Laporan reporter: Gusti Ayu Purnamiasih
Karangasem, Bali Kini – Upaya pengendalian rabies dan populasi HPR (Hewan Pembawa Rabies) terus digencarkan Dinas Peternakan Kabupaten Karangasem. Bekerja sama dengan Yayasan Seva Bhuana melaksanakan vaksinasi rabies dan sterilisasi Gratis digelar di Banjar Beji, Desa Bungaya, Kecamatan Bebandem, pada Jumat (9/5/2025).
Tak hanya warga lokal, pemilik hewan dari luar Kecamatan Bebandem turut serta dalam kegiatan ini. Antusiasme masyarakat sangat baik, terbukti dengan suasana lokasi penuh dengan masyarakat yang membawa anjing dan kucing kesayangan mereka, mengantri sejak pagi hari.
Dalam kegiatan itu, tercatat 100 ekor hewan divaksin rabies, terdiri dari 44 anjing jantan, 38 anjing betina, 12 kucing jantan, dan 6 kucing betina. Dan 68 ekor hewan disteril (depopulasi), terdiri dari 30 anjing jantan, 22 anjing betina, 18 kucing jantan, dan 8 kucing betina.
Kepala UPTD Puskeswan Dinas Pertanian Kabupaten Karangasem, I Gede Eka Putra. menyampaikan bahwa biasanya dalam satu lokasi mereka mensteril sekitar 45–50 ekor. Namun kali ini, jumlahnya meningkat karena tingginya kesadaran masyarakat, yakni mencapai 68 ekor. Partisipasi warga sungguh yang luar biasa ini membuktikan kesadaran akan pentingnya pengendalian populasi HPR terus tumbuh.
Data terbaru menunjukkan 787 kasus gigitan anjing telah terjadi di Karangasem, dengan 18 kasus dinyatakan positif rabies. "Rata-rata terdapat 4–5 kasus gigitan anjing setiap harinya, yang menyebar hampir di seluruh wilayah," Kata Gede Eka Putra.
Melihat tingginya potensi penyebaran rabies, kolaborasi dengan pihak-pihak seperti Seva Bhuana, Bali Pet Crusaders menjadi langkah strategis untuk menekan angka tersebut.
Salah satu warga, Komang Agus berharap program sterilisasi gratis seperti ini rutin dilakukan karena sangat membantu masyarakat. “Kami masyarakat tidak hanya memelihara hewan, tapi juga bertanggung jawab atas kesehatannya. Sterilisasi dan vaksinasi adalah bentuk kasih sayang dan tanggung jawab. Sangat bersyukur sekarang ada sterilisasi gratis," Katanya. Dimana biasanya warga yang ingin mensteril anabulnya secara mandiri harus mengeluarkan kocek sekitar Rp. 400.000-600.000, - untuk mensteril 1 ekor hewan. Dan akan lebih mahal biayanya untuk mensteril hewan betina.
Eka Putra mengatakan kegiatan ini akan dilakukan lagi di bulan yang sama dengan menyasar wilayah Selat. Dalam hal ini penanggulangan rabies tak bisa dilakukan sendiri, namun memerlukan gotong royong antara pemerintah, komunitas, dan masyarakat itu sendiri.
FOLLOW THE BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram