-->

Kamis, 07 Agustus 2025

Gubernur Koster Tegas Bali harus Bebas Rabies


Laporan Reporter : Jro Ari 

Denpasar , Bali Kini – Gubernur Bali, Wayan Koster, menerima audiensi dari Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Bali dalam rangka penguatan sinergi penanggulangan rabies di Bali. Dalam pertemuan yang berlangsung di Ruang Tamu Kantor Gubernur Bali,Renon, Denpasar, Kamis (7/8) PDHI Bali menekankan urgensi peningkatan upaya vaksinasi serta pengendalian populasi anjing liar sebagai langkah strategis menuju Bali Bebas Rabies.

Ketua PDHI Cabang Bali, drh. I Dewa Made Anom, menyampaikan bahwa potensi peningkatan rabies di Bali saat ini cukup mengkhawatirkan, dengan adanya 12 kasus suspect rabies pada manusia. Ia menegaskan bahwa populasi anjing yang cukup besar, terutama anjing liar, menjadi salah satu tantangan utama dalam pengendalian virus rabies di Pulau Dewata.

“Pengendalian anjing liar harus dilakukan secara sistematis. Saat ini, kami menghadapi kendala di lapangan berupa pamflet dan kampanye yang menghalangi proses penanganan anjing liar. Beberapa pihak bahkan mencoba menggagalkan upaya ini tanpa dasar hukum yang jelas,” ungkap drh. Anom.

PDHI Bali mendorong kolaborasi dengan Satpol PP, perguruan tinggi, dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang memiliki visi dan misi sejalan dalam upaya penanggulangan rabies. Mereka menegaskan pentingnya penerapan SOP yang tidak membabi buta, namun tetap menargetkan hewan dengan gejala rabies berdasarkan pendekatan animal welfare.

Gubernur Koster: Dasar Hukum Jelas, Jangan Takut Bertindak

Menanggapi laporan tersebut, Gubernur Wayan Koster menyatakan dukungannya atas langkah-langkah konkret yang telah dilakukan PDHI Bali dan instansi terkait. Ia menegaskan bahwa pengendalian anjing liar dan vaksinasi hewan peliharaan harus dilakukan dengan tegas namun tetap berperikemanusiaan, karena ini menyangkut keselamatan masyarakat luas.

“ Jangan takut dalam pengendalian ini. Kita punya dasar hukum yang kuat. Kalau ada pihak-pihak yang menghalangi dan tidak memiliki kewenangan, silakan laporkan ke aparat berwenang,” tegas Gubernur Koster.

Ia menyebut bahwa Peraturan Daerah (Perda) sudah ada dan menjadi dasar kuat bagi pemerintah untuk melaksanakan program pengendalian rabies secara sistematis dan legal.

Gubernur juga menekankan pentingnya pelibatan TNI dan Polri dalam pelaksanaan pengendalian rabies. Ini menurutnya penting agar penanganan dilakukan secara terkoordinasi dan terjamin keamanannya, apalagi mengingat bahwa rabies dapat menular ke manusia dan berdampak negatif pada citra pariwisata Bali.

“Ini menyangkut keselamatan manusia dan nama baik Bali sebagai destinasi pariwisata dunia. Jangan takut bekerja karena isu yang berseliweran di media sosial. Kalau terlalu takut, malah tidak bekerja,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Gubernur Koster menginstruksikan agar segera disiapkan penampungan bagi anjing liar sebagai bentuk penanganan yang manusiawi. Ia menegaskan bahwa pengendalian tidak harus berarti pembunuhan, melainkan pengelolaan yang terorganisir dan bertanggung jawab.

“Kita manusiawi saja. Tampung dan kendalikan, bukan berarti dibunuh. Tapi kita juga bicara soal penularan virus. Ini kewenangan pemerintah, bukan urusan pihak-pihak yang tidak berkepentingan. Jalankan saja sesuai Perda,” tegasnya.

Dengan dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Bali, PDHI Bali, serta pihak-pihak terkait lainnya, Gubernur Wayan Koster berharap target Bali Bebas Rabies dapat tercapai dalam waktu dekat. 

Pemerintah pun terus memperkuat keberadaan Tim Siaga Rabies di desa-desa, yang selama ini telah aktif melakukan pemantauan dan tindakan lapangan. 

“Kita tidak bisa lagi bekerja setengah-setengah. Ini soal nyawa dan keselamatan masyarakat. Semua harus bergerak, terkoordinasi, dan berpijak pada aturan hukum yang ada,” tutup Gubernur Koster.(*)



Minggu, 03 Agustus 2025

Lomba Baleganjur HUT RI akan Jadi Event Rutin, Gubernur Koster Support Hadiah Rp 100 Juta


Wujud Regenerasi Budaya untuk Anak Muda

Denpasar , Bali Kini  – Gubernur Bali, Wayan Koster mengapresiasi positif pelaksanaan Lomba Baleganjur Kreasi dalam rangka peringatan HUT RI ke-80 yang dilaksanakan oleh Kodam IX/Udayana berkolaborasi dengan Polda Bali dan Pemerintah Provinsi Bali di Lapangan Puputan Badung, Minggu (3/8).

Gubernur Koster menjelaskan event ini merupakan salah satu kegiatan positif dalam melestarikan dan menjaga budaya Bali. Dengan adanya event seperti ini, Koster menilai kecintaan generasi terhadap seni dan budaya Bali akan semakin bertambah dan mereka akan semakin aktif terlibat dalam pelestarian budaya Bali.

“Event ini dapat membangun budaya Bali terutama melalui anak-anak muda. Sekaligus ini merupakan bagian dari upaya meregenerasi budaya Bali ke generasi selanjutnya,” ungkapnya.

Menurut Koster, event ini dapat memotivasi anak-anak muda yang begitu semangat menggeluti seni baleganjur di Provinsi Bali. Pesta Kesenian Bali (PKB) dinilai menjadi motivasi bagi Pangdam IX Udayana dan Kapolda Bali menggelar Lomba Baleganjur .

"Mungkin Bapak Pangdam dan Kapolda terinspirasi dari Lomba Baleganjur di Pesta Kesenian Bali sehingga dilaksanakan dalam rangka memperingati HUT ke-80 Republik Indonesia,” ujar Koster.

Ditambahkan sebagai bentuk dukungan, Koster juga akan menambahkan hadiah sebesar Rp 100 juta kepada para pemenang diluar dari hadiah yang telah disiapkan oleh Pangdam IX/Udayana dan Kapolda Bali.

Selain itu, Gubernur Bali dua periode tersebut juga berencana akan menjadikan lomba baleganjur kreasi ini sebagai event tahunan. Ia menilai ruang yang diberikan kepada pelaku seni Baleganjur di Bali masih terlalu sempit, belum ada wahana tersendiri. 

“Tadi ada ide bagus dari Bapak Kapolda dan Pangdam supaya ada event rutin setiap tahun apakah itu bentuknya Gubernur Cup atau apa yang khusus memperlombakan karya seni baleganjur ini untuk anak-anak muda Bali. Sangat bagus karena belum ada panggung khusus untuk Baleganjur ini,” jelasnya. 

Sementara untuk teknis pelaksanaannya, ia menyampaikan akan membahasnya lebih lanjut bersama tim. Namun Koster optimis hal tersebut akan dapat dilaksanakan di tahun 2026 mendatang.

Diketahui 5 besar terbaik dari 21 peserta lomba Baleganjur tersebut nantinya akan dipentaskan untuk memeriahkan Bali International Trail Run 2025 yang diselenggarakan pada 9 Agustus 2025 mendatang di KEK Kura-Kura Serangan Bali.(*)

Sabtu, 02 Agustus 2025

Turnamen IV KORPRI Provinsi Bali 2025 Resmi Dibuka Sekda Bali: Ajang Sportivitas dan Persaudaraan ASN


 LAPORAN REPORTER : TIM LPT DENPASAR

Bali Kini  - Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra, secara resmi membuka Turnamen IV KORPRI Provinsi Bali Tahun 2025 di Stadion Ngurah Rai, Jalan Melati, Denpasar, Jumat (1/8).

Dalam sambutannya, Sekda Bali menegaskan bahwa turnamen KORPRI ini bukan semata-mata ajang olahraga, tetapi juga wadah untuk mempererat komunikasi, solidaritas, dan persaudaraan di antara ASN.

“Turnamen ini bukan sekadar pertandingan. Di sini kita belajar membangun komunikasi yang kuat, saling mengenal, menumbuhkan sportivitas, dan mempererat kerja sama. KORPRI yang sehat, kuat, dan solid akan mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ujar Sekda Bali.

Sekda Dewa Indra juga menekankan bahwa penyelenggaraan event ini setidaknya memiliki tiga manfaat utama bagi ASN, yakni memperkuat komunikasi dan kerja sama, menjaga kesehatan fisik dan mental, serta menjadi sarana rekreasi untuk penyegaran agar kinerja tetap optimal.

“Semoga turnamen ini semakin memupuk jiwa korsa, sportivitas, dan semangat pengabdian KORPRI. Mari kita jadikan kegiatan ini sebagai agenda rutin yang membawa manfaat bagi kesehatan dan kekompakan ASN di Bali,” tuturnya.

Pembukaan Turnamen IV KORPRI Provinsi Bali Tahun 2025 ditandai dengan pelepasan burung merpati oleh Sekda Bali bersama Sekda kabupaten/kota se-Bali.

Acara kemudian dilanjutkan dengan pertandingan eksibisi mini soccer antar-Sekda se-Bali bersama kepala perangkat daerah di lingkungan Pemprov Bali. Pertandingan eksibisi yang berlangsung seru dan penuh kekeluargaan ini dimenangkan oleh Tim Merah dengan skor 3-2.

Turnamen IV KORPRI Provinsi Bali ini menjadi bagian dari rangkaian perayaan Hari Jadi ke-67 Provinsi Bali, HUT ke-80 RI, serta Hari Jadi KORPRI yang jatuh pada bulan November nanti.

Turnamen ini diikuti oleh kontingen KORPRI dari seluruh kabupaten/kota dan perangkat daerah Pemprov Bali. Sebanyak 11 cabang olahraga dipertandingkan, di antaranya sepak bola, futsal, tenis lapangan, tenis meja, gateball, senam, serta balap sepeda, dan akan berlangsung dari 31 Juli hingga 11 Agustus 2025.

Bali Kibarkan 10 Juta Bendera Merah Putih Sambut HUT ke-80 RI dan Hari Jadi ke-67 Provinsi


Laporan Reporter : Tim Lpt Denpasar 

Bali Kini – Pemerintah Provinsi Bali mencanangkan Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia dan Hari Jadi ke-67 Provinsi Bali. Kegiatan ini digelar di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala, Denpasar, Jumat (1/8), sebagai bagian dari Gerakan Nasional yang diinisiasi Kementerian Dalam Negeri RI.

Mewakili Gubernur Bali, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Bali, Gede Suralaga, menegaskan bahwa gerakan ini bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk nyata cinta tanah air.

“Bendera Merah Putih bukan sekadar kain yang berkibar, tapi lambang keberanian, persatuan, dan pengabdian. Di Bali, semangat gotong royong telah lama hidup dalam budaya ngayah,” ujarnya.

Ia juga mengaitkan kegiatan ini dengan visi pembangunan Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang berlandaskan nilai-nilai Sad Kerthi, sebagai fondasi harmoni dan keberlanjutan pembangunan Bali.

Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, Bahtiar Baharuddin, yang hadir langsung, mengingatkan pentingnya merawat semangat kebangsaan sebagai warisan perjuangan bangsa.

“Bendera Merah Putih bukanlah sesuatu yang gratis. Ia hasil perjuangan panjang, dan tidak ada jaminan negara ini akan selalu ada. Indonesia memang baru 80 tahun, tapi semangat kita harus seribu tahun,” tegasnya.

Ia menambahkan, peringatan kemerdekaan harus menjadi ajang refleksi, bukan sekadar perayaan, mengingat sejarah bangsa-bangsa besar yang pernah runtuh.

Rangkaian kegiatan juga diisi dengan pembagian sembako, pemeriksaan kesehatan gratis, senam bersama, lomba panjat pinang, dan pemberian bantuan kepada pelajar, lansia penyandang disabilitas, serta veteran.

Melalui gerakan ini, Pemerintah Provinsi Bali menegaskan komitmennya untuk terus menumbuhkan semangat nasionalisme dan gotong royong di tengah masyarakat, sekaligus menjaga warisan kebangsaan bagi generasi mendatang.

Kamis, 24 Juli 2025

Mitigasi Sistem Kelistrikan Bali, Gubernur Koster Minta Sejalan dengan Bali Mandiri Energi


Laporan Reporter : Tim Lpt 

Denpasar, Bali Kini – Gubernur Bali, Wayan Koster bersama dengan jajaran PLN UIP JBTB melaksanakan rapat terkait pembangunan Sutet 500 kV Gilimanuk-Antosari di Kabupaten Jembrana dan Tabanan di Ruang Rapat Kertha Sabha, Jaya Sabha Denpasar, Rabu (23/7).

“Pembangunan Sutet 500kV Gilimanuk-Antosari merupakan langkah PT. PLN dalam mengantisipasi pertumbuhan beban listrik untuk wilayah Bali,” jelas Executive Vice President Kontruksi Jawa, Madura, Bali, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara PT PLN (Persero), Ratnasari Sjamsudin.

Ratnasari menyampaikan pembangunan SUTET 500kV Gilimanuk-Antosari merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) sesuai dengan RUPTL Tahun 2025-2034 yang bertujuan untuk menjaga keandalan dan perkuatan sistem kelistrikan di Provinsi Bali dalam mengantisipasi pertumbuhan kelistrikan yang cukup tinggi. 

Diketahui konsumsi listrik di Bali terjadi di Februari 2025 dengan beban puncak mencapai 1189 MW sedangkan daya mampu pembangkit, Daya Mampu Netto (DMN) 1519 MW dan Daya Mampu Pembangkit (DMP) 1388 MW sehingga cadangan energi hanya sebesar 199 MW sementara estimasi pertumbuhan kelistrikan di Provinsi Bali mencapai 6% atau bertambah sekitar 60MW per tahun. Dengan pasokan bauran energi Bali terdiri dari batubara 38,8%, LNG 16,8%,MFO 2%, HSD 12,5% dan SKLT Jawa-Bali 29,9%.

Terkait keterbatasan cadangan energi di Provinsi Bali, PT. PLN (Persero) telah menetapkan langkah mitigasi antara lain untuk mitigasi jangka pendek dengan pengoperasian EBT PLTP Ijen (34 MW) dan dan penyelesaian pembangkit EBT/PLTS 50 MWp, PLTD 220 MW serta PLTGU 200 MW, Mitigasi jangka menengah dengan menyelesaikan penambahan kapasitas pembangkit sebesar 450 MW dan mitigasi jangka Panjang dengan penyelesaian Jawa Bali 500 kV Project.

Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster mengapresiasi rencana PT. PLN (Persero) dalam memperkuat sistem kelistrikan di Provinsi Bali tersebut. Ia menjelaskan sebagai daerah tujuan wisata utama di Indonesia bahkan Dunia, Bali memerlukan kepastian ketersediaan energi khususnya listrik.

“Jadi kita butuh kepastian listrik secara berkelanjutan. Jangan sampai terjadi blackout seperti kemarin lagi,” ungkapnya.

Ia menginginkan upaya PLN untuk memperkuat sistem kelistrikan di Bali sejalan dengan program Bali Mandiri Energi yang ramah lingkungan. Dengan mengembangkan energi yang ramah lingkungan, menurutnya kepariwisataan Bali menjadi naik kelas.(*)

Rabu, 23 Juli 2025

Wagub Bali Hadiri Paripurna DPRD, Fraksi Sampaikan Pandangan soal Perubahan APBD 2025


Laporan Reporter : Jero /Tim Lpt 

DENPASAR , BALI KINI – Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta, menghadiri Rapat Paripurna Ke-25 DPRD Provinsi Bali Masa Persidangan III Tahun Sidang 2025–2026 yang digelar di Ruang Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Senin (21/7). Rapat ini membahas pandangan umum fraksi-fraksi terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Perubahan APBD Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun Anggaran 2025.

Rapat dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Bali, I Wayan Disel Astawa. Dalam rapat tersebut, masing-masing fraksi menyampaikan pandangan strategis dan catatan kritis terhadap usulan perubahan anggaran yang sebelumnya telah dijelaskan oleh Gubernur Bali, Wayan Koster, pada 9 Juli 2025.

Dalam penjelasan gubernur, perubahan APBD tahun 2025 mencakup rencana pendapatan sebesar Rp6,50 triliun—naik 7,85% dari anggaran induk Rp6,02 triliun. Sementara belanja daerah dirancang sebesar Rp7,07 triliun, meningkat 3,56% dari sebelumnya Rp6,82 triliun. Defisit dirancang sebesar Rp569,42 miliar, turun signifikan 71,21% dari angka awal Rp799,66 miliar. Defisit tersebut akan ditutup melalui penerimaan pembiayaan dan pinjaman jangka pendek, termasuk pengeluaran pembiayaan sebesar Rp401,46 miliar.

Fraksi-fraksi menegaskan bahwa perubahan APBD bukan sekadar penyesuaian teknis, melainkan cerminan dari dinamika kebijakan fiskal yang harus mengedepankan keadilan sosial, keseimbangan ekologis, dan keberlanjutan pembangunan, sejalan dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.

Selain itu, fraksi DPRD menekankan pentingnya pelaksanaan APBD dengan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan keberpihakan terhadap rakyat. Mereka juga mengingatkan agar setiap perubahan anggaran tetap menjamin efektivitas program prioritas, pemenuhan hak dasar warga, dan kesinambungan agenda pembangunan daerah.

Dalam fungsi pengawasan, fraksi-fraksi turut memberikan catatan dan masukan terhadap substansi Raperda, dengan harapan agar setiap kebijakan yang disusun benar-benar menjawab kebutuhan riil masyarakat Bali.

Selasa, 08 Juli 2025

Gubernur Koster Saksikan Parade Gong Kebyar Wanita dan Drama Gong Tradisi di PKB 2025


Laporan Reporter : Tim Lpt 

Denpasar , Bali Kini  – Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Art Center Denpasar, kembali bergemuruh oleh semarak budaya Bali dalam rangkaian Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-47. Gubernur Bali, Wayan Koster, hadir langsung menyaksikan Parade Gong Kebyar Wanita dan Utsawa Drama Gong Tradisi yang menyedot perhatian ribuan penonton pada Senin malam (7/7).

Kedatangan Gubernur Koster disambut hangat oleh masyarakat yang memadati tribun. Sapaan akrab “Pak Yan” terdengar bersahut-sahutan dari berbagai sudut, yang dibalas Gubernur dengan senyuman dan lambaian tangan. Kehadirannya mencerminkan komitmen kuat pemerintah dalam mendukung pelestarian seni dan budaya adiluhung Bali.

Gubernur tampak didampingi Wakil Ketua I DPRD Bali I Wayan Disel Astawa, Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa, Sekda Kabupaten Badung I Gusti Ngurah Bayu Brahmaputra, serta sejumlah pejabat lainnya dari Pemprov Bali.

Parade Gong Kebyar Wanita menampilkan dua duta kabupaten: Sekaa Gong Karang Asti Komala dari Desa Adat Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, sebagai Duta Kabupaten Badung; dan Sanggar Sanjiwani, Arena Sukawati Satu, Desa Sukawati, sebagai Duta Kabupaten Gianyar.

Duta Gianyar menyuguhkan Tabuh Telu Kelambatan Kebyar Jingga, sebuah karya musikal yang memadukan kekuatan, dinamika, dan energi spiritual dalam koridor musik tradisi. Sementara Duta Badung menghadirkan tari kreasi Tedung Jagat yang menyimbolkan sosok pemimpin bijak yang meneduhkan rakyatnya, berlandaskan pada pengetahuan, pengabdian, dan penghormatan pada leluhur.

Selain itu, Gianyar juga mempersembahkan Tari Menyelonte, hasil rekonstruksi karya Trio Satya Duaye. Tarian ini menggambarkan dinamika kehidupan remaja putri masa kini yang bersinggungan dengan isu media sosial, mode, kesehatan, dan tekanan sosial. Pesannya mengajak generasi muda untuk kembali pada nilai-nilai budaya Bali.

Sebagai penutup, Badung menyajikan Tari Sandyagita Jagadhita, sedangkan Gianyar menampilkan Musikalisasi Vokal Sandyagita Telung Dasa Telu, yang menampilkan kekuatan vokal dan musikalitas tinggi.

Usai parade, Gubernur Koster didampingi Ny. Putri Suastini Koster melanjutkan agenda dengan menyaksikan Utsawa Drama Gong Tradisi di Kalangan Ayodya. Sanggar Kanti Budaya Bangli, sebagai Duta Kabupaten Bangli, tampil memukau dalam pementasan yang melibatkan seniman-seniman legendaris asal Bangli.

Meski malam kian larut, antusiasme warga tetap tinggi. Banyak yang mengantre untuk berfoto bersama Gubernur Bali. Dengan sabar, Gubernur melayani swafoto, memperlihatkan kedekatannya dengan masyarakat.

PKB 2025 tidak hanya menjadi ajang pertunjukan seni, tetapi juga ruang afirmasi jati diri dan warisan budaya Bali. Kehadiran pemimpin daerah dalam acara ini menjadi simbol nyata komitmen menjaga kelangsungan budaya di tengah arus modernisasi.

Minggu, 06 Juli 2025

Wapres Gibran Tinjau Harga Bahan Pokok di Pasar Dauh Pala Tabanan


Laporan Reporter : Tim Lpt Tabanan 

Bali Kini – Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, didampingi Gubernur Bali Wayan Koster, melakukan kunjungan kerja ke Pasar Dauh Pala, Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan, pada Sabtu pagi (5/7). Kunjungan ini bertujuan untuk memantau langsung harga kebutuhan pokok dan mengevaluasi potensi inflasi daerah.

Wapres tiba di lokasi sekitar pukul 07.30 WITA dan langsung menyusuri lorong-lorong pasar yang sudah ramai dikunjungi masyarakat. Turut hadir dalam rombongan tersebut Wakil Bupati Tabanan I Made Dirga dan Kapolda Bali Irjen Pol Daniel Adityajaya.

Selama kunjungannya, Gibran menyapa dan berdialog langsung dengan para pedagang pasar, mengecek harga sejumlah bahan pokok seperti bawang merah, bawang putih dan cabai. Ia juga sempat membeli 2 kilogram bawang merah dan 2 kilogram bawang putih.

Gibran juga membeli bubur dari seorang pedagang, dengan memesan 10 bungkus lengkap berisi sambal. Selain itu, ia menyempatkan diri melayani permintaan foto dan swafoto dari warga serta pedagang yang antusias menyambut kehadirannya.

Wapres menyoroti harga pada komoditas bawang dan cabai di Bali jika dibandingkan dengan daerah lain meskipun tetap terkendali dan daya beli masyarakat cukup baik. Komoditi ini menurutnya perlu ditindaklanjuti karena terkait musim.

Tak hanya fokus pada harga bahan pokok, Gibran juga menanyakan ketersediaan pasokan MinyaKita kepada para pedagang. Pemerintah berharap distribusi minyak goreng bersubsidi tersebut tetap lancar demi menjaga stabilitas harga dan mendukung konsumsi rumah tangga.

Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah pusat  bersama Pemerintah Daerah dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah serta memperkuat sinergi antara pusat dan daerah dalam pengendalian inflasi.

Minggu, 29 Juni 2025

Gong Kebyar Legendaris Hipnotis Gubernur Koster hingga Detik Akhir


Minta Dukungan Krama Bali agar Seni Hidup Selamanya

Laporan Reporter : Arn /Tim Lpt 

Denpasar , Bali Kini  — Suasana penuh semangat membalut Panggung Terbuka Ardha Candra, Art Centre, Denpasar, Sabtu malam (28/6). Ribuan pasang mata tertuju ke panggung utama, tribun penonton penuh sesak sejak sore hari, bahkan beberapa di antaranya rela berdiri, hanya demi menyaksikan Utsawa (Parade) Gong Kebyar Legendaris yang menjadi salah satu pementasan paling ditunggu dalam rangkaian Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII Tahun 2025.

Di tengah dentingan gamelan yang menggema, hadir Gubernur Bali, Wayan Koster, yang tampak duduk khusyuk menyaksikan pertunjukan hingga akhir acara. Ia tak sendiri. Tampak pula mendampingi sejumlah tokoh penting, seperti Bupati Badung Wayan Adi Arnawa, Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra, Ketua DPRD Gianyar Ketut Sudarsana, serta Danrem 163/Wirasatya Brigjen TNI Ida I Dewa Agung Hadisaputra.

“Satu kata 'Luar biasa'... para penarinya begitu energik, para penabuhnya sangat luwes walaupun sudah berumur. Membuat kami menjadi termotivasi!” ujar Gubernur Koster penuh semangat ketika diwawancarai seusai acara.

Tak hanya memuji penampilan, Gubernur Koster juga menyinggung sisi perjuangan di balik panggung yang mungkin tak semua penonton sadari. Ia mengungkapkan, proses persiapan para seniman ini memakan waktu panjang — minimal tiga bulan latihan intensif, empat jam setiap hari, untuk menciptakan harmoni sempurna antara tabuh dan gerak tari.

“Kerja keras para seniman ini sungguh patut diapresiasi. Inilah alasan saya memilih bertahan menonton dari awal sampai akhir. Ini bentuk penghormatan saya kepada mereka. Saya ingin mereka merasakan kepuasan bahwa karya seni yang mereka tampilkan benar-benar dihargai,” imbuhnya.

Pernyataan ini menggambarkan sisi empatik dari seorang pemimpin yang tak hanya hadir secara seremonial, melainkan juga terlibat secara emosional, menghayati setiap detik pementasan sebagai bentuk penghargaan nyata kepada para seniman Bali.

Gubernur Koster juga mengajak seluruh masyarakat Bali untuk terus memberi dukungan nyata kepada dunia seni.

“Masyarakat Bali patut mendukungnya, agar seni kita tetap hidup, tetap terjaga dengan baik, dan kualitasnya semakin baik,” pungkasnya.

Rangkaian Penampilan Gong Kebyar Legendaris diisi oleh tiga duta seni dari tiga kabupaten, yang tampil secara bergantian, yakni : 1. Duta Kabupaten Badung diwakili Sekaa Gong Taruna Jaya, Banjar Lambing, Desa Mekar Bhuana, Kecamatan Abiansemal tampil pertama dengan mementaskan beberapa karya diantaranya Tabuh Pupuh Kaduhung, Tabuh Kreasi Kumbang Atarung serta Legong Kreasi Widya Lalita sebagai penutup; berikutnya 2. Duta Kabupaten Buleleng diwakili Sekaa Gong Kebyar Giri Kusuma, Banjar Dinas Kawanan Bontihing, Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan membawakan karya Tabuh Telu (ciptaan almarhum I Nyoman Durpa, 1984), Tabuh Kreasi Pudak Sumekar, dan Tabuh Bebarisan Sura Murti; 3. Penampil ketiga yakni, Duta Kabupaten Gianyar yang diwakili Sekaa Gong Kusumatirta, Banjar Kawan, Kecamatan Tampaksiring tampil memukau dengan Tabuh Telu Dharma Raksata Raksita, Tari Bebarisan karya kolektif Tampaksiring, Tabuh Kreasi Pepanggulan Jagra Kasturi, serta Tabuh Mayura Kencana sebagai penutup

Tak hanya menjadi pertunjukan seni, Utsawa Gong Kebyar Legendaris ini juga menjadi ajang pengikat rasa antar generasi, antar daerah, dan antar pemimpin serta rakyatnya. Semangat kolaborasi, cinta budaya, dan bangga akan jati diri Bali terasa begitu nyata malam itu.

Minggu, 15 Juni 2025

Ibu Putri Koster: Ketulusan dan Cinta Diri adalah Kekuatan Perempuan Bali


BADUNG ,Bali Kini
- Ketulusan dan kemampuan mencintai diri sendiri menjadi kunci kekuatan perempuan Bali dalam menjalankan peran di rumah, adat, dan ruang publik. Hal tersebut disampaikan Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ibu Putri Koster, saat menjadi pembicara dalam Sakapuan Talks 2025 di Analogue Listening Space, Kuta, Badung, Sabtu (14/6).

Mengangkat tema “Nuturang Hati: Antara Rumah, Adat, dan Diri Sendiri, Harus Bagaimana?”, forum ini menghadirkan dialog terbuka antar generasi perempuan Bali untuk membahas tantangan keseharian yang sering kali menuntut peran ganda, bahkan tiga peran sekaligus.

“Bukan besar kecilnya peran yang menentukan nilainya, tapi seberapa tulus dan ikhlas kita menjalaninya. Kalau kita mencintai diri sendiri, kita akan mampu memberi yang terbaik untuk keluarga, adat, dan pekerjaan,” ujar Ibu Putri.

Menurutnya, perempuan Bali sejak lama dikenal tangguh dan mampu multitugas. Namun, ia mengingatkan bahwa keseimbangan peran hanya bisa tercapai dengan komunikasi yang sehat dan kerja sama di dalam rumah maupun komunitas. Ia juga menepis anggapan bahwa laki-laki Bali meremehkan perempuan.

“Kepercayaan dan pelimpahan tugas justru merupakan bentuk penghargaan. Etos kerja perempuan Bali terbukti kuat karena dijalani dengan ketulusan,” tambahnya.

Sementara itu, Putri Indonesia Bali 2025, Ni Nyoman Ayu Natasha Amanda, yang juga tampil sebagai narasumber, mengajak generasi muda perempuan Bali untuk menumbuhkan cinta diri, berani memilih jalan hidupnya sendiri, dan tidak merasa terikat oleh dikotomi karier atau rumah tangga.

“Kita bisa memilih menjadi ibu rumah tangga, aktif dalam adat, atau berkarier. Semua pilihan itu sah dan bermakna, asalkan dilakukan dengan kesadaran dan niat yang tulus,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya kejujuran terhadap diri sendiri sebagai bentuk penghormatan terhadap perjalanan hidup yang dijalani.

“Jangan menunggu dimengerti. Hadirkan cinta dalam diri, dan jalani hidup dengan penuh makna,” pungkasnya.

Acara yang berlangsung hangat dan akrab ini diikuti dengan antusias oleh perempuan lintas usia. Diskusi yang terbuka dan menyentuh hati ini menjadi ruang reflektif bagi perempuan Bali untuk terus merawat keseimbangan peran tanpa kehilangan jati diri.

Sakapuan Talks merupakan forum tahunan yang mempertemukan tokoh perempuan Bali dari berbagai generasi untuk saling berbagi inspirasi, menghadapi tantangan bersama, dan membangun masa depan yang lebih inklusif dan harmonis bagi perempuan Bali.

Kamis, 12 Juni 2025

Gubernur Koster Harap Cegah Persoalan Hukum di Bali Laporan Reporter : Tim Lpt /Ajb


JEMBRANA BALI KINI
- Hukum menjadi salah satu aspek penting dalam masyarakat yang bertujuan untuk merealisasikan terbentuknya sebuah masyarakat yang nyaman dan berkeadilan. Kesadaran hukum penting untuk menciptakan keamanan dan ketertiban yang menyangkut semua aspek kehidupan masyarakat.

Hadirnya Bale Kertha Adhyaksa menjadi terobosan pelayanan dibidang hukum yang perlu diapresiasi oleh semua pihak.  Bale Kertha Adhyaksa merupakan langkah yang sangat bijaksana, yang perlu didukung dan dimanfaatkan oleh masyarakat dan pemerintah yang memerlukan pendampingan hingga penyuluhan hukum.

Hal itu disampaikan Gubernur Bali Wayan Koster pada Peresmian Bale Kertha Adhyaksa Kejaksaan Negeri Jembrana bertempat di Ballroom Gedung Kesenian Ir. Soekarno, Jembrana pada Rabu (11/6) pagi.

"Ini merupakan Program dan terobosan yang sangat bagus. Mengizinkan, pertemukan hukum adat di Bali dengan hukum modern menjadi satu wahana baru, diwadahi dengan Bale Kertha Adhyaksa. Ini sangat bagus, konsepnya bagus," ungkapnya.

Di Bali memiliki 1.500 Desa Adat dan merupakan satu-satunya Provinsi di Indonesia yang keberadaan Desa Adatnya masih utuh dan eksis mampu berperan dalam tatanan kehidupan masyarakat Bali. Terlebih saat ini telah diperkuat dengan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2019 tentang Desa Adat di Bali.

"Desa adat memiliki unsur kelembagaan yang sangat lengkap seperti sebuah negara. Memiliki wilayah, rakyat (krama), organisasi pemerintahan seperti prajuru desa, sabha desa dan kertha desa. Memiliki aturan untuk mengatur jalannya pemerintahan dan kemasyarakatan dengan awig-awig dan perarem. Ini merupakan warisan adiluhung yang kita miliki di Bali," jelasnya.

Dengan hadirnya Bale Kertha Adhyaksa, selain untuk kepentingan Kejaksaan dalam menjalankan hukum dengan hukum modern sekaligus mengintervensi hukum adat di Bali agar bisa aktif kembali.

"Terobosan yang sangat konkrit untuk menjalankan tatanan kehidupan kita di Bali. Saya dengar, mulai 2026 proses hukum dengan hukum adat atau kearifan lokal bisa diakui. Masalah yang dihadapi oleh masyarakat bisa diselesaikan di tingkat desa/desa adat. Sehingga beban negara dalam menangani perkara bisa berkurang. Ini sangat bagus. Jika memang ini benar dilakukan maka Kita di Bali sudah sangat siap untuk menjalankannya. Ini merupakan program yang betul-betul sangat cocok untuk kita di Bali. Kita harus merespon program ini dengan baik. Kita harus berterimakasih kepada Kajati Bali atas terobosan yang bagus ini. Saya harap ini bisa dijalankan dengan baik," terangnya.

Lebih lanjut, peresmian Bale Kertha Adhyaksa ini tentu akan mengurangi masalah hukum yang berpotensi di desa dan menjadi contoh bagi daerah lain. Tidak kalah penting juga dapat berkontribusi terhadap pembangunan Bali sehingga masyarakat Bali memahami aturan-aturan dan juga akan mengetahui hak secara hukum sebagai warga negara serta mampu membantu untuk mewujudkan kehidupan krama Bali yang demokratis dan berkeadilan.

Sementara itu, Kepala Kejaksaan Tinggi Bali Ketut Sumedana dalam arahannya menjelaskan bahwa Bale Kertha Adhyaksa merupakan tempat penyelesaian masalah hukum di tingkat desa maupun desa adat. Selain itu tempat ini juga sebagai sarana edukasi dan pendampingan hukum. 

Kejaksaan akan melakukan pendampingan di desa adat dan sekarang hanya memperluas serta memperluas ruang cakupannya, hingga betul-betul Desa Adat ini mandiri. Sehingga keberadaan Bale Kertha Adhyaksa akan mengurangi persoalan hukum yang masuk ke ranah pengadilan. 

"Sebenarnya ini hanya merevitalisasi hukum adat yang sejak dulu sudah ada dipadukan dengan dengan hukum modern. Pengakuan terhadap hukum adat sangat dijunjung tinggi. Program ini tidak akan tumpang tindih dengan hukum Adat. Ini merupakan bagian dari Desa Adat. Permasalahan hukum bisa diselesaikan dengan musyawarah. Jangan sampai kehilangan kambing tapi malah kehilangan sapi atau rumah karena berhadapan dengan hukum," ungkapnya.

Hadir pada kesempatan ini, Kajari Jembrana Salomina Meyke Saliama, Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna, Ketua DPRD Jembrana Ni Made Sri Sutharmi, Kapolres Jembrana Kadek Citra Dewi Suparwati, Dandim 1617/Jembrana Mohammad Adriansyah, Kepala Perangkat Daerah dilingkungan Pemkab Jembrana serta Perbekel dan Bendesa se-Jembrana.

Selasa, 10 Juni 2025

Wagub Giri Prasta Hadiri Pujawali Pura Luhur Natar Sari


TABANAN , BALI KINI
- Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta bersama Wakil Bupati Tabanan, Made Dirga, dan anggota DPR RI, Nyoman Adi Wiryatama, pedek tangkil ngaturang bhakti di Kahyangan Jagat Luhur Natar Sari, Apuan, Baturiti, Tabanan, Selasa (9/6/2025).

Kedatangan orang nomor dua di Bali tersebut disambut oleh Kepala Desa Apuan, Made Admaja; Bendesa Adat Apuan, Ketut Murtana; Panitia Pujawali; Panitia Pembangunan Bantuan Hibah Tahun 2024 dari Kabupaten Badung; dan krama pangempon pura.

Selain melaksanakan persembahyangan bersama, dalam kesempatan itu, Wagub Giri Prasta juga menandatangani prasasti dan meninjau bagian pembangunan yang sudah rampung. Mantan Bupati Badung dua periode ini juga menyerahkan bantuan Pemprov Bali untuk rangkaian pujawali ageng sebesar Rp500 juta. Selain itu, secara pribadi Giri Prasta juga ngaturang punia sebesar Rp25 juta. Sebelumnya, pada tahun 2024, Pemkab Badung yang saat itu di bawah kepemimpinan Giri Prasta telah menggelontorkan hibah senilai Rp12,5 miliar untuk perbaikan Pura Luhur Natar Sari.

Wagub Giri Prasta dalam sambrama wacana-nya mengajak pamedek yang tangkil untuk ngrastiti bhakti ke hadapan Ida Sasuhunan Pura Luhur Natar Sari

“Ngiring ngrastiti bhakti nunas wara nugraha Ida Sasuhunan iriki, agar kita semua dimudahkan dalam melaksanakan swadharma dalam kehidupan,” ujarnya.

Masih dalam paparannya, Wagub Giri Prasta juga menyinggung padatnya upacara keagamaan dan adat yang harus dijalankan umat Hindu di Bali.

“Selain menyita waktu, banyak juga dana yang harus dikeluarkan untuk kegiatan adat dan keagamaan,” cetusnya. 

Oleh karena itu, Giri Prasta berpendapat bahwa pemerintah wajib hadir untuk meringankan beban umat. Ia berkomitmen untuk terus memberikan bantuan dana dalam pembangunan pelinggih dan rangkaian pujawali ageng.

“Sehingga umat cukup ngayah, dana dari pemerintah,” imbuhnya, disambut aplaus pamedek yang memenuhi natar agung.

Terkait pembangunan Pura Luhur Natar Sari yang belum rampung, yaitu bagian madya dan sor, ia berjanji akan memberikan dukungan hingga ditargetkan rampung pada tahun 2026.

Untuk diketahui, puncak pujawali di Natar Sari berlangsung pada Tumpek Krulut, Sabtu, 7 Juni 2025. Pujawali kali ini karawuhin 60 Tapakan Barong, sungsungan umat di Kabupaten Tabanan, Badung, Gianyar, Bangli, dan Jembrana.

Tengah malam pada adhining karya, Ida Bhatara Sakti Nawa Sanga dan seluruh tapakan Ratu Gede serta Ratu Ayu tedun kabeh, katuran upakara panyejeg bhuwana. Prosesi ritual itu dilengkapi dengan ngendag kalangan dan wali sesolahan. Ida Bhatara nyejer selama tiga hari, dan karya kasineb mupuk kembang pada Selasa, 10 Juni, jelang pagi atau Rabu, 11 Juni dini hari sekitar pukul 03.00 WITA.

Minggu, 08 Juni 2025

Gubernur Koster Berbagi Tali Kasih untuk Pelajar dan Penyandang Disabilitas di Ardha Candra


DENPASAR , BALI KINI 
— Ribuan pasang mata memadati Panggung Terbuka Ardha Candra, Art Centre, Denpasar, Sabtu (7/6) merasakan denyut kasih sayang dalam nafas tradisi Bali. Mereka tak hanya larut dalam pertunjukan seni. Mereka menyatu untuk merayakan Tumpek Krulut, Hari Kasih Sayang versi dresta Bali. Perayaan ini dijalankan dengan penuh suka cita dan ketulusan.

Deretan tribun penonton pun tampak dipenuhi wajah-wajah bahagia dari berbagai lintas generasi. Di tengah suasana yang begitu meriah itu, Gubernur Bali Wayan Koster naik ke panggung, membawakan sambutan yang bukan saja sarat makna, tapi juga penuh kehangatan emosional.

Hari Kasih Sayang Bali tak hanya simbol dan perayaan seremonial biasa. Karena dalam momen penting itu, Gubernur Koster juga berbagi tali kasih dengan para siswa dan penyandang disabilitas. 

Koster mengajak semua menjaga tradisis kasih sayang Bali yang telah diletakkan oleh para leluhur. 

“Tepuk tangan untuk Bali! Tepuk tangan untuk budaya kita sendiri!” serunya, disambut riuh tepuk tangan penonton. 

Ia membuka pidatonya dengan ajakan penuh cinta kepada budaya sendiri budaya yang oleh leluhur Bali telah diwariskan sebagai jalan hidup penuh kasih.

Gubernur Koster yang kala itu turut didampingi Ny. Putri Suastini Koster beserta Putri Keduanya, menegaskan bahwa selama ini banyak yang merayakan Valentine’s Day, namun sesungguhnya leluhur di Bali telah mewariskan ajaran adiluhung, yakni Hari Kasih Sayang ala Bali, Tumpek Krulut. 

"Perayaan ini bukan sekadar acara seremonial, tetapi bagian dari upaya kita menjaga tradisi kearifan lokal, dan melestarikan budaya warisan leluhur yang luhur," paparnya. 

Ajaran ini, lanjutnya, sangat relevan karena mengajarkan kasih sayang universal, baik terhadap sesama manusia, alam semesta, maupun seni dan budaya.

Dalam pidatonya yang menyentuh hati, Gubernur Koster juga menyoroti tantangan di era digital saat ini. "Dunia digital isinya macam-macam, ada bullying, ada kemarahan, ada hoaks, dan hal-hal yang memecah belah," ujarnya. 

Ia kemudian mengajak generasi muda Bali untuk menggunakan media sosial dan dunia digital untuk hal-hal yang baik, menyebarkan kebaikan, membangun harmoni, dan yang paling mulia, membangun peradaban sebagai orang Bali.

Tak hanya kata-kata, kasih sayang diwujudkan nyata malam itu. Di hadapan hadirin yang memenuhi tribun, Gubernur menyerahkan tali kasih kepada para siswa SMA/SMK dan penyandang disabilitas, sebuah tindakan sederhana namun menyentuh, simbol perhatian dan cinta dari pemerintah kepada rakyatnya.

Suasana semakin hangat ketika Gubernur melontarkan candaan ringan, “Kalau belum punya pacar, sabar dulu ya. Saya doakan segera bertemu jodoh terbaik!” gelak tawa pun pecah, mencairkan suasana formal menjadi akrab dan kekeluargaan.

Secara filosofis, Tumpek Krulut merupakan hari suci dalam kalender Bali yang menstanakan Dewa Iswara sebagai manifestasi keindahan dan kebahagiaan. Keindahan yang bukan hanya tampak di luar, tapi juga yang menyentuh rasa—seperti melalui musik, seni, dan kebersamaan.

Di tengah arus zaman yang cepat dan tak jarang menenggelamkan nilai, Tumpek Krulut tampil sebagai pengingat bahwa kasih sayang dan kebudayaan adalah jangkar kehidupan masyarakat Bali. Gubernur Koster menegaskan bahwa budaya harus menjadi prioritas utama dalam pembangunan Bali.

“Budaya bukan hiasan. Budaya adalah identitas, adalah karakter, adalah jiwa dari pembangunan kita, dari pendidikan, ekonomi, pariwisata, hingga lingkungan,” katanya.

Sebagai penutup, Gubernur Koster kembali menegaskan komitmennya dalam visi pembangunan Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” untuk terus berada di garda depan menjaga peradaban Bali, dalam kerangka Haluan Pembangunan Bali 100 Tahun ke depan.

“Bali harus tetap ada, tetap ajeg, dan bahkan harus lebih maju, dengan masyarakatnya yang cerdas, budayanya yang agung, dan kehidupannya yang rahayu.” pungkasnya.

Bayu KW: Perayaan Perdana, Langkah besar Jaga Budaya Bali  

Tak hanya itu, malam Tumpek Krulut juga diramaikan dengan penampilan para penyanyi kenamaan Bali, termasuk penyanyi senior Bayu KW yang tampil menghibur dan menyampaikan apresiasi tulusnya atas gagasan brilian Gubernur Bali Wayan Koster. 

“Baru pertama kali ada yang merayakan Tumpek Krulut secara resmi sebagai Hari Kasih Sayang masyarakat Bali. Saya bangga dan terharu. Ini langkah besar menjaga budaya kita.” ujarnya.

Bayu KW mengajak seluruh masyarakat untuk meneladani semangat Tumpek Krulut, yaitu saling gelut (rangkul), asah, asih, dan asuh dalam kehidupan sehari-hari. Sebuah filosofi sederhana namun mendalam, yang menggambarkan karakter masyarakat Bali yang penuh cinta dan gotong royong.

Acara perayaan tampak pula dihadiri Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra beserta jajaran Pimpinan Perangkat Daerah di lingkup Pemprov Bali, serta anggota DPRD Provinsi Bali.

Malam itu, Denpasar tidak hanya bersinar oleh lampu panggung. Tapi juga oleh kasih yang menyatu dalam budaya, oleh semangat untuk tetap menjaga jati diri, dan oleh tekad bersama bahwa cinta paling murni adalah cinta yang diwariskan dari leluhur untuk generasi masa depan. Rahajeng Tumpek Krulut. Rahajeng Tresna lan Asih.(*)

Kamis, 22 Mei 2025

Gubernur Koster Tandai Pembangunan PJT RSUD Sanjiwani

 


Mahayastra: Bukti Komitmen Pemprov Bali untuk Warga di 4 Kabupaten


Laporan Reporter : Tim Lpt Gianyar 

Bali Kini – Gubernur Bali Wayan Koster mengapresiasi dan mendukung pembangunan Gedung Pelayanan Jantung Terpadu (PJT) RSUD Sanjiwani Gianyar. Dukungan ini ditandai dengan kehadiran Gubernur Koster meletakan batu pertama pembangunan Gedung PJT RSUD Sanjiwani, Gianyar, pada Rabu (21/5).

Koster didampingi Bupati Gianyar Made Mahayastra, Kepala Kejaksaaan Tinggi Negeri Bali (Kajati) Ketut Sumedana , Sekda Gianyar I Dewa Gede Alit Mudiarta, Dandim 1616/Gianyar Letkol Cpn. I Gede Winarsa, Ketua KPN Gianyar Putu Endru Sonata, serta Kapolres Gianyar AKBP Umar.

Bupati Mahayastra menyampaikan, kehadiran Gubernur Koster merupakan bentuk komitmen dan kepedulian Pemerintah Provinsi Bali untuk para warga penderita sakit jantung di Gianyar dan tiga kabupaten terdekat seperti Bangli, Klungkung dan Karangasem. 

"Keberadaan PJT RSUD Sanjiwani ini juga merupakan bentuk kepedulian pemerintah, baik Pemprov Bali dan Pemkab Gianyar akan kebutuhan layanan masyarakat kepada masalah penyakit yang paling banyak menyerang warga. Gedung PJT ini kelak akan melayani masyarakat dan menjadi rujukan bagi para pasien dengan penyakit jantung di Bali khususnya di empat Kabupaten yaitu Gianyar, Bangli, Klungkung dan Karangasem," jelas Bupati Mahayastra. 

Dikatakannya dengan adanya layanan PJT, setidaknya masyarakat di empat kabupaten tersebut tidak perlu jauh-jauh dan menghadapi kemacetan menuju RSUD Prof Ngoerah, Denpasar. 

Ia pun membeberkan  bahwa jumlah penderita penyakit jantung dari empat kabupaten tersebut semakin meningkat tahun ke tahun, sehingga dipandang kebutuhan akan layanan JPT semakin mendesak

Mengenai kesiapan tenaga medis, Bupati Mahayastra menyatakan saat ini sudah terdapat empat dokter spesialis dan belasan paramedis yang sudah siap melayani masyarakat. Ia pun berharap kelak RSUD Sanjiwani juga bisa menjadi rujukan untuk Medical Tourism, oleh karena itu peningkatan layanan akan terus digenjot.

Gubernur Koster juga menyaksikan bagaimana perubahan RSUD Sanjiwani selama lima tahun terakhir ini. Melalui tayangan dalam video, diperlihatkan bagaimana perubahan fisik RSUD Sanjiwani dari bangunan yang sudah tua dan banyak kerusakan, menjadi bangunan yang membuat pasien dan para penunggunya merasa nyaman. Tidak hanya perubahan dalam bangunan fisik, namun juga pelayanan juga terus ditingkatkan di rumah sakit tersebut.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Bali Wayan Koster, Bupati Gianyar Made Mahayastra dan Kepala Kejaksaaan Tinggi Negeri Bali Ketut Sumedana berkesempatan menandatangani prasasti serta melakukan peletakan batu pertama Gedung PJT RSUD Sanjiwani. Hadir pula dalam kesempatan tersebut Sekda Gianyar I Dewa Gede Alit Mudiarta, Dandim 1616/Gianyar Letkol Cpn. I Gede Winarsa, Ketua KPN Gianyar Putu Endru Sonata, serta Kapolres Gianyar AKBP Umar.(*)

Jumat, 16 Mei 2025

Pasang PLTS Atap, Living World: Kami Support Gubernur Koster, Hemat, Ramah Lingkungan, dan Estetika


Laporan Reporter : Rls Tim Lpt 

Denpasar , Bali Kini  - Manajemen Living World Denpasar Mall mendukung penuh program Gubernur Bali Wayan Koster terkait Bali mandiri energi dengan energi bersih berkelanjutan. Dukungan tersebut ditunjukan dengan pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di gedung mall Living World Jalan Gatot Subroto Denpasar Bali. 


Dikatakan General Manager Living World Maria Lucia Lazuardi, bahwa banyak  manfaat yang didapat dengan pemasangan panel surya ini. Tampak atap gedung mall lebih estetika, ramah lingkungan dan yang utama hemat biaya langganan listrik. 


Hal ini terungkap saat sosialisasi program pemanfaatan PLTS Atap di Gedung Ksiramawa Art Center Denpasar, Kamis 15 Mei 2025. 


"Di Living World, biaya langganan bulannya berkurang, sekarang bayar sekitar Rp 80 juta. Memang kalau mall kan pemakaian listriknya cukup banyak ya, tapi sangat berguna (PLTS atap), kita lebih ke sustainability mendukung program green building," kata GM Maria  Lucia saat mendampingi Gubernur Bali Wayan Koster memberikan pernyataan kepada awak media usai kegiatan. 


Dia mengatakan, pemasangan panel surya PLTS atap di Living World menambah keindahan atap gedung dan tak mengganggu aktivitas pelayanan mall.


"Kami tidak terganggu pakai PLTS Atap. Malahan kelihatan lebih cakep kan. Saat itu kami sendiri yang investasi pasang, biaya sendiri, sekarang perawatannya kolaborasi dengan  PLN Icon Plus.  Bangunan juga terlihat jadi indah," katanya. 


Untuk itu, pimpinan Living World Denpasar Mall mengaku sangat mendukung program Gubernur Bali Koster. 


"Atap bangunan lebih tahan karena ditutup panel surya. Kita selalu suport Pak Gubernur (Wayan Koster,red)," katanya.


Sementara, Gubernur Bali  Wayan Koster mengatakan kebijakan mandiri energi dengan energi bersih berkelanjutan di Bali berdasarkan Pergub Bali nomor 45 tahun 2019 dan Pergub Bali nomor 48 tahun 2019. Kebijakan ini merupakan komitmen mengurangi  menggunakan energi berbasis fosil. Tujuan utama penggunaan PLTS Atap, tentunya untuk jangka panjang dalam menjaga ekosistem alam Bali tetap bersih.


Menurut Koster, penggunaan PLTS atap di instansi pemerintah, sekolah, industri, usaha hotel, villa, mall, rumah sakit dan lainnya demi menjaga alam bersih dan manusia Bali yang sehat. Untuk itu, dibutuhkan kesadaran semua pihak menjalankan program ini.


"Menggunakan  PLTS atap lebih murah, ramah lingkungan kemudian pemeliharaannya oleh PLN Icon Plus, dan jika terjadi pemadaman dari sentral pembangkit, PLTS atap masih bisa tetap berjalan, Ini kan bagus," katanya. 


Untuk itu, Koster mengajak semua pihak di Bali untuk menggunakan PLTS Atap. Ia menyarankan jika ada alternatif yang murah dan ramah lingkungan mengapa memilih opsi lain. 


Sosialisasi program pemanfaatan PLTS Atap di Gedung Ksiramawa Art Center Denpasar dihadiri Sekda Kabupaten Kota se-Bali, para kepala OPD, tim percepatan penggunaan PLTS Atap, developer penyedia panel surya, PLN, rumah sakit, serta pelaku usaha dan penyedia akomodasi di Bali. 


Dalam kesempatan ini, Ketua tim percepatan penggunaan PLTS Atap Prof. Ida Ayu Dwi Giriantari memaparkan manfaat dan keunggulan penggunaan PLTS atap. Sementara, Direktur PLN Icon Plus Ari rahmat Indra Cahyadi juga menyampaikan terkait teknis pemasangan panel surya hingga menghasilkan tenaga listrik untuk kebutuhan rumah tangga dan usaha. (*)

Selasa, 13 Mei 2025

Demi Jaga Bali, Gubernur Koster Tegaskan Pemprov Bali Berhak Tolak Terbitkan SKT Ormas


Laporan Reporter : Tim Lpt Denpasar 

Bali Kini – Pemerintah Provinsi Bali mencatat sebanyak 298 organisasi kemasyarakatan (ormas) telah resmi terdaftar di wilayah Bali dengan mengantongi Surat Keterangan Terdaftar (SKT). Sejumlah Ormas tersebut bergerak di bidang sosial, kemanusiaan, kepemudaan, kebudayaan, lingkungan dan Kebangsaan. 


Dalam keterangannya, Gubernur Bali, Wayan Koster, menegaskan bahwa pemerintah dalam hal ini Gubernur sebagai Kepala Daerah, yang merupakan unsur penyelenggara pemerintahan daerah memiliki kewenangan untuk tidak menerbitkan Surat Keterangan Terdaftar (SKT) Ormas, dengan pertimbangan kondisi di wilayah Provinsi Bali.


“Pemerintah bukan sekadar administratif dalam menerbitkan SKT. Kami berhak menilai, mengevaluasi, dan bila perlu, tidak menerbitkan SKT terhadap ormas yang dinilai tidak sejalan dengan nilai-nilai Pancasila, Undang-Undang, serta norma-norma yang berlaku di Bali apalagi jika ormas tersebut meresahkan masyarakat, seperti melakukan tindak kekerasan terlebih jika sampai menyangkut nyawa seseorang maka kami berhak tidak menerima ormas tersebut,” ujar Gubernur Koster saat menggelar Konferensi Pers bersama Ketua DPRD Provinsi Bali, Pangdam IX/Udayana, Kepala Kepolisian

Daerah Bali, Kepala Kejaksaan Tinggi Bali, Ketua Pengadilan Tinggi Denpasar, Komandan Korem 163/Wira Satya, dan Kepala Badan Intelijen Negara Daerah Bali terkait menyikapi ramainya pemberitaan tentang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas), di Depan Gedung Gajah, Jayasabha, Denpasar pada Senin (12/5).


Dalam konferensi pers tersebut, Gubernur Koster menekankan bahwa penerbitan SKT bukan hak mutlak ormas, melainkan bentuk izin dan pengakuan negara terhadap keberadaan dan aktivitas ormas yang dinilai layak dan tidak berpotensi menimbulkan konflik sosial maupun ancaman terhadap ketertiban umum.


Penyelenggaraan keamanan dan ketertiban di Bali sudah ditangani oleh lembaga negara yaitu Kepolisian dan TNI. Selain itu, Bali telah memiliki Sistem Pengamanan Lingkungan Terpadu Berbasis Desa Adat (SIPANDU BERADAT) dan Bantuan Keamanan Desa Adat (BANKAMDA), terdiri dari unsur Pacalang, Linmas, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa, yang diatur dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 26 Tahun 2020 sebagai pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2019

Tentang Desa Adat di Bali.


SIPANDU BERADAT juga sudah diluncurkan secara resmi oleh Bapak Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo. Dengan dua institusi tersebut, yaitu oleh negara dan lembaga berbasis Adat, penanganan keamanan dan ketertiban di Wilayah (Wewidangan) Desa Adat se-Bali sudah terbukti sangat memadai, bahkan mampu menangani keamanan kegiatan kegiatan berskala internasional di Bali, yang diselenggarakan sejak dahulu sampai saat ini,

bahkan sampai ke-depan sepanjang zaman.


Untuk itu, Gubernur Koster menegaskan bahwa Bali tidak membutuhkan kehadiran Ormas yang berkedok menjaga keamanan, ketertiban, dan sosial dengan tindakan premanisme, tindak kekerasan, dan intimidasi masyarakat, sehingga menimbulkan ketegangan di tengah-tengah masyarakat Bali yang sudah sangat kondusif. Kehadiran Ormas seperti ini justru akan merusak citra pariwisata Bali, yang dikenal sebagai destinasi wisata dunia yang paling aman dan nyaman dikunjungi.


“Sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bali sangat terbuka dan toleran terhadap keberadaan warga pendatang, namun semua warga yang tinggal/menetap di Bali berkewajiban berperilaku baik, bekerja sesuai profesinya dengan baik, produktif, serta berkontribusi untuk membangun Bali, menghormati nilai-nilai budaya Bali, dan mentaati kebijakan Pemerintah Provinsi Bali, seperti kata orang bijak di mana bumi dipijak, di sana langit di junjung”, ucapnya kepada awak media. 


Untuk itu, Gubernur Bali bersama Ketua DPRD Provinsi Bali, Pangdam IX/Udayana, Kepala Kepolisian Daerah Bali, Kepala Kejaksaan Tinggi

Bali, Ketua Pengadilan Tinggi Denpasar, Komandan Korem 163/Wira Satya, dan Kepala Badan Intelijen Negara Daerah Bali sepakat

mengambil sikap untuk menindak dengan tegas Ormas yang melakukan tindakan premanisme dan kriminalitas, serta meresahkan masyarakat. Tindakan tegas tersebut sangat diperlukan

dalam rangka mewujudkan kehidupan masyarakat Bali yang tertata,tertib, aman, nyaman, damai, sejahtera, dan bahagia, serta mewujudkan kepariwisataan Bali yang berbasis berbudaya, berkualitas, dan bermartabat.


“Saya mengajak seluruh komponen masyarakat di Bali untuk guyub, kompak, bersatu padu, bahu-membahu, bersama-sama, dan bergotong-royong membangun Bali niskala-sakala dengan menjaga keamanan, ketentraman, dan ketertiban, serta kenyamanan setiap orang di Bali berlandaskan nilai-nilai kearifan lokal Bali: gilik-saguluk, para-sparo, salunglung-sabayantaka, sarpana ya (se-ia sekata, seiring sejalan, bekerjasama dengan sama-sama bekerja)”, pungkasnya.


Kapolda Bali Irjen Pol Daniel Adityajaya menegaskan akan menindak tegas pelanggaran-pelanggaran yang terjadi di Bali. Perkumpulan-perkumpulan (ormas,red) yang berpotensi mengangggu ketentraman di Bali akan ditindak tegas sesuai undang-undang yang berlaku. 


"Sesuai tugas pokok kami sebagai aparat hukum yang menjaga ketertiban dan keamanan, apabila terjadi gesekan -gesekan, dan terjadi pelanggaran pidana akan kita proses tegas sesuai hukum yang berlaku," katanya. 


Hadir dalam deklarasi bersama ini, Kapolda Bali Irjen. pol Daniel Adityajaya, Pangdam IX Udayana Mayjen TNI Piek Budiyakto, Kajati Bali Ketut Sumedana, Danrem 163 Wira Satya I Dewa Hadi Saputra, Perwakilan BIN Provinsi Bali. (*)

672 Jemaah Haji Asal Bali Siap Berangkat Ke Tanah Suci, Wagub Giri Prasta Berpesan untuk Tetap Kompak


Laporan Reporter : Tim Lpt Denpasar 

Bali Kini – Sebanyak 672 jemaah haji asal Bali resmi diberangkatkan untuk menjalani ibadah haji. Pelepasan dilakukan oleh Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta, dalam acara yang digelar di Gedung Wiswa Sabha Utama, Anggara Kliwon – Medangsia, Selasa (13/5).


Dalam sambutannya, Giri Prasta menyampaikan apresiasi atas semangat para jemaah serta mengingatkan pentingnya menjaga kebersamaan dan komunikasi selama perjalanan.


“Saya secara pribadi sangat bangga dengan niat suci yang dimiliki seluruh jemaah yang siap untuk menunaikan ibadah haji. Saya berpesan agar seluruh jemaah tetap kompak, menjaga komunikasi yang baik antar sesama agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Yang terpenting, semoga seluruh jemaah kembali ke Bali dengan selamat serta jiwa dan raga yang sehat,” tegasnya.


Wagub juga menyoroti pentingnya dukungan pemerintah dalam memfasilitasi ibadah umat. Ia menyebut program keberangkatan haji ini sebagai bagian dari agenda rutin Kementerian Agama yang sejalan dengan upaya memberikan kesempatan menunaikan rukun Islam.


“Program dari Kementerian Agama Provinsi Bali ini merupakan program rutin yang merupakan terusan dari pusat, yang tentu memberikan kesempatan kepada seluruh jemaah untuk menjalankan salah satu dari lima (5) rukun Islam, yakni melaksanakan ibadah haji bagi yang mampu,” ujarnya.


Ia juga menekankan bahwa momen keberangkatan jemaah haji merupakan peristiwa penting, tidak hanya bagi jemaah, tetapi juga bagi daerah, bangsa, dan umat secara luas.


“Perjalanan haji adalah perjalanan menuju titik puncak pengabdian sebagai manusia yang mengajarkan keikhlasan, kesabaran, kebersamaan, disiplin, dan kerendahan hati. Nilai-nilai ini merupakan modal sosial dan spiritual yang sangat kita butuhkan dalam membangun Bali yang harmonis, adil, dan berkelanjutan,” lanjutnya.


Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali, Komang Sri Marheni,  menyampaikan sebagai institusi yang berada di garda terdepan dalam urusan keagamaan, Kementerian Agama dan seluruh jajarannya memiliki akar sejarah yang kokoh dan peran strategis sejak masa awal kemerdekaan, dimana tumbuh menjadi penjaga moralitas bangsa, pemelihara harmoni umat beragama, sekaligus jembatan penting dalam mewujudkan kehidupan beragama yang damai, moderat dan berkeadaban.


“Dengan diberangkatkannya ratusan jemaah haji, diharapkan seluruh elemen masyarakat, umat beragama, tokoh adat, pemuda dan kaum intelektual, agar terus bersinergi dan bahu-membahu dalam menjaga harmoni Bali secara niskala dan sekala. Mari Kita jadikan pembangunan Bali sebagai dharma bakti suci bagi generasi kini dan yang akan datang,” ujarnya.


Adapun jumlah jemaah yang diberangkatkan terdiri dari 236 orang asal Denpasar, 84 dari Buleleng, 86 dari Jembrana, 11 dari Klungkung, 24 dari Gianyar, 53 dari Karangasem, 11 dari Bangli, 118 dari Badung, dan 40 dari Tabanan. Dari total 672 jemaah, sebanyak 306 merupakan laki-laki dan 366 perempuan.

Sabtu, 10 Mei 2025

Lantik Pejabat Tinggi Pratama Pemprov Bali


Gubernur Koster Minta Kerja Ekstra Keras, Kreatif, Inovatif dan Berikan yang Terbaik

Laporan Reporter : Tim Lpt Denpasar

Bali Kini - Gubernur Bali Wayan Koster melantik 21 Pejabat Pimpinan Pratama (Eselon 2) di Lingkungan Pemprov Bali bertempat di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Denpasar pada Jumat (9/5).


Dalam pidato pengarahannya, Gubernur asal Desa Sembiran tersebut menyampaikan agar pejabat yang baru dilantik harus berintegritas, kreatif dan inovatif, serta selalu memberikan yang terbaik dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. 


“Ibaratnya seperti mengenyam pendidikan, selalu memberikan nilai terbaik dengan belajar yang keras, begitu juga ketika menjabat, harus bekerja ekstra keras,” jelasnya pada acara yang turut juga dihadiri oleh Ketua Komisi I DPRD Bali I Nyoman Budiutama, Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra beserta dengan segenap pejabat di lingkungan Pemprov Bali. 


Gubernur Koster juga menegaskan pejabat yang dilantik baik jalur mutasi maupun promosi harus bisa bekerja dengan satu kesatuan dan membuang ego sektoral masing-masing sesuai dengan tupoksinya. “Tidak ada pegawai Dinas A atau B, anda semua satu gerbong Pegawai Pemprov Bali dengan komando Sekda Bai,” ujarnya. 


Menurutnya, pengisian jabatan kali ini sudah menggunakan sistem merit atau sistem manajemen ASN yang didasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja ASN secara adil dan wajar tanpa diskriminasi. Sehingga, ia pun yakin dengan kualitas para pejabat kali ini, karena mereka ditempatkan pada jabatan yang sesuai dengan bidang dan kompetensi masing-masing. “Sistem merit di Bali juga sudah diakui sangat bagus oleh MenPAN RB dan Mendagri, dan sudah dilaksanakan sejak periode pertama saya. Jadi tidak ada jual beli jabatan yang merusak tatanan birokrasi sehingga tidak ada lagi orang-orang yang tidak kompeten menjadi pejabat,” tegasnya. Dia pun menegaskan sudah menyeleksi para pejabat sesuai dengan golongan, masa kerja, uji kompetensi manajemen talenta, hingga meminta print out riwayat hidup kepada Sekda Bali.


Gubernur yang juga merupakan Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini meyakini bahwa pejabat yang dilantik merupakan orang-orang terbaik yang dimiliki oleh Pemprov Bali, sehingga ia pun mengajak untuk ngebut mengeksekusi program-program di periode kedua ini yang tertuang dalam visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, Melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana Dalam Bali Era Baru. “Tidak ada istilah santai di periode kedua ini, saya akan mengajak semua untuk gas mengeksekusi program baik masalah infrastruktur, sampah hingga masalah energi di Bali,” imbuhnya.


Untuk itu ia pun menginstruksikan agar para pejabat yang baru dilantik benar-benar membaca visi misi Provinsi Bali dengan detail karena sudah terurai dengan baik, sehingga bisa ditangkap dengan utuh. Perluas wawasan dengan membaca dokumen Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125. “Ini gerbong yang saya ajak untuk lima tahun ke depan, lima tahun yang merupakan pondasi Bali Era Baru 100 tahun ke depan, jadi mari kita bekerja keras, fokus, tulus nindihin gumi Bali dan jangan pernah sekalipun untuk korupsi,” tandasnya.


Adapun disampaikannya beberapa program yang harus segera diselesaikan pada periode kedua kepemimpinannya yaitu pembangunan infrastruktur secara massif untuk memperlancar transportasi di Daerah Sarbagita. Ia berharap tahun 2026 pembangunan fisik sudah mulai dikerjakan dan pada tahun 2029 sebelum periodenya berakhir sudah selesai 70%. Selain itu percepatan pembentukan Perda dan Pergub yaitu Perda yang mengatur tentang Pembatasan Alih Fungsi Lahan Produktif hingga Perda Toko Jaringan Modern juga harus secepatnya diatensi.(*)

Jumat, 09 Mei 2025

Konjen Australia Dukung Penuh Gebrakan Gubernur Koster di Bidang Pendidikan, Pariwisata, dan Budaya


Laporan Reporter : Tim Lpt Denpasar 

Bali Kini - Konsulat Jenderal (Konjen) Australia di Bali, yang dipimpin Ms. Jo Stevens beserta jajaran berkesempatan bertemu Gubernur Bali Wayan Koster di Jayasabha Kamis (8/5/2025).


Dalam kesempatan ini, Ms. Jo Stevens menyampaikan dukungan penuh program dan gebrakan Gubernur Koster yang menjadikan pariwisata Bali berkelanjutan. Apalagi berdasarkan data tahun 2025, kunjungan warga Australia ke Bali mencapai 1,5 juta orang per tahun.  


Ms. Jo Stevens mengaku pihaknya terlibat aktif membantu pungutan wisatawan asing atau "Tourism Levy". Dimana, penerapan kebijakan ini diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 6 Tahun 2023 tentang Pungutan Bagi Wisatawan Asing untuk Perlindungan Kebudayaan dan Lingkungan Alam Bali.


“Kami juga bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Bali untuk mensosialisasikan tourism Levy  dan ingin memastikan pariwisata Bali bisa berkembang lebih baik lagi,” ucapnya. 


Ms Jo Stevens mengutarakan bahwa pihaknya sangat berkepentingan untuk menjaga hubungan baik dengan provinsi Bali di tengah tingginya minat warga negeri kanguru menghabiskan liburan di bali, 


”1,5 juta orang warga Australia berkunjung ke Bali tahun 2024 dan ini merupakan rekor terbanyak sepanjang sejarah. Jadi saya kira warga kami sangat senang dan sangat menikmati Bali. Bali adalah tempat yang spesial bagi warga kami,” kata Ms Stevens.

 

Konjen Stevens juga memastikan dirinya selalu aktif mengikuti perkembangan serta informasi terkini mengenai Bali termasuk aturan teranyar yang ditetapkan pemerintah daerah bagi para wisatawan. 


“Kami selalu menegaskan pada warga kami apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan di bali, red). Ada aturan yang kami tunjukkan dan tegaskan pada mereka untuk bersikap dengan baik, menghormati budaya lokal dan tidak menimbulkan masalah untuk waktu liburan yang menyenangkan,” tandasnya. 

 

Konsul Stevens juga mengemukakan niatan Australia untuk terus meningkatkan  kerja sama jangka panjang yang erat antara Australia dan Bali. Di antaranya, melalui hubungan pendidikan, pariwisata, dan budaya. Kemudian, ada program kemitraan pembangunan dan pendalaman keterlibatan ekonomi.


”Karena kami sadar bahwa Bali adalah tujuan utama bagi warga kami untuk berwisata, lalu juga dengan banyaknya komunitas warga kami di Bali dan itu menunjukkan pentingnya hubungan Australia dengan Bali,” ujarnya lagi.


Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas kepariwisataan Bali dalam masa kepemimpinan periode keduanya. 


Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Koster menyampaikan sejumlah prioritas yang sedang dan akan dikebut untuk mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan  berbasis budaya di Pulau Dewata. 


Semuanya berpegang pada visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali dalam Haluan Pembangunan Bali 100 tahun yang sudah dimulai pada tahun 2025.  


“Pertama ada infrastruktur, lalu ada masalah sampah dan juga adanya sejumlah oknum wisatawan asing yang nakal atau bermasalah,” kata Gubernur.  


Infrastruktur misalnya, Gubernur Koster mengaku prioritasnya adalah membangun infrastruktur transportasi yang baik dan efektif guna mengatasi masalah kemacetan terutama di sentra-sentra pariwisata. 


Selain tentu masalah sampah yang telah diupayakan untuk diminimalisir lewat kebijakan bertajuk Gerakan Bali Bersih Sampah dengan pelarangan penggunaan botol plastik di bawah 1 liter sebagai salah satu langkah konkritnya.

 

Pun demikian dengan oknum wisman yang dalam beberapa waktu terakhir sering terekspos melakukan tindakan ’nakal’ alias bermasalah selama berwisata di Bali mulai dari penyalahgunaan visa turis untuk bekerja hingga tindakan yang mengarah pada tindak kriminal.  “Kami sudah bekerja sama dengan imigrasi agar wisman yang ’nakal’ ini kalau menggunakan visa tidak sesuai peruntukannya langsung deportasi dan kalau kriminal, langsung proses hukum,” tandas Koster.

 

Selain itu, Gubernur asal Sembiran, Buleleng ini pun menekankan kembali komitmennya untuk menuju Bali yang mandiri dalam energi untuk mengatasi masalah seperti terputusnya pasokan listrik dari luar Bali seperti yang terjadi belum lama ini. “Kita dorong tidak hanya membuat pembangkit listrik di Bali, namun juga agar energi yang digunakan adalah energi bersih, baru dan terbarukan. Ini penting untuk menunjang industri pariwisata serta kebutuhan masyarakat Bali secara umum,” jelasnya lagi.

 

Gubernur Koster dalam kesempatan tersebut juga sangat berterima kasih kepada Konsul Jenderal Australia atas banyaknya warga Australia yang memilih Bali sebagai destinasi wisata dan menghabiskan liburannya selama ini. Angkanya bahkan hampir menyentuh 1,5 juta orang dalam satu tahun. “Bahkan saya banyak dengar bahwa wisatawan asal Australia menganggap Bali sebagai rumah keduanya,” cetus Gubernur Koster.  


Mengakhiri pertemuan yang hangat tersebut, selain memberikan kain endek khas Bali kepada Konjen Stevens, Gubernur Koster juga memberikan cinderamata berupa minuman tradisional khas Pulau Dewata yakni arak Bali.(*)

Rabu, 30 April 2025

Ny. Putri Koster Ajak Masyarakat Bangga dan Mencintai Kain Endek


Laporan Reporter : Tim Lpt Denpasar
 

Bali Kini  - Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ny. Putri Koster, tidak henti-hentinya mengajak dan membangun kesadaran masyarakat untuk merasa bangga dan mencintai kain tenun tradisional Endek Bali.

“Bali mempunyai banyak sekali ragam kain endek dan kita patut bangga. Mari kita jaga agar kain tenun endek tetap berjaya dengan bangga menggunakannya dan mencintai kain buatan para perajin kita,” imbuhnya.

Harapan tersebut disampaikan Ny. Putri Koster dalam sambutannya saat membuka acara Fashion Show “Timeless Beauty of Endek” oleh DWP Poltekes Kemenkes di Auditorium Poltekes Kemenkes Sidakarya, Selasa (29/4).

Lebih jauh dalam sambutannya, Ny. Putri Koster menyampaikan bahwa saat ini penggunaan kain endek di pasaran mulai menggeliat, namun sesungguhnya kain endek sedang tidak baik-baik saja. Salah satu penyebabnya adalah karena sebagian besar kain tenun endek yang beredar di pasaran saat ini tidak diproduksi di Bali oleh perajin lokal, melainkan diproduksi di luar Bali.

Hal ini tentu saja berdampak signifikan terhadap keberadaan endek Bali, karena kain tersebut tidak dikerjakan oleh perajin lokal sehingga banyak perajin yang meninggalkan alat tenunnya. Kondisi ini berdampak pada menurunnya kesejahteraan perajin. Jika hal ini dibiarkan berlarut-larut, ke depannya tidak hanya akan berdampak pada perekonomian Bali, tetapi yang lebih dahsyat lagi adalah hilangnya kain tenun asli buatan perajin Bali.

“Di pasar saat ini, sekitar 83% kain endek yang dipasarkan dibuat di luar Bali, jadi hanya 17 persen yang merupakan buatan perajin asli Bali. Untuk itu, mari kita bangun kesadaran untuk selalu membeli dan menggunakan kain endek yang ditenun oleh perajin kita sendiri,” tuturnya.

Istri orang nomor satu di Bali ini juga menyampaikan apresiasinya kepada DWP Poltekes Kemenkes atas penyelenggaraan fashion show yang dirangkaikan dengan perayaan Hari Kartini. Dengan kegiatan ini, diharapkan akan tumbuh kecintaan pada kain endek dan menjadi salah satu upaya dalam melestarikan kain tenun Bali yang telah diakui dan memiliki HAKI.

Gelaran fashion show pada sore hari ini berlangsung meriah dan penuh kekeluargaan. Fashion show tidak hanya menampilkan desain eksklusif endek, tetapi juga menampilkan Kids Endek Fashion Show serta lomba busana ke kantor berbahan endek.

Turut hadir pada kesempatan tersebut Plt. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, I Made Sudarsana; Direktur Poltekes Kemenkes, Dr. Sri Rahayu; pengurus dan anggota DWP Provinsi Bali, Kota Denpasar, dan Poltekes Kemenkes.

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved