-->

Jumat, 17 November 2017

Bangkitkan Inner Beauty dengan Ilmu Leak

Bangkitkan Inner Beauty dengan Ilmu Leak

Bali Kini - Ilmu leak tak selamanya berkonotasi negatif. Ilmu yang dikembangkan dari ajaran Tantra Baerawa ini ternyata bisa digunakan untuk membangkitkan kecantikan atau Inner Beauty, seperti apa lelakunya?
  
Selama ini leak cenderung berkonotasi negatif. Leak dianggap sebagai ilmu sihir atau black magic yang dapat mengubah pikiran orang sesuai pikiran si penyihirnya. Orang yang mempraktikkan ilmu leak akan dapat mengubah wujudnya menjadi seperti bhutakala atau binatang. Karena itu, penekun ilmu leak sering dikucilkan dari kehidupan sosial masyarakat di Bali, bahkan tidak jarang diteror atau dibunuh. Sebab, menekuni ilmu leak di Bali dianggap sebagai sebuah kejahatan, kendati tanpa bukti.
Konotasi negatif tersebut berasal dari cerita yang mendiskriditkan keberadaan ilmu leak, sebagai ilmu sesat. Dalam lontar Durga Purana Tatwa, seperti disebutkan Prof. Dr. Ngurah Nala, MPH, cerita  cerita tentang ilmu leak tersebut bermula dari kisah istri raja Dirah, Maya Kresna yang dikhianati suaminya. Sang suami sangat suka mencari wanita-wanita cantik untuk pelampiasan hawa nafsunya. Maya Kresna kemudian memuja Bhatari Durga dan Kalika Maya di kuburan. Ia memohon agar suaminya kembali ke pangkuannya dan mencintai dirinya sedangkan wanita-wanita simpanan suaminya agar diberi penyakit dan mati. Permohonan Maya Kresna dikabulkan dan dia dianugerahi ilmu leak Calonarang. Ia dapat mengubah wujudnya menjadi sosok Bhatara Durga. Namun sebagai gantinya, ia harus mempersembahkan kakak perempuannya yang sulung, anak kandungnya, suami dan seorang berkasta brahmana, kestria, waisia dan sudra sebagai tumbal. Tidak hanya itu, setelah menekuni ilmu leak, timbul keinginan dalam dirinya untuk memakan hati, ginjal, jantung, paru dan organ tubuh orang yang sudah mati. 

Karena cerita itulah akhirnya ilmu leak dikultuskan sebagai ilmu sesat atau black magic. Namun sebenarnya tidak demikian. Ilmu itu tergantung dari pribadi orang yang mengamalkannya. Kalau untuk tujuan baik, ilmu itu akan menjadi baik atau sebaliknya.
Prof. Nala menambahkan, leak ada yang baik dan jahat. Leak yang baik disebut leak sari, leak petak atau leak putih yang diturunkan Dewa Brahma, sedangkan ilmu leak yang jahat disebut leak pamoroan, leak badeng atau leak selem.

Mangku Teja Kandel dari Desa Bangbang, Bangli berpendapat, leak adalah sebuah ilmu kaweruhan sebagai anugerah Tuhan untuk meningkatkan spiritual guna mencapai moksa – terbebasnya atma dari ikatan duniawi. Namun pelaksanaannya tergantung manusia itu sendiri. Kalau dibawa ke kiri ia akan menyakiti, sebaiknya bila dibawa ke kanan, ia dapat digunakan untuk kemuliaan.
Hal itu terbukti dari beberapa ilmu leak yang ditulis dalam lontar yang dapat digunakan untuk kepentingan positif. Salah satunya adalah membangkitkan inner beauty.

Kecantikan Dari Dalam
Inner beauty adalah kecantikan yang muncul dari dalam sebagai pancaran aura. Aura adalah pancaran cahaya tubuh sebagai medan energi elektromagnetik yang mengelilingi sekujur tubuh manusia. Bentuk aura berlapis-lapis, tetapi berhubungan satu sama lainnya. Aura paling dalam disebut aura eterik, kemudian aura astral/emosional, aura mental dan yang paling luar disebut aura spiritual. Aura berhubungan erat dengan emosional pribadi manusia sehingga kepadatan, kejernihan, dan daya tarik aura masing-masing orang berbeda. Aura akan berkembang seiring perbaikan moralitas dan perubahan watak. Berkembangnya aura akan menjadi kekuatan inner beauty.
Pancaran aura diakibatkan gerakan cakra dalam tubuh. Ada tujuh cakra mayor yang terdapat dalam tubuh yaitu cakra muladara yang terletak di tulang ekor, cakra swadistana (seks) di atas kemaluan, cakra manipura di pusar, cakra anahata di jantung, cakra visudha di tenggorokan, cakra ajna di antara kedua alis, dan cakra mahkota di ujung kepala. Sedangkan di wajah terdapat 14 titik cakra minor, di antaranya terletak di dahi empat titik, di pipi kiri dan kanan empat titik, di bawah mata dua titik, di hidung dan bibir dua titik, di dagu dua titik. Untuk membangkitkan cakra ini dibutuhkan energi, tetapi tidak sembarang orang bisa melakukan.  Dibutuhkan orang yang mengerti dan profesional tentang cakra untuk mengaktifkan aura tersebut. Salah satunya adalah dengan transfer energi melalui ilmu leak.

Rajah dan Mantra
Ada beberapa ilmu leak yang bisa digunakan untuk membangkitkan inner beauty yang ditulis dalam lontar-lontar pangiwa dan kawisesan. Pentransferan ilmu tersebut, selain menggunakan lelaku, juga dalam bentuk rajah dan mantra. Rajah bisa berupa gambar atau huruf-huruf magis yang ditulis di kertas, lempengan emas, perak atau tembaga, atau ditulis langsung di bagian tubuh seseorang.
Menurut salah seorang penekun lontar ilmu leak, I Made Pasek, ilmu leak untuk membangkitkan inner beauty ditulis dalam lontar Campur Tala. Kata lelaki dari Jl. Pekandelan, Krobokan, Badung ini, ilmunya disebut Guna Semara Tantra.
Adapun lelakunya dengan  ritual khusus memakai sesaji. Ritual dilakukan pada hari tertentu yang disebut Lulut (menurut kalender Bali), oleh orang yang profesional di bidangnya. Sarana lainnya adalah tebu ireng, madu dan pakaian dalam wanita. 

Dengan tebu ireng sebagai alat tulis dan madu sebagai tintanya, bagian gigi dirajah dengan huruf  magis Ung dan Mang. Lidah juga dirajah huruf magis Ongkara Merta, sedangkan kedua tangan dirajah huruf  Ang dan Ah. Sementara itu, pakaian dalam dirajah gambar kepala laki-laki dijepit kaki wanita. Saat merajah juga dirafalkan mantra-mantra gaib oleh orang yang profesional ini. Rajah disertai mantra ini akan membangkitkan kekuatan diri seseorang  sehingga tampak cantik di mata lawan jenisnya. Ada sebuah pantangan bagi yang menekuni lelaku ini, pakaian dalam yang telah dirajah tidak boleh dicuci karena kekuatannya akan hilang saat dicuci. Pakaian ini dipakai manakala diperlukan untuk menarik satu orang lawan jenis secara lebuih khusus.
Rerajahan lain yang bisa digunakan untuk membangkitkan inner beauty adalah rajah Ratna Mangali. Tentang ilmu dan lelakunya, menurut Pasek, ditulis dalam lontar Aji Piolas. Yang menggunakan rerajahan ini, katanya, akan mampu menarik dan memikat setiap hati pria. Rerajahannya berwujud wanita cantik yang ditulis di kertas. Kemudian rerajahan itu dibakar lalu dimakan  disertai sesaji dan mantra-mantra gaib dari yang mentransfer dan memberi energi rerajahan itu. Setiap makan, minum dan mandi nama rerajahan itu “Ratna Manggali” harus disebut agar selalu menyertai. Dalam kurun waktu 11 hari setelah melaksanakan lelaku itu, inner beauty akan memancar dari dalam tubuh. Si pemakai rerajahan ini akan tampak bagai Dewi Ratna Manggali, anak Walunatengdirah.
Ajian lain sebagai pembangkit inner beauty adalah Pangasih Jagat yang ditulis dalam lontar Aji Kawisesan. Sesuai isi lontar tersebut, kata Pasek, memakai sarana air putih dan bunga lima warna (merah, kuning, hijau, putih, dan hitam). Air dan bunga itu diberi mantra-mantra dan dimohonkan kekuatan kepada Bhatara Guru.

Adapun mantranya berbunyi: “Om idep aku rumawak bhatara Iswara, rumawak ring sariranku, sang jaya semara tejan awak sariranku, wastu wong kabeh asing ring awak sariranku …”. Setelah mantra-mantra dirafalkan, air suci diperciki ke kepala sebanyak lima kali, diminum lima kali dan dipakai membasuh muka sebanyak lima kali. Suarna [sb/r5]




Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved