Laporan reporter: Gusti Ayu Purnamiasih
Karangasem, Bali Kini— Para pedagang ayam di Pasar Kota Amlapura, khususnya di Pasar Subagan dan Pasar Amlapura, tengah kelimpungan. Meski momentum hari raya biasanya jadi angin segar untuk meningkatkan penjualan, tahun ini mereka justru mengeluhkan omzet yang anjlok hingga nyaris 50 persen.
Harga ayam di pasar sebenarnya stabil di kisaran Rp45 ribu per kilogram. Tidak ada lonjakan berarti seperti yang biasanya terjadi menjelang perayaan hari besar. Namun stabilnya harga tidak otomatis membuat penjualan ikut stabil.
Penyebab utamanya: maraknya pedagang ayam yang berjualan di luar area pasar, terutama di sepanjang jalan utama. Para pedagang “liar” ini menjual ayam dengan harga jauh di bawah standar, padahal sumber ayamnya sama—diambil dari tempat yang sama dengan pedagang resmi di dalam pasar.
Kondisi ini memicu kekesalan pedagang pasar. Mereka menilai praktik tersebut sebagai bentuk persaingan tidak sehat, apalagi banyak lapak luar pasar berdiri secara semi permanen dan tidak memperhatikan standar kebersihan maupun pengelolaan limbah.
“Penjualan turun hampir setengah. Susah bersaing kalau di luar jualnya jauh lebih murah,” keluh Nurasiah, salah satu pedagang ayam di dalam pasar Amlapura, Minggu (23/11/2025). Senada dengan itu, Saripa, pedagang lainnya, mengaku situasi seperti ini sudah berlangsung cukup lama dan belum ada tindakan tegas dari pihak terkait.
Para pedagang berharap pemerintah turun tangan, setidaknya dengan menertibkan standar berjualan di luar pasar agar tidak merugikan pedagang resmi. Mereka meminta adanya kejelasan aturan, pengawasan harga, hingga penanganan limbah dari para penjual di luar pasar, demi terciptanya persaingan yang lebih sehat. (Ami)
FOLLOW THE BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram