Karangasem(Balikini.Net) – Masyarakat Desa Pakraman Sukaluwih nampak antusias mengikuti tahapan demi tahapan prosesi Karya Agung Ngenteg Linggih, Munggah Lan Pedagingan yang hari ini, Kamis (20/7) dilaksanakan di dua Pura yakni Pura Pakel dan Pura Prajapati.
Kedua Pura yang merupakan bagian dari tiga Pura yang tergabung dalam satu rangkaian upacara Karya Agung di Pura Dalem Desa Pakraman Sukaluwih yang puncaknya pada 2 Agustus mendatang.
Menurut Bendesa Adat Sukaluwih I Kadek Sudarmanta mengatakan, Karya Agung Ngenteg Linggih, Munggah Lan Pedagingan ini baru bisa dilaksanakan setelah kurun waktu 66 tahun lamanya. “Terakhir kali Karye pada tahun 1951,” ujarnya.
Dalam Karya Agung ini di kurbankan hewan caru menggunakan Sapi dan beberapa hewan langka lainnya seperti, Angsa, Penyu, Petu (sejenis kera) dan masih ada hewan caru lainnya. Dirinya juga mengatakan bahwa sumber dana dari pelaksanaan Karye Agung tersebut berasal dari “Peturunan” warga pengempon yang berjumlah 240 KK.
“Upacara Karya Agung ini sudah kami persiapkan sejak tiga bulan lalu, setelah prosesi hari ini, nanti pada tanggal 28 Juli mendatang akan dilaksanakan prosesi “Melasti”ke Segara Buitan, Manggis, Karangasem,”ujarnya .
Prosesi Karya yang berlangsung hari ini di Pura Pakel dan Pura Prajapati di puput oleh Ide Pedanda Gede dari Geria Suci Lusuh, Selat, Karangasem, dengan rangkaian prosesi yang sama yakni
Mendem Pedagingan dan “Ngerarung”.
Mendem Pedagingan dan “Ngerarung”.
Sebelum dilaksanakannya Karye Agung warga telah melaksanakan pembugaran terhadap hampir seluruh bangunan pelinggih di ke tiga Pura tersebut memakai pelinggih dari batu hitam Karangasem dengan menghabiskan total dana hingga lebih dari Rp.2,5 Miliar.(sum/r7)
FOLLOW THE BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram