serta menjaga konsistensi perjuangan partai demi kesejahteraan rakyat.” sebutnya.

Selasa, 14 Oktober 2025

- Bunda PAUD Kabupaten Tabanan Tegaskan Komitmen Wujudkan Generasi Cerdas Sejak Dini


 Gebyar Apresiasi Satu Tahun Pra Sekolah Tabanan 2025 :


Laporan Reporter : 

Tabanan , Bali Kini  – Semarak dan penuh makna, peringatan Gebyar Apresiasi Dukungan Satu Tahun Pra Sekolah Kabupaten Tabanan Tahun 2025 digelar di Gedung Kesenian I Ketut Marya Tabanan, Selasa (14/10). Acara ini diinisiasi oleh Bunda PAUD Kabupaten Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, sebagai bentuk apresiasi atas sinergi seluruh pihak yang turut mendukung terlaksananya program strategis satu tahun pra sekolah di Tabanan.


Kegiatan ini turut dihadiri oleh Ketua GOW Kabupaten Tabanan, Ny. Budiasih Dirga, Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Bali, para pimpinan OPD di lingkungan Pemkab Tabanan, Ketua DWP, Bunda PAUD Kecamatan se-Kabupaten Tabanan, serta para Ketua organisasi wanita di Kabupaten Tabanan. Suasana penuh kehangatan terasa ketika seluruh peserta bersama-sama menyatukan semangat dalam mendukung pendidikan anak usia dini yang berkualitas.


Program satu tahun pra sekolah menjadi langkah strategis Pemerintah Kabupaten Tabanan melalui Bunda PAUD dan Dinas Pendidikan, guna memastikan seluruh anak usia dini mendapat kesempatan pendidikan sebelum memasuki sekolah dasar. Program ini tidak hanya menekankan aspek akademik, tetapi juga penguatan karakter, literasi, serta pembentukan lingkungan belajar yang aman dan menyenangkan bagi anak-anak.


Dalam kesempatan itu, Bunda Rai memberikan beragam bentuk apresiasi kepada para penerima yang telah menunjukkan dedikasi dan dukungan terhadap keberhasilan program satu tahun pra sekolah. Penghargaan diberikan kepada lima mitra usaha pendukung program wajib belajar 13 tahun berupa piagam dan souvenir, enam guru non ASN dengan pengabdian terlama yang menerima piagam, kain endek, dan souvenir, serta dua guru PAUD dan SD terinspiratif yang turut menerima piagam dan endek. 


Selain itu, penghargaan juga diberikan kepada 20 kelompok pemenang jingle terfavorit dengan hadiah uang masing-masing Rp250.000, piagam, dan souvenir. Tidak hanya itu, satu desa terpilih sebagai desa tergiat pendukung PAUD HI dengan apresiasi berupa piagam dan souvenir, 10 anak menerima beasiswa PAUD senilai Rp2 juta per orang, 90 siswa menerima bantuan PMT PAUD, 60 siswa SD menerima paket alat tulis, serta 32 sekolah memperoleh bantuan alat praktik berupa buku dan laptop yang diterima secara simbolis oleh 1 penerima.


Dalam sambutannya, Bunda Rai Wahyuni Sanjaya menguraikan berbagai upaya yang telah dilakukan selama satu tahun terakhir. Melalui komitmen yang kuat, dirinya bersama jajaran Bunda PAUD dan Dinas Pendidikan telah menjalankan beragam program penguatan, mulai dari sosialisasi, peningkatan kapasitas pendidik, hingga pengembangan fasilitas ramah anak.


“Selama satu tahun pelaksanaan, berbagai kegiatan telah kami lakukan. Kami telah mensosialisasikan pentingnya pendidikan anak usia dini di desa-desa, meningkatkan kapasitas guru PAUD, memperbaiki sarana dan prasarana, serta berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti PKK dan Posyandu untuk mewujudkan PAUD Holistik Integratif. Kami juga mendorong edukasi gizi seimbang melalui pemberian PMT bagi siswa PAUD,” ujar Bunda Rai.


Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa kegiatan literasi dan story telling juga menjadi bagian penting dalam upaya membangun kecintaan anak terhadap membaca sejak dini. “Biasanya saya ikut membawa mobil perpustakaan keliling saat kegiatan Bupati Ngantor di Desa. Saya ingin anak-anak terbiasa membaca di mana pun mereka berada,” imbuh Bunda Rai.


Secara naratif, Bunda Rai juga menegaskan bahwa pendidikan anak usia dini merupakan pondasi masa depan yang tak boleh diabaikan. Ia berharap semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun swasta, terus bersinergi membangun Tabanan sebagai kabupaten yang ramah anak dan berdaya saing tinggi di bidang pendidikan.


Dalam wawancara singkat, Ia juga menyampaikan ungkapan terima kasih kepada seluruh mitra kerja dan pihak terkait yang telah bersama dan bersinergi menyukseskan kegiatan Bunda PAUD selama 1 tahun terakhir. “Sasaran kami adalah bagaimana agar kita semua bisa menyukseskan program wajib belajar 13 tahun terutama 1 tahun sebelum sekolah dasar dan juga sosialisasi terkait 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat,” tutup Bunda Rai.


Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan, I Gusti Putu Ngurah Darma Utama, dalam laporannya menjelaskan bahwa kegiatan Gebyar Apresiasi Dukungan Satu Tahun Pra Sekolah merupakan wujud nyata penghargaan terhadap seluruh pihak yang berperan aktif dalam pelaksanaan program ini. “Pendidikan anak usia dini adalah pondasi utama dalam membentuk karakter, kecerdasan, dan kemandirian anak. Melalui kegiatan ini, kami memberikan apresiasi kepada pemerintah desa, lembaga pendidikan, yayasan, maupun mitra swasta yang telah berkontribusi selama satu tahun pelaksanaan program,” terangnya.


Ia juga menegaskan melalui kegiatan ini, pihaknya berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan anak usia dini, memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam mendukung PAUD Holistik Integratif (PAUD HI), serta memastikan keberlanjutan program satu tahun pra sekolah di seluruh wilayah Tabanan. “Dengan semangat kebersamaan, kita jadikan momentum ini sebagai penguat gerakan wajib belajar 13 tahun di Kabupaten Tabanan,” pungkas Darma Utama.


Kegiatan ini pun diakhiri dengan pentas seni dan kreativitas anak-anak PAUD yang menampilkan beragam bakat dalam tari, nyanyi, dan drama edukatif. Riuh tepuk tangan para undangan menjadi penanda bahwa masa depan pendidikan Tabanan sedang tumbuh, ceria, dan penuh harapan di bawah komitmen bersama seluruh elemen masyarakat. 

Ny. Rai Wahyuni Sanjaya Sambut Kunjungan Ny. Putri Koster, Dorong Gerakan Bali Bersih Sampah Berbasis Sumber


 Laporan Reporter : Tim lpt 

Tabanan , Bali kini – Ketua TP PKK Kabupaten Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya kembali menyambut kunjungan kerja Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster dalam rangka pelaksanaan Sosialisasi Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber di Kabupaten Tabanan. Kegiatan tersebut berlangsung di dua Kecamatan sekaligus, yakni Kecamatan Penebel yang digelar di Wantilan Desa Penatahan, dan dilanjutkan di Kecamatan Kerambitan, tepatnya di Wantilan Kantor Camat Kerambitan, Selasa (7/10).


Kunjungan kerja ini menjadi salah satu langkah nyata dalam memperkuat sinergi antara TP PKK Provinsi dan Kabupaten Tabanan dalam mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan sampah mulai dari sumbernya. Ny. Putri Koster hadir bersama jajaran Kepala Perangkat Daerah terkait di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali, disambut hangat oleh Ny. Rai Wahyuni Sanjaya selaku Ketua, Sekretaris I TP PKK Kabupaten Ny. Budiasih Dirga, Kepala Perangkat Daerah terkait, Ketua TP PKK Kecamatan, Petajuh Bandesa Madya Majelis Desa Adat Tabanan, Bendesa Adat setempat, serta Tim Kerja Percepatan Pelaksanaan Pembatasan Penggunaan Plastik Sekali Pakai dan Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber.


Dalam arahannya, Ny. Putri Suastini Koster yang juga menjabat sebagai Duta Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber Pelemahan Kedas (PSBS PADAS) Provinsi Bali, menekankan pentingnya penerapan kebijakan pengelolaan sampah di setiap lapisan masyarakat. Ia menjelaskan, bahwa pengelolaan sampah yang efektif harus dimulai dari rumah tangga, sekolah, dan lingkungan kerja.


“Gubernur sebagai Kepala Daerah tingkat Provinsi memiliki tugas mengkoordinasikan pemerintahan di jenjang berikutnya yaitu kabupaten dan kota. Terlebih dalam visi gubernur, telah ditetapkan one island one management yang mesti dijalankan dengan pola yang sama. Gubernur telah membuat peraturan, memberikan instruksi dan perintah kepada kabupaten/kota agar menindaklanjuti aturan ini di wilayah masing-masing,” ujar Ny. Putri Koster.


Ia juga menjelaskan secara teknis, bahwa sampah organik dipilah menjadi sampah basah dan kering, di mana sampah basah diolah melalui komposter, sedangkan sampah kering diolah di teba modern. Sementara itu, sampah anorganik dikelola dengan konsep 3R (reduce, reuse, recycle) di TPS 3R, sedangkan residunya akan diproses di TPST.


Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa setiap desa harus mampu menyelesaikan permasalahan sampahnya secara mandiri. Menurutnya, desa akan menjadi bersih ketika masyarakatnya mampu menyelesaikan persoalan sampah di lingkungan masing-masing. “Menurut PSBS, yang menghasilkan sampah di desa harus menyelesaikannya di desa. Desa akan bersih ketika yang menghasilkan sampah bisa menyelesaikannya di rumah, sekolah, dan tempat kerja,” imbuh Ny. Putri Koster.


Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya menyampaikan apresiasi yang tinggi atas terselenggaranya kegiatan sosialisasi ini. Ia menilai kegiatan ini sebagai langkah penting dalam memperkuat edukasi masyarakat mengenai pengelolaan sampah yang baik dan benar.


“Terima kasih atas sosialisasi yang sangat luar biasa ini dan para narasumber yang telah memberikan pengetahuan baru bagi kita semua. Saya harapkan jangan hanya diperhatikan saja, ayo segera kita implementasikan mulai dari rumah tangga masing-masing dan lingkungan sekitar agar program pengelolaan sampah berbasis sumber ini segera menghasilkan sesuatu yang kita harapkan bersama,” ucap Ny. Rai Wahyuni Sanjaya.


Ia juga menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor dalam mewujudkan keberhasilan program PSBS, terutama dengan dukungan pemerintah desa yang menjadi ujung tombak pelaksanaan di lapangan. “Tentunya dukungan dari bapak kepala desa sangat dibutuhkan karena di desa inilah nanti yang menentukan keberhasilan dan memberikan dorongan kepada ibu-ibu kita di tingkat desa,” lanjut Bunda Rai.


Dalam kesempatan itu, Ny. Rai Wahyuni juga mengingatkan agar struktur Duta PSBS tidak hanya berhenti di tingkat kabupaten. “Seperti arahan Ibu PSBS Provinsi, saya yang telah dinobatkan sebagai Duta PSBS Kabupaten berharap agar ibu-ibu camat segera dibuatkan SK selaku duta PSBS di tingkat kecamatan. Begitu pula ibu-ibu di desa agar segera dinobatkan sebagai Duta PSBS di tingkat desa,” ungkapnya. Ia menambahkan bahwa setelah penetapan duta di tiap tingkatan, langkah berikutnya adalah melakukan sosialisasi secara aktif kepada masyarakat agar kesadaran terhadap pengelolaan sampah berbasis sumber semakin meluas dan membudaya.


Lebih lanjut, disampaikan juga program PSBS Kabupaten Tabanan telah dikukuhkan melalui SK Bupati dan difasilitasi oleh Dinas Lingkungan Hidup. Tahun ini, program tersebut mulai disosialisasikan melalui kegiatan Aksi Sosial Menyapa dan Berbagi, serta pembagian 2.000 pelubang dan penutup biopori di setiap kecamatan. Selain itu, juga telah diimplementasikan pembangunan teba modern di sejumlah kantor pemerintahan dan sekolah-sekolah.


Dengan komitmen yang kuat dari TP PKK Provinsi dan Kabupaten, diharapkan program pengelolaan sampah berbasis sumber dapat berjalan optimal dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan. Kolaborasi ini menjadi bukti nyata bahwa gerakan Bali Bersih bukan hanya sekadar wacana, melainkan aksi bersama menuju lingkungan yang sehat dan lestari.

Hadiri Rapat Paripurna DPRD Kab. Tabanan, Bupati Sanjaya Sampaikan Empat Ranperda Strategis


Laporan Reporter : Dearna / Tim Lpt 

Tabanan , Bali Kini  – Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., menghadiri Rapat Paripurna ke-29 Masa Persidangan III Tahun Sidang 2025 yang digelar di Ruang Rapat DPRD Kabupaten Tabanan, Senin (13/10). Dalam rapat paripurna yang dipimpin oleh Ketua DPRD Kabupaten Tabanan, I Nyoman Arnawa tersebut, Bupati Sanjaya menyampaikan pidato pengantar terhadap empat Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) strategis yang diajukan oleh Pemerintah Kabupaten Tabanan untuk dibahas bersama DPRD Kabupaten Tabanan.


Rapat Paripurna turut dihadiri oleh Wakil Bupati Tabanan, I Made Dirga, para Wakil Ketua DPRD, para anggota Dewan, jajaran Forkopimda Tabanan, Sekretaris Daerah, para Asisten Sekda dan Kepala Perangkat Daerah, pimpinan instansi vertikal, BUMD, di Kabupaten Tabanan, akademisi, insan pers, serta undangan lainnya. Kehadiran berbagai unsur ini menunjukkan semangat sinergi dan kebersamaan dalam mengawal kebijakan pembangunan daerah.


Dalam pidatonya, Bupati Sanjaya mengawali menyampaikan empat Ranperda tersebut penting sebagai bagian dari pelaksanaan fungsi legislasi untuk memastikan pembangunan berjalan sesuai koridor hukum, ketentuan masyarakat, serta perkembangan regulasi nasional. Sanjaya berharap keempat Ranperda tersebut diharapkan menjadi dasar hukum yang kuat bagi arah pembangunan Kabupaten Tabanan ke depan.


Adapun keempat Ranperda tersebut, yakni (1) Ranperda tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2026, (2) Ranperda tentang Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Tabanan Tahun 2025–2055, (3) Ranperda tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas terhadap Perumahan Kumuh dan Pemukiman Kumuh, dan (4) Ranperda tentang Penetapan Hari Lahir Ibu Kota, Himne dan Mars Kabupaten Tabanan.


Bupati Sanjaya menjelaskan, bahwa Ranperda APBD 2026 merupakan tindak lanjut dari nota kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Tabanan dan DPRD terhadap KUA dan PPAS Tahun Anggaran 2026. Dalam rancangan APBD 2026, direncanakan sebesar Rp2,165 triliun lebih mengalami penurunan sebesar Rp167,575 miliar lebih atau 7,18 persen dari APBD induk tahun anggaran 2025 sebesar Rp2,332 triliun lebih. Dalam rencana tersebut, pendapatan daerah direncanakan sebesar Rp2,078 triliun lebih, belanja daerah sebesar Rp2,145 triliun lebih, sehingga terdapat defisit sebesar Rp67,8 miliar lebih yang akan ditutup melalui pembiayaan dari estimasi SILPA Tahun Anggaran 2025. 


Sementara itu, Ranperda tentang Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup menjadi instrumen penting dalam menyelaraskan kegiatan pembangunan dengan pelestarian lingkungan. Regulasi ini, menurut Sanjaya, akan memastikan tanggung jawab pemerintah daerah dalam pengendalian kerusakan dan pencemaran lingkungan sekaligus memperkuat daya dukung alam sebagai modal utama pembangunan berkelanjutan.


Terkait Ranperda tentang Perubahan Perda Nomor 7 Tahun 2017, bahwa regulasi ini disesuaikan dengan aturan terbaru untuk memperkuat upaya pencegahan timbulnya kawasan kumuh. “Penyesuaian ini sangat penting untuk memastikan efektivitas pembiayaan serta optimalisasi penanganan kawasan permukiman kumuh, sehingga masyarakat mendapatkan lingkungan hunian yang sehat dan layak,” tegas Sanjaya.


Sedangkan Ranperda tentang Penetapan Hari Lahir Ibu Kota, Himne dan Mars Kabupaten Tabanan diarahkan untuk memperkuat identitas, mars dan sejarah Kabupaten Tabanan. Regulasi ini menjadi wujud penegasan nilai luhur budaya, kebanggaanvdaerah dan sejarah perjuangan daerahnya. Menurut Sanjaya, penguatan identitas ini penting agar generasi penerus memiliki kesadaran sejarah yang kuat sekaligus memperkokoh jati diri daerah.


Di akhir pidatonya, Bupati Sanjaya menegaskan keempat Ranperda strategis tersebut saling berkaitan dan menjadi fondasi penting dalam mewujudkan pembangunan Tabanan yang berkelanjutan. Ia mengajak seluruh anggota DPRD untuk membahas Ranperda ini secara konstruktif dengan semangat sinergi dan gotong royong demi kepentingan masyarakat luas. “Semoga pembahasan empat Ranperda ini berjalan baik dan lancar, serta menjadi pijakan kuat untuk mewujudkan Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul, dan Madani (AUM) berlandaskan prinsip Nangun Sat Kerthi Loka Bali,” pungkasnya

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved