-->

Kamis, 07 Agustus 2025

Hama Tikus Serang 91,5 Hektar Sawah di Karangasem, Dinas Pertanian Bergerak Cepat

 Hama Tikus Serang 91,5 Hektar Sawah di Karangasem, Dinas Pertanian Bergerak Cepat


Laporan reporter: Gusti Ayu Purnamiasih 

Karangasem, Bali Kini – Hama tikus kembali menjadi ancaman serius bagi para petani di Kabupaten Karangasem. Hingga Juli 2025, tercatat seluas 91,5 hektar sawah di tujuh kecamatan terdampak serangan hama ini. Menyikapi kondisi tersebut, Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan Kabupaten Karangasem langsung turun tangan.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karangasem, I Nyoman Siki Ngurah, saat ditemui di kantornya pada Kamis, 7 Agustus 2025, mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pengendalian secara masif.

“Begitu menerima laporan, kami langsung turun. Hampir 100 persen lahan yang terdampak sudah kami kendalikan, baik dengan pestisida maupun metode non-pestisida seperti perburuan tikus/morosin,” jelasnya.

Seluruh subak yang melapor telah ditangani melalui gerakan bersama memberantas hama. Pengendalian dilakukan dengan berkoordinasi bersama Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Provinsi Bali.

Serangan hama tikus paling parah terjadi di Kecamatan Rendang dan Manggis dengan total luasan hampir 29 hektar yang tersebar di berbagai titik/spot.

Di sisi lain, Karangasem masih harus mengejar target tanam padi dari Kementerian Pertanian sebesar 15.110 hektar per tahun. Sementara potensi lahan sawah yang dimiliki hanya 7.022 hektar. “Artinya, subak harus tanam minimal dua kali, sebagian bahkan tiga kali dalam setahun. Hingga pertengahan tahun 2025 ini, capaian tanam sudah menyentuh 50 persen,” ujar Siki.

Dinas juga mencatat produktivitas padi di Karangasem mencapai 61,5 persen, di atas rata-rata nasional. Namun, tantangan tetap ada, termasuk serangan hama lain seperti hama kresek yang banyak ditemukan di Kecamatan Sidemen dan Selat, khususnya di area Uma Aya Teben. Dimana terdapat seluas sekitar 82 are yang terserang, namun hama ini telah tertangani dengan baik apalagi hama ini dapat terdeteksi sejak dini. Salah satu metode penanganan ialah dengan sulam padi. 

Langkah antisipasi terus dilakukan melalui penyulaman untuk tanaman muda dan gerakan pengendalian mandiri bersama masyarakat. 

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved