-->

Kamis, 14 Januari 2016

Antisipasi Terorisme Masuk Bali



Balikini.Net- Jenderal Badrodin Haiti memastikan pelaku teror di Sarinah, Thamrin sudah memiliki perencanaan yang cukup matang dalam melaksanakan aksinya , harus membuat semua pihak selalu waspada .
Dalam menjaga kamtibmas tersebut Polsek Gerogak pun langsung mengelar oprasi gabungan kemis malam 14 / 1 dengan menrjunkan semua unsur termasuk TNI ,
Sebelumnya Kapolri menegaskan, aksi terorisme tidak bisa diduga. Ancaman bisa terjadi di berbagai tempat dan kapan saja. Oleh sebab itu aparat keamanan selalu siaga terhadap berbagai potensi terjadinya aksi terorisme.
Lokasi dan waktu aksi terorisme, sangat tergantung pada pesan yang hendak disampaikan oleh para pelaku untuk itu semua tidak boleh lengah dan tetap waspada .(R 07 )

Jumat, 18 Desember 2015

Pastika Ingatkan Siswa Miliki 3 n, Nurani, Nalar, Nyali


Balikini.Net - Pemimpin masa depan yang mampu memimpin dunia harus mempunyai 3 N, Nurani, Nalar dan Nyali. Hal itu ditegaskan oleh Gubernur Made Mangku Pastika saat mengunjungi SMA/SMK Bali Mandara di Kubutambahan, Buleleng, Kamis (17/12). Dijelaskannya pemimpin yang bijaksana harus punya nurani untuk rakyat, nalar atau otak yang pintar untuk merencanakan program-program pro rakyat, dan nyali untuk mengeksekusi program tersebut. "Jadi pemimpin resikonya lebih besar, kalau kalian tidak bisa pertahankan 3 N itu, ya tidak lama kalian jadi pemimpin," tegasnya. Pastika juga tidak bosan mengingatkan para siswa untuk jangan pernah berhenti bermimpi. Menurutnya dari mimpi kesuksesan bisa diraih. "Mimpilah kalian pertama, dari mimpi kalian akan menemukan harapan, harapan berubah menjadi keberanian, dalam keberanian kalian berani menentukan langkah pertama. Dari langkah-langkah kalian akan menjadi sebuah perjalanan, dan saya yakin di ujung perjalanan, kesuksesan menunggu kalian," gugahnya.
 
Pastika juga mengapresiasi perkembangan infrastruktur sekolah dan kedisiplinan para siswa. Ditambahkannya, fasilitas yang bagus diharapkan bisa menumbuhkan semangat belajar dan disiplin siswa. "Kedisiplinan itu harus, kalian tidak akan berhasil mengubah dunia tanpa mengubah diri kalian jadi disiplin dulu," tegasnya. Menurutnya pelajaran menjadikan orang disiplin bisa menjadi tantangan sendiri dalam membetuk seorang pemimpin. "Sejatinya pohon jati yang kuat hidup di tanah kapur, tanah yang keras, bukan di sawah, tempat yang lembek, begitu juga seorang pemimpin," tegasnya. Selain itu dia juga berpesan kepada siswa, bahwa mereka beruntung dididik di SMA/SMK Bali Mandara. Karena menurutnya, di sekolah ini mereka dididik dengan memadukan unsur teknologi, sains, ketrampilan dan rohani. "Beda dengan orang barat yang terlena akan teknologi, mereka manja, saraf motorik mereka tidak bagus, maka beruntunglah kalian," tandasnya. lah ini.

Sementara itu, kepala sekolah SMA/SMK Bali Mandara, I Wayan Darta, sangat mengapresiasi kunjungan Gubernur kali ini. Dia menjelaskan bahwa visi SMA/SMK Bali Mandara adalah untuk mencetak pemimpin masa depan, pemimpin yang paripurna dan pemimpin yang benar-benar seimbang secara rohani dan jasmani. Darta menjelaskan tujuan pendirian sekolah ini adalah membantu pendidikan untuk putra putri Bali yang tergolong kurang mampu, namun punya semangat tinggi untuk belajar dan memperbaiki ekonomi keluarga. Dia juga menjelaskan bahwa SMA/SMK Bali Mandara adalah sekolah negeri pertama di Bali yang menggunakan kurikulum internasional, karena inging mencetak pemimpin yang mampu bersaing secara global. Ditambahkannya bahwa sekolah yang berdiri pada tahun 2011 ini telah banyak mencetak lulusan terbaik hingga memperoleh beasiswa di perguruan tinggi bergengsi di dalam maupun di luar negeri. Menurut Darta 21 siswa lulusan angkatan pertama mendapatkan beasiswa dari Institut Teknologi Bandung (ITB) padahal saat itu sekolahnya belum terakreditasi. Kebanggaan akan para siswanya juga semakin bertambah seiring dengan perolehan nilai akreditasi sekolah sebesar 97 dari 100. Selain di perguruan tinggi di Indonesia, ditambahkannya sebanyak 8 lulusan telah memperoleh beasiswa di luar negeri yaitu 1 orang di University of Kansas dan 3 orang di Osmania University, Amerika, dan 4 orang lainnya di Maharsi University of Management, India. Mengakhiri laporannya, Darta memperkenalkan supervisor bidang kerjasama internasional dari Windeshim University, Belanda, Jannie Lensen Botter. Dalam kurun 3 tahun terakhir Universitas tersebut setiap semester selalu meninjau SMA Bali Mandara, dan mengirimkan tenaga sukarelawan mengajar di sekolah ini.
 
Pada acara itu, para rektor dari berbagai perguruan tinggi swasta diundang oleh gubernur, dengan harapan mendapatkan masukan untuk kemajuan sekolah. Acara tersebut juga dihadiri oleh Wakil Bupati Buleleng, dr. I Nyoman Sutjidra, S.Pog, Korem 163 Wirasatya I Nyoman Cantiyasa, para Rektor Universitas Swasta se Bali, Pimpinan SKPD Provinsi Bali dan para guru, tenaga adkinistari dan siswa SMA/SMK Bali Mandara. Acara juga diisi dengan penyerahan sumbangan buku dari yayasan Tri Hita Karana oleh ketuta yayasan, Wisnu Wardana dan dimeriahkan dengan berbagai atraksi tarian dan bela diri dari para siswa. (hum)

Rabu, 25 November 2015

Patroli Gabungan Polsek Gerokgak


Balikini.Net – Dalam rangka terciptanya situasi yang aman dan kondusif, mulai 23/11/ terus dilaksanakan patroli gabungan TNI-POLRI dari polsek gerokgak dan koramil gerokgak dipimpin pawas Iptu M.Said, disamping ,patrol yang dilaksanakan rutin juga antisipasi masuknya paham ISIS dIwilayah hukum Polsek Gerokgak (FB/pol)


Sabtu, 21 November 2015

Pastika Ingatkan Masyarakat Tidak Melaksanakan Upacara secara Mewah


Balikini.net- Upacara Ngaben yang merupakan sebuah rangkaian upacara sakral yang ada di Bali hendaknya dimaknai sebagai salah satu upaya untuk membayar hutang kepada leluhur yang sering diistilahkan dengan Pitra Rna.

"Hidup kita ini sesungguhnya banyak hutang, dan cara untuk membayarnya harus dengan beryadnya, dan salah  satunya adalah upacara ngaben ini," jelas Pastika yang menurutnya selain hutang kepada leluhur berupa Pitra Rna yang dibayar dengan melalui upacara Pitra Yadnya. Selain itu dijelaskan Pastika ada juga hutang manusia kepada tuhan, hutang kepada kepada guru yang telah memberikan kita pengetahuan, hutang kepada sesama manusia serta hutang kepada alam dan lingkungan sekitar kita. Lebih lanjut disampaikan Pastika bahwa sesungguhnya upacara Ngaben itu bisa dilaksanakan sendiri - sendiri, namun akan terasa lebih baik bila dilaksanakan bersama - sama secara bergotong royong dgn semangat menyama braya, "Coba kita bayangkan kalau atma itu berjalan sendiri kesana pasti akan terasa kesepian dia, bandingkan kalau ramai - seperti saat ini, pasti akan terasa lebih menyenangkan, jadi saya menganggap ngaben secara bersama atau massal itu adalah bukan hal yang nista dan masyarakat saya harap tidak perlu minder jika melaksanakan upacara Ngaben massal seperti ini," tegas Pastika.

Dalam melaksanakan upacara Ngaben, Pastika mengingatkan agar dilaksanakan  dengan tulus ikhlas serta niat yang baik, jadi tidak ada perbedaan antara yang melaksanakan sendiri – sendiri maupun bersama.. Demikian disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam darma wacananya di hadapan masyarakat yang mengikuti upacara ngaben massal Atma Preteka/Atma Wedana yang dilaksanakan di Desa Adat Kedis, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng, Sabtu (21/11).

Pastika juga mengakui bahwa dirinya sangat tidak suka jika ada suatu desa yang melaksanakan upacara yadnya dengan sangat mewah dan menghabiskan banyak dana padahal di desa tersebut masih banyak masyarakat miskin, masyarakat yang tidak punya rumah, masyarakat yang sakit dan tidak bisa berobat serta masyarakat yang tidak bisa sekolah akibat dari kemiskinan tersebut. Menurutnya, yadnya yang mewah tersebut hanya akan membebani masyarakat miskin yang ada di desa tersebut.

“Jangan sampai ada masyarakat yang stres gara – gara tidak bisa bayar urunan, itu jro bendesa berdosa besar namanya, kecuali kalau desanya sudah kaya tidak apa – apa itu,” tegas Pastika. Oleh karena itu, Ia mengajak masyarakat untuk mengubah mind set tentang Agama Hindu ke arah yang lebih baik sehingga masyarakat menjadi lebih memahami tentang Agama Hindu dan memiliki keyakinan yang kuat tentang Agama Hindu.

Sementara itu, Ketua Panitia Upacara I Ketut Rena menyatakan upacara yang puncak pelaksanaannya pada tanggal 24 November mendatang ini dilaksanakan dengan upaya untuk meminimalisir pengeluaran yang dikeluarkan setiap masyarakat. Ia mengaku sarana – sarana upacara sebisa mungkin di dapat tanpa mengeluarkan biaya yang banyak, misalnya seperti bambu yang masih bisa dicari di alam sekitar desa Kedis. Lebih lanjut disampaikannya, upacara Ngaben massal ini diikuti oleh 11 dadia, hal tersebut menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan sebuah yadnya semua masyarakat tidak ada yang lebih tinggi derajatnya, semuanya sama di mata Tuhan. Dari 11 dadia tersebut, terdapat 40 yang ikut Ngaben, 2 Nyekah, 31 Ngerapuh, 34 Ngelungah dan Ngaben massal ioni juga dirangkaikan dengan Upacara metatah massal yang diikuti oleh 138 orang.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Pastika yang juga turut didampingi oleh PLt. Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali I Ketut Teneng menyerahkan punia yang diterima secara langsung oleh Bendesa Adat Kedis Ketut Swiditha, yang kemudian acara diakhiri dengan persembahyangan bersama di Pura Dalem Desa Kedis.(hu/pro)

Senin, 16 November 2015

BLH ProvinsiBali Gandeng PT. Indonesia Power Serahkan Bedah Rumah di Gerogak


Buleleng, Bali Kini. Com - Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bali menyerahkan dua unit bantuan bedah rumah kepada dua warga asal di Dusun Madan,  Desa Musi,  Gerogak, Buleleng  yaitu  I Wayan Swastika dan I Nyoman Lanus. Penyerahan bantuan ini dilakukan secara resmi oleh Kepala Badan Lingkungan Hidup , I Gede Suarjana , di lokasi bedah rumah tersebut, Sabtu (14/11).  

Dijelaskan Suarjana bantuan yang diberikan  tidak saja berasal dari BLH Provinsi Bali namun juga menggandeng  program  Corporate Social Responsibility (CSR)  dari PT.  Indonesia Power Unit Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan (UPJP) Bali dengan masing masing bantuan unit bedah rumah tersebut bernilai 25 juta rupiah. Bantuan yang diberikan BLH Provinsi Bali berasal dari penggalangan dana para pegawai di lingkungan BLH Provinsi Bali yaitu dengan menyisishkan uang mereka seribu rupiah perharinya.” Uang tersebut “Sedikit demi sedikit dapat terkumpul dan bisa untuk membantu saudara yang kurang mampu seperti bedah rumah  saat ini, “ ujar Suarjana. 

 Untuk menguatkan perekonomian keluarga penerima bedah rumah,  juga diserahkan bibit pohon  kelapa untuk ditanam dan kemudian dapat dimanfaatkan l dan menghasilkan  tambahan penghasilan bagi dua keluarga tersebut. Suarjana berharap dengan bantuan  ini dapat meringankan beban kedua keluarga sekaligus  bisa meningkatkan kesejahteraannya keluarganya.  Ia juga berharap untuk kedepannya dapat meneruskan program ini,  dan seluruh SKPD yang ada di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali juga dapat meneladani hal yang  telah dilakukan BLH Provinsi Bali.  “Dengan bersama sama megupayakan pengentasan kemiskinan, saya yakin masyarakat Bali yang maju , aman . damai dan sejatera  dapat segera tewujud, ‘ ujarnya.  


Sementara itu,  General Manager PT.  Indonesia Power Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan (UPJP) Bali IGAN Subawa Putra yang pada kesempatan tersebut diwakili oleh Manajer Pemeliharaan I Wayan Suda,  mengungkapkan bahwa bantuan yang diberikan merupakan program rutin dari CSR dari Indonesia Power khususnya UPJP Bali,  yang bertujuan untuk membantu pemerintah khususnya masyarakat dalam memeprcepat pengentasan kemiskinan yang ada di Bali,   sehingga program Bali Mandara dapat terwujud.  Senada dengan Suarjana Ia menegaskan,  pihaknya akan terus melaksanakan kegiatan seperti ini,  sehingga tidak terputus sampai disini sehingga semakin banyak masyarakat yang dapat memperoleh kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya. 

Sementara itu  penerima bantuan bedah rumah yaitu I Wayan Swastika (24th) bersama istri Kadek Karsini (24th) mengaku sangat senang dan bersyukur dapat menerima bantuan tersbut.  Mereka mengaku,  bahwa rumah yang sebelumnya ditempati,  hanya beralaskan lantai tanah,  dinding bedeng dan atap jerami.  Sedangkan untuk membangun rumah sendiri mereka tidak mampu,  karena penghasilan perbulan rata-rata hanya mencapai 300 ribu rupiah yang diperoleh dari bertani.  Oleh karenanya dengan adanya bedah rumah ini Ia dan keluaraganya bisa tinggal di rumah yang lebih layak .  

Hal yang sama juga disampaikan I Nyoman Lanus (40th) dengan istri Komang Catri (40th),  yang juga bermata pencaharian sebagai petani . Ia berharap dengan apa yang telah diberikan ini dapat berguna dan bermanfaat untuk kehidupannya kedepan. (DK - HuM)
© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved