-->

Rabu, 26 Mei 2021

Dari 26 Desa Wisata di Kabupaten Karangasem, Hanya 3 Yang Aktif

 Dari 26 Desa Wisata di Kabupaten Karangasem, Hanya 3 Yang Aktif


JPDewi Genjot Aktifnya Desa Wisata Kembali


Bali Kini ,Karangasem -  Dari 26 Desa Wisata yang ada di Kabupaten Karangasem hanya 3 Desa Wisata yang aktif, diantaranya Desa Wisata Penaban, Desa Dukuh Penaban Kecamatan Karangasem, Desa Wisata Jasri Kecamatan Karangasem dan Desa Pesaban Kecamatan Rendang. Hal ini tentu sangat di sayangkan oleh JPDewi (Jaringan Pengembang Desa Wisata) Kabupaten Karangasem.


Wakil Ketua JPDewi I Gede Suparta mengungkapkan hal tersebut. "Desa wisata di Karangasem ada 26, sangat di sayangkan karena sebagian besar desa wisata hanya sebagai label saja, tidak bergerak. Yang aktif hanya 3. Jadi kedepan kita akan bina terus," Ungkapnya, Rabu (26/5/2021). 


Beberapa waktu lalu, ketika Suparta menjadi narasumber pada kegiatan penyuluhan terkait Sampah Plastik di Desa Ababi bersama Pokdarwis dan Disperkim mengungkapkan jika kegiatan seperti ini yang menyangkut kebersihan desa merupakan salah satu langkah untuk membina kemajuan desa itu sendiri menjadi desa wisata. 


"Kegiatan seperti ini merupakan suatu langkah untuk memajukan desa agar masuk dalam persyaratan menjadi desa wisata. Tujuannya ialah membina desa wisata, juga melakukan pelatihan-pelatihan bersama dinas terkait. Semua tim kami siap membantu terkait desa wisata," Tuturnya. 


Dibeberkan olehnya, jika syarat desa untuk menjadi desa wisata diantaranya ialah, ada objek wisatanya, ada akses jalan yang bagus dan bisa dilalui roda 2 maupun roda 4, kemudian adanya partisipasi dari masyarakat Dan yang tidak kalah penting ialah adanya kerjasama antara Desa Adat dan Desa Dinas. 


Untuk saat ini, dikatakan jika JPDewi sedang menggencarkan pembinaan di 2 desa wisata, yakni di Desa Penaban, Kecamatan Abang dengan ikon nya Museum Lontar dan di desa Pesaban Kecamatan Rendang yang saat ini sedang memulai menuju Desa wisata yang aktif, dengan memanfaatkan sumber mata air yang melimpah. 


"Menjadi desa wisata melibatkan semua lapisan masyarakat keuntungannya sangat banyak, baik itu dari segi ekonomi, pendidikan dan lain-lainnya pasti akses nya lebih luas, "tandas Suparta. (Ami)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved