-->

Selasa, 14 Oktober 2025

Walikota Jaya Negara Hadiri Upacara Penyineban Karya Pedudusan Agung Mamungkah Ngenteg Linggih Tawur Balik Sumpah Puri Agung Jero Kuta


Ket. Foto

Walikota Denpasar Jaya bersama Penglingsir Puri Agung Jero Kuta, I Gusti Ngurah Jaka Pratidnya atau Turah Joko Ngurah saat melakukan persembahyangan dalam Upacara Penyineban Karya Pedudusan Agung Mamungkah Ngenteg Linggih Tawur Balik Sumpah Puri Agung Jero Kuta, Senin (13/10). 


Laporan Reporter : Win 

Denpasar, Bali Kini - Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menghadiri Penyineban Karya Padudusan Agung Mamungkah Ngenteg Linggih Tawur Balik Sumpah Makrama yang digelar Puri Agung Jro Kuta, Senin (13/10). 



Karya Agung di Puri Agung Jero Kuta ini dimulai sejak tanggal 23 Agustus lalu, diikuti dengan berbagai rangkaian upacara dan prosesi lainnya, yakni Upacara Tawur Balik Sumpah Utama pada 30 September, dan Puncak Karya Padudusan Agung serta Ngenteg Linggih pada 6 Oktober lalu yang bertepatan Purnama Kapat. 


Dipuput oleh Ida Pedanda Gede Putra 

Telaga dari Griya Telaga Gulingan Sanur, usai persembahyangan, karya Penyineban ini juga diisi dengan prosesi Nuek Bagia Pulakerti yang mengisyaratkan rangkaian karya telah berakhir. 



Dalam kesempatan tersebut, Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara didampingi Penglingsir Puri Agung Jero Kuta, I Gusti Ngurah Jaka Pratidnya atau Turah Joko, mengharapkan setelah dilaksanakannya karya ini seluruh umat khususnya keluarga besar Puri Jro Kuta dapat terus meningkatkan rasa persatuan antara sesama umat serta menjadi pedoman bagi masyarakat. 


"Tentu pelaksanaan yadnya ini sebagai sarana peningkatan nilai spiritual sebagai umat beragama. Kami berharap ke depan upacara yadnya ini dapat memberikan energi positif yang dapat memancarkan hal positif bagi umat serta menetralisir hal- hal negatif," katanya.



Sementara itu, Manggala Karya, I Gusti Ngurah Bagus Manu Raditya, menjelaskan sebelum upacara Penyineban, pada 11 Oktober lalu telah dilaksanakan prosesi Nyenuk, yang melibatkan krama atau warga dari tiga lingkungan, yakni Banjar Balun, Banjar Panti Gede, dan Banjar Belong Gede. Ritual nyenuk dalam tradisi Hindu di Bali merupakan wujud rasa syukur atas lancarnya upacara besar seperti Karya Padudusan Agung.



"Ini merupakan penutup rentetan karya, di mana pada 11 Oktober lalu, telah dilaksanakan prosesi Nyenuk. Kamu mengucapkan terima kasih atas segala bentuk dukungan Pemerintah Kota Denpasar dan juga masyarakat Kota Denpasar, sehingga Karya Padudusan Agung di Puri Jero Kuta ini dapat berlangsung dengan lancar," katanya. 

Ciptakan Keindahan dan Kenyamanan Kota Satpol PP Denpasar Kembali Tertibkan Ratusan Baliho dan Spanduk di Sejumlah Ruas Jalan


Laporan Reporter : Ayu 

Denpasar, Bali Kini - Dalam upaya menciptakan keamanan, ketertiban, dan kenyamanan lingkungan sekaligus menjaga keindahan wajah kota, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Denpasar kembali melaksanakan kegiatan penertiban baliho, spanduk, banner, umbul-umbul, dan pamflet yang terpasang di fasilitas umum, Selasa (14/10).


Kegiatan penertiban ini dipimpin langsung oleh Kepala Satpol PP Kota Denpasar, Anak Agung Ngurah Bawa Nendra, SH, M.Si, didampingi Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP Kota Denpasar, Anak Agung Ngurah Gede Yudie Asmara, bersama tim gabungan dari bidang penegakan peraturan daerah.


Adapun titik-titik yang menjadi sasaran penertiban kali ini meliputi Jalan Dewi Sartika, Jalan Teuku Umar, Jalan Pulau Kawe, serta Jalan Raya Pemogan. Di lokasi tersebut, petugas menurunkan berbagai jenis alat peraga yang dinilai melanggar ketentuan pemasangan karena dipasang sembarangan di fasilitas umum seperti trotoar, tiang listrik, dan pohon pelindung.


Dari hasil kegiatan, Satpol PP Kota Denpasar berhasil menertibkan sejumlah alat peraga dengan rincian sebagai berikut Pamflet: 25 buah, Banner: 38 buah, Spanduk: 40 buah dan Baliho: 4 buah



Kepala Satpol PP Kota Denpasar, Anak Agung Ngurah Bawa Nendra, mengatakan bahwa kegiatan penertiban ini merupakan langkah rutin yang dilaksanakan guna menegakkan Peraturan Daerah Kota Denpasar terkait ketertiban umum serta penataan ruang kota.


“Pemasangan baliho, spanduk, dan sejenisnya di tempat yang tidak semestinya sangat mengganggu keindahan kota, bahkan dapat membahayakan pengguna jalan. Oleh karena itu, kami rutin melaksanakan penertiban agar wajah Kota Denpasar tetap tertib, indah, dan nyaman,” ujar Agung Bawa Nendra.


Lebih lanjut, pihaknya mengimbau kepada masyarakat, pelaku usaha, maupun pihak-pihak penyelenggara kegiatan agar memperhatikan aturan yang berlaku sebelum memasang alat peraga publik. “Kami persilakan jika ingin memasang baliho atau spanduk, namun harus melalui proses perizinan yang sesuai ketentuan dan dipasang di lokasi yang telah ditetapkan pemerintah,” tegasnya.


Sementara itu, Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP Kota Denpasar, Anak Agung Ngurah Gede Yudie Asmara, menambahkan bahwa selain penegakan aturan, kegiatan ini juga merupakan upaya edukatif agar masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga ketertiban dan estetika kota.


“Selain menertibkan, kami juga memberikan sosialisasi di lapangan kepada warga dan pelaku usaha tentang aturan pemasangan reklame agar ke depan tidak terjadi pelanggaran serupa,” ucapnya.


Dengan kegiatan ini, Satpol PP Kota Denpasar berharap masyarakat dapat lebih berperan aktif dalam menjaga ketertiban umum serta mendukung terciptanya lingkungan kota yang bersih, tertata, dan nyaman bagi semua.

Wawali Arya Wibawa Hadiri Rapat Kerja CityNet NCI Denpasar Siap Jadi Tuan Rumah 2025 CityNet Asia - Pasific.

 


Ket Foto: Wawali Arya Wibawa saat memberikan sambutan pada pertemuan rapat kerja dalam agenda persiapan Kota Denpasar sebagai tuan rumah 2025 CityNet Excecutive Committee Meeting Asia - Pasific, di The Akmani Hotel Jakarta.

Laporan Reporter : Gita 

Jakarta, Bali kini - Wakil Walikota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa menghadiri pertemuan rapat kerja dalam agenda persiapan Kota Denpasar sebagai tuan rumah 2025 CityNet Excecutive Committee Meeting Asia - Pasific, di The Akmani Hotel Jakarta, Kamis (9/10).

Pertemuan yang diikuti oleh 11 Kota di Indonesia ini membahas tentang beberapa persiapan teknis terkait pergerakan peserta di Kota Denpasar, dimulai dari kedatangan pada 25 Oktober, Opening Day atau hari pembukaan pada 26 Oktober di Bali Beach Convention Center, pertukaran pengetahuan dan perayaan Sustainable Development Goals (SDGs) pada 27 Oktober, dan kunjungan ke titik-titik destinasi teknis serta budaya di Kota Denpasar.

Deputi Secretary General CityNet Asia-Pasific, Aisia Tobing saat membuka agenda rapat kerja mengatakan, sebagai chapter dengan anggota terbanyak, Indonesia perlu memperkuat kolaborasi dalam kesekretariatan NCI.

"Ajang ini kami harapkan mampu memperkuat kerjasama antar Kota anggota CityNet NCI, dan mendukung kegiatan - kegiatan CityNet," Kata Aisia Tobing.

Walikota Tomohon, Caroll Senduk selaku Presiden CityNet National Chapter Indonesia (NCI) periode 2025-2029, dalam arahannya menyampaikan beberapa program fokus CityNet yang akan diselenggarakan di Kota Denpasar meliputi penguatan keanggotaan dan sekretariat NCI, kolaborasi dan pertukaran ilmu antar kota, ekspansi dan keterlibatan anggota baru, serta penguatan citra NCI di Asia - Pasific.

Wawali Arya Wibawa dalam sambutannya mengatakan, acara yang akan berlangsung di Kota Denpasar ini mengusung tema "Membangun Harmoni yang Berakar Pada Kearifan Lokal", yakni bermakna Kota Denpasar hadir sebagai kota moderen yang inklusif, adaptif, ramah lingkungan, dan bertransformasi digital, tanpa meninggalkan warisan budaya.

"Pada pertemuan CityNet di Kota Denpasar yang akan datang, para peserta mendapatkan kesempatan melihat langsung bentuk harmonisasi antara budaya dan modernisasi tepat di tengah Kota Denpasar yakni Puri Agung Jro Kuta, dan implementasi kebijakan-kebijakan publik di pemerintahan yang berlandaskan pada nilai-nilai moral dan adat,"

kata Wawali Arya Wibawa yang juga didampingi oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Adi Mertha.

Wawali Arya Wibawa juga menekankan, Pemerintah Kota Denpasar mempersiapkan dengan seksama segala hal yang berkaitan dengan seluruh rangkaian kegiatan ini. 

"Kami nyatakan untuk saat ini Kota Denpasar siap untuk menjadi tuan rumah dan pada kesempatan ini kami berharap seluruh peserta untuk dapat hadir," Imbuhnya.

Dari Rakornas TPAKD 2025 Wawali Arya Wibawa Dorong Pemeraataan Akses Keuangan Seluruh Masyarakat Kota Denpasar


 Ket Foto:

Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa saat mengikuti Rakornas TPAKD 2025, bersama Gubenur, Bupati, Walikota, seluruh Indonesia.


Laporan Reporter : Gita 

Jakarta, Bali kini - Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa menghadiri hadiri Rakornas Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) 2025 bersama Gubenur, Bupati, dan Walikota seluruh Indonesia, di Balai Kartini, Jumat (10/10).


Pertemuan yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perkenomian RI, Airlangga Hartanto ini bertajuk "Memperkuat Ketahanan Ekonomi Nasional Melalui Peningkatan Akses Keuangan Daerah", dimana hal ini bertujuan untuk memperkecil kesenjangan inklusi akses keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, maupun Perkotaan dan Pedesaan.


Dalam arahannya, Menteri Airlangga Hartanto menekankan pentingnya pemerataan akses keuangan hingga diseluruh pelosok daerah di Indonesia karena membawa dampak pada kemajuan UMKM serta berimbas pada kestabilan ekonomi makro.


"Pemerataan akses keuangan bukanlah hanya sekedar hal teknis, lebih jauh merupakan bagian dari keadilan sosial, untuk itu kami mendorong semua kepala daerah untuk dapat melihat potensi UMKM yang ada didaerahnya agar mendapatkan akses pembiayaan," ujar Airlangga Hartanto.


Sementara itu Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa seusai acara mengatakan, saat ini Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Koperasi, Dinas Pariwisata, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (DEKRANASDA), terus gencar menggali UMKM yang potensinal, agar terdata dan dapat tersentuh oleh program-program TPAKD Kota Denpasar.


"Sebanyak 32.626 UMKM yang terdaftar di Kota Denpasar menurut data rekap terakhir pada Juli 2024, ini akan terus didorong oleh Tim TPAKD Kota Denpasar dibantu dengan Dinas terkait, untuk memanfaatkan berbagai program Kredit Pembiayaan Sektor Prioritas (KPSP) di bidang pertanian, pelatihan dan pengembangan UMKM dengan prioritas pelaku perempuan dan disabilitas, selain itu Gerakan Bangkit Pasar Digital (GERBANG PADI) dibawah naungan Perumda Pasar dengan target meningkatkan transaksi metode QRIS," kata Wawali Arya Wibawa.


Wawali Arya Wibawa juga menyampaikan komitmen Pemerintah Kota untuk terus berupaya melakukan pemerataan akses dan edukasi keuangan kepada seluruh warga Kota Denpasar.


"Melalui program - program yang di rancang sesuai segmen, kebutuhan, dan bidang usaha, kami berkomitmen untuk terus berupaya secara masif dan konsisten, demi tercapainya pemerataan akses keuangan di seluruh Kota Denpasar, dan kami harap seluruh elemen masyarakat dapat betul-betul memanfaatkan program-program ini," imbuhnya 

Ketua WHDI Denpasar, Ny.Antari Jaya Negara Buka Pelatihan Membuat Banten Otonan di Banjar Tembau Tengah


 Ket. Foto: Ketua Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, saat menghadiri pelatihan membuat banten di Banjar Tembau Tengah, Kelurahan Penatih, Kecamatan Denpasar Timur, Sabtu (11/10).


Laporan Reporter : Eka 

Denpasar, Bali Kini - Pelatihan membuat banten otonan dibuka Ketua Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, di Banjar Tembau Tengah, Kelurahan Penatih, Kecamatan Denpasar Timur, Sabtu (11/10).


Dari pelatihan yang dilaksanakan ini telihat  minat krama sangat tinggi, khususnya wanita Hindu untuk mengetahui makna dan cara membuat banten sesuai sastra agama. Hal ini terbukti pelatihan membuat banten otonan para peserta  sangat antusias  mengikuti pelatihan.


Dalam kesempatan tersebut Ny. Sagung Antari Jaya Negara mengatakan, pelatihan membuat banten otonan ini dilaksanakan secara berkelanjutan. Hal itu bertujuan  untuk meningkatkan pemahaman wanita Hindu mengenai makna dan filosofi upakara  yang terkandung dalam sarana upakara.


Selain itu menurut Ny. Sagung Antari Jaya Negara  pelatihan membuat banten otonan ini dilaksanakan karena banten otonan diperlukan setiap 6 bulan sekali untuk memperingati hari kelahiran. 


"Untuk itu, wanita Hindu  harus bisa membuat banten otonan sesuai dengan  sastra agama serta dapat mengetahui filosofi dari banten itu sendiri," jelas Ny. Sagung Antari Jaya Negara.


Salah satu narasumber Ni Wayan Sukerti mengemukakan, dalam pelatihan ini diberikan pembinaan mulai dari cara matuasan, merangkai janur, dan matanding sesuai dengan sastra Agama Hindu. 


"Selain itu, dari pelatihan ini minimal ibu-ibu rumah tangga mengetahui dan bisa membuat banten otonan untuk anggota keluarga di rumah sendiri sesuai dengan sastra agama Hindu," ujarnya.


Disampaikan pula bahwa, pelatihan membuat banten otonan selain  untuk meningkatkan pemahaman krama agar bisa membuat sesuai dengan sastra, juga untuk memperkenalkan bahwa membuat banten tidak rumit, terutama bagi pemula. 


"Melalui pelatihan ini diharapkam warga dapat meningkatkan pengetahuan dan pengalaman dalam membuat banten otonan yang tidak terlepas dari sastra Agama Hindu," harapnya.


Sementara salah satu peserta yang mengikuti pelatihan, Ni Made Sunarti mengatakan, kegiatan ini sangat positif serta sangat bermanfaat untuk meningkatkan pengalaman dalam membuat banten. Di samping itu, sebagai umat beragama dapat memahami makna dan cara pembuatan banten otonan sesuai dengan pedoman yang ada.

 

"Kami ucapkan terima kasih kepada WHDI serta  Pemkot Denpasar yang telah memfasilitasi pelatihan membuat banten.Hal ini tentu sangat dirasakan manfaatnya khususnya kami sebagai wanita yang beragama Hindu, " ujarnya.

Sekda Alit Wiradana Hadiri Pemelaspasan Bale Kulkul Pura Baris Cina Renon


 Ket. Foto :

Sekda Alit Wiradana didampingi Lurah Renon, I Gede Suweca saat menyerahkan Punia kepada Pengempon Pura Baris Cina Renon, dalam karya Pemelaspasan Bale Kulkul, Sabtu (11/10).

Laporan Reporter : Wir 

Denpasar, Bali Kini - Sekretaris Daerah Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana menghadiri Upacara Pemelaspasan Bale Kulkul di Pura Baris Cina Renon, Sabtu (11/10). Kegiatan ini sendiri bertepatan dengan Saniscara Umanis Tolu. 



Pada kesempatan itu, Sekda Alit Wiradana yang didampingi Lurah Renon, I Gede Suweca mengatakan upacara melaspas dilakukan untuk membersihkan dan menyucikan benda ataupun bangunan baru secara niskala sebelum digunakan dan dipakai untuk kegiatan adat agar dapat berjalan lancar sebagaimana mestinya. 



Selain itu, upacara ini adalah sebuah landasan masyarakat dalam meningkatkan Sradha Bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. “Pelaksanaan upacara ini bagi masyarakat untuk menggali dan meningkatkan nilai spiritual. Semoga upacara ini dapat memberi energi positif yang menetralisir hal-hal negatif untuk mencapai keseimbangan alam beserta isinya,” ungkap Alit Wiradana.


 Kelian Pura Baris Cina Renon, Wayan Surata menjelaskan, sebelumnya Bale Kulkul di area Pemaksan Baris Cina tersebut diletakkan berdampingan dengan Kulkul Banjar Kelod dan Kulkul Pemuda Banjar Kelod. 


"Kemudian dilakukan pembangunan baru, Pemaksan Baris Cina ini kemudian dibangun di lokasi baru, yakni di area Pura Baris Cina. Jadi khusus untuk area Pura Baris Cina, saja" katanya. 


Wayan Surata juga menyampaikan upacara yang dipuput oleh Jero Mangku Dalem ini  diharapkan dapat menjaga keseimbangan serta menetralisir aura negatif, sehingga dapat mewujudkan kehidupan yang aman dan damai.


"Kami juga mengucapkan terima kasih atas perhatian dan dukungan Pemerintah Kota Denpasar terhadap Pura Baris Cina. Semoga karya ini dapat menjaga kesimbangan antara bhuana agung dan bhuana alit, serta sebagai wujud syukur untuk senantiasa diberikan tuntunan dalam melaksanakan tugas kewjiban," tambah Wayan Surata. (HumasDps/Win)

Gending Ancag-Ancagan Kesiman dan Baris Gede Telek Asal Sanur Resmi Ditetapkan Sebagai WBTb Tingkat Nasional


 Ket. Foto :Suasana Sidang Penetapan WBTb Indonesia Tingkat Nasional yang digelar di Hotel Sutasomo, Jakarta Selatan, Jumat (10/10) malam. Dua warisan kesenian dan kebudayaan Kota Denpasar, yakni Gending Ancag-Ancagan Banjar Ceramcam Kesiman dan Baris Gede Telek, resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia (WBTb).


Laporan Reporter : Wir 

Jakarta, Bali kini - Dua kesenian Kota Denpasar, yakni Gending Ancag-Ancagan Banjar Ceramcam, Kesiman dan Baris Gede Telek, Sanur, resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia (WBTb) Tingkat Nasional yang diselenggarakan Kementerian Kebudayaan RI, melalui Sidang Penetapan, di Hotel Sutasomo, Jumat (10/10) malam.


Adapun Gending Ancag-Ancagan dikenal sebagai musik pengiring ritual di wilayah Kesiman, sementara Baris Gede Telek merupakan bentuk tarian sakral yang sering tampil dalam upacara besar di wilayah Sanur.


Sebagai informasi, dua kesenian leluhur Kota Denpasar tersebut, sebelumnya telah diusulkan bersama 22 kesenian dan kebudayaan Bali lainnya, dalam masa pemaparan WBTb Tingkat Nasional pada 5 - 10 Oktober.


Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, Raka Purwantara didampingi Kepala Bidang Cagar Budaya dan Permuseuman, Sriwitari menyampaikan penetapan ini adalah sebuah prestasi dan juga apresiasi atas usaha berbagai pihak untuk melestarikan dua warisan budaya tersebut.


"Gending Ancag-Ancagan dan Baris Gede Telek adalah sebuah warisan leluhur Kota Denpasar yang harus terus dilestarikan. Terima kasih atas kontribusi semua pihak yang terlibat dalam upaya pelestarian budaya Kota Denpasar," ungkapnya.


Raka Purwantara juga berharap, keberhasilan ini dapat memotivasi masyarakat untuk ikut berpartisipasi menjaga tradisi leluhur sebagai bagian dari jati diri Kota Denpasar. Selain itu, pihaknya juga mendorong masyarakat untuk semakin mencintai, menggunakan, dan mewariskan tradisi leluhur ini kepada generasi muda. 


"Pemerintah Kota Denpasar akan terus berkomitmen untuk mendukung dan memberikan ruang dalam upaya pelestarian budaya, sehingga generasi penerus kita tetap mengenal warisan leluhurnya," lanjutnya. 


Direktur Warisan Budaya Kementerian RI, I Made Dharma Suteja, dalam pembacaan hasil Pleno Tim Ahli WBTb Nasional mengatakan, setidaknya ada sekitar lebih 500 kebudayaan dan kesenian  yang berasal dari seluruh provinsi di Indonesia, telah ditetapkan dalam Sidang Penetapan WBTb yang dikomandoi oleh Direktorat Jenderal Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi Direktorat Warisan Budaya itu. 


"Hari ini kami telah menetapkan sekitar 500 WBTb dari seluruh provinsi di Indonesia. Ini adalah bentuk komitmen dan juga usaha Pemerintah Pusat untuk terus menjaga kelestarian warisan budaya di Indonesia," katanya.

Senin, 06 Oktober 2025

Wawali Arya Wibawa Lepas Ribuan Peserta “Sanurian Sunrise Run 5K”

 


Ket. Foto : Wawali Arya Wibawa melepas secara resmi peserta, dan mengikuti rangkaian Sanurian Sunrise Run 5K, pada Minggu pagi (5/10) di kawasan Sanur. 


Laporan Reporter : Pur 

Denpasar,  Bali Kini - Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, secara resmi melepas ribuan peserta Sanurian Sunrise Run 5K dengan kibasan bendera start pada Minggu pagi (5/10) di kawasan Sanur. 


Tampak peserta dari berbagai kalangan, baik masyarakat lokal Bali, wisatawan domestik maupun mancanegara, ikut ambil bagian dalam ajang lari sehat Sanurian Sunrise Run 5K. Kegiatan ini menjadi salah satu rangkaian utama Sanurian Festival II Tahun 2025 yang dipusatkan di Parkir Station Hyatt Regency Sanur, dengan rute menyusuri jogging track dan keindahan pantai Sanur.


Turut hadir Wakil Ketua DPRD Denpasar, I Wayan Mariyana Wandhira, Anggota DPRD Denpasar Ida Bagus Yoga Adi Putra, Ketua GOW Denpasar Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, Camat Denpasar Selatan Ida Bagus Made Purwanasara, serta Lurah Sanur Ida Bagus Made Windhu Segara.


Di sela-sela acara, Wawali Arya Wibawa menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya festival ini. Menurutnya, kegiatan fun run tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga sarana promosi kawasan pariwisata Sanur.

“Melalui kegiatan ini, kita tidak hanya berolahraga, tetapi juga ikut merayakan kebugaran, kesehatan, dan keindahan pantai Sanur. Festival ini sekaligus menjadi momentum untuk memperkenalkan wajah pariwisata Sanur dengan berbagai program penataan yang berkelanjutan. Semoga festival ini terus berkelanjutan dan semakin kreatif setiap tahunnya,” ujar Arya Wibawa.


Sementara itu, Lurah Sanur, Ida Bagus Made Windhu Segara, mengucapkan terima kasih kepada Wakil Walikota Denpasar dan jajaran yang hadir, serta kepada seluruh pihak yang mendukung terselenggaranya festival.

“Festival ini lahir dari ide dan gagasan bersama masyarakat. Selain fun run, sejak kemarin juga sudah berlangsung berbagai kegiatan seperti fishing competition, lomba mewarnai, hingga penampilan band lokal Sanur yang akan meramaikan panggung hiburan malam hari,” jelasnya.


Sanurian Sunrise Run 5K tahun ini diikuti sekitar 1.000 peserta yang menempuh rute sejauh lima kilometer. Antusiasme masyarakat tampak sejak garis start, di mana semangat berolahraga berpadu dengan pesona matahari terbit di Pantai Sanur. 

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved