-->

Kamis, 25 Januari 2018

Penyakit Cekes Hantui Peternak Ayam Ras

Penyakit Cekes Hantui Peternak Ayam Ras

Bangli,Balikini.Net -- Curah hujan yang terlalu tinggi tidak saja membuat  berbagai bencana  tanah longsor.  Disisi lain tingginya intensitas hujan juga berdampak  pada sector peternakan. Dimana, dengan curah hujan yang berlebihan  menyebabkan ternak ayam, khususnya ayam pedaging (Ras) rentan diserang penyakit berbabagi penyakit seperti snot atau cekes..

Menurut  I Nengah Kardiana salah seorang peternak ayam asal Kayang, Desa Kayubihi, Bangli saat ditemui, Kamis (25/01/2018)  tidak menampik kondisi tersebut. Kejadian ini, malah dialaminya sendiri. Dimana, jelas dia, semenjak hujan turun deras belakangan ini ternak ayam pedaging  yang dipeliharanya banyak  terserang penyakit snot atau ngorok. “Umunya ayam yang rentnt terserang penyakit ini adalah ayam yang berumur  satu minggu ke atas,”katanya.

Lebih lanjut disebutkan, kalau hujan turunnya siang hari memang  dampaknya kecil. Namun apabila hujan turun malam hari, kemudian disertai kabut sudah tentu sangat membahayakan kesehatan ternak. “Malamnya hujan, maka keesokan harinya sudah banyak ayam yang mati,”jelasnya.

Tuturnya, untuk mengantisipasi serangan penyakit ini dirinya hannya bisa melakukan upaya  pemanasan saat malam hari.  Sudah tentu upaya ini  memakan biaya tinggi, karena menggunakan gas elpiji. “Kondisi membuat kami merugi, padahal harga ayam saat ini tergolong cukup tinggi di pasaran"ungkapnya.

Hal senada juga dialami I Ketut Ada salah seorang peternak di Banjar Cekeng, Desa Sulahan, Susut, Bangli mengatakan akibat perubahan cuaca yang begitu mencolok, membuat dirinya was-was terhadap serangan penyakit, yakni penyaki cekes. “Kalau cuaca seperti sekarang ini ayam rentan diserang penyakit cekes,”katanya.

Dikatakan, penyakit ini memang tidak sampai mengakibatkan kematian pada ayam. Penyakit yang dominan menyerang pernafasan ayam ini, membuat berat ayam turun drastis. Karena penurunan berat badan ini, tentunya hasil yang didapat nanti sangat kecil. Pasalnya, penghasilan peternak akan sangat tergantung dari bobot ayam. “Kalau pertumbuhan ayan normal, kita biasanya mendapatkan penghasilan Rp 10 juta per panen. Namun kalau pertumbuhan ayam kurang bagus hasilnya paling banter Rp 7 juta, itupun masih kotor,”ujarnya.[ag/r5]

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved