-->

Selasa, 29 Juli 2025

Tak Ada Temuan Beras Oplosan di Karangasem, Petugas Pastikan Aman

 Tak Ada Temuan Beras Oplosan di Karangasem, Petugas Pastikan Aman


Karangasem, Bali Kini -
Menanggapi maraknya isu beras oplosan di luar Bali, jajaran Polres Karangasem bersama Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Karangasem melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah agen dan toko beras di wilayah Karangasem, Senin (28/7/2025). Dua toko beras di kawasan Pasar Amlapura Timur menjadi salah satu sasaran.

Sidak yang dipimpin Wakapolres Karangasem, Kompol Ruli Agus Susanto, dilakukan untuk memastikan beras-beras premium yang dijual bukan produk oplosan seperti yang ramai ditemukan di daerah lain. Petugas memeriksa langsung sejumlah merek beras premium yang sempat masuk daftar pantauan. Hasilnya, tidak ada satu pun merek beras oplosan ditemukan di Karangasem.

Meski begitu, tim gabungan tetap mengambil sampel beberapa merek untuk diuji lebih lanjut. Hasil pengujian mengonfirmasi bahwa seluruh sampel adalah beras premium asli, tanpa unsur oplosan.

"Jadi kami hari ini turun langsung mengecek beras premium yang dijual di Karangasem. Dari hasil pengecekan bersama petugas Disperindag, tidak ditemukan beras oplosan," tegas Kompol Ruli Agus Susanto.

Dari pihak Diskoperindag Karangasem juga diperoleh informasi bahwa petani lokal umumnya tidak menjual gabah hasil panen mereka. Hal ini karena budaya di Karangasem, di mana petani menanam, memanen, dan mengolah gabah secara mandiri untuk konsumsi pribadi, bukan untuk dijual.

Sementara itu, sejumlah pedagang mengaku kesulitan mendapatkan pasokan beras medium, termasuk beras SPHP dari Bulog. Salah satu penyebabnya adalah kebijakan baru pemerintah yang menetapkan harga gabah petani di angka Rp6.500 per kilogram. Aturan ini membuat petani di luar Bali lebih memilih menjual gabahnya ke Bulog, sehingga pasokan untuk penggilingan dan perusahaan swasta menurun tajam. Dampaknya, produksi beras medium ikut terhambat.

Selain itu, distribusi beras SPHP dari Bulog kini juga lebih ketat, sehingga stok di pasaran jadi terbatas. (Ami)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved