-->

Selasa, 29 Juni 2021

Berhari-hari Terapung Di Laut, Nelayan Ini Rendam Beras Dengan Air Laut Untuk Makan

 Berhari-hari Terapung Di Laut, Nelayan Ini Rendam Beras Dengan Air Laut Untuk Makan


Bali Kini, Karangasem -
Nelayan asal Sulawesi Selatan yang ditemukan terdampar di sebuah rumpon yang ada di kawasan laut Tulamben, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem akhirnya dijanjikan akan dijemput pulang pada Kamis (1/7/2021) mendatang. Hal ini diungkapkan oleh Kasat Polairud Polres Karangasem AKP I Gusti Agung Bagus Suteja, saat dikonfirmasi, Selasa (29/6/2021) siang.


“Kami masih melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian di daerah asal Sumaila untuk proses kepulangan korban ke kampung halamannya di Sulawesi Selatan,” ujar AKP Agung Bagus Suteja. 


Nelayan bernama Sumaila Siki (58) sebelumnya ditemukan dalam kondisi lunglai pada Senin (28/6/2021). Menurutnya, ia sudah terdampar selama 11 hari di lautan lepas. Korban sendiri ditemukan oleh I Komang Sukarta, nelayan yang sedang menangkap ikan di perairan Tulamben. 


Menurut Kasat Polairud Agung Bagus Suteja mengatakan jika penemuan tersebut berawal ketika Sukarta sedang asik mencari ikan, ia tiba-tiba menemukan seseorang yang sedang menambatkan jukungnya di sebuah rumpon milik warga yang ada di tengah laut. Sukarta kemudian mengarahkan perahunya ke lokasi rumpon dan berupaya membantu korban untuk menepi ke pesisir dengan menarik korban beserta jukungnya. 


Dikatakan AKP Agung Bagus Suteja, korban mengaku selama 11 hari di tengah laut itu berusaha bertahan hidup dengan hanya makan sisa beras yang dibawa. Sebelum disantap, beras terlebih dahulu direndam pakai air laut.


“Nelayan ini sangat kuat, bisa bertahan selama 11 hari di tengah laut dan bisa dibilang hanya makan beras dan minum air saja,” Tandas AKP Agung Bagus Suteja. 


Sementara Sulaima Siki mengaku jika mesin perahunya tiba-tiba patah ketika hendak melaut dari perairan Sulawesi Selatan. 


“Mesin perahu saya tiba-tiba patah dan langsung mogok. Bersamaan dengan itu angin berhembus cukup kencang, sehingga saya tidak bisa berbuat apa selain hanya pasrah untuk mengikuti arus air hingga akhirnya terbawa gelombang sampai ke perairan Tulamben,” ujar Sumaila Siki.


Saat ini, korban masih diminta untuk istirahat di rumah Ketut Winata yang merupakan Kelian Adat Banjar Batudawa Kelod sambil menunggu proses kepulangan menuju kampung halamannya di Sulawesi Selatan.(Ami)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved