-->

Senin, 06 Oktober 2025

Psikolog Jajaki Sekolah Yang Terdampak Banjir

 Psikolog Jajaki Sekolah Yang Terdampak Banjir


Laporan Reporter : Jero Ari 

Denpasar , Bali Kini - Pasca banjir yang terjadi pada 10 September masih menyisakan trauma mendalam bagi sejumlah masyarakat yang terdampak di Denpasar. Oleh karenanya, Pemkot Denpasar melalui Dinas Kesehatan memberikan perhatian pada kondisi psikologis warga, khususnya anak-anak sekolah.

Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, mengatakan Dinas Kesehatan bersama Dinas Pendidikan Kota Denpasar saat ini sedang melaksanakan program intervensi psikososial dan trauma healing di sekolah-sekolah yang terdampak banjir. 

Langkah ini dilakukan dengan melibatkan para psikolog untuk memberikan pendampingan kepada siswa agar tidak mengalami trauma berkepanjangan.

“Yang paling penting adalah bagaimana kita memastikan anak-anak tidak menyimpan rasa takut atau trauma akibat peristiwa banjir. Karena itu, Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan melakukan intervensi psikososial, terutama di sekolah dasar dan SMP,” ujar Arya Wibawa, Senin (06/10).

Selain menyasar anak-anak sekolah, Pemkot Denpasar juga melakukan pendekatan psikologis bagi masyarakat umum. Hal ini dilakukan mengingat sebagian warga masih merasakan kekhawatiran jika hujan deras kembali turun.  

"Kita tidak ingin masyarakat terus dihantui rasa trauma akan musibah banjir tersebut. Pendampingan ini menyasar semua kalangan agar mereka bisa kembali beraktivitas dengan tenang,” ujarnya.

Pemulihan pasca banjir bukan hanya soal infrastruktur dan kesehatan fisik, melainkan juga pemulihan mental masyarakatnya.  "Kalau jiwa dan pikiran masyarakat pulih, mereka akan lebih cepat bangkit, hal tersebut yang kita upayakan,” tambahnya.

Dalam upaya kegiatan terapi pemulihan psikologi, pihaknya berkolaborasi dengan Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) Bali. Terapi pemulihan untuk siswa diisi dengan berbagai kegiatan, antara lain sesi pendekatan dengan para siswa melalui pengenalan emosi, permainan berkelompok, hingga aktivitas ringan di luar ruangan. 

Semua siswa juga diajak untuk bernyanyi, yang ditujukan untuk membuat para siswa bergembira dan melupakan kejadian yang membuat trauma.

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved