-->

Jumat, 31 Maret 2023

Jaga Kebersihan Lingkungan Kelurahan Peguyangan Rutin Gelar Jumat Bersih

 

BALIKINI.NET | DENPASAR — Guna menjaga kebersihan lingkungan dan menggerakkan kepedulian masyarakat akan persoalan sampah, Kelurahan  Peguyangan rutin melaksanakan  kegiatan jumat bersih  yang dilakukan setiap Hari Jumat. 

Lurah Peguyangan I Gede Sudi Arcana, S.Sn., M.Si mengatakan, kegiatan jumat bersih dilaksanakan bergiliran, untuk hari Jumat (31/3) berlangsung di  
di Lingkungan Banjar Tag -Tag Tengah Kelurahan Peguyangan.

Dalam acara ini pihaknya melibatkan   seluruh perangkat Kelurahan, Kepala Lingkungan, Babinsa, Babinkamtibmas,  dan mahasiswa dari Universitas Udayana  yang melaksanakan KKN di Kelurahan Peguyangan serta warga Banjar Tag Tag Tengah. "Kegiatan ini rutin dilaksanakan untuk meningkatkan kebersihan di wilayah kami pada khususnya," jelas Arcana.

Untuk kebersihan lingkungan,  pihak adat juga sepakat untuk melaksanakan  bersih bersih dengan gotong royong   di setiap banjar. Namun  setiap banjar pelaksanaanya berfariasi ada yang di hari Minggu yakni di minggu ke 2 

Melalui kegiatan ini kami berharap warga semakin sadar untuk selalu menjaga keberasihan terutama lingkungan sekitarnya. Mengingat bersih itu adalah pangkal kesehatan. "Dengan kita bersih bersih juga dapat menambah keasrian dan keindahan lingkungan disekitar kita," jalasnya. 

Bupati Tamba Cek Fasilitas Lapangan Dauhwaru Sebagai Pasar Darurat


BALIKINI.NET | JEMBRANA — Upaya pemerintah kabupaten Jembrana untuk merevitalisasi Pasar Umum Negara terus berlanjut. Rencanannya revitalisasi tersebut akan dilakukan pertengahan tahun ini atau tepatnya pada bulan Juli 2023.

Sebelum proses revitalisasi berlangsung, ribuan pedagang yang ada di pasar umum negara akan direlokasi sementara ke tempat lain, seperti Pasar Ijogading dan Lapangan Dauhwaru.

Untuk memastikannya, Bupati Jembrana I Nengah Tamba bersama OPD terkait melakukan pengecekan di salah satu tempat relokasi yakni Lapangan Dauhwaru yang dipergunakan sebagai penambahan fasilitas pasar darurat. "Kita kesini ingin memastikan langsung bagaimana baiknya infrastruktur dan penataan bagi para pedagang pasar yang akan direlokasi kesini. Jadi nanti ketika proses revitalisasi dimulai, semua pedagang sudah bisa berjualan disini,"ujarnya.

Kedatangan Tamba juga untuk mengecek sarana prasarana Lapangan Dauhwaru sekaligus merencanakan beberapa penambahan fasilitas nanti sesuai aspirasi masyarakat. "Beberapa fasilitas juga akan kita tambah disini sesuai aspirasi dari masyarakat, agar nanti ketika dibuka pasar darurat disini suasananya tetap nyaman dan aman,"sambungnya.

Bupati Tamba mengatakan revitalisasi pasar umum negara dilakukan untuk kepentingan masyarakat Jembrana. Ia menyebut Pasar Umum Negara sudah lama tidak tersentuh penataan. Selain itu kondisi bangunan yang lawas dan keadaan didalam pasar sering berdesakan antara pembeli maupun pedagang. "Kita mendapat anggaran 160 milyar dari pemerintah pusat untuk itu. Pasar Negara nantinya akan menjadi pasar ikonik selayaknya pasar kekinian, tidak berdesakan, fasilitas parkir, gudang, hingga umkm,"ucapnya.

Sementara mengenai relokasi pedagang, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Jembrana I Komang Agus Adinata mengatakan rencana relokasi pedagang akan dilakukan pada Juni 2023 di Lapangan Dauhwaru dan Pasar Ijo Gading. "Lokasi tersebut dipilih karena sesuai dengan kebutuhan dan lokasinya tidak terlalu jauh dari pusat kota. Mereka akan direlokasi kurang lebih setahun sampai proses revitalisasi pasar negara rampung,"ungkapnya.

Disampaikannya, Pasar Ijo Gading akan digunakan untuk pedagang emas karena dianggap lebih layak dari segi keamanan. Sementara Lapangan Dauhwaru digunakan untuk penambahan fasilitas pasar darurat yang diperuntukkan bagi pedagang aktif yang sebelumnya menempati los kios di pasar. 

"Jumlah pedagang di Pasar Umum Negara mencapai 1.199 orang, termasuk pedagang emperan. Sedangkan yang menempati los dan kios sebanyak 981 orang, dan yang tidak aktif sebanyak 170 kios dan los. Jadi total yang akan direlokasi kurang lebih 800an pedagang,"tandasnya.(hasj)

Percepat Pendetiksian Kasus TB Di Denpasar, Jadikan Penderita TB yang Sembuh Sebagai Agen


BALIKINI.NET | DENPASAR — Masih adanya masyarakat yang rentan terhadap TB tidak mau berobat tentunya menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Denpasar dalam mengentaskan kasus TB di Kota Denpasar. Demikian disampaikan Kabid Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Denpasar, dr. Anak Agung Ngurah Gede Dharmayuda, M.Kes menyampaikan saat penyerahan sembako pada 150 penderita TB di Kota Denpasar, Jumat (31/3) di kantor cabang PPTI Kota Denpasar.

“Untuk menditeksi secara dini penderita kasus TB di Kota Denpasar kami harapkan para penderita yang telah sembuh agar menjadi agen informasi bagi masyarakat yang rentan kena kasus TB,” ujarnya. Menurutnya masyarakat yang rentan kena kana kasus TB adalah masyarakat yang salah satu keluarganya kena TB. Untuk itu perlu dilakukan pemeriksaan untuk memastikan tidak kena TB.

Lebih lanjut dr. Dharmayuda menambahkan di tahun 2023 Pemerintah Kota Denpasar melalui menargetkan 27 ribu pendeteksian masyarakat yang rentan kena kasus TB. Dengan adanya agen langsung dari penderita TB yang telah sembuh diharapkan dapat memberikan informasi yang benar pada masyarakat di sekitarnya.

Terkait dengan pemberian sembako pada penderita dr. Dharmayuda berharap dapat membantu meningkatkan asupan gizi penderita disamping juga serangkaian hari TB sedunia dan HUT ke-235 Kota Denpasar. Menurutnya penderita TB pasti sembuh bila mengikuti aturan pengobatan yang telah ditentukan yaitu minum obat tanpa putus selama 6 bulan, Disamping juga tetap menjaga kesehatan melalui asupan gizi dan olah raga serta tetap menjaga kebersihan lingkungan. “Kami harapkan pada para penderita jangan putus asa untuk meminum obat. Agar meminum obat sesuai aturan yang telah ditentukan,” tambahnya. Disamping itu dr. Dharmayuda meyakinkan penderita TB, bahwa obat yang didapatkan dari puskesmas adalah gratis.

Ketua Badan PPTI Cabang Kota Denpasar dr. I Made Sudhana Satrigraha menyampaikan tujuan pemberian sembako ini untuk membantu meningkatkan gizi penderita. Saat ini baru 150 paket sembako di serehkan yang pertahunnya dianggarkan 1000 paket sembako. Lebih lanjut dr. I Made Sudhana menambahkan sampai saat ini jumlah kasus TB di Kota Denpasar fuluktuatif tiap tahunnya. Sesuai data yang ada tahun 2020 jumlah kasus TB di Denpasar sebesar 1.086 kasus, tahun 2021 sebesar 1.050 kasus dan tahun 2022 sebesar 1.363 kasus. Dari kasus ini ada tingkat masyarakat beresiko yang harus menjadi perhatian serius terutama bila ada keluarnya yang kena TB. “Kami harapkan masyarakat yang ada kerluarganya pernah kena TB agar keluarga yang lain melakukan pemeriksaan ke puskesmas terdekat,” ujarnya. Hal ini untuk menekan pertumbuhan kasus TB di Kota Denpasar.

Salah seorang penderita TB Ketut Sulatri, 28 th yang tinggal di Gatsu Timur menyampaikan sebelumnya ia menderita batuk tanpa henti selama sebulan. Setelah melakukan pemeriksaan ke dokter batuknya sempat sembuh, namun setelah beberapa minggu kembali batuk. Terus atas saran dari petuga PPTI untuk melakukan pengecekan dahak dan diketahui positif TB. “Saya telah minum obat selam 3 minggu, dan sekarang batuknya sudah berhenti,” ujarnya. Ia berterima kasih pada Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Kesehatan dan petugas PPTI yang selalu memberikan perhatian bagi penderita TB. (I Gusti Ketut Sudiatmika-Analis Kebijakan Ahli Muda)

Bupati Tabanan Exit Meeting Bersama BPK-RI Dalam Uji Petik Pengelolaan SIPD Berbasis Elektronik


BALIKINI.NET | TABANAN —  Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E.,M.M bersama dengan Tim Pemeriksa BPK RI gelar exit meeting dalam rangka uji Petik Pemeriksaan Kinerja atas efektifitas upaya Kemendagri RI dalam pengelolaan SIPD (Sistem Informasi Pemerintah Daerah) berbasis elektronik yang berlangsung di Ruang Bupati, Jumat (31/3).

Dalam pertemuan yang berlangsung pagi hari tersebut, Bupati Sanjaya menerima kedatangan dari Dr. Arman Syifa, MaCC.,Ak., CA., CSFA selaku penanggung jawab dan Aldre Rivan Rivaldi selaku Ketua Tim dan anggota BPK lainnya dengan didampingi oleh Sekda, Asisten III, serta Kepala OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan.

Di kesempatan itu, Bupati Sanjaya memberikan apresiasi kepada Tim Pemeriksa BPK -RI yang telah selesai melakukan pemeriksaan di kabupaten Tabanan yang telah berlangsung selama dua hari, yakni tanggal 30 dan 31 maret 2023. Pihaknya meyakini dari hasil uji petik ini telah teridentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada dalam pengelolaan system informasi pemerintahan daerah berbasis elektronik di Kabupaten Tabanan.

“Dalam pertemuan yang baik ini, kiranya temuan permasalahan-permasalahan yang ada tersebut dapat dipaparkan, sehingga kami bersama jajaran Pemerintah Kabupaten Tabanan dapat mengambil langkah-langkah tindak lanjut yang tepat” ungkap Sanjaya dalam sambutannya pagi itu.

Pelaksanaan Uji Petik Pemeriksaan Kinerja ini, sebagaimana dipaparkan oleh Dr. Arman Syifa, merupakan bagian dari peran BPK untuk menjaga agar kualitas pelaporan pemerintah agar selalu dijaga dan ditingkatkan. “Ada sebuah inisiatif dari Kementerian dan Pemerintah bahwa kita akan menyeragamkan sistem informasi Pemerintah Daerah, terkait dengan akuntansinya, direncanakan dan harapannya adalah sebagai cikal bakal kita punya laporan keuangan Republik Indonesia” Ujarnya.

Pihaknya juga menyampaikan bahwa BPK RI ingin melihat lancar atau tidaknya sistem ini bisa digunakan di seluruh Pemerintahan Daerah. “Karena pengembangan sistem seperti ini, kita tidak bisa hanya mengandalkan bagaimana dikembangkan oleh pusat, tapi harus disambut dengan baik oleh para pengguna. Kemarin kan kita sudah menggunakan sistem-sistem sebelumnya seperti Simda, SIPKD, dan yang perlu diperhatikan oleh semua stakeholder bahwa harus juga dibuat yang namanya manajemen perubahan selain substansi sistemnya, tapi juga bagaimana sistem ini bisa diterapkan secara sistematis” papar Arman lebih lanjut.

Penanggung jawab Tim BPK RI itu juga menerangkan bahwa melalui pemeriksaan ini, tujuannya agar laporan keuangan daerah bisa menjadi bagian dari laporan keuangan RI. “Ternyata dari pengamatan kami, aplikasi ini, juga terus mengalami perubahan, setiap minggu bisa ada perubahan, dan sudah kami sampaikan setiap ada masukan agar langsung diperbaiki, perubahan itu kan harus disosialisasikan, sehingga apa yang dirubah bisa menjadi sesuatu yang efektif jangan sampai usernya masih menggunakan cara lama dalam teknis input dan proses data informasi” imbuhnya. 

Denpasar Gelar Sosialisasi Kekerasan Dalam Rumah Tangga Yang Berimplikasi Pada Stunting


BALIKINI.NET | DENPASAR — Guna mewujudkan generasi bebas stunting, cerdas dan tangguh, diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu meningkatkan konvergensi layanan ditingkat keluarga pada sasaran-sasaran prioritas.

Untuk itu Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Denpasar bersinergi dengan Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Bali menggelar Sosialisasi Kekerasan Dalam Rumah Tangga Yang Berimplikasi Pada Stunting, Jumat (31/3) bertempat di Ruang Mahottama Gedung Sewaka Dharma Lumintang.

Kegiatan ini di buka Sekda Kota Denpasar, IB. Alit Wiradana yang pada kesempatan ini juga menyerahkan bantuan sembako kepada 50 orang kelompok rentan yang ada di Denpasar secara simbolis.

Tampak hadir dalam kesempatan ini Ketua TP. PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Ketua GOW Kota Denpasar Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, Ketua Gatriwara Kota Denpasar, Ny. Purnawati Ngurah Gede, Ketua Bidang II BKOW Prov Bali, Ibu Nyoman Hartini beserta unsur terkait lainya.

Sekda Alit Wiradana saat membacakan sambutan Walikota Denpasar  mengatakan, Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) merupakan kekerasan berbasis gender yang terjadi di ranah personal. Kekerasan ini banyak terjadi dalam hubungan relasi personal, dimana pelaku adalah orang yang dikenal baik dan dekat oleh korban. KDRT merupakan kejadian yang merusak sendi-sendi utama ketahanan keluarga dengan korban terbanyak perempuan dan anak.

Dahulu kasus KDRT masih dianggap tabu untuk dibicarakan karena dianggap ranah persoalan pribadi, namun kini KDRT menjadi urusan publik yang nyata dan telah diatur dalam undang-undang nomor 23 tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga.

Faktor yang menyebabkan terjadinya KDRT begitu kompleks dan dapat dikatakan multi faktor, mulai dari faktor individu, faktor pasangan, faktor sosial budaya, dan faktor ekonomi. KDRT ini pun berdampak terhadap berbagai aspek siklus kehidupan dan tumbuh kembang anak dalam rumah tangga. Karena KDRT belakangan sering terjadi dan sebagian besar korbannya adalah perempuan dan anak.

Adapun salah satu dampak daripada KDRT adalah implikasinya pada stunting. Peran keluarga terhadap pencegahan stunting sangat penting karena pencegahan stunting dilakukan pada masa emas yaitu 1000 hari pertama kehidupan yang meliputi dari masa anak dalam kandungan. Jika KDRT  masih terjadi maka dampak tidak langsungnya adalah ada anak lahir stunting, karena KDRT  pasti akan berpengaruh terhadap kesehatan ibu baik fisik maupun psikis. Sehingga penting ketahanan dan keharmonisan keluarga diciptakan untuk mewujudkan sebuah keluarga yang berkualitas.

“Kami sangat mengapresiasi adanya sosialisasi ini yang melibatkan berbagai organisasi perempuan yang tergabung di dalam GOW kota denpasar. Diharapkan melalui sosialisasi ini organisasi perempuan bisa memaksimalkan perannya ikut berpartisipasi memerangi KDRT baik sebagai pengawas dan pemantau, sebagai pejuang perbaikan, dan sebagai pemberi informasi kepada sesama masyarakat. Organisasi perempuan punya potensi strategis untuk membantu pemerintah dalam menekan angka kekerasan dan juga penurunan stunting. Dalam hal ini seluruh elemen masyarakat harus berkolaborasi dalam pencegahan dan penghapusan KDRT sedini mungkin. Aksi pencegahan KDRT bisa kita mulai dari keluarga kita sendiri,” katanya. 

Kamis, 30 Maret 2023

Berkantor di Desa Tua, Bupati Sanjaya Sajikan Pelayanan Cepat untuk Masyarakat


BALIKINI.NET | TABANAN — Sampai saat ini, program berkantor di Desa terbilang sangat efektif diterapkan di Kabupaten Tabanan, sebab berbagai aspirasi masyarakat mampu diserap, pelayanan juga menjadi lebih dekat serta mampu melihat secara langsung potensi yang ada di Desa untuk dikembangkan. Oleh sebab itu, program Bupati Ngantor di Desa "Bungan Desa", menjadi salah satu inovasi yang intens dilakukan Bupati Tabanan bersama jajarannya guna mewujudkan pembangunan yang seimbang dan menyeluruh di Kabupaten Tabanan.

Hingga kini, Kamis (30/3), Berkantor di Desa Tua, Kecamatan Marga merupakan aksi yang ke-31 kalinya dilakukan Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM, bersama jajaran. Selain memberikan pelayanan langsung dan serap aspirasi masyarakat, berbagai kegiatan dilakukan saat itu, mulai dari peninjauan aset Bumdes berikut potensi Desa yang dikembangkan, peresmian program Kabupaten berupa penghotmix-kan jalan, hingga melaksanakan pertemuan dengan masyarakat.

Dalam aksinya saat itu, Orang nomor satu di Tabanan didampingi salah satu anggota DPRD Tabanan, Sekda, para Asisten dan Kepala OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan serta Pakis (Paiketan Krama Istri). Bersama jajaran, dimana keluhan dan masukan dari masyarakat mampu diserap dan mendapatkan penanganan yang cepat apabila ditemukan persoalan. Begitu juga dengan potensi unggulan yang ada di Desa bisa dikembangkan secara langsung, baik itu pertanian, perkebunan, peningkatan UMKM, hingga pariwisata berbasis budaya.

"Kami ingin dengan Ngantor di Desa bisa mempercepat proses pembangunan, ingin mempercepat terwujudnya Tabanan yang Aman, Tabanan yang Unggul, Tabanan yang Madani. Untuk mempercepat terwujudnya semua itu, kita harus langsung fokus ke hilir, baik melalui jalur teknokrat ataupun partisipatif. Kita langsung masuk sebagai program partisfatif, sehingga kita bisa melihat semua apa yang ada di Desa. Kita bisa melihat secara langsung, karena semua program Kabupaten, Provinsi dan juga program Presiden, semua lokusnya ada di Desa," ujar Sanjaya saat itu.

Oleh karena itu, Bupati Sanjaya beserta jajaran sangat getol mengawal pengembangan pembangunan potensi yang ada di Desa khususnya di Desa Tua, yakni Kolam Renang Yeh Kakul dan Desa Wisata Kayu Putih. Sanjaya juga meminta kepada seluruh masyarakat untuk selalu bekerjasama, berkolaborasi dengan pemerintah guna meringankan beban dalam pembangunan. Karena Sanjaya sangat meyakini, bahwa kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah akan mempercepat terwujudnya pembangunan khususnya di Desa.

"Maka dari itu, mari kita kompak bersatu membangun Tabanan ini dari Desa. Itulah sebabnya saya berkantor di Desa melihat secara langsung apa potensinya Desa itu, apa kelebihannya, apa kekurangannya bisa dilihat secara langsung. Tinggal saya kawinkan dengan program di OPD, misalkan tadi curhat tentang infrastruktur, sandingkan dengan Kadis PU, UMKM saya kawinkan dengan Dinas Perdagangan, Ketahanan Pangan, Pertanian, Perikanan dan lain-lain. Apapun potensi disini tinggal dikawinkan dengan program OPD. Stunting, Kesehatan dan lain-lain ada Dinas Kesehatan dan semua OPD tiang ajak tujuannya merekam apa yang terjadi disini, sehingga adanya kolaborasi," imbuh Sanjaya.

Selebihnya, Bupati Sanjaya juga sangat mengapresiasi kerjasama antara Perbekel dan Bendesa Adat Tua dalam membangun wilayahnya. Hal ini mencerminkan kolaborasi ataupun kerja linier di Desa sudah terwujud, tinggal kedepannya agar terus konsisten dalam pengembangan. Begitu juga di Pemkab Tabanan dikatakam Sanjaya akan selalu mendukung dan selalu bersama-sama dengan masyarakat untuk mengoptimalkan segala potensi yang ada di Desa, begitu juga dengan hal-hal lainnya yang bermuara pada kemajuan Desa setempat.

Terkait kunjungan Bupati ke Kolam Renang Yeh Kakul, I Nyoman Wiryadana selaku Pengelola Kolam Renang menyampaikan rasa syukurnya atas apresiasi yang ditunjukkan oleh Bupati Tabanan. Pihaknya berharap, Bupati Sanjaya bersama jajaran turut mengembangkan kolam renang yang mulai dioperasikan pada 21 September 2021 silam. Selanjutnya dari masyarakat Tua, Wiryadana minta agar tetap ditingkatkan kerjasamanya dalam mengembangkan Kolam Renang Yeh Kakul.

Selebihnya, I Wayan Budi Arta selaku Perbekel Desa Tua mengucapkan banyak-banyak terimakasih kepada Bapak Bupati yang sudi kiranya berkantor di Desa Tua, sehingga apa tujuan pihaknya khususnya meningkatkan UMKM di Desa Tua bisa berkembang. Dimana pada kesempatan ini Bapak Bupati beserta jajaran telah berkunjung ke Kolam Renang Yeh Kakul, meresmikan jalan hotmix, hingga metemu wirasa dengan masyarakat. Budi Arta juga berharap, Bapak Bupati selalu ikut membantu pengembangan sarana dan prasarana transportasi, khususnya untuk Desa Wisata yang ada di Desa Tua.

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved