-->

Rabu, 24 Juli 2024

Aku Mampu Berbahasa Inggris’ bagi Penyandang Disabilitas di Bali


 Denpasar , Bali Kini
- Konsul Jenderal Australia Menghadiri Acara Penutupan Program ‘Aku Mampu Berbahasa Inggris’ bagi Penyandang Disabilitas di Bali

Pada Senin 22 Juli 2024, Konsul-Jenderal Australia di Bali, Ibu Jo Stevens, menghadiri penutupan program ‘Aku Mampu Berbahasa Inggris’ di Denpasar, Bali. Program ini didanai oleh Australia Indonesia Institute dan Inspirasia Foundation dan diselanggarakan oleh DNetwork yang berkolaborasi dengan Indonesia Australia Language Foundation (IALF) Bali dan Annika Linden Centre.

Selama program ‘Aku Mampu Berbahasa Inggris’ ini, para peserta yang merupakan penyandang disabilitas belajar bahasa Inggris untuk meningkatkan keterampilan professional mereka. Sebelumnya, para kandidat peserta menjalani proses seleksi untuk menentukan tingkat kemahiran berbahasa Inggris dan komitmen mereka untuk mengikuti program.

Sembilan belas peserta penyandang disabilitas dari Bali dipilih untuk mengikuti pelatihan Bahasa Inggris selama 40 jam di IALF dan 8 jam latihan berbicara melalui beberapa sesi ‘potluck’. Dalam sesi ini peserta diperkenalkan kepada beberapa makanan ringan populer dari Australia dan mendapatkan wawasan tentang Australia dari dua tamu Australia dan dua alumni Australia Awards


Dalam sambutannya, Konsul-Jenderal Jo Stevens mengatakan, “Dengan memperbaiki kemampuan peserta dalam berbahasa Inggris, program ini berupaya menciptakan komunitas inklusif dan meningkatkan partisipasi kerja para penyandang disabilitas. Program ini mendukung pembangunan masyarakat di mana penyandang disabilitas dapat berpartisipasi sebagai anggota yang setara dan memiliki kendali lebih besar atas hidup mereka, mandiri secara finansial dan memiliki standar hidup yang lebih baik”.

Acara penutupan ini juga dihadiri oleh Ibu Denise Finney, CEO IALF, Ibu Caroline Bentley, Manajer IALF Bali, dan alumnus Australia dan Project Manager di DNetwork, Bapak Wisnu Saputra [Tim lp]

Bupati Tabanan Hadiri High Level Meeting Pengendalian Inflasi


Tabanan Bali Kini – 
Tingkatkan terobosan progresif terkait upaya pengendalian inflasi di Kabupaten Tabanan, Bupati Dr. I Komang Gede Sanjaya.,S.E.,M.M, hadiri High Level Meeting Pengendalian Inflasi melalaui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Tabanan, yang berlangsung di Ruang Rapat Utama Jayaning Singasana Kantor Bupati Tabanan, Rabu (24/7). 

 

Pertemuan pagi itu diikuti oleh Ketua DPRD Kabupaten Tabanan, I Made Dirga, Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Pimpinan Perum Bulog Kanwil Bali, Jajaran Forkopimda Kabupaten Tabanan, Sekda, para Asisten Setda, Para Kepala Perangkat Daerah di lingkungan Pemkab Tabanan serta diikuti oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Tabanan, Kepala Instansi Vertikal dan undangan lainnya. 

 

Sebagaimana diketahui, angka inflasi yang terkendali di Kabupaten Tabanan pada semester pertama tahun 2024 adalah hasil sinergi dan kolaborasi secara besama dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), bersama instansi dan lembaga terkait seperti Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik, Bulog, IKAPPI, HIswana Migas, Bumdes dan Para Perbekel Se-Kabupaten Tabanan. Di mana, berdasarkan rilis BPS dan BI pada bulan Juni 2024, angka inflasi di Tabanan adalah sebesar 1,96% (year on year), dan angka ini merupakan yang terendah di Bali. 

 

“Untuk mempertahankan momentum menurunnya angka inflasi tersebut, maka saya berharap TPID dan seluruh jajaran OPD di Kabupaten Tabanan harus terus bekerja keras dengan menjalankan kebijakan menjaga ketersediaan stok pangan, menjaga keterjangkauan harga, menjaga kelancaran distribusi pangan, dan menjaga komunikasi yang efektif dengan semua pihak," jelas Bupati Sanjaya dalam arahannya. 

 

Sanjaya juga meminta sepuluh langkah dari kebijakan program kegiatan TPID untuk terus dilakukan secara konsisten, diantaranya; menjaga ketersediaan stok pangan, dengan melakukan gerakan pangan murah dan operasi pasar. Yang kedua yakni melaksanakan sidak, monitoring dan evaluasi, yang ketiga meningkatkan Kerjasama Antar Daerah (KAD). Selanjutnya yaitu melakukan gerakan menanam komoditas penyebab inflasi dan melakukan gerakan panen raya. 

 

Selanjutnya yang ke enam yaitu kebijakan daerah pengendalian inflasi, seperti cadangan pangan pemerintah (CPP), serta yang ke tujuh melakukan inovasi yaitu Inpari Kaya Gizi, bibit padi yang memiliki 5 keunggulan. Ke delapan meningkatkan koordinasi dan kolaborasi TPID dan TPIP, penguatan UMKM, IKM dan yang terakhir adalah budgeting pengendalian inflasi. 

 

Pentingnya memandang inflasi sebagai salah satu indikator penentu keberhasilan pembangunan ekonomi, di mana inflasi yang tinggi dapat berdampak pada penurunan daya beli masyarakat dan dapat juga berdampak terhadap peningkatan kemiskian di daerah.

 

“Terimakasih saya sampaikan kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam pengendalian inflasi di Kabupaten Tabanan, khususnya kepada Kepala Bank Indonesia, BPS Tabanan, Bulog Bali, dan seluruh pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, dalam mewujudkan stabilitas perekonomian dan mewujudkan masyarakat yang sejahtera," imbuh Sanjaya. [tbn]

DPMD Karangasem Raih Predikat Inovatif dalam Pengelolaan Sampah


Karangasem, Bali Kini –
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Karangasem terus menunjukkan komitmennya dalam inovasi pengelolaan sampah. Sejak tahun 2022, DPMD Karangasem telah berpartisipasi dalam ajang lomba Citta Pangrita Prakerthi Nugraha dengan memperkenalkan inovasi Pemodelan PAMSIBER (Pemberdayaan Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber) di lingkup perkantoran. Inovasi ini berhasil meraih predikat sangat inovatif dan diharapkan dapat diadopsi oleh Pemerintah Desa dan Kelurahan untuk mendukung kebersihan lingkungan serta pencapaian SDGs Desa.


Pada tahun 2023, DPMD Karangasem mengembangkan inovasi tersebut menjadi PAMSIBER Plus, yang juga meraih predikat sangat inovatif. Tahun ini, inovasi PAMSIBER Plus diajukan untuk penilaian tingkat pusat guna mendukung indeks inovasi daerah.


Mengatasi masalah sampah yang menjadi isu strategis, I Nyoman Alex Mertha Edi, Sekretaris DPMD Karangasem, menciptakan inovasi ini untuk mengurangi pembuangan sampah dan mengelolanya secara ekonomis. Inovasi ini meliputi pembentukan tim dan pelaksanaan beberapa bidang operasional, seperti Sosialisasi dan Sarpras, Pendataan dan Kerjasama, serta Kebersihan dan Pengelolaan Sampah.


Produk utama dari inovasi PAMSIBER antara lain adalah tempat pengelolaan sampah TPS3R Trinadi, komposter sarinadi, teba modern untuk pengomposan daun kering, bank sampah amertanadi, dan role model hatinya PKK. Selain itu, inovasi ini telah menerima kunjungan studi tiru dari berbagai daerah dan meraih penghargaan bergengsi seperti Juara 1 Lomba Kebersihan dan PSBS serta Citta Pangrita Prakerthi Nugraha.


"Produk yang dihasilkan oleh inovasi Pemodelan PAMSIBER yakni TPS3R Trinadi sebagai tempat melakukan pemilahan sampah organik, anorganik dan B3 yang dihasilkan oleh Sekretariat dan masing-masing Bidang pada DPMD Kabupaten Karangasem serta pembuatan eco enzyme dan eco brick. Komposter sarinadi, dengan kegiatan mencacah sampah organik hijau berupa daun sereh, daun mangga, dan daun kamboja yang ada disekitar kantor sebelum dimasukkan kedalam tong komposter. Setelah dimasukkan diberikan cairan dekomposisi berupa : air, molase dan EM4 untuk mempercepat proses pembusukan sampah. Setelah 3 bulan, komposter mampu menghasilkan kompos padat dan kompos cair yang selanjutnya dijual kepada pegawai di lingkup DPMD Kabupaten Karangasem dan juga digunakan sebagai pupuk pada tanaman di lingkungan taman kantor. Sedangkan teba modern atau bangbang luu saribumi itu ialah berbentuk seperti sumur dengan kedalaman 1 meter digunakan untuk tempat pengomposan sampah daun kering. Dan bank sampah Amertanadi, ini tempat sample aneka sampah anorganik seperti : plastik, botol kaca, kertas, dan kardus yang dilengkapi label harga per botol/kg," Tandas I Nyoman Alex Mertha Edi, Inovator PAMSIBER, Sekretaris DPMD Kabupaten Karangasem, Selasa (23/7/2024). 


Dijelaskan pula, aktivitas utama bank sampah yakni melaksanakan pengumpulan dan penimbangan sampah plastik setiap 2 minggu sekali, yang disetor oleh masing-masing pegawainya. 


"Berdasarkan MoU tentang pengelolaan sampah, hasil dari pengumpulan sampah plastik tersebut kemudian diangkut oleh pihak ketiga dan bank sampah central amlapura serta dicatatkan dalam buku tabungan. Tak hanya itu kami juga ada role model hatinya PKK sebagai wujud pengembangan inovasi menjadi PAMSIBER Plus, dengan memiliki 5 klaster tanaman yaitu : tanaman upakara, tanaman obat, tanaman bunga, tanaman buah dan tanaman sayuran," Jelasnya. 


Pada bulan Agustus 2024, PAMSIBER dan PAMSIBER Plus akan dipublikasikan dan disosialisasikan hingga tingkat Desa di Kabupaten Karangasem, melibatkan TP.PKK Desa dan BUM Desa, serta dilombakan untuk percepatan pencapaian SDGs Desa dalam mewujudkan desa sadar lingkungan.[Ami]

Desa Penglipuran Targetkan Optimalisasi Pengolahan Sampah Organik


Denpasar,Bali Kini -
Desa Penglipuran menargetkan untuk mengoptimalisasi pengolahan sampah organik sebagai upaya menuju pengimplementasian konsep zero waste. Zero waste memiliki makna upaya pemanfaatan bahan buangan menjadi produk bernilai ekonomi, atau bentuk tanggungjawab penghasil sampah untuk mengolah sampah yang dihasilkan hingga tidak ada yang terbuang. 


Optimalisasi pengolahan sampah organik juga sebagai sebuah usaha untuk tetap mempertahankan Desa Penglipuran sebagai salah satu desa terbersih di dunia. “Selama ini baru memilah, belum pada upaya untuk mengolah. Pengolahan atau pemanfaatan sampah organik secara optimal ini yang perlu kita lakukan kedepan, sehingga memberikan dampak postif” kata Kepala lingkungan Penglipuran, I Wayan Agustina saat pembukaan sosialisasi dan pelatihan pengelolaan sampah organik serangkaian program pengabdian kepada masyarakat (PKM) yang dilakukan akademisi dari Universitas Warmadewa di Desa Penglipuran, Bangli pada Selasa (23/7) Sore. 


Agustina mengakui pemilahan sampah telah dilakukan oleh masyarakat Penglipuran, dimana sampah anorganik berupa plastic dan botol dikumpulkan dan diangkut oleh Bank Sampah. Sedangkan Residu berupa popok, baterai dan sejenisnya diangkut oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangli.


Ketua Tim PKM Universitas Warmadewa, Dr. I Wayan Budiarta, S.S., M.Hum mengungkapkan meskipun desa ini telah mendapatkan predikat sebagai salah satu desa terbersih di dunia, pengelolaan sampah yang lebih efektif dan mandiri masih menjadi aspek yang perlu diperhatikan. Guna mencapai tingkat kebersihan yang lebih tinggi, penting bagi masyarakat setempat, termasuk ibu rumah tangga, pengelola desa wisata, dan pemilik warung di desa tersebut, untuk terlibat aktif dalam pengelolaan sampah secara mandiri. 


“Saat ini, sampah di Desa Wisata Penglipuran belum dikelola secara mandiri dan maksimal masih ketergantungan dengan Bank sampah lain. Langkah selanjutnya adalah mengadopsi metode pengelolaan sampah yang lebih efisien, seperti penggunaan komposter di setiap rumah tangga dan warung” papar Budiarta.


Budiarta menegaskan perlu adanya peningkatan kesadaran dan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat di Desa Wisata Penglipuran untuk mengelola sampah secara mandiri. Langkah ini tidak hanya akan mempertahankan kebersihan desa, tetapi juga mendukung keberlanjutan pariwisata dan memperkuat citra positif desa sebagai destinasi wisata yang berkelanjutan.


Sedangkan anggota TIM PKM Dr. I Nengah Muliarta, S.Si., menyebutkan bahwa masyarakat Bali sebenarnya memiliki kearifan lokal dalam pengelolaan sampah rumah tangga yang dapat diadopsi oleh masyarakat Penglipuran. Kearifan lokal tersebut berupa teknik berekan atau pembusukan bahan organik.


“Berekan dalam Bahasa Bali berarti hasil dekomposisi atau penguraian yaitu berupa kompos. Proses pengomposannya biasa disebut “merekin” yang dalam Bahasa Bali memiliki arti membusukkan atau menguraikan. Pembuatan berekan biasanya dilakukan di halaman belakang rumah atau di tegalan, dengan membuat lubang sebagai tempat penampungan sampah atau limbah” jelas Muliarta.


Menurut Muliarta, berekan dibuat dengan memasukkan campuran sampah, seperti sisa-sisa makanan, sisa-sisa sayuran, dan limbah pertanian, ke dalam sebuah lubang  yang terbuka. Lubang tersebut kemudian ditutupi dengan lapisan tanah dan air dituangkan di atasnya. Campuran tersebut kemudian dibiarkan selama beberapa bulan, selama itu sampah akan terurai dan menghasilkan hasil dekomposisi yang kaya nutrisi.


Muliarta menambahkan metode lain yang digunakan dalam pembuatan berekan yaitu dengan menumpuk sampah di atas tanah. Metode ini dianggap lebih mudah karena tidak perlu membuat lubang. Sampah terus ditumpuk pada ketinggian tertentu, kemudian ditutup dengan dedaunan. Penutupan dengan dedaunan dilakukan untuk menjaga kelembaban, sehingga proses dekomposisi dapat berjalan dengan lancar.[tm]

Selasa, 23 Juli 2024

Buka Rakor Sahli Kepala Daerah, Sekda Budiasa Harapkan Eksistensi dan Peran Sahli Makin Strategi


Jembrana , Bali Kini
- Kabupaten Jembrana menjadi tuan rumah Rapat Kerja (Raker) Staf Ahli (Sahli) Bupati se–Provinsi Bali ke-6 tahun 2024. Raker dibuka oleh Sekda Kabupaten Jembrana, I Made Budiasa yang diselenggarakan di areal Kebun Raya Jagatnatha Jembrana, Senin (22/7). 


Sekda Made Budiasa dalam membacakan sambutan Bupati Jembrana menyambut baik kegiatan Raker Staf Ahli Bupati se-Provinsi Bali 2024 di Jembrana. Menurutnya, raker ini menjadi wadah untuk meningkatkan wawasan dan pemahaman tentang kedudukan tugas dan fungsi Sahli Kepala Daerah dan merumuskan mekanisme dan rincian tugas Sahli Kepala Daerah, serta meningkatkan sinergisitas antar Sahli Kepala Daerah se-Bali, sehingga eksistensi dan perannya dapat lebih meningkat dalam membantu tugas Kepala Daerah dalam penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah.


"Staf Ahli Kepala Daerah mempunyai tugas menyampaikan masukan kepada Kepala Daerah berupa telaahan dalam Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, serta Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia. Staf Ahli juga membantu Kepala Daerah dalam menyampaikan pemikiran, saran, pertimbangan dan telaahan yang berkaitan dengan tugas dan wewenang Kepala Daerah," ujar Sekda. 


Mengambil tema "Gerakan Terpadu Penurunan Stunting ( Gardu Penting) Menuju Jembrana Emas 2026", Sekda Budiasa juga mengatakan melalui kegiatan ini diharapkan terselenggara koordinasi yang efektif dalam program percepatan penurunan stunting di provinsi Bali dan dimasing-masing Kabupaten/Kota se Bali.


Budiasa menambahkan masalah stunting adalah tantangan besar yang harus dihadapi bersama. Stunting bukan hanya tentang masalah pertumbuhan fisik anak, tetapi juga mencerminkan masalah yang lebih luas seperti kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat. 


Oleh karena itu, penanganan stunting memerlukan pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif.

Selama ini, Pemerintah Kabupaten Jembrana telah melakukan berbagai upaya untuk menurunkan angka stunting, diantaranya melalui program pemberian makanan tambahan, peningkatan akses air bersih dan sanitasi, kampanye penyuluhan gizi, Pendampingan keluarga beresiko Stunting dan Program

Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS), yang mana seluruh Jajaran Pejabat Eselon II dan Eselon

III Pemkab Jembrana telah ditetapkan sebagai BAAS.


"Berdasarkan data SSGI (Survei Status Gizi Indonesia)  tahu 2021,  kasus stunting di Jembrana masih tinggi, mencapai 14,3 persen. Namun, berkat kerja keras seluruh pihak dalam dua tahun terakhir, angka tersebut berhasil turun menjadi 8,7 persen. Dan di tahun 2024, Jembrana menargetkan angka stunting bisa turun di bawah target Provinsi Bali, yakni 6,15 persen," ungkapnya.


Terakhir, Pihaknya juga mengajak semua pihak untuk terus berkomitmen dan bekerja keras dalam upaya menurukan angka stunting di Kabupaten/Kota se-Bali


"Dengan kerja keras dan kerjasama yang baik, saya yakin kita dapat menurunkan prevalensi stunting secara maksimal," pungkas Sekda Budiasa. (Adi/Hms)


Senin, 22 Juli 2024

Nyepi Desa Adat Kesimpar, Dijaga Ketat Pecalang


Karangasem, Bali Kini -
Desa Adat Kesimpar, Abang menyelenggarakan Nyepi Adat rangkaian upacara Usaba Dodol Pura Desa, Senin (22/7/2024). Penjagaan ketat dilaksanakan pecalang Desa Adat Kesimpar, didampingi oleh Bhabinkamtibmas setempat. 


Penjagaan diadakan di setiap perempatan jalan yang ada di 4 wilayah yakni; Desa Abang, Desa Pidpid,Desa Kesimpar dan Desa Nawakerti yang berada dalam naungan Desa Adat Kesimpar.  Tiap-tiap jalan menuju desa ditutup, kecuali jalan nasional. Setiap pengendara yang ingin memasuki atau melewati jalan di Desa tersebut tidak diperbolehkan untuk masuk atau berhenti di wilayah Nyepi. Mereka langsung dialihkan ke jalan lain, atau diharuskan putar balik. 


Penjagaan Nyepi Adat di Desa Abang, sama ketatnya dengan penjagaan Nyepi Nasional. Menurut Pengurus Pecalang Desa Adat Kesimpar, Nyoman Arya mengatakan jika belum ada aturan tertulis terkait sanksi oleh pelanggar, namun dipastikan akan mendapat hukum adat. 


"Selama ini sih belum ada yang melanggar, kami antisipasi dengan melakukan peringatan terlebih dahulu, tapi sanksi adat bagi para pelanggar itu ada," Katanya. 


Nyepi adat ini dilaksanakan start dari pukul 07.00 Wita hingga pukul 16.00 Wita. Dimana catur brata penyepian tetap dilaksanakan seperti pada umumnya, hingga batas waktu yang ditentukan. Seluruh fasilitas umum seperti Kantor pos, kantor Camat, Kantor Desa atau instansi, sekolah, pasar dan para pedagang tutup dan diliburkan. Sementara, pengamanan oleh polisi tetap berjalan. (Ami)

Jumat, 19 Juli 2024

Kerja Sama Kolaboratif PHDI Pusat dengan Kemenag RI


Jakarta , Bali Kini
- Kementerian Agama RI melalui Badan Litbang dan Diklat melakukan kunjungan ke Sekretariat Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat, Jakarta pada Jumat, (19/7/2024). Kunjungan tersebut dalam rangka inisiasi dan membahas rancangan Nota Kesepahaman tentang Pengembangan Sumber Daya Manusia Bidang Pengelolaan Rumah Ibadat, Pengelolaan Lembaga Artha, Pengelolaan Pitra Yadnya, dan Manusia Yadnya.  


Rombongan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI dipimpin oleh Efa Ainul Falah, Pejabat Fungsional Kemenag RI, yang didampingi Siti Mukzizatin, Widyaiswara Litbang, serta Dhanu S. Sementara itu Pengurus Harian PHDI Pusat yang menerima rombongan Kemenag RI adalah Ketua Bidang Hukum dan HAM Yanto Jaya, Ketua Bidang Keagamaan Astono Chandra Dana, Ketua Bidang Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan I Wayan Kantun Mandara. Juga turut mendampingi Sekretaris Bidang Pendidikan dan SDM, Ketut Budiawan, Sekretaris Bidang Kebudayaan dan Kearifan Lokal Budiana Setiawan, Bendahara Umum Made Sumadi Arta, dan Kepala Sekretariat PHDI Pusat Wayan Suyasa.


Efa Ainul Falah selaku Ketua Tim menyampaikan bahwa tujuan kunjungan tersebut adalah untuk menjalin kolaborasi Kementerian Agama RI dan PHDI selaku Majelis Tertinggi Agama Hindu dalam program pengembangan SDM demi kemajuan umat Hindu sebagai warga bangsa.  


Pada kesempatan tersebut, Yanto Jaya menyampaikan apresiasi atas kunjungan rombongan Tim Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI. Hal itu dinilai sebagai bentuk langkah nyata Kementarian Agama dalam memberi pelayanan kepada organisaasi dan lembaga keagamaan, khususnya yang bernafaskan Hindu.


"Kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kehadiran Bapak dan Ibu semua mewakili Kementerian Agama RI," ujarnya.


Dalam pertemuan itu tim Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI dan tim PHDI Pusat berhasil merumuskan rancangan Nota Kesepahaman, yang selanjutnya akan ditandatangani Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, Amin Suyitno, dan Ketua Umum Pengurus Harian PHDI Pusat, Wisnu Bawa Tenaya. 


Pada kesempatan yang sama, Astono mengatakan PHDI berkomitmen dan memastikan kesepakatan kerja sama kolaboratif PHDI Pusat dengan Libang Kemenag RI dapat dilaksanakan dengan baik. 


 "Dengan keberadaan PHDI di seluruh provinsi di Indonesia, bahkan ada yang sampai tingkat desa, kami siap bekerja sama, berkolaborasi, dan menyukseskan isi Nota Kesepahaman ini," terangnya mewakili Pengurus PHDI Pusat.


Sebagai informasi, sebelumnya PHDI Pusat juga telah menjalin kerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) dalam mengelorakan Revolusi Mental. Kemudian kerja sama kolaboratif antara  Kementerian Agama RI dan PHDI Pusat dalam pengembangan SDM ini dinilai sebagai kejelasan sikap dan pengakuan pemerintah terhadap lembaga keagamaan Hindu khususnya PHDI Pusat.[tim/r2]

Bupati Tamba Serahkan Beasiswa Tahap I Mahasiswa Berprestasi Jembrana


Jembrana , Bali Kini -
Wajah-wajah berseri terpancar di Gor Kresna Jvara, Jumat (19/7).  Pasalnya, sebanyak 999 mahasiswa asal jembrana mendapatkan beasiswa sebesar Rp 3 juta untuk periode tahap pertama. Ini merupakan


 Komitmen  meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten  Jembrana ditunjukkan dengan mengalokasikan bantuan pemuda berprestasi ( beasiswa mahasiswa) bagi putra putri Jembrana yang sedang  menempuh bangku kuliah. Selain kategori berprestasi, bantuan itu juga menyasar penerima beasiswa dari mahasiswa berasal dari keluarga kurang mampu.


Sebanyak 999 mahasiswa asal jembrana mendapatkan beasiswa sebesar Rp 3 juta per orang. Bantuan diserahkan secara simbolis  Bupati Jembrana I Nengah Tamba  di Gor Kresna Jvara, Jumat (19/7). Beasiswa yang dibagikan merupakan bantuan 

di  periode tahap pertama. Selanjutnya akan ditransfer kerekening pribadi masing-masing mahasiswa.


Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga, I Gusti Putu Anom Saputra menjelaskan bantuan tahap I (semester ganjil) bagi mahasiswa berprestasi ini diberikan kepada 999 orang dengan nilai anggaran Rp 2,9 milyar. Rincian masing-masing orang menerima 3 juta rupiah. Sembilan orang dari jumlah itu merupakan  mahasiswa kurang mampu yang orang tuanya Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).


“Jumlah tersebut berasal dari fakultas kedokteran, teknik dan non teknik. Termasuk diantaranya berasal dari mahasiswa yang orang tuanya kurang mampu dan tercatat dalam DTKS,” jelasnya.


Terkait alokasi beasiswa dari keluarga kurang mampu, Bupati Jembrana, I Nengah Tamba mengatakan , sejatinya Pemerintah Kabupaten Jembrana telah menyediakan slot beasiswa cukup banyak. Jumlahnya  sekitar 160 anak dari keluarga kurang mampu. Namun, hanya sembilan orang yang mendaftar dan menerima penghargaan ini.


"Dalam kesempatan ini, saya ingin mengingatkan kepada sembilan orang yang mendapatkan beasiswa ini untuk benar-benar memanfaatkannya. Tugas kalian berbeda dengan yang lain karena kalian berasal dari keluarga yang kurang mampu," ujar Bupati Tamba.


Bupati asal Desa Kaliakah ini menekankan pentingnya belajar dengan tekun dan menjadi sukses. Ia berharap kesembilan penerima beasiswa ini menjadi prioritas dan dapat mengubah situasi keluarga mereka.


"Jangan sampai ada keluarga tidak mampu di Jembrana yang tidak mendapatkan kesempatan yang sama. Saya ingin menambah lebih banyak lagi penerima beasiswa di masa mendatang," jelasnya.


Bupati Tamba juga menyampaikan harapannya kepada para penerima beasiswa agar belajar dengan baik, menyelesaikan tugas-tugas dengan benar, dan menghindari hal-hal yang dapat merugikan masa depan mereka.


"Bupati telah memberikan kesempatan luar biasa kepada 999 orang. Jika mereka mampu bekerja dengan baik di masa depan, ini akan menjadi bagian dari devisa untuk Kabupaten Jembrana," harapnya.


Selain itu, Bupati Tamba berpesan kepada para penerima beasiswa dan orang tua mereka untuk berhati-hati dalam memilih tempat tinggal dan pergaulan. Ia mengingatkan pentingnya menjaga nama baik Kabupaten Jembrana.


"Hari ini Jembrana sudah semakin maju. Kami telah berjuang bersama segenap jajaran pemkab. Kalian harus menghargainya. Program beasiswa ini adalah bagian dari prestasi yang telah kita capai. Anak-anak kita harus belajar dengan baik untuk membantu memajukan Kabupaten Jembrana yang kita cintai bersama," tandasnya (Adi)


© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved