-->

Selasa, 01 Juni 2021

Ny. Sagung Antari Jaya Negara Ajak PKK Se-Kota Denpasar Belajar Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber Di TPS Sadu Sumerta Kaja

Ny. Sagung Antari Jaya Negara Ajak PKK  Se-Kota Denpasar Belajar Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber Di TPS Sadu Sumerta Kaja

 


Keterangan foto: Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara saat melihat proses pengelolaan sampah  berbasis sumber di TPS Sadu Desa Sumerta Kaja Minggu (30/5)


Bali Kini ,Denpasar - Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara  mengajak TP PKK  Desa/Lurah dan Kecamatan se Kota Denpasar belajar pemilahan sampah berbasis sumber  di Tempat Pengelolaan Sampah (TPS) Sadu Desa Sumerta Kaja Minggu (30/5).


Dalam kesempatan tersebut Ny. Sagung Antari mengatakan, pengelolaan sampah di TPA Sadu Desa Sumerta Kaja sangat bagus karena pengelolaan sampahnya tidak ada sisa sama sekali. Bahkan sampah yang diolah   bisa  menghasilkan pellet atau butiran bahan bakar untuk pembangkit listrik. "Untuk itulah kami mengajak kader  Tim Penggerak PKK Desa/Lurah maupun Kecamatan untuk belajar cara pengelolaan sampah berbasis  sumber seperti yang dilakukan di Desa Sumerta Kaja," ungkap Ny. Antari Jaya Negara.


Hal itu harus dilakukan sesuai dengan arahan Tim Penggerak PKK Provinsi Bali saat Webinar beberapa waktu lalu yakni mengatasi permasalahan sampah berbasis sumber. Mengingat TPA Suwung  sudah sangat kritis.  Dengan adanya masalah tersebut  pihaknya mengajak TP PKK untuk belajar secara langsung tentang pengelolaan sampah dari sumbernya di TPS Sadu. Dimana nantinya Ny. Sagung Antari mengharapkan kader PKK  bisa mengetahui peran apa yang bisa diambil para ibu-ibu PKK terkait pengelolaan sampah di lingkungannya masing-masing.


Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan  Desa Kota Denpasar IB Alit Wiradana menambahkan,  kader PKK sangat berperan dalam pembangunan di Kota Denpasar. Dalam suasana menghadapi pandemi covid 19, pemerintah Kota Denpasar ada beberapa hal yang harus diselesaikan salah satunya adalah mengatasi pengelolaan sampah berbasis sumber.


Untuk itu kader PKK wajib  mengetahui cara pengolahan sampah berbasis sumber. Dengan belajar secara langsung mereka bisa mengetahui dan bahkan mengatasi masalah sampah yang ada di lingkungannya masing-masing. "Setelah melihat secara langsung cara pengelolaan sampah diharapkan TP PKK bisa mengatasi masalah sampah dari sumbernya  salah satunya bisa dengan melakukan pemilihan," ungkapnya.


Perbekel Desa Sumerta Kaja I Gusti Ngurah Mayun mengatakan, sampah yang diolah di TPS Sadu adalah sampah rumah tangga yang dihasilkan masyarakat Desa Sumerta Kaja. Dimana masyarakat secara sadar bersedia membawa sampahnya  ke TPS Sadu. Sampah yang dibawa ada yang sudah dipilah ada yang belum. Bagi yang belum pihaknya mengedukasi masyarakat agar mau memilah sampah yang dihasilkan bahkan pihaknya juga mengajar masyarakat dalam cara pemilihannya


Setelah itu pihaknya melakukan  pengelolaan sampah berbasis sumber yang dilakukan di Desa Sumerta Kaja menggunakan metode Saiber  Marutha 5  R yakni , Reduce, Reuse, Recycle, Recovery dan Regenerative.


Dimana dalam pengelolaan sampah itu dilakukan berbagai tahapan hingga menghasilkan pallet. Pertama sampah masuk ke TPS Sadu  lalu  sampah dipilah, ketiga masukan ke box bambu.   Sampah diratakan sebelum disiram dengan bioaktivator. Langkah selanjutnya campur bioaktivator dengan air murni 1 liter berbanding 25 liter untuk satu box bambu,  satu box bambu kapasitas sampah lebih 500 kg.  Penyiraman dengan bioaktivator merata, hari kedua sudah nampak sampah menyusut. Selanjutnya sampah akan kering dan menyusut 50 persen setelah didiamkan selama 5 sampai 7 hari. Sebelum sampah masuk ke mesin cacah harus steril dari benda- benda keras seperti kawat besi paku dan lain sebagainya. Hasil sampah yang telah dicacah menggunakan mesin cacah marutha dilanjutkan  masuk mesin press pellet menjadi butiran bahan bakar.  Menurutnya mesin cacah sampah adalah buatan koperasi produsen Marutha Bersih Bali . "Sehingga  dalam pengelolaan sampah berbasis sumber ni kami  bekerjasama dengan Marutha," jelasnya


Pendamping Pengelolaan Sampah Marutha Anak Agung Dwipa Admaja mengatakan, sampah yang dikelola per hari di TPS Sadu  sebanyak 2 ton. Dari Jumlah sampah tersebut  jumlah box yang diperlukan untuk mengolah sampah sebanyak 42 box dan satu set mesin cacah dan kedua mesin pellet.

Untuk pellet yang dihasilkan di Desa Sumerta Kaja pihak Marutha langsung membelinya. Selanjutnya pellet tersebut dijual lagi ke PT. Indonesia Power. (ayu/r1)


Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved