-->

Rabu, 22 Oktober 2025

Jaya Negara Terima Kajari Denpasar Ucapkan Terima Kasih Atas Dedikasi dan Kolaborasi Dalam Pembangunan Kota Denpasar


 Ket. Foto :Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menerima kunjungan Kajari Denpasar, Agus Setiadi di Kantor Walikota Denpasar, Rabu (22/10). 


Laporan Reporter : Eka 

Denpasar, Bali Kini - Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menerima kunjungan Kajari Denpasar, Agus Setiadi di Kantor Walikota Denpasar, Rabu (22/10). Pertemuan yang lebih kepada silaturahmi ini guna mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Denpasar yang telah bekerjasama selama ini sekaligus berpamitan dengan Walikota Denpasar. 

Dalam kesempatan tersebut, Kajari Denpasar Agus Setiadi mengungkapkan selama 2 tahun menduduki jabatan sebagai Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Denpasar, Agus Setiadi mendapat tugas baru menjadi Asisten Pidana Umum  Kejaksaan Tinggi Provinsi Jawa Barat.

Agus Setiadi  mengatakan menduduki jabatan sebagai Kajari Denpasar memberikan banyak pengalaman. Hal ini baik dari pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, sinergitas serta kolaborasi dalam mendukung pembangunan di Kota Denpasar.


Agus Setiadi juga menyampaikan permohonan maaf bila selama bertugas ada hal-hal yang kurang berkenan. Dimana hal tersebut lebih kepada ketidaksengajaan yang merupakan bagian dari pelaksanaan tugas pokok dan fungsi.

“Tidak banyak kata yang bisa saya ucapkan selain terima kasih dan mohon maaf, terimakasih juga atas rasa kekeluargaan ini dengan tetap menjunjung tinggi profesionalisme diantara jajaran Forkopimda, sekali lagi terima kasih,” ujarnya.


Sementara Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara memberikan apresiasi atas sinergitas yang solid selama ini antara Pemkot Denpasar bersama Forkopimda Kota Denpasar, khususnya dengan Kejaksaan Negeri Denpasar. 


“Karenanya keberhasilan saat ini tidak lepas dari dukungan Kejari Denpasar,” tambahnya.


Jaya Negara juga mengucapkan terima kasih atas sinergitas yang telah dibangun serta berbagai inovasi yang memberikan manfaat bagi masyarakat Kota Denpasar. Pihaknya juga mendoakan silahturahmi yang baik ini dapat terjalin juga di tempat yang baru. 


“Tentunya sinergitas dan kebaikan yang telah dirajut selama ini dapat terus dilanjutkan untuk mendukung pembangunan serta kemajuan Kota Denpasar,” tandas Jaya Negara. (HumasDps/Eka)

Selasa, 21 Oktober 2025

Walikota Jaya Negara Hadiri Upacara Pamelaspasan Situs KertalanguMomentum Pelestarian Warisan Leluhur dan Penguatan Nilai Kearifan Lokal



Ket. Foto : Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara dalam pelaksanaan upacara melaspas dan mecaru, Selasa (21/10) di kawasan Situs Kertalangu, Jalan WR. Supratman, Denpasar.


Laporan Reporter : Pur 

Denpasar, Bali Kini - Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, menghadiri pelaksanaan Upacara Pamelaspasan dan Mecaru di Situs Kertalangu yang digelar bertepatan dengan Tilem Kapat, Selasa (21/10) di kawasan Situs Kertalangu, Jalan WR. Supratman, Denpasar.

Kegiatan ini turut dihadiri Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, Forkopimda Kota Denpasar, Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, Penglingsir Puri Kesiman, Anak Agung Ngurah Kusuma Wardhana, Ketua PHDI Kota Denpasar, I Made Arka, Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Kota Denpasar, Anak Agung Ketut Sudiana, Bendesa Adat Kesiman, Jero Mangku Ketut Wisna, Paiketan Warga Arya Wang Bang Pinatih, serta jajaran pimpinan OPD dan perangkat daerah Pemkot Denpasar.

Pelaksanaan pamelaspasan dan mecaru ini merupakan rangkaian penyucian dan penyempurnaan kawasan suci setelah dilaksanakan penataan area di sekitar situs. Upacara ini menjadi bagian penting dalam menjaga kesucian, kelestarian, serta nilai spiritual Situs Kertalangu sebagai salah satu warisan sejarah dan pusat budaya masyarakat Kota Denpasar.

Di sela-sela pelaksanaan rangkaian upacara, Walikota Jaya Negara menyampaikan bahwa pelestarian situs bersejarah tidak hanya dimaknai sebagai pelestarian bangunan fisik, melainkan juga pelestarian nilai-nilai budaya dan spiritual yang diwariskan leluhur.

 “Situs Kertalangu memiliki nilai historis dan spiritual yang tinggi. Melalui upacara pamelaspasan ini, kita tidak hanya melakukan penyucian secara niskala, tetapi juga memperkuat rasa bhakti dan kebersamaan masyarakat. Hal ini sejalan dengan semangat Tri Hita Karana, menjaga keharmonisan hubungan antara manusia dengan Tuhan, sesama manusia, dan lingkungan,” ujar Walikota Jaya Negara.

Lebih lanjut, Walikota Jaya Negara menegaskan komitmen Pemerintah Kota Denpasar untuk terus mendukung upaya pelestarian situs sejarah, budaya, dan kegiatan adat-religius masyarakat.

“Denpasar adalah kota yang tumbuh dari akar budaya yang kuat. Upaya pelestarian seperti ini merupakan bagian dari visi kami mewujudkan Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju,” imbuhnya.

Sementara itu, Kabag Kesra Setda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Surya Antara, menyampaikan bahwa pamelaspasan menjadi momentum penting untuk memuliakan kembali kesucian kawasan Situs Kertalangu setelah dilakukan penataan dan pembangunan fasilitas pendukung.

“Upacara pamelaspasan kami laksanakan dengan penuh bhakti agar tempat ini senantiasa suci, teduh, dan menjadi sumber vibrasi positif bagi masyarakat. Semoga situs ini terus menjadi ruang spiritual dan edukatif bagi generasi muda,” ujar Ida Bagus Alit Surya Antara.

Upacara berlangsung khidmat, dipuput oleh Ida Pedanda Gede Wayahan Wanasari, Griya Wanasari Sanur, diiringi prosesi banten upakara serta partisipasi aktif warga yang ngayah. Tampak Walikota Jaya Negara bersama tokoh adat, Paiketan Warga Arya Wang Bang Pinatih, dan masyarakat turut bergotong royong menyukseskan kegiatan tersebut.

Sebagai informasi, Situs Kertalangu merupakan kawasan bersejarah yang diyakini telah ada sejak masa Kerajaan Bali Kuno. Berdasarkan catatan sejarah, wilayah ini dahulu merupakan lokasi Kerajaan Kertalangu (sekitar tahun 1350–1615 M) dengan raja terakhirnya Kyai Anglurah Agung Pinatih Mantra. Kini, di lahan eks Balitex Kesiman Kertalangu seluas sekitar 16 are, kawasan ini ditata menjadi ruang napak tilas sejarah dan budaya, dilengkapi wantilan untuk kegiatan paiketan, aktivitas sosial, seni, dan budaya.

Kawasan Situs Kertalangu juga berdekatan dengan SMP Negeri 14 Denpasar, SMA Negeri 9 Denpasar, yang menjadi pusat pendidikan di wilayah Denpasar Timur. Ke depan, kawasan ini diharapkan menjadi destinasi pariwisata budaya (heritage) unggulan Kota Denpasar yang merefleksikan harmonisasi antara sejarah, hingga budaya. 

Tegaskan Komitmen Pemkot Denpasar Untuk Tingkatkan Status dan Kesejahteraan Tenaga Kontrak


Wali Kota Jaya Negara  Lantik 495 PPPK Tahap II


Laporan Reporter : Ayu

Denpasar, Bali Kini - Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara secara resmi melantik dan mengambil sumpah 495 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar. Kegiatan pelantikan tersebut berlangsung di Gedung Dharma Negara Alaya, Selasa (21/10).

Turut hadir dalam kesempatan itu Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Sekda Kota Denpasar Ida Bagus  Alit Wiradana serta para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar.

Sejak siang hari, ratusan calon PPPK yang akan dilantik telah memadati Gedung Dharma Negara Alaya untuk mengikuti prosesi Mejaya-jaya sebelum pengambilan sumpah. Sebanyak 495 orang tersebut merupakan Tenaga Kontrak di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar yang kini resmi menyandang status PPPK Tahap II.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara menyampaikan bahwa pelantikan dan pengambilan sumpah PPPK ini merupakan amanat undang-undang serta bentuk komitmen Pemerintah Kota Denpasar yang telah diperjuangkan ke pusat, sekaligus untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai dan memperkuat tata kelola pemerintahan.

“Pelantikan PPPK ini dilaksanakan sesuai dengan amanat undang-undang. Pemerintah Kota Denpasar berkomitmen penuh untuk menindaklanjuti total formasi yang diberikan pusat sebanyak 4.602 orang. Pada tahap pertama, sebanyak 3.921 orang telah dilantik, dan hari ini kita lanjutkan dengan tahap kedua sebanyak 495 orang,” jelasnya.

Lebih lanjut, Jaya Negara mengungkapkan bahwa Pemkot Denpasar juga telah mengusulkan tambahan formasi PPPK paruh waktu sebanyak 1700 orang. “Kami sudah memperjuangkan formasi PPPK paruh waktu ini ke pusat. Mudah-mudahan segera mendapat pertimbangan teknis agar bisa kami lantik, sehingga para pegawai kontrak di Denpasar memiliki kesempatan yang sama untuk meningkatkan statusnya,” ujarnya.

Walikota Jaya Negara menambahkan, beberapa posisi seperti sopir dan cleaning service yang ditinggalkan karena promosi menjadi PPPK akan diisi melalui mekanisme outsourcing agar pelayanan tetap berjalan optimal. “Kami sudah menganggarkan sesuai beban kerja dan kebutuhan yang jelas, agar operasional di setiap OPD tidak terganggu,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala BKPSDM Kota Denpasar, I Wayan Sudiana, menyampaikan apresiasi atas dukungan dan perhatian penuh Wali Kota dan Wakil Wali Kota Denpasar terhadap peningkatan kesejahteraan tenaga kontrak.

“Keberhasilan pengangkatan PPPK ini tidak lepas dari tangan dingin Bapak Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang sejak awal berkomitmen memperjuangkan status tenaga kontrak menjadi ASN. Sebanyak 495 orang hari ini resmi dilantik sebagai PPPK Tahap II,” ujarnya.

Pelantikan PPPK ini menjadi bukti nyata komitmen Pemerintah Kota Denpasar dalam memperjuangkan kesejahteraan tenaga kerja serta memperkuat kinerja aparatur di seluruh lini pemerintahan menuju tata kelola yang lebih profesional dan berintegritas.

Lebih jauh, Sudiana menjelaskan, pelantikan baru dapat dilaksanakan hari ini karena sempat tertunda akibat bencana banjir. “Sebenarnya SK mereka sudah selesai per 1 September lalu, namun karena situasi bencana, pelantikan baru bisa dilakukan sekarang. Meski demikian, mereka sudah aktif bekerja sejak 1 Oktober,” jelasnya.

Ia berharap dengan resmi menjadi ASN berstatus PPPK, para pegawai dapat berkontribusi maksimal dalam meningkatkan kinerja OPD dan pencapaian indikator kinerja utama daerah. “Sebagai ASN, tentu harus disiplin dan mematuhi seluruh peraturan yang berlaku. Meski masa perjanjian kerja lima tahun, ada aturan dan sanksi disiplin yang wajib ditaati,” pungkasnya.

Salah satu PPPK yang baru dilantik Putu Wandari Miyatna mengaku sangat senang bisa dilantik menjadi ASN. "Sebagai ASN yang baik, akan siap dan mengabdi menjalankan tugas dengan baik," ucapnya. 

Wawali Arya Wibawa Mupuk Pedagingan Serangkaian Karya di Merajan Jero Kuta Sesetan.


Ket foto : Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa saat menghadiri sekaligus mupuk pedagingan serangkaian Karya Nilapati, Ngenteg Linggih, Padudusan Wrespati Kalpa, Mupuk Pedagingan dan Mecaru Rsi Gana Gempong Asu di Merajan Jero Kuta, Banjar Kaja, Desa Adat Sesetan bertepatan dengan Tilem Sasih Kapat, Selasa (21/10).


Laporan Reporter : Agus
Denpasar, Bali Kini - Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa menghadiri sekaligus mupuk pedagingan serangkaian Karya Nilapati, Ngenteg Linggih, Padudusan Wrespati Kalpa, Mupuk Pedagingan dan Mecaru Rsi Gana Gempong Asu di Merajan Jero Kuta, Banjar Kaja, Desa Adat Sesetan bertepatan dengan Tilem Sasih Kapat, Selasa (21/10). Upacara tersebut dilaksanakan guna melengkapi rangkaian upacara setelah proses renovas tuntas dilaksanakan. 

Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua Komisi I DPRD Kota Denpasar, AA Putu Gede Wibawa, Anggota DPRD Kota Denpasar, Luh Putu Mamas Lestari, Camat Denpasar Selatan, Ida Bagus Made Purwanasara serta undangan lainya. Dalam kesempatan tersebut, Wawali Arya Wibawa turut ngayah mupuk pedagingan. 

Ketua Panitia Karya, I Ketut Astawa menjelaskan, Karya Nilapati, Ngenteg Linggih, Padudusan Wrespati Kalpa, Mupuk Pedagingan dan Mecaru Rsi Gana Gempong Asu di Merajan Jero Kuta, Banjar Kaja, Desa Adat Sesetan ini merupakan momentum untuk bhakti kepada Bhatara Leluhur. Dimana, saat ini dilaksanakan Upacara Mecaru dan Mupuk Pedagingan. Dimana, Puncak Karya akan dilaksanakan pada Buda Wage Wuku Warigadean pada 29 Oktober mendatang. 

"Semoga melalui karya ini dapat mendukung terciptanya harmonisasi sesuai dengan ajaran Tri Hita Karana, serta menumbuhkan budaya gotong royong dan segilik, saguluk, salungluung, subayantaka, paras paros sarpanaya," ujarnya. 

Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa memberikan apresiasi atas kerja keras dan gotong royong seluruh lapisan masyarakat pengempon Merajan Jero Kuta, Banjar Kaja, Desa Adat Sesetan dalam mendukung pelaksanaan aci di parahyangan suci. Hal ini tentu sejalan dengan visi Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju berlandaskan sepirit Vasudhaiva Kutumbakam yang bermakna menyama braya bahwa kita semua bersaudara. 

Dikatakannya, Karya Nilapati, Ngenteg Linggih, Padudusan Wrespati Kalpa, Mupuk Pedagingan dan Mecaru Rsi Gana Gempong Asu ini merupakan tahapan yang harus dilaksanakan. Sehingga bangunan suci dapat digunakan untuk kegiatan upacara dan pemujaan. Hal ini juga merupakan wujud sradha bhakti krama pengempon kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Hal ini juga menjadi sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana. 

"Dengan pelaksanaan Karya ini mari kita tingkatkan  sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai impelementasi Tri Hita Karana," ujar Arya Wibawa. 

Walikota Jaya Negara Hadiri Karya Memungkah di Banjar Benbiu Desa Adat Peguyangan


Ket. Foto : Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara saat menghadiri Karya Memungkah, Melaspas, Ngenteg Linggih Pedudusan Alit Medasar Antuk Caru Wrespati Kalpa Lan Rsi Gana Ring Pelinggih Ida Ratu Begawan Penyarikan Banjar Benbiu Desa Adat Peguyangan, bertepatan dengan rahina Tilem Kapat, Selasa (21/10). 

 Laporan Reporter : Ayu 

Denpasar, Bali Kini - Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menghadiri Karya Memungkah, Melaspas, Ngenteg Linggih Pedudusan Alit Medasar Antuk Caru Wrespati Kalpa Lan Rsi Gana Ring Pelinggih Ida Ratu Begawan Penyarikan Banjar Benbiu Desa Adat Peguyangan, bertepatan dengan rahina Tilem Kapat, Selasa (21/10). 

Pelaksanaan upacara ini berkaitan dengan telah usainya pemugaran pelinggih dan bale kulkul Banjar Benbiu Desa Adat Peguyangan. 

Tampak hadir dalam kesempatan ini, Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, Anggota DPRD Bali, Anak Agung Paramita Dewi, Anggota DPRD Kota Denpasar, Wayan Sutama, Kabag Kesra Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Surya Antara beserta tokoh agama dan masyarakat setempat.

Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara disela upacara menjelaskan, pelaksanaan upacara keagamaan di Pura Banjar Benbiu Desa Ada Peguyangan ini adalah salah satu bentuk meningkatkan sradha bhakti umat Hindu kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. 

“Apalagi di komunitas masyarakat seperti banjar dan desa adat perlu diapresiasi  bagaimana membangun sradha bhakti masyarakat melalui upakara yang dilaksanakan," ujarnya

Dikatakannya, mengenai pelaksanaannya, Pemkot Denpasar terus mengedepankan pemberdayaaannya yang tidak terlepas dari sektor keagamaan. Namun demikian, yang juga patut diapresiasi adalah muncul kemandirian masyarakat untuk memunculkan kesadaran. sehingga manfaat yang diperoleh dalam penyelenggaraan upacara keagamaan yang dikenal dengan istilah Tri Guna Karya serta Satwika Karya. 

Jaya Negara juga mengharapkan setelah dilaksanakannya upacara Memungkah, Melaspas, Ngenteg Linggih Pedudusan Alit Medasar Antuk Caru Wrespati Kalpa Lan Rsi Gana Ring Pelinggih Ida Ratu Begawan Penyarikan Banjar Benbiu Desa Ada Peguyangan  ini, seluruh umat terutama warga banjar dan pengempon dapat terus meningkatkatkan rasa persaudaraan dan persatuan antara sesama umat.

“Tentu pelaksanaan Yadnya ini sebagai sarana peningkatan nilai spiritual sebagai umat beragama. Kami berharap ke depan upacara Yadnya ini dapat memberikan energi positif yang dapat memancarkan hal positif bagi umat serta menetralisir hal- hal negatif dilingkungan desa setempat,” katanya.

Sementara Manggala Karya Wayan Sutama yang juga selaku salah satu Anggota DPRD Kota Denpasar mengatakan Karya Memungkah, Melaspas, Ngenteg Linggih Pedudusan Alit Medasar Antuk Caru Wrespati Kalpa Lan Rsi Gana Ring Pelinggih Ida Ratu Begawan Penyarikan Banjar Benbiu Desa Ada Peguyangan dilaksanakan setelah melaksanakan memperbaiki perahyangan semua dan selesainya pemugaran keseluruhan bangunan di Pura ini yang meliputi, Bangunan Bale Kulkul, Tembok Penyengker, dan Pelinggih Ida Ratu Begawan Penyarikan.

Dimana karya ini sudah di mulai dari tanggal 30 September 2025 lalu dan hari ini tanggal 21 September 2025 dilaksanakan upacara mecaru, melaspas serta mendem pedagingan yang di puput oleh Ida Jero bhujangga giri hari bhawana, Ida peranda gede watu lombang dan
Ida pedande budha griya panti. Dan puncak karya pada tanggal 25 Oktober 2025 nanti.

“Saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Walikota Denpasar karena sudah hadir menyaksikan pemelaspasan dan meresmikan karya ini dengan Ngelingga Tangan atau menandatangani Prasasti Karya dan mepunia kepada kami. Semoga karya ini labda karya dan memargi antar”, ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut Walikota Jaya Negara turut Ngelingga Tangan atau menandatangani Prasasti, serta ngaturang Punia. 

Senin, 20 Oktober 2025

Wawali Arya Wibawa Tutup Parade Baleganjur se-Kota Denpasar 2025


Ket foto : Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa bersama Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana saat menyerahkan Piagam Penghargaan serangkaian Penutupan Parade Baleganjur se-Kota Denpasar di Lapangan Puputan I Gusti Ngurah Made Agung, Denpasar, Minggu (19/10)


Laporan Reporter : Pur 

Denpasar, Bali Kini - Gemuruh gamelan baleganjur menggema penuh semangat di Lapangan Puputan I Gusti Ngurah Made Agung, Denpasar, Minggu (19/10). Suasana yang sarat energi seni dan kebersamaan itu menjadi penanda berakhirnya Parade Baleganjur se-Kota Denpasar Tahun 2025, yang secara resmi ditutup oleh Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa.

Penutupan parade yang diikuti 12 sekaa baleganjur dari berbagai desa dan banjar di Kota Denpasar ini ditandai dengan penyerahan piagam penghargaan kepada peserta terbaik. Kegiatan yang digelar dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ini mengusung tema “Wira Sinom Samskara” bermakna bangkit bersama pemuda melestarikan seni dan budaya menuju Denpasar Maju.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, pimpinan OPD, pengamat seni Kota Denpasar dan tokoh masyarakat.

Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, disela-sela penyerahan penghargaan menyampaikan apresiasi tinggi atas semangat dan kreativitas para peserta. Arya Wibawa menegaskan bahwa parade baleganjur tidak hanya menjadi ajang pertunjukan, tetapi juga ruang pembinaan dan ekspresi bagi generasi muda dalam menjaga warisan budaya Bali.

“Melalui kegiatan ini, kita tidak hanya menampilkan keindahan dan kekuatan seni baleganjur, tetapi juga menanamkan kesadaran kepada generasi muda tentang pentingnya melestarikan budaya kita,” ujar Arya Wibawa.

Lebih lanjut, Wawali Arya Wibawa berharap agar parade seperti ini dapat menjadi wadah bagi anak muda Denpasar untuk berinovasi dalam bidang seni dan budaya, sekaligus menjadi langkah persiapan menuju ajang yang lebih besar seperti Pesta Kesenian Bali (PKB).

“Semoga kegiatan ini menjadi momentum bagi generasi muda untuk terus berkarya, berkreasi, dan memperkuat semangat kebangsaan yang sejalan dengan nilai-nilai Sumpah Pemuda,” tambahnya.

Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, I Gede Raka Purwantara, menjelaskan bahwa parade ini menjadi bagian penting dari pembinaan seni tradisi di Kota Denpasar. Selain menumbuhkan semangat gotong royong antar generasi muda, kegiatan ini juga berfungsi sebagai sarana evaluasi terhadap perkembangan sekaa baleganjur di setiap wilayah.

“Peserta parade menampilkan garapan bertema kepahlawanan dengan durasi 8–10 menit. Unsur yang dinilai mencakup teknik, ide dan gagasan, struktur tabuh, kreativitas, serta penampilan secara keseluruhan,” jelasnya.

Sementara Kabid Kesenian Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, I Wayan Narta, menambahkan bahwa seluruh peserta tetap mempertahankan struktur tradisi baleganjur yang dikreasikan sesuai tema, dengan sentuhan inovasi sebagai tolak ukur kreativitas.

“Pola musikalitas dikemas dalam satu kesatuan utuh tanpa meninggalkan pakem, sehingga nilai tradisi dan semangat modern dapat berjalan seimbang,” ujarnya.

Sebagai bentuk apresiasi, seluruh peserta menerima piagam penghargaan dan jasa sebesar Rp15 juta (dipotong pajak), sementara empat peserta terbaik memperoleh tambahan Rp10 juta (dipotong pajak).

Peserta terbaik I diraih Sekaa Gong Remaja Kencana Wiguna, Banjar Kehen, Desa Kesiman Petilan, Desa Adat Kesiman, Kecamatan Denpasar Timur. Terbaik II diraih Sekaa Gong Sindhu Luwang Gurnita, Desa Adat Tembawu, Kecamatan Denpasar Timur, terbaik III diraih Sekaa Teruna Mandala Dharma Bakti, Banjar Sebudi, Desa Tanjung Bungkak, Kecamatan Denpasar Timur. Dan terakhir, terbaik IV diraih Kanaka Abyakta, Desa Peguyangan, Kecamatan Denpasar Utara. 
© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved