-->

Senin, 25 Agustus 2025

Puluhan Peserta Berpacu Ikuti Lomba Sampan Tradisional


Laporan Reporter : Ajb / Tim Lpt 

Jembrana , Bali Kini – 35 pasang peserta ambil bagian dalam lomba sampan tradisional yang merupakan agenda rutin Pemerintah Kabupaten Jembrana setiap tahunnya. Para peserta unjuk ketangkasan mendayung sampan, berpacu dengan semangat kebersamaan dan sportivitas. 

Mengambil start di Pura Perancak dan finish di jembatan Samblong, peserta dilepas oleh Wakil Bupati Jembrana, I Gede Ngurah Patriana Krisna didampingi jajaran Forkopimda dan anggota DPRD kabupaten Jembrana, Senin (25/8).

Selanjutnya, para peserta akan menempuh jarak kurang lebih sepanjang 5 Kilometer dengan waktu tempuh sekitar 30 menit. Sorak-sorai penonton di sepanjang jalur lomba pun menambah kemeriahan suasana ini.

"Hari ini seperti tahun-tahun sebelumnya, kita mengadakan lomba sampan yang tahun ini jumlah peserta sebanyak 35 sampan," ucap Wabup Ipat usai melepas para peserta.

Dalam lomba kali ini, Agus Rahman dan Ahyar Aditia dari Desa Air Kuning berhasil meraih juara 1, disusul oleh dua tim dari Lingkungan Samblong, Kelurahan Sangkaragung yang masing-masing menempati posisi juara 2 dan juara 3.

Wabup Ipat mengapresiasi antusiasme peserta sekaligus menekankan pentingnya melestarikan tradisi sebagai bagian dari identitas daerah, sekaligus membangkitkan semangat dalam memperingati Kemerdekaan Republik Indonesia.

"Ini acara rutin yang dilaksanakan pemerintah Kabupaten Jembrana dengan semangat kemerdekaan sebagai rangkaian memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke 80 dan HUT Kota Negara ke 130," ucapnya.

Selain itu, perlombaan ini diharapkan tidak hanya menjadi hiburan bagi masyarakat, tetapi juga mempererat persatuan serta menumbuhkan rasa bangga terhadap tradisi bahari yang telah lama hidup di Jembrana.

Selasa, 08 Juli 2025

Gubernur Koster Saksikan Parade Gong Kebyar Wanita dan Drama Gong Tradisi di PKB 2025


Laporan Reporter : Tim Lpt 

Denpasar , Bali Kini  – Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Art Center Denpasar, kembali bergemuruh oleh semarak budaya Bali dalam rangkaian Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-47. Gubernur Bali, Wayan Koster, hadir langsung menyaksikan Parade Gong Kebyar Wanita dan Utsawa Drama Gong Tradisi yang menyedot perhatian ribuan penonton pada Senin malam (7/7).

Kedatangan Gubernur Koster disambut hangat oleh masyarakat yang memadati tribun. Sapaan akrab “Pak Yan” terdengar bersahut-sahutan dari berbagai sudut, yang dibalas Gubernur dengan senyuman dan lambaian tangan. Kehadirannya mencerminkan komitmen kuat pemerintah dalam mendukung pelestarian seni dan budaya adiluhung Bali.

Gubernur tampak didampingi Wakil Ketua I DPRD Bali I Wayan Disel Astawa, Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa, Sekda Kabupaten Badung I Gusti Ngurah Bayu Brahmaputra, serta sejumlah pejabat lainnya dari Pemprov Bali.

Parade Gong Kebyar Wanita menampilkan dua duta kabupaten: Sekaa Gong Karang Asti Komala dari Desa Adat Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, sebagai Duta Kabupaten Badung; dan Sanggar Sanjiwani, Arena Sukawati Satu, Desa Sukawati, sebagai Duta Kabupaten Gianyar.

Duta Gianyar menyuguhkan Tabuh Telu Kelambatan Kebyar Jingga, sebuah karya musikal yang memadukan kekuatan, dinamika, dan energi spiritual dalam koridor musik tradisi. Sementara Duta Badung menghadirkan tari kreasi Tedung Jagat yang menyimbolkan sosok pemimpin bijak yang meneduhkan rakyatnya, berlandaskan pada pengetahuan, pengabdian, dan penghormatan pada leluhur.

Selain itu, Gianyar juga mempersembahkan Tari Menyelonte, hasil rekonstruksi karya Trio Satya Duaye. Tarian ini menggambarkan dinamika kehidupan remaja putri masa kini yang bersinggungan dengan isu media sosial, mode, kesehatan, dan tekanan sosial. Pesannya mengajak generasi muda untuk kembali pada nilai-nilai budaya Bali.

Sebagai penutup, Badung menyajikan Tari Sandyagita Jagadhita, sedangkan Gianyar menampilkan Musikalisasi Vokal Sandyagita Telung Dasa Telu, yang menampilkan kekuatan vokal dan musikalitas tinggi.

Usai parade, Gubernur Koster didampingi Ny. Putri Suastini Koster melanjutkan agenda dengan menyaksikan Utsawa Drama Gong Tradisi di Kalangan Ayodya. Sanggar Kanti Budaya Bangli, sebagai Duta Kabupaten Bangli, tampil memukau dalam pementasan yang melibatkan seniman-seniman legendaris asal Bangli.

Meski malam kian larut, antusiasme warga tetap tinggi. Banyak yang mengantre untuk berfoto bersama Gubernur Bali. Dengan sabar, Gubernur melayani swafoto, memperlihatkan kedekatannya dengan masyarakat.

PKB 2025 tidak hanya menjadi ajang pertunjukan seni, tetapi juga ruang afirmasi jati diri dan warisan budaya Bali. Kehadiran pemimpin daerah dalam acara ini menjadi simbol nyata komitmen menjaga kelangsungan budaya di tengah arus modernisasi.

Kamis, 12 Juni 2025

30 Negara Hadir Dalam Festival Rare Angon Internasional di Denpasar

 


Laporan Reporter : Ayu 

Denpasar, Bali Kini -  Pemerintah Kota Denpasar bersama Komunitas Rare Angon kembali akan menggelar Rare Angon Festival bertaraf Internasional pada tanggal 31 Juli hingga 3 Agustus 2025 mendatang, bertempat di Pantai Mertasari, Sanur. 

Festival tahunan yang memadukan seni, budaya, aerodinamika, serta filosofi tradisional ini siap menyambut kehadiran peserta dari berbagai penjuru dunia.

Ketua Panitia Rare Angon Festival, Gede Eka Surya Wirawan, menyampaikan langsung kesiapan pelaksanaan festival ini kepada Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara saat audiensi  di Kantor Walikota Denpasar pada Kamis (12/6).

Dalam kesempatan, Surya Wirawan mengungkapkan bahwa pihak panitia telah mengundang perwakilan dari 30 negara, dan hingga saat ini 20 negara telah mengonfirmasi kehadiran. Masing-masing negara akan mengirimkan dua peserta, namun Republik Rakyat Tiongkok mengonfirmasi akan hadir dengan tujuh peserta.

“Kami sudah mempersiapkan segala kebutuhan untuk menyambut kedatangan delegasi internasional. Rare Angon Festival bukan sekadar festival layang-layang, tetapi sebuah ajang internasional yang menggabungkan seni, budaya, filosofi, sejarah, dan inovasi kreatif,” ujar Surya.

Ia menambahkan, momentum musim angin tahunan di Denpasar menjadikan festival ini selaras dengan alam, sekaligus sebagai ruang selebrasi masyarakat Denpasar dalam menjaga warisan budaya. Festival ini bertujuan memperkuat citra Bali sebagai pusat wisata budaya dan masuk dalam kalender event layang-layang internasional.


Adapun agenda Rare Angon Festival 2025 mencakup berbagai kegiatan. Antara lain, pertunjukan Wayang Udara, Lomba Layang-Layang Tradisional sebanyak 1.500 layang-layang, Lomba Baleganjur, Lomba Kober, Lomba Pindekan, Lomba Sunari,

Lomba Content Creator, Penayangan 10 video UMKM kuliner dan 4 UMKM layangan. Serta dimeriahkan juga dengan penampilan musik dari Scared of BUMS, Joni Agung, dan Mr. Botax

Sementara itu, Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara menyambut positif pelaksanaan festival ini dan meminta agar panitia mempersiapkan acara dengan matang.

“Rare Angon Festival membawa nama baik Kota Denpasar dan Bali secara umum ke kancah internasional. Pemerintah Kota Denpasar siap memberikan dukungan dan fasilitasi demi kelancaran acara ini,” tegas Jaya Negara.

Festival ini diharapkan menjadi simbol pelestarian nilai-nilai luhur budaya Bali serta sebagai wahana edukasi dan hiburan bagi masyarakat lokal maupun wisatawan mancanegara.

Senin, 13 Januari 2025

Upacara Pecaruan dan Ngebeji Pujawali Pura Niti Praja


Jembrana , Bali Kini
- Pujawali di Pura Niti Praja Pemkab Jembrana akan dilaksanakan pada Anggara Umanis Wuku Wayang Purnamaning Sasih kapitu, Selasa (14/1).


Rangkaian piodalan Pura Niti Praja Pemkab Jembrana dimulai hari ini, Senin (13/1). Diawali dengan prosesi pecaruan di utama mandala dan persembahyangan bersama serta Ngebeji di Pura Taman Beji Kelurahan Dauhwaru, upacara tersebut diikuti langsung oleh Bupati Jembrana, I Nengah Tamba, Sekda I Made Budiasa, Kepala OPD dan seluruh pegawai dilingkungan Pemkab Jembrana.


Pada puncak piodalan akan dipuput oleh Ida Pedanda Gede Ketut Putra Kemenuh dari Griya Kemenuh Suka Taman Ketugtug.


Ditemui usai prosesi Ngebeji, Sekda Jembrana I Made Budiasa mengatakan bahwa rangkaian piodalan Pura Niti Praja Pemkab Jembrana di mulai pecaruan, persembahyangan bersama dan nyuciang Ida Bhatara di Pura Taman Beji Kelurahan Dauhwaru. 


"Usan ngebeji, Ida Bhatara malih mantuk mewali ke prahyangan (setelah prosesi penyucian, Ida Bhatara kembali lagi ke pura). Benjang ring rahina purnama keaturang piodalan (besok pada hari purnama ke tujuh akan dilaksanakan piodalan)," ungkapnya.


Lebih lanjut, Sekda Budiasa mengapresiasi semangat gotong royong seluruh pegawai Pemkab Jembrana atas partisipasi dan semangat untuk melaksanakan rangkaian piodalan Pura Niti Praja Pemkab Jembrana.


"Tentu saya merasa sangat berbahagia karena hari ini bisa kita lihat partisipasi teman teman sangat luar biasa. Mudah mudahan dengan ini memberikan rahmat dan anugrah dalam rangka melalsanakan tugas tugas kita semoga lancar sesuai dengan apa yang kita harapkan," ucap Sekda Budiasa.


Sementara itu Bupati I Nengah Tamba mengajak kepada para Kepala OPD dan seluruh staf dilingkungan Pemkab Jembrana agar hadir mengharturkan bhati pada puncak piodalan dan mengikuti sampai prosesi penyineban.  


"Hal ini penting, sebagai bentuk ucapan terima kasih dan syukur kita kehadapan Ida Bhtara atas perjalanan yang sudah berjalan dengan baik dan lancar. Astungkara atas tuntunan Ida Bhatara, kita lebih semangat lagi, kompak dalam mewujudkan cita-cita bersama memajukan Jembrana," pungkasnya.(Hum )


Minggu, 05 Januari 2025

Bupati Tamba laksanakan Persembahyangan Pujawali Pura Rambut Siwi.


Jembrana , Bali Kini -
Bupati Jembrana, I Nengah Tamba  didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, I Ketut Armita melaksanakan persembahyangan di Pura luhur Dangkahyangan Rambut Siwi, Kamis (26/12)


Pujawali Pura Luhur Dangkahyangan Rambut Siwi digelar pada Buda Umanis Perang Bakat atau Rabu, 25 Desember 2024 hingga Redite Kliwon Bala, Minggu, 29 Desember 2024 atau selama 5 hari.


Kehadiran Bupati Tamba, dikatakannya untuk menyampaikan rasa syukur dan memohon agar pemerintahan di Kabupaten Jembrana dapat terlaksana dengan baik.


"Persembahyangan ini untuk memohon doa restu agar program-program yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Jembrana dapat berjalan dengan baik," ucapnya.


Pemucuk Karya, I Gede Tunastra menyampaikan rangkaian Pujawali dilaksanakan selama lima hari, mulai tanggal 25 sampai dengan 29 Desember 2024.


" Serangkaian upacara menjelang Pujawali telah dilakukan sejak 18 Desember lalu diawali dengan nuasen karya lan nanceb sanggah surya, kemudian puncak pujawali dan penyineban pada hari Minggu (29/12) mendatang," jelasnya. (Gusadi/HuJ)


Minggu, 17 November 2024

Berpacu Dilumpur, Makepung Lampit 2024 Digelar.


Jembrana , Bali Kini 
- Puluhan pasang kerbau adu cepat dalam perlombaan Makepung Lampit 2024 yang di gelar di Subak Kaliakah Munduk, Desa Kaliakah, Minggu (17/11).

Ajang makepung diatas lumpur ini sukses menyedot ribuan penonton, tak hanya warga lokal tampak pula antusiasme wisatawan asing ikut menyaksikan perlombaat tersebut. 


Ketua Sekaa Makepung I Made Mara dalam laporanya mengatakan peserta yang mengikuti mekepung lampit kali ini sebanyak 40 pasang kerbau.

"Untuk peserta makepung lampit 2024 kali ini diikuti oleh 40 pasang peserta yang terdiri dari 10 regu timur dan 30 dari regu barat," ucapnya.


Ia juga mengapresiasi Pemkab Jembrana telah mensuport kegiatan tersebut mengingat Makepung sebagai salah satu warisan budaya leluhur kabupaten Jembrana harus dijaga kelestariannya.

"Kami, sekaa makepung mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Jembrana yang telah memberikan dukungan pada acara ini, ini sangat berarti bagi sekaa dalam mendukung kelancaran acara hari ini,” ujar Made Mara.



Sementara itu Sekda Jembrana I Made Budiasa mengatakan makepung selain sebagai ekspresi seni budaya tradisional yang wajib dilestarikan dan dikembangkan, makepung juga merupakan daya tarik wisata yang potensial karena ciri khas dan keunikanya yang tiada duanya.

"Tentu makepung ini kita inginkan dapat memberikan dampak positif terhadap berbagai sektor pembangunan seperti pertanian dan peternakan, mewujudkan destinasi dan atraksi wisata yang berdaya saing dengan berbasis pemberdayaan masyarakat serta menciptakan kesempatan berusaha bekerja dan berinvestasi," ungkapnya.


Lanjut ia menginginkan tradisi makepung agar terus dikembangkan dan dikemas sebagai daya tarik wisata budaya dengan tetap mempertahankan ciri khas daerah dan aspek pemberdayaan masyarakat agar mendapatkan nilai manfaat yang optimal.

"Melestarikan tradisi dan mengembangkan makepung agar dapat bermanfaat bagi peningkatan kesejahtraan masyarakat bukanlah suatu yang mudah, namun dengan dilandasi semangat makepung yang didalamnya terkandung nilai-nilai kebersamaan, sportifitas, kesungguhan dan rasa tanggung jawab niscaya hal tersebut akan kita gapai," pungkas Sekda Budiasa.( Kom )


© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved