-->

Jumat, 24 Oktober 2025

Komunitas Eco Enzyme Bali Kumara Semprot 100 Liter Eco Enzyme di TPA Linggasana untuk Kurangi Bau, Gas Berbahaya, dan Air Lindi

Komunitas Eco Enzyme Bali Kumara Semprot 100 Liter Eco Enzyme di TPA Linggasana untuk Kurangi Bau, Gas Berbahaya, dan Air Lindi


Laporan reporter: Gusti Ayu Purnamiasih

Karangasem, Bali Kini — Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Linggasana, Desa Butus, Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem kembali mendapat perhatian dari komunitas peduli lingkungan. Komunitas Eco Enzyme Bali Kumara yang diketuai I Wayan Suartawa menyemprotkan 100 liter eco enzyme ke tumpukan sampah organik serta ke area air lindi untuk mengurangi bau menyengat dan menekan gas berbahaya, Jumat (24/10/2025). 

Penyemprotan tidak hanya dilakukan pada gunungan sampah organik yang berpotensi mengeluarkan gas metana dan hidrogen, tetapi juga diarahkan ke air lindi — cairan hasil rembesan sampah — yang diketahui menjadi salah satu sumber utama aroma tidak sedap dan potensi gas beracun.

> "Eco enzyme kami semprotkan bukan hanya di sampah organik, tetapi juga ke air lindi. Ini penting untuk mengurangi gas metana, hidrogen dan menghambat bau busuk dari proses pembusukan sampah," ujar I Wayan Suartawa.



Eco enzyme merupakan cairan hasil fermentasi limbah dapur seperti kulit buah, sisa sayuran, gula merah atau molase dan air. Cairan ini bekerja sebagai bioaktivator alami yang membantu mempercepat penguraian sampah organik, menekan bakteri penyebab bau, dan mengurangi gas yang berpotensi memicu kebakaran.

Tidak hanya penyemprotan, komunitas ini bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Karangasem juga memberikan edukasi kepada warga, khususnya ibu rumah tangga agar mampu memproduksi eco enzyme secara mandiri.

> “Kalau tiap rumah tangga rutin membuat dan memakai eco enzyme, sampah dapur bisa selesai sebelum sampai ke TPA,” tambah Suartawa.



Kepala Dinas Lingkungan Hidup Karangasem, I Nyoman Tari, yang turut hadir dalam kegiatan ini menyampaikan apresiasinya.

> “Saya mewakili Bupati Karangasem mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada komunitas Eco Enzyme Bali Kumara. Mereka tidak hanya peduli, tetapi ikut turun langsung membantu pemerintah mengurangi beban TPA,” ujar Nyoman Tari.


Ia berharap gerakan seperti ini menjadi contoh bagi desa dan komunitas lain agar pengurangan sampah bisa dimulai dari sumbernya, bukan hanya mengandalkan TPA. (Ami)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved