-->

Senin, 24 November 2025

Bupati Kembang Apresiasi Yayasan Dharma Laksana Lestarikan Kesenian Lokal, Lewat Pementasan Tari Jegog Tempo Dulu


Laporan Reporter  : Ajb Tim Lpt 

Jembrana, Bali Kini  – Upaya pelestarian kesenian lokal Jembrana kembali ditunjukkan oleh yayasan blabla dengan menampilkan pementasan Pementasan Tari Jegog Tempo Dulu resmi dibuka di Wantilan Pura Dalem Baluk, Minggu (23/11). 

Bupati yang hadir langsung pada kesempatan itu, mengapresiasi luar biasa akan pementasan kesenian tersebut. Apalagi kesenian jegog hanya ada satu-satunya di Bali.
“Saya mengapresiasi pementasan kesenian jegog ini. Penampilan para seniman juga luar biasa. Semoga dengan langkah semakin semakin memperkuat dalam upata pelestarian jegog dan juga sebagai ajang promosi wisata di Kabupayen Jembrana,” ungkapnya.


Bupati Kembang juga menegaskan bahwa pelestarian seni budaya tidak bisa berjalan tanpa sinergi semua pihak. “Ini bukan sekadar hiburan dan pertunjukan, tetapi upaya kita melestarikan adat, tradisi, dan budaya. Ini adalah kerja bersama pemerintah, sekaa seni, dan para pecinta seni,” ujarnya.


Sementara itu, Ketua Sanggar Tari Bali Satya Laksana, I Putu Dartawan, menjelaskan bahwa pementasan ini merupakan “sebuah perjalanan waktu” untuk menghidupkan kembali roh dan semangat jegog, salah satu warisan budaya Bali Barat yang sarat nilai. Ia menyebut, jegog tempo dulu memiliki filosofi mendalam yang mengekspresikan kesederhanaan, kerukunan, serta keterampilan para seniman masa lalu dalam menarikan gerakan yang energik, spontan, dan penuh makna.
“Tujuan utama pementasan ini adalah pelestarian menjaga keahlian bentuk-bentuk tari dan tabuh jegog yang kini mulai jarang dipentaskan,” ujar Dartawan. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi edukasi bagi generasi muda agar memahami sejarah seni jegog serta menjadi bentuk penghormatan kepada para sesepuh dan maestro yang telah mendedikasikan hidupnya untuk kesenian ini.

Pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Balai Pelestarian Budaya Wilayah 15 atas dukungan moral dan fasilitasi yang diberikan. Ia berharap pementasan ini dapat memberi kesan mendalam serta membangkitkan kembali kecintaan masyarakat terhadap seni tradisi. “Mari kita nikmati setiap instrumen bambu yang memukau dan setiap gerakan tari yang penuh daya magis,” ajaknya.

Minggu, 23 November 2025

Mekepung Lampit 2025 , Ajang pelestarian atraksi unik tradisi budaya Jembrana


Laporan Reporter : Ajb / Tim Lpt 
Jembrana , Bali Kini - Tradisi budaya khas Jembrana kembali ditampilkan dengan penuh semangat melalui Lomba Mekepung Lampit Tahun 2025 yang resmi dibuka langsung oleh Bupati Kembang pada Minggu (23/11) di Subak Pecelengan Pedukuhan, Banjar Kebebeng, Desa Mendoyo Dangintukad, Kecamatan Mendoyo. 

Turut hadir juga Wakil Bupati Jembrana, Ketua DPRD kabupaten Jembrana, Forkopimda, Sekretaris Daerah kabupaten Jembrana, Para Asisten Sekda dan Para Pemimpin OPD, Sekretaris Dewan, Camat serta undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan bahwa Mekepung Lampit bukan sekadar lomba, tetapi merupakan upaya kita semua untuk merawat budaya, menjaga kebersamaaan dan sekaligus juga menumbuhkan rasa gembira di tengah-tengah masyarakat. 

"Mekepung lampit ini sudah menjadi tradisi dari jaman ke jaman sejak dahulu sehingga setiap periode demi periode kepemimpinan berganti, tentu pemimpinnya dan kita semua juga harus mempertahankan tradisi ini", ujar Bupati Kembang. 

Lebih lanjut, Bupati kembang juga berharap semoga dengan upaya semuanya dalam menjaga tradisi, merawat budaya, dan apa yang diwariskan oleh leluhur ini bisa terus dipertahankan. 

Suasana pembukaan semakin meriah ketika Bupati Kembang dan juga Wakil Bupati Ipat turun langsung ke arena, ikut serta dalam atraksi Mekepung Lampit. 

Dengan penuh antusias, Bupati Kembang menaiki lampit di tengah sawah berlumpur yang diikuti juga oleh Wakil Bupati. Penampilan Bupati dan Wakil Bupati ini sontak disambut tepuk tangan dan sorakan meriah dari warga yang memenuhi area persawahan. 

"Ternyata seru sekali, melebihi ekspektasi. Jika belum pernah menjadi joki, maka belum tahu sensasinya, bagaimana nikmatnya jadi joki Mekepung Lampit. Kalau sudah Mekepung Lampit pasti akan ketagihan," jelas Bupati usai melakukan atraksi Mekepung Lampit dengan antusiasme tinggi. 

Aksi Bupati tersebut menjadi simbol kuat dukungan Pemerintah Daerah terhadap pelestarian budaya lokal, sekaligus memberi semangat kepada seluruh peserta lomba.

Lomba Mekepung Lampit 2025 di Subak Pecelengan diikuti oleh 38 peserta dari berbagai sekaa di wilayah Jembrana. Masyarakat tampak memadati lokasi sejak pagi, menikmati suasana sawah berlumpur yang menjadi ciri khas Mekepung Lampit.

Acara ini juga menjadi ajang mempererat silaturahmi antarpetani sekaligus bentuk syukur atas keberhasilan panen dan kelestarian sistem subak. 

Pemerintah Kabupaten Jembrana terus berkomitmen menjaga tradisi Mekepung baik Mekepung Darat maupun Mekepung Lampit sebagai daya tarik budaya, wisata, serta identitas lokal. (Humas Jembrana)

Sabtu, 22 November 2025

Bupati Kembang Tinjau Perbaikan Ruas Jalan Lelateng–Pengambengan

Laporan Reporter : Ajb Tim Lpt 

Jembrana , Bali Kini – Usai melaksanakan persembahyangan bersama di Pura Segara Desa Pengambengan, Sabtu (22/11), Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan bersama Wakil Bupati IGN Patriana Krisna (Ipat) turun langsung meninjau progres perbaikan jalan penghubung antara Kelurahan Lelateng dan Desa Pengambengan.

Dalam peninjauan tersebut, Bupati Kembang memastikan proyek renovasi Jalan Awen yang juga dikenal sebagai ruas Jalan Lelateng–Pengambengan berjalan sesuai rencana. Proyek peningkatan jalan ini telah dimulai sejak Oktober 2025 dan ditargetkan rampung dalam waktu tiga bulan, tepatnya pada 15 Desember 2025.

Ruas jalan sepanjang kurang lebih 2,5 kilometer itu tengah dikerjakan dengan sejumlah peningkatan fisik. Di antaranya pelebaran badan jalan menjadi 6 meter, perataan permukaan jalan, serta pengerukan dan penataan saluran irigasi di sisi kiri–kanan jalur tersebut.

Bupati Kembang menegaskan, perbaikan jalan penghubung ini merupakan salah satu infrastruktur vital yang diharapkan mampu memperlancar mobilitas warga, termasuk aktivitas ekonomi masyarakat di wilayah Lelateng dan Pengambengan. “Kami ingin memastikan pekerjaan berjalan lancar, tepat waktu, dan hasilnya bisa segera dirasakan masyarakat,” ujarnya. 

Jumat, 21 November 2025

Kamis, 20 November 2025

Bupati Kembang Lantik 1.453 PPPK Paruh Waktu, Ingatkan Tantangan Fiskal Tahun 2026

Laporan Reporter : Ajb Tim Lpt 

Jembrana , Bali Kini  – Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan melantik 1.453 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja Paruh Waktu (PPPKPW) formasi 2025 di Taman Pecangakan, Kantor Bupati Jembrana, Senin (17/11). Pelantikan ini sekaligus menjadi momentum istimewa menjelang perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan yang jatuh dua hari lagi.
Didampingi Wabup IGN Patriana Krisna, Bupati Kembang mengucapkan selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan kepada umat Hindu. Ia berharap perayaan kemenangan dharma atas adharma membawa vibrasi positif bagi seluruh jajaran aparatur pemerintah dan masyarakat Jembrana.

Di hadapan ribuan pegawai yang hadir, Bupati Kembang menegaskan pentingnya pemahaman bersama terkait kondisi keuangan daerah pada Tahun Anggaran 2026. Ia mengungkapkan bahwa alokasi Transfer ke Daerah (TKD) dari Pemerintah Pusat akan mengalami penurunan sangat signifikan.  “Penurunan TKD tahun depan mencapai Rp99,4 miliar dibanding tahun 2025. Ini angka yang sangat besar dan tentu berdampak bagi Jembrana yang kapasitas fiskalnya terbatas,” ujarnya.

Sejumlah pos pendanaan strategis dipastikan hilang pada 2026, antara lain DAU Pendidikan sebesar Rp31,6 miliar,
DAU Kesehatan Rp11,5 miliar,DAU PPPK Rp14,1 miliar, yang selama ini menjadi penopang pembiayaan layanan dasar dan pembayaran gaji PPPK.
Selain itu, DAU block grant turut menyusut Rp13,1 miliar, insentif fiskal Rp14,6 miliar juga tidak lagi dialokasikan, serta pendapatan dari pajak kendaraan bermotor dan bagi hasil pajak provinsi turun sekitar Rp33 miliar.  Menghadapi tekanan fiskal tersebut, Bupati menegaskan perlunya perubahan pola pikir seluruh aparatur. “Kita harus menggunakan anggaran dengan super-super ketat. Tidak ada pemborosan, mulai dari belanja ATK, BBM, makan minum, pemeliharaan gedung dan kendaraan, hingga belanja besar,” tegasnya.


Ia juga meminta seluruh perangkat daerah mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tanpa menaikkan tarif yang berpotensi membebani masyarakat. Potensi PAD yang belum tergarap diminta dimaksimalkan, termasuk meminimalkan kebocoran pendapatan.
Meski berada dalam tekanan fiskal, Pemkab Jembrana berkomitmen mempertahankan program-program pro rakyat seperti rumah singgah, fasilitas PMI, antar jemput pasien, santunan kematian, uang penunggu pasien, bedah rumah, bedah warung, dan sejumlah program prioritas lainnya. Hanya saja, akan dilakukan penyesuaian pada volume kegiatan maupun nominal bantuan.
“Pemkab juga berupaya menjaga kesejahteraan ASN, terutama agar TPP tidak tergerus penurunan TKD. Selain itu, pemerintah tetap memperjuangkan nasib tenaga Non ASN agar mendapat kepastian status,”jelasnya. 

Lebih lanjut, Bupati Kembang mengungkapkan bahwa pada tahun ini Pemkab Jembrana telah mengangkat 601 pegawai Non ASN menjadi PPPK Penuh Waktu. Sementara itu, sebanyak 1.453 pegawai Non ASN lainnya yang telah mengabdi minimal dua tahun diusulkan dan kini resmi menjadi PPPK Paruh Waktu per 1 Oktober 2025.
Namun, keterbatasan anggaran membuat pemerintah sementara hanya mampu memberikan gaji setara dengan yang diterima sebelumnya. “Kami mohon maaf karena belum bisa meningkatkan penghasilan. Ke depan, dengan peningkatan PAD, astungkara dapat dirumuskan skema gaji yang lebih baik,” kata Bupati Kembang.

Bupati juga mengingatkan soal etika kerja di lingkungan Pemkab Jembrana. Semua unsur ASN—baik PNS, PPPK Penuh Waktu, PPPK Paruh Waktu, maupun tenaga outsourcing—diminta bekerja solid tanpa merasa lebih tinggi dari yang lain.
“Jangan ada yang memperlakukan PPPK atau outsourcing seenaknya. Saya dan Pak Wakil juga tenaga kontrak, hanya saja masa kontraknya lima tahun dan bisa diperpanjang,” ujarnya.

Ia meminta seluruh pegawai menghindari perintah-perintah yang di luar tugas kedinasan, seperti menyuruh menjemput anak atau membeli makan siang.
Bupati menegaskan bahwa kinerja akan menjadi tolok ukur utama. Bagi PNS, kinerja akan berpengaruh pada promosi dan mutasi, sementara bagi PPPK menjadi dasar perpanjangan kontrak.
“Tidak ada tempat bagi mereka yang tidak memberikan hasil nyata,” tegasnya. (Humas Jembrana)

Bupati Kembang Mengecam Keras Aksi Pencoretan Bendera Merah Putih, Serahkan Kasus Sepenuhnya pada Kepolisian

Laporan Reporter : Ajb  Tim Lpt 

Jembrana , Bali Kini – Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, menyampaikan pernyataan tegas terkait insiden penurunan dan pencoretan Bendera Merah Putih yang terjadi di wilayahnya yang terjadi pada Selasa (18/11) malam. Ia menyatakan penyesalan mendalam sekaligus mengecam keras tindakan yang dinilai sebagai pelecehan terhadap lambang kedaulatan negara.

Dalam pernyataannya, Bupati Kembang Hartawan didampingi Kapolres Jembrana AKBP AKBP Kadek Citra Dewi Suparwati, Dandim 1617/Jembrana Letkol Inf Sy Ghafur Thalib serta Kasat Pol PP dan Kaban Kesbangpol Jembrana menekankan pentingnya makna Bendera Merah Putih bagi bangsa Indonesia, Rabu (19/11).

"Saya menyesalkan sekaligus juga mengecam tindakan oknum yang tidak bertanggung jawab menurunkan bendera Merah Putih dan mencoret-coret. Bagi saya, bendera Merah Putih itu bukan sekadar kain, tapi adalah simbol kedaulatan, sejarah, juga perjuangan. Jadi ini adalah sesuatu yang menurut saya sudah melecehkan lambang negara," ujarnya.

Menyikapi insiden tersebut, Pemerintah Kabupaten Jembrana telah mengambil langkah koordinatif dengan aparat keamanan dan menyerahkan penanganan kasus ini sepenuhnya kepada pihak kepolisian.

"Maka dari itu, kami pemerintah daerah berkoordinasi dengan Kapolres, Dandim, dan seluruh aparat untuk bisa membantu menyelesaikan persoalan ini. Kami serahkan sepenuhnya kepada Ibu Kapolres terhadap kasus ini," tegasnya.

Pihaknya juga menghimbau kepada seluruh masyarakat Jembrana untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi. Ia memastikan bahwa seluruh aparat telah bekerja keras menangani kasus ini.

"Saya juga berharap kepada masyarakat Jembrana, jangan terprovokasi, tetap tenang itu, karena semua persoalan ini kita sudah tangani bersama, dan dari pihak kepolisian sudah bekerja keras untuk itu," kata Bupati Kembang.

Sebagai tindak lanjut jangka panjang, Bupati Kembang berkomitmen untuk memperkuat kesadaran kebangsaan, khususnya di kalangan generasi muda Jembrana.

"Ke depan tentu kita akan bersama-sama melakukan edukasi ke masyarakat, terutama generasi muda, untuk memahami, mengetahui bagaimana wawasan kebangsaan," jelasnya.

 Terakhir, Ia menggarisbawahi Bendera Merah Putih sebagai simbol yang harus dijaga dan dihormati oleh semua warga negara.

"Bendera Merah Putih itu simbol negara, lambang kedaulatan. Di situ simbol persatuan juga. Ada sejarah, ada nilai-nilai perjuangan. Jadi harus betul-betul sebagai generasi muda, penerus perjuangan ini, harus betul-betul kita pahami, kita hayati, dan tentu kita harus selalu kobarkan semangat perjuangan para pendiri bangsa kita," tutupnya.

Mengenai perkembangan penyelidikan, Kapolres Jembrana AKBP Kadek Citra Dewi Suparwati menyatakan bahwa pihaknya telah mengantongi sejumlah petunjuk.

"Sudah kita lakukan pendalaman terhadap petunjuk-petunjuk yang kita peroleh," ujar Kapolres, mengisyaratkan keseriusan pihak kepolisian dalam mengungkap pelaku di balik tindakan ini. 

Minggu, 09 November 2025

Ribuan Warga Saksikan Lomba Makepung Bupati Cup 2025 di Pengambengan

Laporan Reporter : Ajb / Tim Alpt 

Jembrana , Bali Kini – Lomba Makepung Bupati Cup 2025 yang digelar di Sirkuit All in One, Desa Pengambengan, Minggu (9/11), berlangsung meriah. Ribuan masyarakat tampak memadati arena untuk menyaksikan tradisi balapan kerbau khas Jembrana itu. Perlombaan ini secara resmi dilepas oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Jembrana, I Ketut Armita, mewakili Bupati Jembrana.

Koordinator Makepung, I Made Mara, menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi ajang penutup musim makepung tahun 2025, yakni Jembrana Cup. Sebanyak 244 pasangan joki dan kerbau ambil bagian, terdiri atas 133 pasang dari regu barat dan 111 pasang dari regu timur. Mereka dibagi ke dalam empat kelompok, yakni grup A, B, C, dan D (grup ekstra).

“Makepung ini sudah menjadi ikon Kabupaten Jembrana yang dikenal luas sebagai simbol budaya dan kebanggaan daerah. Jembrana dikenal sebagai Bumi Makepung, karena tradisi ini telah melekat kuat dalam kehidupan masyarakat,” ujar Made Mara. Ia menambahkan, ajang ini diharapkan dapat terus melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya lokal serta memperkuat identitas Jembrana sebagai pusat budaya makepung di Bali.

Mewakili Bupati Jembrana, I Ketut Armita dalam sambutannya menyampaikan bahwa tradisi makepung tidak hanya memiliki nilai budaya, tetapi juga berdampak positif terhadap sektor lain, seperti pertanian, peternakan, dan pariwisata. “Pelestarian tradisi makepung sejalan dengan kebijakan pengembangan kepariwisataan daerah yang berbasis potensi lokal dan pemberdayaan masyarakat. Diharapkan, kegiatan ini menjadi wahana untuk menciptakan kesempatan berusaha, bekerja, dan berinvestasi,” jelasnya.

Lebih lanjut, Armita menegaskan bahwa upaya melestarikan makepung di tengah arus globalisasi yang serba cepat bukan hal mudah. Namun, semangat yang terkandung dalam tradisi ini nilai kebersamaan, sportivitas, kesungguhan, dan tanggung jawab—diyakini akan mampu menjaga kelestarian budaya Jembrana.
“Melihat antusiasme masyarakat dan semakin banyaknya sekha makepung yang ikut serta, kami optimistis tradisi ini akan tetap hidup dan berkembang dari tahun ke tahun,” pungkasnya.

Sabtu, 08 November 2025

Wujud Apresiasi untuk Lansia, Peringatan HLUN di Jembrana dipadukan dengan HUT Korpri

Jembrana , Bali Kini – Pemerintah Kabupaten Jembrana melalui Dinas Kesehatan menggelar peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-29 yang dipadukan dengan peringatan HUT Korpri tahun 2025. Kegiatan yang dipusatkan di Gedung Kesenian Bung Karno, Sabtu (8/11), berlangsung meriah dengan diikuti ratusan lansia dari berbagai kecamatan.
Kepala Dinas Kesehatan Jembrana, dr. I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata, menjelaskan bahwa HLUN diperingati setiap 29 Mei secara nasional, namun pelaksanaannya di masing-masing daerah disesuaikan dengan kondisi dan jadwal kegiatan. “Untuk Kabupaten Jembrana, pelaksanaan HLUN ke-29 dilaksanakan hari ini, 8 November 2025, sekaligus dirangkaikan dengan HUT Korpri,” ujarnya.


Menurutnya, peringatan HLUN kali ini dikemas berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena melibatkan kegiatan promotif, preventif, dan kuratif. Berbagai kegiatan kesehatan digelar seperti senam bersama, pementasan kesenian, pemeriksaan kesehatan, Posbindu skrining PTM, donor darah, konsultasi gizi, pemeriksaan IFA, pemberian PMT, dan pengobatan gratis.
“Semua kegiatan ini terselenggara berkat kerja sama antara Dinas Kesehatan dan berbagai organisasi profesi kesehatan, di antaranya IDI, IBI, PDGI, PPNI, IAI, PERSAGI, dan PAFI,” jelas Oka Parwata.


Selain layanan kesehatan, suasana semakin semarak dengan penampilan Bondres, Joged Bumbung, serta photo boothyang disiapkan bagi peserta. Sebanyak 350 lansia yang tergabung dalam Yayasan Werdha Sejahtera Kabupaten Jembrana turut serta dalam kegiatan ini.  Dengan Mengusung tema “Lansia Bahagia, Indonesia Sejahtera” dengan subtema “Menuju Lansia Maju, Harmoni, dan Bermartabat,” peringatan HLUN di Jembrana diharapkan dapat memperkuat kepedulian sosial dan memperluas layanan bagi masyarakat lanjut usia.
“Atas nama panitia, kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung kegiatan ini, khususnya kepada Bupati dan Wakil Bupati Jembrana atas perhatian, dukungan, serta arahannya kepada Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan dalam meningkatkan pelayanan kepada lansia, terutama yang kurang mampu,” imbuhnya.


Sementara itu, Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, menyampaikan rasa bangga dan haru bisa bertemu dengan para penglingsir dan sesepuh yang masih berdaya serta aktif berkontribusi bagi masyarakat.
“Ini hari yang membanggakan sekaligus memberikan semangat bagi saya pribadi. Bertemu langsung dengan para penglingsir yang tetap bertekad mengabdi, mengingatkan kita bahwa setiap insan memiliki makna bagi sesama tanpa batas usia,” ujarnya.

Bupati Kembang Hartawan juga menegaskan bahwa dalam tradisi timur, orang tua merupakan sumber nasihat dan restu yang harus dihormati serta dijaga kebahagiaannya. “Sebutan penglingsir menunjukkan bahwa lansia adalah teladan hidup dalam menapaki perjalanan kehidupan sekaligus penerus peradaban di bumi Mekepung ini,” jelasnya.

Bupati menyampaikan ucapan selamat memperingati Hari Lanjut Usia Nasional ke-29kepada seluruh lansia di Jembrana. “Menjadi tua adalah kepastian, namun menjadi berdaya guna di usia senja adalah pilihan terbaik. Jangan menua tanpa arti. Semoga para penglingsir, sesepuh, dan pinisepuh senantiasa diberikan kesehatan serta kebahagiaan lahir batin,” pungkasnya. (*)

Jumat, 07 November 2025

Jadi Rutinitas, ASN Pemkab Jembrana Kompak Turun Tangan Bersih-bersih di Hari Jumat

Laporan Reporter : Tim Lpt Jembrana

Jembrana , Bali Kini - Para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jembrana punya cara unik dan inspiratif untuk menyambut akhir pekan. Bukan dengan santai-santai, melainkan dengan "Jumat Bersih" yang masif dan terstruktur.


Setiap hari Jumat, usai melaksanakan olahraga para pegawai dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kompak melaksanakan kegiatan jumat bersih . Kegiatan yang rutin digelar ini bertujuan ganda yakni menjaga kebersihan lingkungan kantor dan area publik, sekaligus memupuk semangat gotong royong di antara para ASN.


Aksi bersih-bersih ini tidak hanya fokus di dalam gedung perkantoran. Berbagai lokasi vital, mulai dari halaman kantor bupati, jalur protokol, hingga fasilitas umum, menjadi sasaran utama.


Seperti hari ini, Jumat (7/11) kegiatan bersih-bersih diareal di Gor Krsna Jvara yang dipimpin secara langsung oleh Sekda Jembrana, I Made Budiasa.


 "Kita ingin memastikan lingkungan kerja dan kota kita selalu dalam kondisi prima dan lingkungan yang bersih . Aksi bersih-bersih ASN ini terus rutin dilaksanakan setiap pekan dengan fokus lokasi yang berbeda-beda, memastikan bahwa tidak ada sudut kota yang terlewat dari sentuhan kebersihan," ungkap Sekda Budiasa.


Inisiatif "Jumat Bersih" oleh Pemkab ini diharapkan menjadi trigger bagi masyarakat luas. Dengan ASN yang turun langsung memberikan contoh, diharapkan kesadaran warga untuk menjaga kebersihan lingkungan juga semakin meningkat.


"Kami berharap gerakan ini menular. Kalau kantor pemerintah saja bersih, kenapa lingkungan tempat tinggal tidak," tutupnya.


Program bersih-bersih rutin ini dipastikan akan terus berlanjut, menjadikan setiap hari Jumat di Pemkab Jembrana sebagai momentum untuk menyehatkan badan dan menyegarkan lingkungan.

Selasa, 28 Oktober 2025

Siapkan tenaga keamanan handal, pemkab jembrana latih puluhan satpam gada pratama


Puluhan Peserta Ikuti Pelatihan Satpam Gada Pratama Gratis di Jembrana

Laporan : Ajb Tim Lpt 

Jembrana , Bali Kini – Sebanyak 30 orang peserta mengikuti pelatihan Satpam Kualifikasi Gada Pratama yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Jembrana bekerja sama dengan PT Asta Nadi Karya Utama. Pelatihan yang digelar secara gratis ini berlangsung selama 10 hari dan menjadi salah satu program Bupati dan Wakil Bupati Jembrana dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) lokal.

Wakil Bupati Jembrana, IGN Patriana Krisna (Ipat), menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata komitmen pemerintah daerah dalam memperkuat kompetensi tenaga kerja lokal, khususnya di bidang keamanan dan ketertiban lingkungan kerja maupun masyarakat.
“Profesi satpam memiliki peran strategis dalam menjaga stabilitas keamanan serta kenyamanan berbagai sektor usaha dan pelayanan publik. Karena itu, kehadiran satpam yang terlatih, profesional, dan berintegritas tinggi sangat dibutuhkan di era sekarang,” ujar Wabup Ipat, Senin (27/10) di Ballroom Hotel Batu Karu, Ubung, Denpasar Utara.


Pemerintah Kabupaten Jembrana juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya pelatihan ini. Diharapkan, kegiatan serupa dapat terus berlanjut sebagai upaya berkelanjutan dalam menciptakan tenaga kerja yang kompeten, mandiri, dan berdaya saing

Ia menambahkan, seiring dengan masuknya berbagai investasi di Kabupaten Jembrana, pemerintah daerah juga akan terus berupaya mengadakan berbagai program pelatihan lainnya.
“Kami berharap ke depan akan ada pelatihan-pelatihan lain seperti pelatihan caddy, hospitality, perhotelan, dan lainnya. Dengan begitu, ketika investasi masuk, SDM di Jembrana sudah siap dan mampu mengisi kebutuhan tenaga kerja di berbagai sektor,” jelasnya.
© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved