-->

Senin, 28 November 2022

Pasar Seni Guwang Launching Sebagai Pasar Tradisional Bebas PSP


BALIKINI.NET | GIANYAR — Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gianyar telah bekerjasama dengan Pasar Seni Guwang untuk menjadikan percontohan pasar Tradisional yang Bebas Plastik Sekali Pakai (penggunaan Kresek) untuk mendukung Peraturan Gubernur Nomor 97 Tahun 2018.  Hal ini terbukti dengan di-launching-nya Pasar Seni Guwang Gianyar oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Ibu Ni Made Mirnawati bertempat di pelataran pasar.

Tepat di HUT ke 21 tahun Pasar Seni Guwang merayakan dengan sekaligus me-launching menjadi pasar seni pertama Bebas Plastik Sekali Pakai di Bali. Tepat 27 Nopember 2022 pukul 20.00 Wita Ni Made Mirnawati Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gianyar dalam sambutan mengatakan, “sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada Jero Bendesa Adat Guwang sebagai pengelola pasar yang telah bersedia menjadi pasar percontohan bebas plastik sekali pakai. Selama ini pengurangan kantong kresek sudah cukup efektif dilakukan di swalayan tetapi sayangnya masih banyak di pasar tradisional. Dengan tanda launching ini diharapkan pasar Seni Guwang ini bisa menjadi contoh pasar-pasar tradisional yang lain.” 

Selain itu Kadis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada PPLH Bali dan GIDKP serta Canada Fund yang telah mendukung dalam pendampingan dan pendanaan.  Berharap tidak hanya pasar Seni Guwang saja yang menjadi percontohan tetapi pasar lainnya juga bisa dijadikan percontohan, “ ujar Mirnawati.

Disisi lain, Bendesa Adat Guwang sebagai pengelola pasar seni Guwang mengatakan, ini salah satu bentuk terobosan dalam memperkuat citra pasar. Apalagi diera setelah pandemi dan era pasar online, Pasar tradisional seperti kami ini mulai ditinggalkan. Oleh karena itu dengan adanya gerakan pengurangan kantong plastik akan menunjukan ke pasar internasional bahwa Pasar Guwang pasar yang peduli lingkungan. Dengan demikian masih banyak peminat dari turis-turis mancanegara dan domestic.”

Menurut Jero Bendesa, “Tas-tas kresek akan digantikan dengan tas kain atau minimal menggunakan bahan spundnond yang kuat agar tas bisa digunakan berulang-ulang,” tambahnya.

Dalam kesempatan launching juga hadir anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI Nyoman Parta yang sangat konsen terhadap lingkungan, DInas Perindustrian dan perdagangan, PPLH Bali, GIDKP, Kepala Desa Guwang, Tim 11 Pendiri Pasar Seni Guwang, HPI (Perhimpunan Pramuwisata Indonesia) Propinsi Bali, dan 600 para pedangan pasar Seni Guwang.

Rabu, 07 September 2022

Operasional TPS 3R di Gianyar Dinilai Belum Optimal


Gianyar ,Bali Kini -  Operasional tempat pengolahan sampah yang mengedepankan konsep (TPS-3R) yang ada di beberapa desa di Gianyar belum optimal. Kondisi ini terjadi karena  Sistem kumpul angkut buang dan rendahnya pemilahan sampah dari sumber menjadi kendala, termasuk tingginya biaya pengelolaan sampah.

“Berdasarkan data TPA Gianyar menerima 284 ton sampah setiap hari. Masih banyak sampah yang dibuang ke TPA merupakan sampah tercampur. Sesuai dengan Jakstranas target 30% pengurangan dan 70% penanganan harus terwujud sampai tahun 2025. Oleh karena P3E Bali Nusra akan memfasilitasi target Gianyar untuk mendorong, memetakan masalah, dan memecahkan masalah” kata Kepala P3E Bali Nusra Ni Nyoman Santi disela-sela pembukaan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Teknis Pengelolaan Sampah di Gianyar pada Selasa (6/9). 


Kedepannya diharapkan setiap desa bekerja secara profesional dan mandiri untuk optimalisasi pengelolaan sampah secara berkelanjutan. Secara umum Gianyar telah menunjukan keseriusannya dalam penanganan sampah berbasis sumber. Sejak tahun 2021, Gianyar telah mendapatkan hadiah terbanyak dari PUPR berupa 34 bangunana TPS 3R dan ini terbanyak di Provinsi Bali. Guna mendukung keseriusan ini Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Bali Nusra (P3E) membentuk tim gabungan kerja terdiri dari P3E Bali Nusra, DKLH Propinsi Bali, DLH Gianyar dan 2 (dua) Lembaga Swadaya Masyarakat yaitu PPLH Bali dan MPH. Tim kerja menyiapkan sebuah Pelatihan Peningkatan Kapasitas Teknis Pengelolaan Sampah. 

Belum optimalnya pengelolaan TPS 3R juga disampaikan Kepala Bidang Kabid Pengelolaan Sampah, Limbah B3, dan PPKLH dari DKLH Provinsi I Made Dwi Arbani Bali. Ia mengakui DLHK Propinsi sudah melakukan monitoring terhadap TPS 3R yang di Gianyar tahun 2022. Secara umum hasil monitoring masih banyak TPS 3R belum optimal dioperasionalkan. Alasannya belum ada penyerahan dan belum ada pelatihan mendalam terhadap Tim KPP (Kelompok Pemanfaat dan Pemberdaya) di tingkat desa, kebijakan berupa perdes dan pararem masih banyak yang belum membuat, jika sudah membuat belum disosialisasikan.

Kadis PMD Dukcapil Bali Putu Anom Agustina menegaskan bahwa ketika TPS 3R terbangun wajib beroperasi, namun saat ini ada yang belum beroperasi karena tidak adanya anggaran. Selain itu juga karena belum diserahterimakan dari pihak PUPR. Apabila sudah serahkan nanti hendaknya kepala desa menyiapkan anggaran desa. 


“Pembiayaan pengelolaan sampah berbasis sumber memiliki dasar hukum yaitu: Permendagri no 44 tahun 2016, Permendagri no 20 tahun 2018 tentang pengelolaan keuangan desa, Permendesa, PDTT Nomor 7 Tahun 2021 tentang prioritas penggunaan Dana Desa tahun 2022” ujar Anom Agustina.

Selasa, 09 Agustus 2022

7 WB di Rutan Gianyar Terima Asimilasi di Rumah


Gianyar - Rutan Gianyar kembali berikan Program Integrasi Asimilasi di Rumah. Ini dilakukan untuk mengurangi kepadatan Lapas dan Rutan yang ada, juga dalam rangka pencegahan, penanggulangan dan penyebaran Covid-19.

Ada 7 orang Warga Binaan yang mendapatkan Asimilasi di rumah yang diberikan langsung hari ini, Selasa (09/08). "Warga binaan yang menerima, tindak pidana pencurian 4 orang, narkotika pidana dibawah 5 tahun 2 orang dan 1 orang dengan tindak pidana pemalsuan materai," beber Anggiat Napitupulu, Kakanwil Kemenkumham Bali.

Ditegaskannya bahwa sebelum mendapatkan Asimilasi di rumah tentunya sudah memenuhi persyaratan baik substantif maupun administratif. Warga binaan sebelum meninggalkan rutan, dilakukan test urine di ruang perawatan Rutan Gianyar oleh Dokter Rutan.

"Selamat kembali ke masyarakat, semoga kedepan menjadi warga negara yang taat hukum.dan produktiv serta tidak mengulangi perbuatan melanggar hukum", tutup Anggiat.

Rabu, 29 Juni 2022

“Tresna lan Punia”, Bentuk Cinta PAKIS Bali dengan Berbagi Kepada Warga


BALIKINI.NET | GIANYAR — Manggala Paiketan Krama Istri (PAKIS) Provinsi Bali TIA Kusuma Wardani yang mewakili Manggala Utama Ny. Putri Koster berkesempatan punia berupa pembagian 100 paket sembako kepada masyarakat miskin, lansia, ibu hamil, disabilitas, pecalang, yowana dan balita di Wantilan Pura Bukit, Bitera, Gianyar, pada Rabu, Buda Umanis Medangsia (29 Juni 2022). 

Dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Pemajuan Masyarakat Adat (PMA) Provinsi Bali, IGAK Kartika Jaya Seputra turut juga mendampingi penyerahan paket sembako tersebut.

Masing-masing paket sembako terdiri dari 20 kg beras, 4 liter minyak goreng, 1 krat telur serta susu untuk lansia, ibu hamil dan balita. Jadi secara keseluruhan paket sembako yang dibagikan adalah 2 ton beras, 400 kg minyak goreng, 100 krat telur dan beberapa dus susu.

Kegiatan Tresna lan Punia ini adalah bentuk cinta kasih Pemerintah Provinsi Bali melalui PAKIS Bali kepada masyarakat Bali khususnya masyarakat Kabupaten Gianyar. Diharapkan dengan penyerahan bantuan sembako ini dapat membantu masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.

Manggala PAKIS Bali TIA Kusuma Wardani menyoroti tentang penguatan budaya Bali ini sangat penting dilakukan karena budaya merupakan taksunya Bali. Bali kuat karena budayanya kuat serta seimbang antara palemahan, pawongan serta parahyangannya. Oleh sebab itu masyarakat Bali jangan silau terhadap hal-hal baru yang masuk ke Bali. 

Ia pun mengajak masyarakat Bali untuk kembali memperkuat desa adat di Bali karena di dalam desa adat itu ada krama adat yang menjadi pion dalam pelestarian adat dan budaya Bali menuju Bali bahagia dan sejahtera sesuai visi pembangunan Bali ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali, melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru’.

“Dua kegiatan utama PAKIS Bali yakni sosialisasi dan aksi sosial. Sosialisasi yakni kegiatan mendukung berbagai program pemerintah melalui pemberian edukasi dan pemahaman khususnya tentang seni, budaya, agama, adat dan tradisi maupun berbagai permasalahan sosial lainnya, lewat seminar, pembentukan media – media sosial maupun penyusunan buku dan majalah.

Sedangkan aksi sosial, ya kegiatan yang sedang kita langsungkan saat ini. Sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat terutama dalam menghadapi dampak pandemi Covid 19,” cetus pensiunan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bali ini.

Hal senada turut disampaikan Kepala Dinas Pemajuan Masyarakat Adat Provinsi Bali IGAK Kartika Jaya Seputra yang menyampaikan aksi sosial tersebut sebagai bentuk bakti dan perhatian pemerintah kepada masyarakat khususnya yang telah berusia lanjut, berkebutuhan khusus, ibu menyusui, ibu hamil dan masyarakat yang membutuhkan.

Lebih jauh, Kadis IGAK Kartika Jaya Seputra mengajak seluruh peserta acara itu untuk mendukung program – program Pemprov Bali dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru, khususnya mendukung upaya pelestarian seni, adat, tradisi dan budaya Bali.

Sebelum aksi sosial, di hari yang sama PAKIS Bali juga menggelar acara Pelatihan Tata Busana Adat Payas Utama dan Payas Madya bertempat di Kantor Dinas Sosial Kabupaten Gianyar. 

Menurut Manggala TIA Kusuma Wardani pakem pakem busana adat yang dimiliki masing-masing daerah yang merupakan tradisi serta warisan nenek moyang perlu kembali ditegakkan sehingga pakem yang ada tidak ditimpa dengan keinginan kita untuk melakukan inovasi ataupun modifikasi. Untuk itu ia menekankan tentang pentingnya masyarakat terutama para MUA di Bali untuk melestarikan pakem-pakem payas Bali sesuai dengan karakter atau ciri khas yang dimiliki daerah asalnya masing-masing.

Masih sama seperti pada acara pelatihan sebelumnya, PAKIS Bali masih menggandeng pemilik Salon Agung Anak Agung Ayu Ketut Agung dalam memberikan pelatihan kepada para peserta.

Sekda Alit Wiradana Ikuti Rangkaian Peringatan Hari Keluarga Nasional 2022 Secara Virtual di Kantor Kelurahan Pedungan


Denpasar - Serangakaian Peringatan Hari Keluarga Nasional ke - 29 Tahun 2022 oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI dengan tema "Ayo cegah stunting agar keluarga bebas stunting menuju Indonesia emas 2045" di Kota Sleman Yogyakarta dengan Pengukuhan Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI. Dudung Abdurrachman sebagai duta bapak asuh anak stunting Indonesia. 

Kegiatan ini juga disaksikan secara virtual oleh Sekda Kota Denpasar, I.B Alit Wiradana bersama Kepala Staf Korem 163 / Wirasatya Kolonel Inf. Ida Bagus Ketut  Surya, Kapolsek Denpasar Selatan Kompol I Made Teja Dwi Permana, Perwakilan Kejaksaan Negeri Denpasar, Anggota DPRD Kota Denpasar, Made Sudarsa dan Sekretaris BKKBN Bali, I Made Arnawa serta undangan lainnya pada Rabu (29/6)  di Ruang Pertemuan Kelurahan Pedungan, Densel. 

Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo dalam sambutannya mengatakan arahan Presiden Joko Widodo untuk menurunkan stunting ke angka 14 persen dari sekarang masih di angka 24,4 persen. "Semoga angka stunting di Indonesia dapat turun dengan cepat dan berharap dapat memberikan semangat kepada seluruh stakeholder untuk bersama berupaya menurunkan stunting di Indonesia," ujarnya. 

Sementara Sekda Kota Denpasar, I.B Alit Wiradana menyebut bahwa penanganan stunting di Kota Denpasar telah dilakukan  melalui berbagai macam program diantaranya program pendampingan posyandu yang didukung dengan pola integrasi layanan Bina Keluarga Balita (BKB) disertai pemberian bantuan makan tambahan untuk anak yang membutuhkan. "Melalui sinergi yang konsisten semoga penanganan stunting di Kota Denpasar dapat dimaksimalkan," ujar Alit Wiradana.(Esa

Sabtu, 25 Juni 2022

Bali Mesti Optimalkan Peran PPL Guna Mewujudkan Pertanian Organik

 

BALIKINI.NET | GIANNYAR — Pemerintah Provinsi Bali direkomendasikan untuk mengoptimalkan peran penyuluh pertanian lapangan (PPL) dalam upaya mewujudkan pertanian organik di Bali. PPL menjadi ujuk tombak dalam dalam membimbing dan menjadi guru bagi petani dalam pendidikan non formal, khususnya terkait implementasi konsep pertanian organik di lapangan. 

“Melalui PPL-lah konsep pertanian organik yang ingin diimplementasikan atau ditargetkan pemerintah disampaikan ke petani. Sehingga sudah selayaknya pemerintah memperhatikan dan memberikan dukungan, baik berupa konsep, timeline dan tahap pencapaian pertanian organik kepada PPL” kata Akademisi Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa (FP-Unwar), I Nengah Muliarta disela-sela monev pengomposan di Subak Telun Ayah, Tegalalang, Gianyar pada Sabtu (25/6). 

Menurut Pria asal Dawan-Klungkung yang juga merupakan Ketua Dosen penggerak Prestasi Mahasiswa FP-Unwar ini, PPL memegang peran sentral karena menjadi agen bagi perubahan prilaku petani, sehingga mampu mendorong petani untuk mengubah prilaku menuju pertanian organik. Salah satu contohnya Penyuluh  harus  mampu  memberikan  praktek  demontrasi  tentang  suatu cara  atau  metode  pembuatan  pupuk  organik

“Penyuluh dituntut mampu mengatasi hambatan dalam mewujudkan pertanian organik di Bali, sewajarnya diberikan dukungan materi dan peralatan untuk mendukung tugas dalam menyampaikan target tersebut. Jangan sampai target pertanian organik, tetapi konsep, timeline dan tahapan pelaksanaan tidak ada sampai ke penyuluh” ujarnya. 

Muliarta menegaskan dalam menyampaikan target kebijakan pertanian organik, PPL dituntut mampu mengatasi permasalahan limbah pertanian dan mengolah limbah pertanian menjadi pupuk kompos, sehingga terjadi pengurangan penggunaan pupuk anorganik karena adanya pemanfaatan pupuk organik. Jangan sampai kemudian PPL tidak mampu memberikan teknik pengomposan kotoran ternak atau pengomposan jerami padi serta limbah pertanian lainnya. 

Ia mencontohkan dalam sebuah penelitian survey di Kabupaten Klungkung tahun 2017, Petani belum ada yang mengomposkan jerami padi yang dihasilkan dan lebih dari 30 persen petani membakar jerami. Hasil penelesuran ternyata petani mengaku belum pernah mendapatkan pelatihan pengomposan jerami padi dan hanya diberikan pelatihan pengomposan kotoran ternak. Saat dilakukan survey terhadap PPL, hasilnya juga PPL mengakui tidak ada melakukan pemberian teknik pengomposan jerami padi ke petani. 
“ini ada ketimpangan, target pertanian organik tetapi langkah-langkah menuju pertanian organik belum terorganisir” tegas Pria yang saat ini menjadi Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Bali. 

Muliarta menambahkan jika Bali serius pada usaha mewujudkan pertanian organik, seharusnya mulai ada kejelasan, salah satunya mengenai tahap pengurangan penggunaan pupuk anorganik dan peningkatan pemakaian pupuk organik. Langkah lainnya yaitu adanya perubahan subsidi dari pupuk anorganik ke pupuk organik bagi petani.

Sabtu, 26 Maret 2022

SMSI Bali Kembali Jajaki Kerja Sama dengan Kemenparekraf RI


GIANYAR, Bali Kini - Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Bali kembali jajaki kerja sama program dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI. Penjajakan ini menyusul sukses penyelenggaraan kerjasama pertama berupa Focus Group Discussion (FGD) Penguatan Desa Wisata, yang dilakukan di Desa Dukuh Penaban Karangasem, pada 22 Februari 2022 lalu. 

Jika pada kerja sama sebelumnya, penjajakan dilakukan secara informal dengan Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf RI, Vinsensius Jemadu, kali ini penjajagan dan pendekatan oleh SMSI langsung dengan Menteri Parekraf RI, Sandiaga Sollahudin Uno, saat ia berkunjung ke obyek wisata Taman Nusa Bali, Gianyar Kamis 24 Maret 2022. 

Saat berkesempatan bertemu Menteri Pariwisata Sandiaga, Ketua SMSI Bali, Emanuel Dewata Oja diberikan kesempatan untuk menyampaikan secara lisan rencana program kerja SMSI berikutnya yang juga tetap akan bekerja sama dengan Kemenparekraf RI. 

“Bagus itu. Saya kenal baik SMSI. Dulu saya sempat nyatakan kalau SMSI adalah organisasi media terbesar di Asia Pasifik, eh kemaren saya dengar kabar, SMSI dapat MURI sebagai organisasi Media terbesar di dunia. Berarti saya benar dong waktu itu menobhatkan SMSI sebagai organisasi Media terbesar juga tapi tingkat Asia Pasifik waktu itu saya bilang," ujar Sandiaga menanggapi perkenalan yang disampaikan Ketua SMSI Bali Emanuel Dewata Oja. 

Lebih lanjut Sandiaga mengatakan, pihaknya juga sudah mendapat laporan lengkap dari Deputi Pengembangan destinasi dan Infrastruktur, Vinsensius Jemadu bahwa kegiatan FGD SMSI dengan Kemenparekraf di Desa Penaban Karangasem berjalan sukses. 

"Kalau tidak salah, pak Vinsen sudah  membantu mesin pengolahan sampah di Desa itu sesuai permintaan para pengelolanya waktu FGD," ujar Sandiaga. 

Dijelaskan, apa pun yang dilakukan oleh masyarakat termasuk SMSI dan bekerja sama dengan Kemenparekraf, adalah hal positif sepanjang bermanfaat bagi masyarakat, terutama terkait momentum pemulihan pariwisata Bali dari pandemi.

"Kita lihat sendiri tadi di sini. (Obyek Wisata Tman Nusa Gianyar-red). Obyek wisata dengan investasi yang sangat besar ini, hari ini mati suri. Pengunjungnya merosot bahkan tadi katanya sering tidak ada siapapun yang berkunjung. Karyawannya dari 140 orang tinggal 14 orang yang bekerja, itupun bergantian. Kita semua prihatin akan situasi ini akibat pandemi," ujarnya. 

Selanjutnya, Menteri Sandiaga meminta Ketua SMSI Bali, Emanuel Dewata Oja untuk berkoordinasi secara teknis dengan Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur, Vinsensius Jemadu terkait program yang dapat dikerjasamakan kembali. 

"Nanti sama pak Vinsen saja detailnya. Salam ya buat teman-teman di SMSI Bali," tutupnya. 

Ketua SMSI Bali, Emanuel Dewata Oja menyambut gembira niat baik Kemenparekraf RI yang berencana akan kembali bekerja sama dengan SMSI Bali untuk program bidang kepariwisataan. 

"Mungkin momentum yang akan kita ambil adalah program atau kegiatan yang berhubungan dengan aktifitas menyambut G20. Ya itu juga arahan pak Deputi," ujar lelaki yang akrab disapa Edo ini. (*)

Jumat, 07 Januari 2022

Ny. Putri Koster Tinjau Pengerajin Batik di Ubud


Gianyar – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Ny. Putri Koster meninjau Bali Handmade-Rindu Batik yang ditekuni oleh warga keturunan Jepang Yuki Toyosaki bertempat di Desa Mas, Ubud, Gianyar, pada Selasa (4/1/2022). Dalam kesempatan itu, Ny. Putri Koster yang konsen dengan tradisi dan kebudayaan Bali ini pun mengajak Yuki Toyosaki untuk ikut mengembangkan kerajinan khas Bali.

“Saya sangat mengapresiasi, ternyata kerajinan kita tidak hanya dilirik oleh masyarakat kita, namun juga dicintai oleh warga keturunan asing yang sudah menetap lama di Bali. Itu tentunya harus menjadi kebanggan untuk kita,” tuturnya.

Selain itu, pendamping Orang Nomor Satu di Bali itu pun mengajak dan merangkul Yuki Toyosaki untuk ikut memasarkan produknya. Ia menambahkan saat ini Dekranasda tengah getol mengadakan pameran untuk membangkitkan gairah IKM/UKM semasa pandemi, serta juga untuk membantu perekonomian yang sempat terpuruk.

“Kita mengadakan pameran selama satu tahun di Taman Budaya (Art Center Denpasar, red), bernama Bali Bangkit. Selain itu dengan bantuan BPD Bali dan juga Bali Mall kami bisa memasarkan pameran di Bandara Internasional Ngurah Rai dan mall-mall di seluruh Bali,” jelasnya. 

Untuk itu, ia pun mengajak Yuki Toyosaki untuk bergabung dengan ratusan pengerajin binaan Dekranasda seluruh Bali. “Tentu saja produksi terus, dan tetap gunakan style Bali, kita akan kenalkan batik dengan gaya Bali mulai dari sini. Selama ini kan Bali terkenal dengan endek dan songket, sekarang pun koleksi kita bertambah. Ini tentu menjadi kebanggaan bagi kita,” tutupnya. 

Yuki Toyosaki serta suami I Wayan Gede Darmayuda sangat bangga dan mengapresiasi kunjungan Ketua Dekranasda Ny. Putri Koster ke galeri mereka. Meskipun kecil namun ia mengatakan semangat dan kecintaannya terhadap Bali lah yang mendorongnya untuk terus berkarya. Saat ini, ia menambahkan tengah belajar terus tentang patra-patra Bali, agar bisa menambah nuansa Bali dalam koleksinya. “Saya belajar sudah 35 tahun, dan saya terus belajar mengangkat nama Bali,” tuturnya.

Mengenai ajakan Ny. Putri Koster, ia pun menyambut baik sembari mengatakan untuk terus menambah koleksi agar layak dipamerkan. “Ke depan harapan saya, semakin banyak masyarakat yang bisa menerima karya-karya kami,” tutupnya.

Setelahnya, Ny. Putri Koster juga berkesempatan meninjau Bidadari Mandala Art Shop masih bertempat di Desa Mas Ubud, milik Made Sudiana. Ia mengapresiasi karya-karya Made Sudiana yang juga mengangkat tema Jepang dalam koleksi-koleksinya, selain juga batik Bali. 

Masih di Bidadari Mandala Art Shop, Ny. Putri Koster berkesempatan diberikan hadiah berupa lukisan Dewi Saraswati. Menurut pemilik Made Sudiana, semangat Dewi Saraswati sangat sesuai dengan Ny. Putri Koster yang tak kenal lelah memberikan ilmu dan kesempatan bagi pengerajin pada khususnya dan masyarakat Bali pada umumnya.
© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved