-->

Bali Kini

Ads

Kabar Denpasar

Kabar Tabanan

Kabar Klungkung

Kabar Jembrana

Jumat, 19 Desember 2025

TNI Bangun Jembatan Gantung 80 Meter Untuk Percepat Mobilitas Warga Sukabumi

Laporan Reporter : Tim Lpt 
Sukabumi , Bali Kini - Kepala Badan Logistik (Kabalog) TNI Mayjen TNI Lin Nofrianto meninjau langsung progres dan kesiapan pembangunan jembatan gantung di Desa Sirnasari, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (6/12/2025). Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan seluruh tahapan pekerjaan berjalan sesuai rencana dan standar operasional yang telah ditetapkan.

Jembatan gantung tersebut akan menjadi infrastruktur vital yang menghubungkan Kampung Bojong Koneng, Desa Mekar Mukti, Kecamatan Waluran, dengan Kampung Citaropong, Desa Sirnasari, Kecamatan Surade. Dengan panjang sekitar 80 meter, jembatan ini diharapkan mampu mempercepat mobilitas masyarakat serta mendukung kelancaran aktivitas sosial dan ekonomi di dua wilayah tersebut.

Dalam peninjauan itu, Kabalog TNI menyampaikan bahwa pembangunan jembatan darurat ini merupakan bentuk kehadiran TNI dalam membantu percepatan pemulihan akses warga. Kabalog TNI menegaskan bahwa seluruh personel bekerja maksimal agar pembangunan dapat diselesaikan tepat waktu dan aman untuk digunakan.

"Pembangunan jembatan yang nantinya akan digunakan oleh masyarakat adalah perintah langsung dari bapak Panglima TNI. Ini sangat penting karena kemaren sudah ada jembatan disini namun dengan arus yang besar putus. Ini kita sudah mulai, tadi juga sudah saya sampaikan kepada reka-rekan di wilayah, kita kerja semaksimal mungkin, malampun kita kerjakan, ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat kita," ujar Mayjen TNI Lin Nofrianto.

Selain mempermudah aktivitas sehari-hari, kehadiran jembatan gantung ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, membuka kembali jalur distribusi masyarakat, serta meningkatkan akses menuju sekolah, fasilitas kesehatan, dan pusat pelayanan publik lainnya

Hapus Kesan Seremonial, Bupati Jembrana Instruksikan Seluruh Agenda OPD Wajib Berbasis Pelestarian Lingkungan

LAPORAN: TIM LPT 
JEMBRANA , BALI KINI – Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, semakin mempertegas komitmennya dalam menjaga kelestarian alam di Bumi Makepung. Tak sekadar retorika, komitmen tersebut diwujudkan melalui arahan konkret untuk mengubah budaya seremonial di lingkungan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hingga satuan pendidikan menjadi aksi nyata pelestarian lingkungan.

Hal itu ditegaskan Bupati Kembang saat melakukan aksi penanaman pohon di SD Negeri 3 Pohsanten, Kecamatan Mendoyo, pada Jumat (19/12/2025). Bersama para guru dan siswa, Bupati menanam bibit pohon pada area senderan sekolah sebagai langkah mitigasi bencana.

Didampingi Kepala Dinas Pendidikan, Bupati memberikan instruksi tegas agar sekolah-sekolah di Jembrana mulai meninggalkan praktik seremonial yang tidak ramah lingkungan. Kegiatan seremonial itu bisa diganti dengan kegiatan kegiatan pelestarian lingkungan berbasis edukasi seperti gotong royong, bersih bersih pantai atau menanam pohon. 
"Kita harus merubah budaya acara seremonial agar lebih ramah lingkungan. Misalnya saat memperingati HUT, jangan ada pelepasan balon tapi kita ganti dengan pelepasan burung, dekorasi mewah tidak perlu mending ganti dengan beli bibit pohon lalu ditanam bersama dan rutin laksanakan gotong royong," ungkap Bupati Kembang.

Bupati berharap perubahan ini dapat membentuk karakter siswa yang mencintai lingkungan sejak dini. Menurutnya, kegiatan yang sederhana, murah, dan efisien jauh lebih berdampak besar bagi bumi daripada acara mewah yang justru menyisakan sampah.
"Kita ingin lingkungan sekolah menjadi benteng pertahanan pertama dalam menghadapi perubahan iklim, sekaligus menciptakan ruang belajar yang sejuk dan nyaman bagi anak-anak kita," pungkasnya.

Menyikapi tren pengurangan dana transfer dari pemerintah pusat ke daerah, Bupati Kembang meminta jajarannya untuk lebih kreatif dan efisien dalam pengelolaan infrastruktur. Salah satunya dengan mengganti penggunaan beton dengan vegetasi alami di area rawan longsor.

"Jangan sedikit-sedikit meminta pagar beton ke Pemkab. Tanaman jika ditata dengan baik, akan jauh lebih indah dan mampu menahan longsor dengan akar yang kuat. Kita bisa belajar dari konsep vila-vila yang tetap asri dan kokoh karena memanfaatkan tanaman," ujar Bupati Kembang. 

Walikota Jaya Negara Hadiri Karya Pemelaspas, Mendem Pedagingan dan Pecaruan Pura Tambang Badung

Ket. Foto : Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara saat menghadiri Karya Pemelaspas, Mendem Pedagingan dan Pecaruan Pura Tambang Badung bertepatan dengan Hari Tilem Keenem, Jumat (19/12).


Denpasar, Bali Kini - Upacara Pemelaspasan dan Mendem Pedagingan, yang dirangkaikan dengan Mecaru Panca Sata, Nge Rsi Gana, Gempong Asu lan Panca Rupa dilaksanakan dengan khidmat di Pura Tambang Badung, Desa Adat Denpasar, Kecamatan Denpasar Barat, bertepatan dengan Hari Tilem Keenem, Jumat (19/12).

Hadir langsung pada acara itu, Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta, Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, serta Bendesa Adat Denpasar Anak Agung Ngurah Alit Wirakesuma, pimpinan OPD Pemkot Denpasar, para penglingsir Puri Denpasar dan Pemecutan, serta tokoh masyarakat setempat.

 Manggala Karya Anak Agung Ngurah Agung Gede Parmadi dalam sambutannya mengatakan, Upacara Pemelaspasan, Mendem Pedagingan dan Mecaru Pura Tambang Badung ini dilaksakan karena rampungnya semua pemugaran pura secara keseluruhan.

"Hari ini kami laksanakan upacara pemelaspasan ini, karena seluruh pemugaran pura telah selesai," ungkapnya 

Sementara itu, Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, menyampaikan terima kasih atas kehadiran Wakil Gubernur Bali dan seluruh undangan, serta mengapresiasi semangat kebersamaan dalam pelaksanaan upacara ini. 

"Kami mengucapkan terima kasih atas kehadiran Bapak Wakil Gubernur dan seluruh pihak yang telah mendukung renovasi serta upacara ini. Semoga menjadi momentum untuk memperkuat sradha bhakti umat kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa," ujarnya.

Sebagai penutup upacara, dilakukan penyerahan penghargaan berupa Keris dari Pihak Pura Tambang Badung kepada Wagub Bali, Walikota Denpasar dan Bupati Badung, yang kemudian dilanjutkan dengan penyerahan dana punia oleh Wagub Bali dan Walikota Denpasar, yang disaksikan seluruh krama dan undangan yang hadir. (ays)

Tinjau Lomba Booth Expo Stunting Poltekkes Kemenkes DenpasarWawali Arya Wibawa Dorong Kolaborasi Lintas Sektor

Ket. Foto :Keterangan foto : Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, meninjau secara langsung Lomba Booth Expo Stunting yang diselenggarakan oleh Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Denpasar, Jumat (19/12).

LAPORAN REPORTER : AYU 

DENPASAR , BALI KINI – Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, meninjau secara langsung Lomba Booth Expo Stunting yang diselenggarakan oleh Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Denpasar, Jumat (19/12). Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan Perayaan Hari Ulang Tahun Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Gizi Poltekkes Kemenkes Denpasar ke-40.

Acara yang berlangsung di Poltekkes Kemenkes Denpasar Jurusan Gizi, Jalan Gemitir, turut dihadiri Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Denpasar I Gusti Agung Sri Wetrawati, M.Si., Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar dr. Anak Agung Ayu Agung Candrawati, M.Kes., Sekretaris Kecamatan Denpasar Timur Ida Bagus Agung Upawana Manuaba, serta Perbekel Kesiman Kertalangu Made Suena.

Dalam kesempatan tersebut, Wawali Arya Wibawa juga menyerahkan penghargaan Juara Best Creative Booth dan Juara Favorit kepada para peserta Lomba Booth Expo Stunting.

Agus Arya Wibawa menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh panitia dan peserta yang telah menunjukkan semangat, kreativitas, serta komitmen tinggi dalam menyajikan booth-booth edukatif terkait pencegahan stunting.

“Stunting merupakan ancaman serius bagi masa depan generasi penerus bangsa. Stunting bukan hanya persoalan tinggi badan, tetapi juga menjadi indikasi kegagalan tumbuh kembang yang dapat memengaruhi kecerdasan serta produktivitas anak di masa depan,” tegasnya.

Menurutnya, Lomba Booth Expo Stunting ini tidak sekadar menjadi ajang kompetisi, melainkan juga media edukasi, wadah kolaborasi lintas sektor, serta pemicu aksi nyata dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting, mulai dari pemenuhan gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan, penerapan gizi seimbang, sanitasi yang baik, hingga pola asuh yang tepat.

Melalui tema “Gizi Tepat Menyongsong Generasi Hebat”, Arya Wibawa menekankan bahwa pemenuhan gizi seimbang sejak dini merupakan fondasi penting dalam mencetak generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi.

“Pencegahan stunting adalah tanggung jawab kita bersama. Salah satu upaya nyata adalah memastikan anak-anak mendapatkan makanan bergizi seimbang yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral sesuai kebutuhan tumbuh kembang. Saya berharap para peserta lomba dapat menjadi agen edukasi dan menularkan pengetahuan ini kepada lingkungan sekitarnya,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Poltekkes Kemenkes Denpasar, Dr. Sri Rahayu, M.Kes, menyampaikan bahwa puncak perayaan HUT HMJ Gizi ke-40 Tahun 2025 mengusung tema “RISE (Resilience Ignites Innovation, Shaping Sustainability and Empowerment)”, yang bermakna bahwa ketangguhan akan memicu inovasi, membentuk keberlanjutan, serta mendorong pemberdayaan.

Ia menjelaskan, pameran booth expo stunting menampilkan berbagai inovasi peserta, mulai dari produk pangan fungsional, teknologi tepat guna, hingga inovasi lainnya yang berpotensi berkontribusi dalam menurunkan angka stunting, khususnya di Kota Denpasar dan Bali pada umumnya.

“Empat puluh tahun perjalanan HMJ Gizi telah dilalui dengan ketangguhan, inovasi, komitmen terhadap keberlanjutan, serta semangat pemberdayaan untuk menciptakan masa depan yang lebih baik,” ungkapnya.

Lebih lanjut disampaikan, rangkaian kegiatan HUT HMJ Gizi ke-40 meliputi Tirta Yatra, Bakti Sosial, Nutrisi Olahraga, Pemilihan Jegeg Bagus Gizi, Lomba Essay Ilmiah Tingkat Nasional, Lomba Kreasi Pangan Nasional, Lomba Booth Expo Stunting se-Bali, hingga puncak perayaan yang diisi dengan berbagai kegiatan simbolis dan hiburan.

Seluruh rangkaian kegiatan ini tidak hanya mencerminkan kreativitas dan kolaborasi mahasiswa, tetapi juga memberikan dampak edukatif yang nyata bagi masyarakat, khususnya dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya gizi seimbang dan upaya pencegahan stunting.

Sebagai institusi pendidikan kesehatan, Poltekkes Kemenkes Denpasar terus mendukung berbagai inisiatif mahasiswa yang berkontribusi pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Melalui kegiatan ini, diharapkan generasi muda dapat turut berperan aktif dalam meminimalisir hingga menuntaskan stunting menuju zero stunting di Kota Denpasar dan Bali secara umum. 

Camat Manggis: Dengar Aspirasi Warga, Pembangunan Bronjong Disepakati Diberhentikan Sementara

Laporan reporter: Gusti Ayu Purnamiasih

Karangasem, Bali Kini — Pembangunan bronjong milik SPBE di wilayah Sungai Betel, Antiga, Kecamatan Manggis, Karangasem, menjadi sorotan publik setelah viral di media sosial. Warga menilai aktivitas tersebut terkesan memakan badan sungai.

Dalam video yang beredar, tampak aliran Sungai Betel menyempit akibat aktivitas pembangunan di sisi sungai. Kondisi ini memicu kekhawatiran warga masyarakat Panggitebel karena berkurangnya lebar sungai dikhawatirkan dapat menghambat aliran air saat debit meningkat.

Menanggapi hal tersebut, Camat Manggis, Putu Eka Putra Tirtana, menegaskan bahwa pihak kecamatan tidak berada pada posisi untuk menilai ada atau tidaknya pelanggaran teknis dalam pembangunan tersebut. Menurutnya, kewenangan tersebut berada pada instansi teknis terkait.

Camat Manggis menyampaikan bahwa pembangunan bronjong tersebut disebut bertujuan untuk pengamanan tebing sungai, bukan untuk mengambil alih aliran sungai. Namun, ia menegaskan bahwa persepsi dan kekhawatiran warga tetap harus diperhatikan.

“Secara kasat mata memang terlihat seperti memakan wilayah sungai, tetapi untuk menentukan itu melanggar atau tidak, ada di ranah teknis. Kecamatan tidak bisa memutuskan,” ujarnya saat ditemui di ruangannya, Jumat (19/12/2025).

Sehubungan dengan aspirasi dan kekhawatiran warga, Camat Manggis menyampaikan permintaan masyarakat agar aktivitas pembangunan bronjong tersebut dihentikan sementara. Aspirasi tersebut kemudian disepakati bersama untuk dilakukan penghentian sementara sambil menunggu kejelasan teknis dari pihak berwenang.

Penghentian sementara pembangunan bronjong ini dilakukan guna menunggu koordinasi dan peninjauan dari Balai Wilayah Sungai (BWS) yang memiliki kewenangan teknis dalam pengelolaan sungai.

Camat Manggis juga menyampaikan bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan BWS dan menunggu kepastian waktu untuk turun langsung ke lapangan.

“Nanti BWS akan datang untuk melakukan peninjauan dan koordinasi,” tambahnya.

Warga berharap hasil koordinasi tersebut dapat memberikan kejelasan serta memastikan pembangunan di sekitar Sungai Betel tidak menimbulkan dampak negatif, khususnya risiko banjir.(Ami)

Meneguhkan Kembali Bela Negara di Era Digital


Oleh Tundra Meliala, Ketua Umum Asosiasi Media Konvergensi Indonesia (AMKI) Pusat

Peringatan Hari Bela Negara ke-77 Tahun 2025 yang diperingati pada 19 Oktober, dengan tema “Teguhkan Bela Negara untuk Indonesia Maju”, menjadi momen penting untuk menegaskan kembali bahwa kemajuan bangsa tidak pernah lahir dari keadaan yang serba mudah. Indonesia bertumbuh karena daya tahan warganya yang ditopang oleh kesiapsiagaan, disiplin, dan ketangguhan kolektif dalam menghadapi perubahan zaman yang kian cepat dan tak selalu pasti.

Kita hidup dalam lanskap global yang berlapis tantangan. Rivalitas geopolitik, krisis energi, disrupsi teknologi digital, hingga arus informasi yang mudah dimanipulasi membentuk wajah ancaman baru yang tidak selalu kasatmata. Ancaman terhadap negara tidak lagi hadir semata dalam bentuk konfrontasi fisik, melainkan menjelma sebagai serangan siber, radikalisme, polarisasi sosial, serta bencana alam yang semakin sering terjadi. Dalam situasi demikian, bela negara menuntut pemaknaan yang lebih luas dan kontekstual.

Hari Bela Negara tahun ini juga bertepatan dengan ujian kemanusiaan yang menimpa saudara-saudara kita di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Wilayah-wilayah ini memiliki jejak sejarah penting dalam perjalanan Republik. Aceh, misalnya, sejak masa awal kemerdekaan dikenal sebagai Daerah Modal yang menopang perjuangan bangsa melalui dukungan nyata rakyatnya. Sejarah ini mengingatkan kita bahwa ketahanan nasional selalu bertumpu pada solidaritas dan kesediaan untuk saling menopang di saat krisis.

Dalam pidatonya pada Peringatan Hari Bela Negara ke-77, Presiden Prabowo Subianto menekankan bahwa cinta tanah air harus diwujudkan dalam tindakan nyata membantu sesama yang tertimpa bencana, menjaga ruang digital dari hoaks, memperkuat ketahanan ekonomi keluarga, serta berkontribusi dalam pembangunan sesuai peran masing-masing. Penegasan ini relevan dengan tantangan kebangsaan hari ini, ketika bela negara tidak lagi cukup dimaknai secara simbolik, melainkan harus hadir dalam praktik keseharian warga negara.

Di era digital, peran media dan warga digital menjadi semakin strategis. Media pers tetap memegang peran penting sebagai penopang demokrasi dan penjaga nalar publik. Namun, pada saat yang sama, masyarakat luas termasuk konten kreator dan pengguna media sosial telah menjadi aktor utama dalam ekosistem informasi. Setiap konten yang diproduksi dan dibagikan membawa konsekuensi sosial, ia dapat memperkuat kohesi kebangsaan atau sebaliknya memperlebar jurang perpecahan.

Karena itu, bela negara hari ini juga berarti menjaga ruang publik digital tetap sehat dan bertanggung jawab. Literasi informasi, etika bermedia, dan kesadaran akan dampak sosial dari setiap unggahan menjadi bagian tak terpisahkan dari ketahanan nasional. Di sinilah bela negara menemukan relevansinya yang paling aktual bukan sebagai slogan, melainkan sebagai sikap hidup.

Meneguhkan bela negara pada akhirnya adalah meneguhkan optimisme kebangsaan. Indonesia memiliki modal sejarah, sumber daya manusia, dan nilai gotong royong yang kuat untuk melangkah maju. Selama semangat kebersamaan dijaga dan peran setiap warga dijalankan dengan penuh tanggung jawab, Indonesia akan tetap mampu berdiri tegak, bergerak maju, dan bangkit menghadapi setiap tantangan zaman.

_*Penulis Tundra Meliala adalah Ketua Umum Asosiasi Media Konvergensi Indonesia (AMKI) Pusat dan alumnus Lemhannas RI PPRA 51._

Ratusan Juta Uang Layang-Layang dan Ogoh-ogoh Ditilep Ibu ini

Laporan Reporter : Jero Ari

Denpasar , Bali Kini  - Uang bantuan hibah untuk FORMI (Federarasi Olah Raga Rekreasi Masyarakat Indonesia) dengan bantuan sebesar Rp. 2.489.081.971 ditilep ratusan juta oleh Ni YS mantan sekretaris Dinas Kebudayaan Kota Denpasar.
Pantes saja dana yang diperuntukan untuk kegiatan 'Rare Angon' dan STT Banjar dalam membuat Ogoh-ogoh jadi 'menciut' ternyata oknum ibu paruh baya ini penyebabnya.
Tidak menutup kemungkinan dana anggaran untuk kegiatan budaya dan upacara adat keagamaan desa, setidaknya perlu untuk dilakukan penyelidikan oleh pihak berwenang.
Kasus ini terungkap dengan adanya penetapan tersangka oleh Kejaksaan Negeri Denpasar, atas nama inisial Ni YS mantan sekretaris Dinas Kebudayaan Kota Denpasar.
Penetapan ini berdasarkan surat Penetapan tersangka No. 02/N.1.10/Fd.2/12/2025. Tanggal 18 Desember 2025.
Bahwa bermulai pada tahun 2019 dan 2020 pemerintah kota Denpasar memberikan bantuan hibah kepada FORMI sebesar Rp. 2.489.081.971 , yang seharusnya digunakan untuk kegiatan olahraga tradisional seperti layang layang ogoh ogoh, dll.
Bahwa dalam membuat laporan pertanggung jawaban kegiatan (SPJ) FORMI Kota Denpasar tahun 2019 dan 2020 yang disusun oleh tersangka Ni YS selaku Kepala Kesekretariatan FORMI Kota Denpasar yang ditandatangani oleh I Gusti Ngurah Bagus Mataram selaku ketua FORMI.
Ditemukan bukti-bukti pertanggungjawaban yang tidak sesuai dengan kegiatan yang tertuang pada Naskah Pemberian Hibah Daerah (NPHD), yang kemudian ditemukan adanya mark up harga dan nota-nota fiktif kegiatan dari penyedia jasa (rekanan).
Dalam pelaksanaan kegiatan FORMI Kota Denpasar yang tidak sesuai dengan belanja asli atas petunjuk terpidana I Gusti Ngurah Bagus Mataram mantan kadis Kebudayaan kota Denpasar ( yang telah dijatuhi hukuman oleh pengadilan).
Itu dibuat dengan cara tersangka NYS meminta nota kosong kepada rekanan dan setelah mendapatkan nota kosong tersebut kemudian ditulis oleh tersangka NYS sesuai dengan kebutuhan realisasi kegiatan.
Bahwa tersangka Ni YS dalam membuat nota fiktif atau tidak sesuai kenyataan, tersangka NYS berinisiatif bersama sama dengan  terpidana I Gusti Ngurah Bagus Mataram dikarenakan tersangka Ni YS merasa bertanggungjawab atas pekerjaan tersebut.
"Bahwa berdasarkan Hasil Penghitungan Kerugian Negara terdapat kerugian negara sejumlah Rp 465.084.807,98," Terang Kajari Denpasar, Trimo SH.,MH.
Babwa tersangka Ni YS dilakukan penahanan bedasrkan No Print/02/N.1.10/Fd.2 /12/2025 tanggal 18 des 2025 sd 6 januari 2026 ditahan di Rutan Perempuan Denpasar di Krobokan.

BPBD Provinsi Bali Lakukan Monev Bantuan Tempat Suci di Karangasem, Mayoritas Terealisasi 100 Persen

Laporan reporter: Gusti Ayu Purnamiasih

Karangasem , Bali Kini  — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali bersama BPBD Kabupaten Karangasem melaksanakan monitoring dan evaluasi (monev) Bantuan Sosial Tidak Terencana (BSTT) berupa perbaikan tempat suci/ibadah yang terdampak bencana di wilayah Kabupaten Karangasem, Kamis (18/12/2025).

Kegiatan monev yang berlangsung sejak pukul 09.00 WITA ini dilakukan di sejumlah lokasi penerima bantuan yang tersebar di Kecamatan Karangasem dan Sidemen. Tim gabungan melakukan koordinasi dengan aparat kewilayahan setempat serta meninjau langsung realisasi fisik dan administrasi bantuan.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa, mengatakan bahwa secara umum bantuan telah dimanfaatkan sesuai peruntukannya.

> “Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi di lapangan, seluruh penerima bantuan sosial tempat suci/ibadah telah merealisasikan dana yang diterima untuk perbaikan kerusakan akibat bencana. Beberapa lokasi masih dalam proses penyelesaian administrasi LPJ, namun secara penggunaan dana sudah sesuai,” tegasnya.



Hasil monev mencatat empat lokasi penerima bantuan. Di Lingkungan Penaban, Kelurahan Karangasem, bantuan sebesar Rp45 juta untuk perbaikan sanggah milik I Wayan Sentana akibat hujan deras telah terealisasi 100 persen, baik fisik maupun keuangan.

Sementara itu, bantuan Rp50 juta untuk Pura Puses Kikian di Desa Sinduwati yang terdampak tanah longsor juga telah terealisasi penuh, dengan catatan tindak lanjut penyelesaian laporan pertanggungjawaban (LPJ).

Untuk Pura Puseh di Lingkungan Dukuh, Kelurahan Padangkerta, bantuan Rp65 juta akibat angin kencang telah direalisasikan secara keuangan 100 persen, namun realisasi fisik baru mencapai sekitar 10 persen karena dana digunakan terlebih dahulu untuk pembelian material bangunan.

Adapun Pura Penataran Puri Agung Ulah di Desa Sinduwati menerima bantuan Rp10 juta yang telah terealisasi 100 persen, dengan tindak lanjut penyelesaian LPJ.

Ida Bagus Ketut Arimbawa menegaskan BPBD Karangasem akan terus melakukan pendampingan agar seluruh penerima bantuan menyelesaikan kewajiban administrasi sesuai ketentuan.

> “Pendampingan ini penting agar bantuan pemerintah benar-benar akuntabel, transparan, dan tepat sasaran, sekaligus memastikan tempat suci bisa segera difungsikan kembali oleh masyarakat,” pungkasnya.



Kegiatan monev ini melibatkan BPBD Provinsi Bali, BPBD Kabupaten Karangasem, perangkat desa/kelurahan, serta masyarakat penerima bantuan.

Kamis, 18 Desember 2025

Atasi persoalan Sampah, Jembrana siapkan roadmap terbaru dan sistem penanganan sampah terpadu

Laporan Reporter: abj / Tim Lpt 

Jembrana , Bali Kini - Kabupaten Jembrana sebagai pintu gerbang barat Pulau Bali , memiliki peran penting tidak hanya penghubung ekonomi tapi juga benteng lingkungan . Namun , Jembrana juga tak luput dari persoalan lingkungan utamanya sampah yang kini menjadi isu nasional . 

Tantangan Jembrana terletak pada ketergantungan yang tinggi terhadap TPA Peh yang makin terbatas kapasitasnya . Disisi lain , sama seperti wilayah lainnya di Bali , terjadi peningkatan signifikan dalam volume timbulan sampah harian . Peningkatan ini , dipicu pertumbuhan ekonomi , populasi hingga perilaku konsumtif masyarakat . 

Dalam respons proaktif terhadap permasalahan itu , Pemkab Jembrana telah merancang langkah langkah penanganan bahkan strategi penanganan sampah jangka panjang bertajuk "Roadmap Penanganan Sampah jangka Pendek 2025- 2026 telah disusun .  Strategi ini menandai pergeseran paradigma penanganan sampah, dari sekadar membuang menjadi memanfaatkan. Fokusnya  pada pengurangan sampah dari sumber, peningkatan daur ulang, dan implementasi teknologi pengolahan modern, yaitu Refuse Derived Fuel (RDF).

Strategi itu mengedepankan  penanganan ketat  di tiga sektor yakni hulu (sumber sampah) , tengah dan hilir .
Untuk sektor hulu akan difokuskan pada penanganan sampah berbasis sumber . Bupati Jembrana telah mengeluarkan instruksi Bupati nomor 1 tahun 2025 terkait dengan kewajiban menyediakan tebo moderen dirumah tangga . Kebijakan ini dimulai dari ASN , perkantoran hingga kemudian akan berlaku dimasing masing rumah tangga masyarakat . Program ini didukung oleh program Jembrana KEDAS, bank sampah unit sekolah perkanotan dan desa serta bank sampah induk dimasing masing kecamatan . 

Sementara di sektor tengah , dengan mengoptimalisasi TPS3R , sekolah kedas peningkatan kapasitas pengelola sampah hingga pengawasan pelaksanaan Perda 8 tahun 2013.

Terakhir disektor hilir , peningkatan daur ulang, dan implementasi teknologi pengolahan modern, yaitu Refuse Derived Fuel (RDF) serta optimalisasi TPST. 

Bupati Jembrana  I Made Kembang Hartawan menyatakan bahwa masalah sampah memerlukan solusi jangka panjang dan berkelanjutan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat.
"Kami tidak bisa lagi hanya menimbun sampah. TPA Peh kita sangat terbatas kapasitasnya . Perluasan pun tak mungkin . Namun kami  komitmen untuk menjadikan Jembrana bersih, lestari, sekaligus persoalan TPA teratasi . Teknologi RDF bukan hanya solusi pengolahan, tetapi juga langkah penting dalam ekonomi sirkular dan penciptaan energi alternatif," ujar Kembang dihubungi rabu ( 17/12).

Namun lanjut Kembang  Partisipasi aktif dalam memilah sampah di rumah tangga adalah kunci keberhasilan program ini, 

Karena itu , Ia mengatakan telah membangun pondasi pondasi penanganan sampah di Jembrana . Mulai dari klian , perbekel,  camat, dan lain sebagainya. Jadi sinergitas antara Bupati, unsur kewilayahan , PKK dan lain sebagainya, sudah dibangun.Jadi distribusi tanggung jawab sampah itu sudah dilaksanakan sampai ke level kewilayah.

Semua kegiatan-kegiatan, perayaan, seremonial dan lain sebagainya dialihkan ke kegiatan-kegiatan yang peduli terhadap lingkungan. Misalnya penanaman pohon , gotong royong hingga bersih bersih sampah plastik. Termasuk meniadakan seremonial umunya seperti pelepasan balon , setereofom , penggunaan plastik diganti dengan bahan bahan ramah lingkungan dan mengurangi timbulan sampah .

 “ Kita mengajak semua stakeholder bergotong royong untuk mulai peduli terhadap penanganan sampah di wilayahnya masing-masing. Dan ini memang perlu bertahap, tidak serta-merta bisa langsung jadi, tapi perlu bertahap pengawasan dan sebagainya, “ paparnya .

Khusus pengolahan sampah melalui pemanfaatan mesin RDF , Pemkab Jembrana pada  tahun 2025 ini diberikan bantuan oleh provinsi Bali melalui BKK senilai 4 miliar. Nilai itu digunakan  untuk membeli mesin pengolah sampah menjadi RDF saat ini sedang proses intalasi dan efektif beroperasi awal tahun 2026 . “ Kenapa RDF , kita melihat kondisi TPA Peh yang terbatas lahannya , peerluasan lahan TPA yang kecil sekali , makanya inovasi teknologi sebagai jawaban penanggulangan sampah di Jembrana .Targetnya kita punya 3 modul , dengan kapasitas 90 ton ,   “ ujarnya . 


Disisi lain , Kadis Lingkungan Hidup Jembrana Dewa Gede  Ary Chandra  mengatakan rata rata sampah harian masuk di jembrana mencapai 50-60 ton per hari . Dengan adanya satu RDF, akan  mampu mengolah yang sampah yang masuk ke TPA dengan kapasitas 30 ton per 8 jam  .”  Mesin RDF yang kedua sudah kita usulkan ke provinsi pada tahun 2026 . Sementara mesin ketiga diharapkan tersedia ditahun 2027 , tentunya dengan mengggandeng pihak pihak lainnya . Sehinga kedepan tidak adalagi pembuangan sampah ke TPA dengan sistem open dumping , tapi semua diolah RDF. Kita juga antisipasi lonjakan sampah pada momen tertentu , misalnya saat hari ya , mudik dan lainnya , “ terang Ary Chandra .

Langkah lainnya kata Ary Chandra dengan menata lagi TPA yang sudah eksisting .Ada 30 ton space yang bisa digunakan setiap hari guna menata TPA eksistisng yang sudah 30 tahun itu .”  pelan pelan kita kelola kita jadikan RDF .  Jika ini berjalan , praktek open dumping ke TPA sudah sangat sangat berkurang . Disamping tentunya tetap langkah perbaikan dihulu, edukasi dimasyarakat tetap dilaksanakan , “ujar Ary Chandra . 

Antisipasi Banjir di Pantai Crystal Bay, Bupati Satria Tugaskan Dinas PUPR Buatkan Sodetan

Laporan Reporter : Tim Lpt 
Klungkung , Bali Kini - Pacsa terjadinya banjir beberapa waktu lalu yang melanda kawasan Pantai Crystal Bay upaya antisipasi akan dilakukan agar nantinya tidak terjadi banjir di setiap tahunnya saat musim hujan. Hal tersebut disampaikan Bupati Klungkung, I Made Satria saat meninjau aliran sungai di area Pantai Crystal Bay, Nusa Penida, Kamis (18/12). Sebelumnya banjikiriman tersebut membawa material berupa lumpur pekat, pasir halus, batu kecil, hingga ranting dan kayu dari perbukitan.

“Nah hari ini bersama Dinas PUPR Kabupaten Klungkung dan Kalak BPBD Klungkung turun ke lokasi upaya yang akan dilakukan sudah saya tugaskan Dinas PUPR agar membuat sodetan yang nantinya aliran sungai langsung ke pantai. Untuk kedepannya kita akan anggarkan untuk bagaimana mengantisipasi agar tidak terjadi banjir terulang menggenangi warung-warung pedagang,” ujar Bupati Satria


Breaking News

warmadewa

warmadewa

Kabar Internasional

Kabar Karangasem

Kabar Tabanan

Kabar Nasional

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved