-->

Minggu, 09 November 2025

Ribuan Warga Saksikan Lomba Makepung Bupati Cup 2025 di Pengambengan

Laporan Reporter : Ajb / Tim Alpt 

Jembrana , Bali Kini – Lomba Makepung Bupati Cup 2025 yang digelar di Sirkuit All in One, Desa Pengambengan, Minggu (9/11), berlangsung meriah. Ribuan masyarakat tampak memadati arena untuk menyaksikan tradisi balapan kerbau khas Jembrana itu. Perlombaan ini secara resmi dilepas oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Jembrana, I Ketut Armita, mewakili Bupati Jembrana.

Koordinator Makepung, I Made Mara, menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi ajang penutup musim makepung tahun 2025, yakni Jembrana Cup. Sebanyak 244 pasangan joki dan kerbau ambil bagian, terdiri atas 133 pasang dari regu barat dan 111 pasang dari regu timur. Mereka dibagi ke dalam empat kelompok, yakni grup A, B, C, dan D (grup ekstra).

“Makepung ini sudah menjadi ikon Kabupaten Jembrana yang dikenal luas sebagai simbol budaya dan kebanggaan daerah. Jembrana dikenal sebagai Bumi Makepung, karena tradisi ini telah melekat kuat dalam kehidupan masyarakat,” ujar Made Mara. Ia menambahkan, ajang ini diharapkan dapat terus melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya lokal serta memperkuat identitas Jembrana sebagai pusat budaya makepung di Bali.

Mewakili Bupati Jembrana, I Ketut Armita dalam sambutannya menyampaikan bahwa tradisi makepung tidak hanya memiliki nilai budaya, tetapi juga berdampak positif terhadap sektor lain, seperti pertanian, peternakan, dan pariwisata. “Pelestarian tradisi makepung sejalan dengan kebijakan pengembangan kepariwisataan daerah yang berbasis potensi lokal dan pemberdayaan masyarakat. Diharapkan, kegiatan ini menjadi wahana untuk menciptakan kesempatan berusaha, bekerja, dan berinvestasi,” jelasnya.

Lebih lanjut, Armita menegaskan bahwa upaya melestarikan makepung di tengah arus globalisasi yang serba cepat bukan hal mudah. Namun, semangat yang terkandung dalam tradisi ini nilai kebersamaan, sportivitas, kesungguhan, dan tanggung jawab—diyakini akan mampu menjaga kelestarian budaya Jembrana.
“Melihat antusiasme masyarakat dan semakin banyaknya sekha makepung yang ikut serta, kami optimistis tradisi ini akan tetap hidup dan berkembang dari tahun ke tahun,” pungkasnya.

Sabtu, 08 November 2025

Wujud Apresiasi untuk Lansia, Peringatan HLUN di Jembrana dipadukan dengan HUT Korpri

Jembrana , Bali Kini – Pemerintah Kabupaten Jembrana melalui Dinas Kesehatan menggelar peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-29 yang dipadukan dengan peringatan HUT Korpri tahun 2025. Kegiatan yang dipusatkan di Gedung Kesenian Bung Karno, Sabtu (8/11), berlangsung meriah dengan diikuti ratusan lansia dari berbagai kecamatan.
Kepala Dinas Kesehatan Jembrana, dr. I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata, menjelaskan bahwa HLUN diperingati setiap 29 Mei secara nasional, namun pelaksanaannya di masing-masing daerah disesuaikan dengan kondisi dan jadwal kegiatan. “Untuk Kabupaten Jembrana, pelaksanaan HLUN ke-29 dilaksanakan hari ini, 8 November 2025, sekaligus dirangkaikan dengan HUT Korpri,” ujarnya.


Menurutnya, peringatan HLUN kali ini dikemas berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena melibatkan kegiatan promotif, preventif, dan kuratif. Berbagai kegiatan kesehatan digelar seperti senam bersama, pementasan kesenian, pemeriksaan kesehatan, Posbindu skrining PTM, donor darah, konsultasi gizi, pemeriksaan IFA, pemberian PMT, dan pengobatan gratis.
“Semua kegiatan ini terselenggara berkat kerja sama antara Dinas Kesehatan dan berbagai organisasi profesi kesehatan, di antaranya IDI, IBI, PDGI, PPNI, IAI, PERSAGI, dan PAFI,” jelas Oka Parwata.


Selain layanan kesehatan, suasana semakin semarak dengan penampilan Bondres, Joged Bumbung, serta photo boothyang disiapkan bagi peserta. Sebanyak 350 lansia yang tergabung dalam Yayasan Werdha Sejahtera Kabupaten Jembrana turut serta dalam kegiatan ini.  Dengan Mengusung tema “Lansia Bahagia, Indonesia Sejahtera” dengan subtema “Menuju Lansia Maju, Harmoni, dan Bermartabat,” peringatan HLUN di Jembrana diharapkan dapat memperkuat kepedulian sosial dan memperluas layanan bagi masyarakat lanjut usia.
“Atas nama panitia, kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung kegiatan ini, khususnya kepada Bupati dan Wakil Bupati Jembrana atas perhatian, dukungan, serta arahannya kepada Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan dalam meningkatkan pelayanan kepada lansia, terutama yang kurang mampu,” imbuhnya.


Sementara itu, Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, menyampaikan rasa bangga dan haru bisa bertemu dengan para penglingsir dan sesepuh yang masih berdaya serta aktif berkontribusi bagi masyarakat.
“Ini hari yang membanggakan sekaligus memberikan semangat bagi saya pribadi. Bertemu langsung dengan para penglingsir yang tetap bertekad mengabdi, mengingatkan kita bahwa setiap insan memiliki makna bagi sesama tanpa batas usia,” ujarnya.

Bupati Kembang Hartawan juga menegaskan bahwa dalam tradisi timur, orang tua merupakan sumber nasihat dan restu yang harus dihormati serta dijaga kebahagiaannya. “Sebutan penglingsir menunjukkan bahwa lansia adalah teladan hidup dalam menapaki perjalanan kehidupan sekaligus penerus peradaban di bumi Mekepung ini,” jelasnya.

Bupati menyampaikan ucapan selamat memperingati Hari Lanjut Usia Nasional ke-29kepada seluruh lansia di Jembrana. “Menjadi tua adalah kepastian, namun menjadi berdaya guna di usia senja adalah pilihan terbaik. Jangan menua tanpa arti. Semoga para penglingsir, sesepuh, dan pinisepuh senantiasa diberikan kesehatan serta kebahagiaan lahir batin,” pungkasnya. (*)

Jumat, 07 November 2025

Jadi Rutinitas, ASN Pemkab Jembrana Kompak Turun Tangan Bersih-bersih di Hari Jumat

Laporan Reporter : Tim Lpt Jembrana

Jembrana , Bali Kini - Para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jembrana punya cara unik dan inspiratif untuk menyambut akhir pekan. Bukan dengan santai-santai, melainkan dengan "Jumat Bersih" yang masif dan terstruktur.


Setiap hari Jumat, usai melaksanakan olahraga para pegawai dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kompak melaksanakan kegiatan jumat bersih . Kegiatan yang rutin digelar ini bertujuan ganda yakni menjaga kebersihan lingkungan kantor dan area publik, sekaligus memupuk semangat gotong royong di antara para ASN.


Aksi bersih-bersih ini tidak hanya fokus di dalam gedung perkantoran. Berbagai lokasi vital, mulai dari halaman kantor bupati, jalur protokol, hingga fasilitas umum, menjadi sasaran utama.


Seperti hari ini, Jumat (7/11) kegiatan bersih-bersih diareal di Gor Krsna Jvara yang dipimpin secara langsung oleh Sekda Jembrana, I Made Budiasa.


 "Kita ingin memastikan lingkungan kerja dan kota kita selalu dalam kondisi prima dan lingkungan yang bersih . Aksi bersih-bersih ASN ini terus rutin dilaksanakan setiap pekan dengan fokus lokasi yang berbeda-beda, memastikan bahwa tidak ada sudut kota yang terlewat dari sentuhan kebersihan," ungkap Sekda Budiasa.


Inisiatif "Jumat Bersih" oleh Pemkab ini diharapkan menjadi trigger bagi masyarakat luas. Dengan ASN yang turun langsung memberikan contoh, diharapkan kesadaran warga untuk menjaga kebersihan lingkungan juga semakin meningkat.


"Kami berharap gerakan ini menular. Kalau kantor pemerintah saja bersih, kenapa lingkungan tempat tinggal tidak," tutupnya.


Program bersih-bersih rutin ini dipastikan akan terus berlanjut, menjadikan setiap hari Jumat di Pemkab Jembrana sebagai momentum untuk menyehatkan badan dan menyegarkan lingkungan.

Selasa, 28 Oktober 2025

Siapkan tenaga keamanan handal, pemkab jembrana latih puluhan satpam gada pratama


Puluhan Peserta Ikuti Pelatihan Satpam Gada Pratama Gratis di Jembrana

Laporan : Ajb Tim Lpt 

Jembrana , Bali Kini – Sebanyak 30 orang peserta mengikuti pelatihan Satpam Kualifikasi Gada Pratama yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Jembrana bekerja sama dengan PT Asta Nadi Karya Utama. Pelatihan yang digelar secara gratis ini berlangsung selama 10 hari dan menjadi salah satu program Bupati dan Wakil Bupati Jembrana dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) lokal.

Wakil Bupati Jembrana, IGN Patriana Krisna (Ipat), menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata komitmen pemerintah daerah dalam memperkuat kompetensi tenaga kerja lokal, khususnya di bidang keamanan dan ketertiban lingkungan kerja maupun masyarakat.
“Profesi satpam memiliki peran strategis dalam menjaga stabilitas keamanan serta kenyamanan berbagai sektor usaha dan pelayanan publik. Karena itu, kehadiran satpam yang terlatih, profesional, dan berintegritas tinggi sangat dibutuhkan di era sekarang,” ujar Wabup Ipat, Senin (27/10) di Ballroom Hotel Batu Karu, Ubung, Denpasar Utara.


Pemerintah Kabupaten Jembrana juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya pelatihan ini. Diharapkan, kegiatan serupa dapat terus berlanjut sebagai upaya berkelanjutan dalam menciptakan tenaga kerja yang kompeten, mandiri, dan berdaya saing

Ia menambahkan, seiring dengan masuknya berbagai investasi di Kabupaten Jembrana, pemerintah daerah juga akan terus berupaya mengadakan berbagai program pelatihan lainnya.
“Kami berharap ke depan akan ada pelatihan-pelatihan lain seperti pelatihan caddy, hospitality, perhotelan, dan lainnya. Dengan begitu, ketika investasi masuk, SDM di Jembrana sudah siap dan mampu mengisi kebutuhan tenaga kerja di berbagai sektor,” jelasnya.

Minggu, 26 Oktober 2025

Jembrana Bergerak! Ribuan Peserta Sukseskan 'Gotong Royong Semesta Berencana' dengan Penanaman Pohon dan Bersih Sungai



Jembrana , Bali Kini  -  Pemerintah Kabupaten Jembrana, bersama berbagai elemen masyarakat, TNI/Polri, dan komunitas, sukses melaksanakan gerakan masif "Gotong Royong Semesta Berencana" yang meliputi kegiatan penanaman pohon/penghijauan dan bersih-bersih sungai secara serentak, Minggu (26/10).


Kegiatan ini merupakan bagian dari gerakan serentak se-Provinsi Bali yang bertepatan dengan peringatan Rahina Tumpek Wariga, hari suci yang didedikasikan untuk tumbuh-tumbuhan dan alam, dimaknai secara Niskala (spiritual) melalui persembahyangan dan Sakala (nyata) dengan aksi pelestarian lingkungan.


Sebelumnya, kemarin, Sabtu (25/10) dilaksanakan upacara Tumpek Wariga di dua lokasi yakni Pura Manggala Sari dan Pura Wana Mertha yang berada di Kelurahan Baler Bale Agung Kecamatan Negara.


Di Jembrana, fokus kegiatan dipusatkan pada Daerah Aliran Sungai (DAS) yang telah ditetapkan sebagai wilayah prioritas, mempertimbangkan tingkat kerawanan bencana seperti banjir dan longsor.


Lokasi yang menjadi titik utama aksi ini adalah di Kawasan Puncak Mawar, Kelurahan Pendem dan selanjutnya pada titik-titik yang termasuk DAS Tukad Ijo Gading. Selain itu, kegiatan penanaman pohon mangrove juga berlangsung di kawasan Mangrove Tuwed Park, Desa Tuwed. Jadi terdapat 8 titik pelaksanan kegiatan di Kabupaten Jembrana.


Adapun jumlah pohon yang ditanam yakni sebanyak 5075 batang yang terdiri dari pohon durian, manggis, pala, alpukat, sukun, majegau, mahoni, dan mangrove. Dikawasan Mangrove Tuwed Park sendiri, sebanyak 5000 pohon jenis mangrove bruguiera ditanam yang melibatkan 500an peserta. Jadi total keseluruhan melibatkan 1.100 peserta.


Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan  yang memimpin langsung gerakan ini menyampaikan apresiasi atas tingginya antusiasme peserta. "Hari ini, kita tidak hanya merayakan Tumpek Wariga dengan persembahyangan, tetapi juga dengan perbuatan nyata, bergotong royong menanam pohon dan membersihkan sungai kita. Gerakan Semesta Berencana ini adalah wujud nyata rasa Bhakti kita kepada alam," ujar Bupati Kembang.


Lebih lanjut, Bupati Kembang yang didampingi Wabup I Gede Ngurah Patriana Krisna serta jajaran Forkopimda Jembrana menjelaskan bahwa penanaman pohon yang dilakukan mencangkup ratusan bibit pohon keras seperti Mahoni, Alpukat, dan Trembesi yang memiliki fungsi penting sebagai penguat struktur tanah di bantaran sungai dan kawasan hulu, sekaligus meningkatkan daerah resapan air.

Disamping itu, ribuan pohon mangrove yang ditanam juga sebagai langkah untuk pelindung alami pesisir. "Selain mencegah abrasi, hutan mangrove juga menyerap emisi karbon dan menjadi tempat hidup bagi banyak biota laut. Penanaman ini adalah investasi jangka panjang bagi generasi mendatang," ucapnya.


Kegiatan Gotong Royong Semesta Berencana ini melibatkan berbagai unsur, mulai dari Pegawai Pemerintah Kabupaten, Aparat TNI/Polri, siswa-siswi sekolah, komunitas pecinta lingkungan, hingga tokoh masyarakat. Partisipasi masif ini menunjukkan komitmen bersama seluruh komponen di Jembrana dalam mewujudkan lingkungan yang asri, hijau, dan tangguh bencana.


Pemerintah Kabupaten Jembrana berkomitmen bahwa gerakan ini bukan hanya kegiatan seremonial, tetapi akan menjadi agenda berkelanjutan untuk menjaga kelestarian lingkungan.


Sementara itu, Gubernur Bali, Wayan Koster via daring menyampaikan kegiatan Gotong Royong Semesta Berencana dilaksanakan serentak diseluruh Bali dengan dua fokus kegiatan yakni penanaman pohon dan pembersihan sungai. Tujuannya untuk menjaga ekosistem alam, mencegah banjir saat musim hujan, serta menumbuhkan kesadaran kolektif tentang pentingnya merawat lingkungan.

“Gotong Royong Semesta Berencana ini adalah tindak lanjut dari perayaan Tumpek Wariga. Kita melaksanakan penanaman pohon dan bersih-bersih sungai di seluruh bali agar aliran air tidak tersumbat pada musim hujan, sekaligus menjaga kelestarian alam Bali,” ujar Gubernur Koster.


Ia menegaskan, kegiatan ini merupakan wujud nyata penerapan nilai-nilai Sad Kerthi, khususnya Wana Kerthi dan Danu Kerthi, yakni menjaga keharmonisan antara manusia dengan alam melalui pelestarian hutan dan sumber air.


“Tanpa alam yang terjaga, manusia tidak akan bisa hidup. Karena itu, leluhur kita telah mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan. Jangan hanya mengambil, tetapi juga harus merawat. Kalau alam terus dirusak, lama-lama habis sumber kehidupan kita,” Pungkasnya. 

Rabu, 22 Oktober 2025

Pemkab Jembrana Tegaskan Komitmen Capai Nol Persen Kemiskinan Ekstrem pada 2025


Laporan Reporter : Tim Lpt 

Jembrana , Bali Kini  – Pemerintah Kabupaten Jembrana menegaskan komitmennya dalam mempercepat penanggulangan kemiskinan, dengan target ambisius mencapai nol persen kemiskinan ekstrem serta penurunan signifikan angka kemiskinan secara umum pada tahun 2025.
Komitmen ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kabupaten Jembrana Tahun 2025, yang berlangsung di Ruang Rapat Jimbarwana, Lantai II Kantor Bupati Jembrana, pada Rabu (22/10). Rapat bertema “Arah Kebijakan dan Strategi Penanggulangan Kemiskinan dan Kemiskinan Ekstrem di Kabupaten Jembrana” ini dibuka oleh Wakil Bupati Jembrana, I Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat).

Membacakan sambutan Bupati Jembrana, Wabup Ipat menekankan bahwa penurunan angka kemiskinan adalah indikator utama keberhasilan pembangunan daerah. Karena itu, ia meminta seluruh perangkat daerah agar tidak lagi memandang program penanggulangan kemiskinan sebagai tugas tambahan, melainkan sebagai prioritas utama yang harus dilakukan secara inovatif, terarah, dan berbasis data yang valid.
“Mari kita wujudkan Jembrana yang Maju, Harmoni, dan Bermartabat — bukan hanya melalui pembangunan fisik dan ekonomi, tetapi juga melalui pembangunan jiwa, budaya, dan moral masyarakat, sebagaimana diajarkan oleh Bung Karno: ‘Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya, untuk Indonesia Raya’,” tegas Wabup Ipat.

Dalam arahannya, Wabup Ipat menekankan tiga agenda strategis untuk mempercepat pengentasan kemiskinan di Jembrana yakni
Sinkronisasi Data dan Intervensi Berlapis
Pemanfaatan data dari P3KE (Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem) dan DTKS sebagai basis data tunggal nasional menjadi kunci efektivitas program.
“Seluruh OPD segera melakukan tagging program dan anggaran pada Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD). Intervensi dilakukan secara berlapis Lapis I: Mengurangi beban masyarakat melalui bantuan sosial, pangan, dan subsidi. Lapis II Meningkatkan pendapatan melalui pelatihan keterampilan, bantuan modal usaha (UEP/KUBE), dan program pinjaman tanpa bunga dan Lapis III Memenuhi kebutuhan dasar, seperti perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan jaminan kesehatan universal,” tegasnya. 


Lebih lanjut, Wabup Ipat menegaskan pentingnya peran Perbekel/Lurah dan Bendesa Adat sebagai dwi-tunggal kepemimpinan wilayah dalam menanggulangi kemiskinan.
Desa Adat diharapkan berperan aktif dalam validasi data kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat melalui program padat karya berbasis desa.   


Selain itu juga Fokus pada Pembangunan SDM dan Transformasi Ekonomi Lokal
Penanggulangan kemiskinan juga diintegrasikan dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia serta penguatan ekonomi lokal. “Program prioritas mencakup Pelatihan vokasi untuk pemuda miskin, Fasilitasi kredit bersubsidi, Program Bedah Warung untuk UMKM, dan Optimalisasi sektor pertanian dan kelautan Jembrana,” jelasnya. 

Wabup Ipat juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras dalam mendukung upaya pengentasan kemiskinan. Ia menegaskan bahwa melalui sinergi yang kuat antara pemerintah daerah, desa adat, dan masyarakat, target nol persen kemiskinan ekstrem dapat tercapai.
“Semoga rapat koordinasi ini menghasilkan rekomendasi dan langkah konkret yang bisa kita implementasikan bersama. Saya minta seluruh perangkat daerah menjalankan program secara sungguh-sungguh, berbasis data valid, dan terus berinovasi sesuai bidangnya,” pungkasnya. 

Dua Miliar Lebih Hibah Pemkab Jembrana Perkuat sektor budaya dan kelompok masyarakat


Laporan Reporter : Ajb / Tim Lpt 

Jembrana , Bali Kini - Pemerintah Kabupaten Jembrana kembali menyalurkan hibah kepada puluhan kelompok/lembaga masyarakat di Kabupaten Jembrana. 


Hibah dengan total, Rp. 2.865.000.000 tersebut berasal dari anggaran perubahan APBD Jembrana tahun 2025 pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.


Penyerahan hibah dilaksanakan di Wantilan Rumah Jabatan Bupati Jembrana, Rabu (22/10) dan diserahkan secara langsung oleh Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan bersama Wabup I Gede Ngurah Patriana Krisna.


Dihadapan seluruh penerima, Bupati Kembang ingin dana yang telah diserahkan dapat dipergunakan secara maksimal dan sesuai peruntukan, sesuai dengan proposal yang diajukan.


Selain itu penerima , wajib melaporkan hasil dari bantuan dari bantuan hubah uang yang sudah dicapai melalui laporan pertanggung jawaban (LPJ) sebagai kontrol daerah dalam pengunaan anggaran. 


"Sekali lagi manfaatkan dengan baik sesuai dengan proposal yang telah diajukan. Dan yang harus diingat pertanggungjawabannya harus benar, serta tepat waktu sesuai dengan yang telah ditentukan," ucapnya.

Lebih lanjut, Bupati Kembang menuturkan dana hibah ini adalah dana partisipasi, jadi tidak bisa diberikan kepada semuanya. 

Termasuk, kata Bupati Kembang, nilainya juga tidak bisa diberikan 100 % sesuai dengan usulan proposal bahkan setengahnya pun kadang-kadang juga tidak bisa kita berikan. Hal ini melihat dari kondisi keuangan jembrana, dimana tahun ini, kita mengalami pengurangan dana transfer pusat ke daerah


"Sekali lagi, semoga nantinya dana tersebut dieksekusi dapat memberikan hasil yang maksimal dalam memajukan pembangunan di Jembrana. Saya sudah lihat tadi, beragaman jenis usulan proposal yang masuk, dan sudah disetujui, semoga dapat memberikan kebermanfaatan untuk masyarakat," ungkap Bupati Kembang.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jembrana, Anak Agung Komang Sapta Negara dalam laporannya menyampaikan tujuan pemberian hibah ini adalah sebagai wujud kepedulian pemerintah terhadap pembangunan Jembrana dalam bentuk stimulant.

"Hibah ini diharapkan memicu adanya swadaya masyarakat dalam mewujudkan pembangunan di Jembrana. Untuk jumlah penerima sebanyak 88 masyarkat/kelompok masyarakat se-Kabupaten  Jembrana dengan total anggaran sebesar Rp Rp. 2.865.000.000," ujarnya.


Dapat dirinci untuk dikecamatan Pekutatan jumlahnya 6 penerima, Kecamatan Mendoyo sebanyak 55 penerima, Kecamatan Jembrana 18 penerima, Kecamatan Negara 4 penerima, dan kecamatan Melaya sebanyak 5 penerima. 

"Untuk pengunaan dana hibah disesuaikan dengan proposal masing-masing penerima hibah, yang selanjutnya harus dibuatkan pertanggung jawaban dalam bentuk LPJ penerima hibah ditunjukan kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jembran," pungkasnya. 

Selasa, 21 Oktober 2025

Nostalgia, Festival Loloan Jaman Lame Sajikan Suasana Tempo Dulu


Laporan Reporter : Ajb / Tim Lpt 

Jembrana , Bali Kini – Nuansa masa lalu kembali hadir dengan meriah dalam gelaran malam puncak Festival Loloan Jaman Lame yang berlangsung di Kelurahan Loloan Timur, Kecamatan Jembrana. Acara tahunan ini sukses mengajak ribuan pengunjung untuk bernostalgia dan merasakan kembali suasana serta kekayaan tradisi Loloan tempo dulu yang unik dan khas.

Mengusung tema "Merajut Tenun Kebangsaan", seluruh area festival disulap menjadi lorong waktu, dihiasi dengan lampu petromaks dan dekorasi sederhana khas zaman dahulu, menciptakan suasana yang hangat dan penuh kenangan. Salah satu daya tarik utama adalah pameran budaya yang menampilkan berbagai aspek kehidupan masyarakat Loloan di masa lampau. 

Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan yang hadir didampingi Wakil Bupati I Gede Ngurah Patriana Krisna dan jajaran Forkopimda mengatakan Festival Loloan Jaman Lame menggambarkan kehidupan masyarakat Loloan secara turun temurun yang telah hidup berabad-abad di Jembrana.

"Ini tidak hanya sekadar festival, ini adalah perjalanan sejarah, jati diri masyarakat Loloan. Yang saya tahu sudah hidup dan tumbuh ratusan tahun di Jembrana," ucapnya.

Di tengah dominasi budaya Hindu Bali, Loloan hadir dengan keunikan yang sangat kontras, menjadikannya 'mutiara' dengan corak Melayu yang kental, hasil percampuran sejarah panjang antara etnis Bugis, Melayu, dan akulturasi lokal.

"Loloan ini memang unik mulai dari bentuk rumah, kulinernya, bahasanya dan musiknya kental sekali perpaduan budaya  muslim dengan budaya masyarakat Bali," imbuh Bupati Kembang.

Pihaknya menyampaikan apresiasinya kepada panitia yang secara konsisten bisa menyelenggarakan festival Loloan Jaman Lame hingga yang keenam di tahun ini.

"Ini satu bukti, bahwa kita semua tidak ingin meninggalkan budaya dari leluhur kita. Jangan sampai ditengah globalisasi budaya kita menjadi pudar. Karena budaya inilah kekayaan sejatinya yang kita miliki dari turun temurun," ujarnya.

Dilain sisi, ketua Panitia Rivan Hidayat menyampaikan Festival Loloan Jaman Lame yang keenam ini mengambil tema "Merajut Tenun Kebangsaan" yang memiliki makna untuk menjaga keharmonisan dalam kehidupan.

"Tahun ini kami mengusung tema besar "Merajut Tenun Kebangsaan". Tema besar ini kami usung sebagai pengingat bahwa Loloan tidak hanya sekadar kaya akan sasana budaya, lebih jauh budaya dan tradisi itu menuntut kita untuk hidup harmonis dalam keberagaman," ucapnya.

Rivan mengatakan salah satu bentuk keharmonisan yang ada di Loloan adalah dalam bentuk tradisi Ambur Salim yaitu suatu tradisi menghamburkan beras kuning dan uang logam.

"Ambur Salim berasal dari dua suku kata, yaitu Ambur yang dari bahasa sansekerta yang artinya menebarkan dan Salim dari bahasa arab yang artinya keselamatan. Sehingga Ambur Salim berarti menebar atau berbagi keselamatan. Saya percaya bahwa ajaran prinsip ini dianut oleh setiap agama," ujarnya.

Dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Jembrana, kata Rivan menjadi salah satu faktor penting dalam suksesnya penyelenggaraan Festival Budaya Loloan yang puncak acara ditutup dengan Loloan Jaman Lame.

"Saya ucapkan terima kasih kepada pemerintah kabupaten Jembrana yang mendukung penuh acara ini melalui anggaran biaya sebesar Rp 150 juta," tutupnya. 

Sabtu, 18 Oktober 2025

Belum Optimal Setahun, Mesin RDF Milik PT Wisesa Ditarik untuk Perbaikan; Hanggar Belum Tersedia Jadi Kendala

Laporan Reporter : Ajb /Tim Lpt

Jembrana , Bali Kini - Mesin pengolahan sampah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF) milik PT Wisesa Global Solusindo yang terpasang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Peh, Banjar Peh, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, rencananya akan ditarik kembali oleh pihak perusahaan.
Langkah tersebut diambil karena mesin yang didatangkan sejak Bulan juli  2024 itu tidak beroperasi secara optimal. Sejak tiba di Jembrana, mesin RDF tersebut hanya  berfungsi sekali. Selanjutnya tidak optimal  karena terkendala pada kebutuhan bahan baku sampah kering, sementara fasilitas pendukung seperti hanggar penyimpanan belum tersedia.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jembrana, I Dewa Ary Candra Wisnawa, membenarkan adanya rencana penarikan mesin oleh pihak perusahaan.
“Mesin RDF itu memang sejak datang baru sempat beroperasi sekali. Kendalanya pada kebutuhan sampah kering, sementara saat itu Pemkab belum memiliki hanggar atau tempat penampungan yang memadai,” jelasnya, Jumat (17/10).

Menurut Ary, Pemkab Jembrana tidak mengembalikan mesin tersebut, namun pihak PT Wisesa Global Solusindo sebagai pemilik berinisiatif untuk menariknya sementara guna dilakukan servis dan perawatan di Jakarta. Sedangkan untuk PKS dengan PT Wisesa sampai saat ini juga masih berlaku .

“Pihak perusahaan sempat datang ke kantor kami. Mereka menyampaikan bahwa karena mesin belum dipakai, akan dibawa ke Jakarta dulu untuk diperbaiki dan dirawat. Kami memahami itu, karena kalau dibiarkan di sini tanpa beroperasi juga akan rusak,” ujarnya.
Ia menambahkan, kendala utama mesin RDF adalah kebutuhan sampah kering dengan tingkat kelembapan sangat rendah. Kondisi tersebut sulit dipenuhi, terutama saat musim hujan.
“RDF itu tidak bisa bekerja maksimal jika bahan bakunya basah. Kalau terkena hujan, proses produksinya jadi percuma,” jelasnya.


Meski demikian, lanjut Ary, Pemkab Jembrana memastikan sistem pengolahan sampah berbasis RDF tetap akan diterapkan. Saat ini, pemerintah sedang membangun hanggar baru sekaligus menunggu pengadaan mesin RDF bantuan dari Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Provinsi Bali.

“Kami sedang menyiapkan solusi. Saat ini sedang dibangun hanggar. Mesin RDF bantuan dari BKK Provinsi Bali juga sedang dalam proses pengadaan. Rencananya, pada akhir Desember nanti akan diuji coba terlebih dahulu,” terangnya.
Nantinya, imbuh Ary Pemkab akan mengevaluasi efektivitas mesin RDF baru tersebut. Jika hasilnya memadai, kemungkinan mesin milik PT Wisesa tidak lagi diperlukan.

“Setelah uji coba, baru kami putuskan apakah akan tetap menggunakan mesin RDF dari PT Wisesa sebagai pendukung, atau cukup dengan mesin baru dari BKK Provinsi Bali,” pungkasnya.

Jumat, 17 Oktober 2025

Bupati Kembang Puji Kolaborasi Pemerintah-Swasta, puluhan IKM Jembrana Terima Bantuan Keramik untuk berdayakan industri kecil

Laporan Reporter : Ajb Tim Lpt

Jembrana ,Bali Kini- Sebanyak 10.000 meter persegi keramik digelontorkan bagi puluhan IKM (Industri Kecil & Menengah) di Kabupaten Jembrana, Jumat (17/10).


Bantuan keramik yang diperutuhkan untuk pembuatan dapur bersih bagi IKM Jembrana tersebut merupakan kolaborasi antara pemerintah dan swasta dalam hal ini Kementrian Perindustrian RI dan PT. Arwana Citramulia.


Penyerahakan bantuan tersebut diawali dengan penandangan nota kesepahaman antara Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Reni Yanita, dengan Pimpinan PT. Arwana Citramulia, yang diwakili oleh Direktur Operasional, Edy Suyanto dan disaksikan secara langsung oleh Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan di Aula Gedung Sentra Tenun Jembrana.


Bupati Kembang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kolaborasi dalam mendukung pengembangan industri kecil dan menengah di daerah kami. 


"Program workshop dan bantuan keramik untuk pembuatan dapur bersih ini bukan sekadar bantuan fisik, tetapi merupakan bentuk nyata perhatian dan sinergi antara pemerintah pusat, dunia usaha, dan pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas produksi dan higienitas produk IKM pangan," ungkapnya.


Lebih lanjut, kata Kembang dengan adanya dapur bersih, para pelaku IKM dapat memenuhi standar mutu dan keamanan pangan, sehingga produk-produk lokal kita memiliki daya saing yang lebih tinggi di pasar.


Bupati Kembang menyebut hal ini sejalan dengan komitmen Pemkab Jembrana dalam mewujudkan UMKM Jembrana yang berdaya saing, di mana penguatan sektor industri kecil dan menengah menjadi salah satu pilar utama pertumbuhan ekonomi daerah berbasis potensi lokal. 


"Kami berharap, sinergi ini dapat terus berlanjut tidak hanya pada sektor IKM pangan, tetapi juga pada sektor-sektor lainnya seperti tenun, kerajinan, dan olahan hasil pertanian serta kelautan," ucapnya.


Sementara itu, Dirjen IKMA, Reni Yanita berharap dengan bantuan ini, IKM, kelompok, atau koperasi peserta program dapat terbantu dalam upaya memenuhi standar keamanan pangan, sehingga tercipta ekosistem yang produktif dan meningkatkan daya saing IKM.


"Mengenai standardisasi keamanan pangan bagi industri kecil menengah, tentu menjadi fokus kami juga karena menyangkut dengan kualitas produk makanan dan minuman hasil produksi industri kecil menengah," ucapnya.

Ia mengatakan standardisasi keamanan pangan dan kebersihan menjadi salah satu kendala bagi industri kecil menengah makanan minuman dalam mengembangkan usahanya.
 
"Yang menjadi kendala biasanya terkait dengan dapur rumah produksi yang lantai masih tanah, kemudian kondisinya kurang bersih, sanitasi tidak terjaga. Oleh karena itu untuk mengatasi permasalahan itu kementerian aktif bekerjasama dengan pihak lain untuk meningkatkan standar kebersihan rumah produksi bagi industri kecil menengah," pungkasnya.

Disisi lain, Reni Yanita mengapresiasi seluruh pihak yang telah terlibat dalam kolaborasi pemberian bantuan ini, khususnya kepada PT. Arwana Citramulia yang telah konsisten dalam mendukung perkembangan industri pangan dalam negeri. Termasuk juga Pemkab Jembrana dalam hal ini secara kontinue selalu memberikan pendampingan dan pengutaan kepada IKM-IKM yang ada untuk naik kelas.


"Semoga langkah kolaboratif ini, membawa dampak yang luar bisa untuk IKM-IKM yang ada di Jembrana, Bali dan Indonesia pada umumnya," imbuhnya. 


Sejalan dengan itu, Pimpinan PT. Arwana Citramulia, yang diwakili oleh Direktur Operasional, Edy Suyanto mengaku bangga karena dapat memberikan kontribusi nyata pada pemerintah dan masyarakat.

Menurutnya pihaknya juga rutin memberikan CSR dalam bentuk hibah yang diberikan kepada masyarakat serta menyelenggarakan kegiatan bakti sosial.

Lebih lanjut, kedepan PT. Arwana tetap memberikan kontribusi yang berarti bagi bangsa dan masyarakat.

"Melakukan kerjasama dengan berbagai instansi agar terus berlanjut dan berkesinambungan karena cita-cita  PT Arwana Citramulia adalah berkontribusi terhadap pembangunan negeri, salah satunya yang kita lakukan di Jembrana, Bali ini," pungkasnya. 
© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved