Jembrana,BaliKini.Net - Gugus tugas covid-19 Jembrana kembali mendistribusikan bantuan berupa paket sembako kepada masyarakat jembrana terdampak covid-19, selasa ( 9/6/2020) di Kecamatan Pekutatan.
Bantuan diserahkan ketua gugus tugas yang juga Bupati Jembrana I Putu Artha ,merupakan jaring pengaman sosial tahap II penyisiran dari Belanja Tak Terduga APBD Kabupaten Jembrana.
Penyerahan bantuan hari pertama secara simbolis kepada warga penerima manfaaat di Kecamatan Pekuatatan juga dihadiri Dandim 1617 Jembrana Letkol Kav Jefri Marsono Hanok, Sekda Jembrana I Made Sudiada , Kasi Datun jKajari Jembrana Arief amadhoni serta Kapolsek Pekutatan Kompol I Gusti Agung Komang Sukasana. Secara bertahap, bantuan serupa juga akan diberikan kepada masyarakat terdampak Covid-19 di kecamatan lainnya.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Jembrana dr I Made Dwipayana mengatakan, bantuan jaring pengaman sosial untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar akibat penurunan kemampuan keluarga terdampak covid-19.
"Bantuan ini tahap II kita salurkan kepada 5000 keluarga penerima manfaat( KPM) dengan total anggaran Rp 3 milyar. Sebelumnya pada tahap I sudah kita salurkan paket sembako kepada 7180 KPM senilai Rp.4.339M," kata Dwipayana.
Masing-masing penerima manfaat mendapat paket sembako senilai Rp 200.000 selama tiga bulan. Adapun rincian penerima manfaat tahap II dimasing-masing kecamatan , untuk Kecamatan Jembrana mendapat 1182 KPM, Kecamatan Negara 1526 KPM, Kecamatan Melaya 801 KPM , Kecamatan Mendoyo 903 KPM sedangkan Kecamatan Pekutatan terdapat 588 KPM.
Sementara Bupati Artha dalam arahannya mengatakan bantuan jaring pengaman sosial ini bentuk perhatian dan kepedulian pemerintah atas dampak pandemi Covid-19.
"Semoga bantuan ini pun dapat meringankan beban warga, memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari , ” harap Bupati Artha.
Disamping itu, ia mengajak masyarakat tetap mengutamakan protokol kesehatan penanganan Covid-19. Selalu menggunakan masker, mencuci tangan setiap saat serta tidak memandang remeh potensi penularan virus.
"Meski Jembrana saat ini terendah angka kasusnya , tapi kewaspadaan tetap dijaga . Jangan kendurkan protokol covid-19. Bersama kita tekan penyebaran sehingga transmisi lokal tidak terjadi, " kata Artha.
Kepada jajaran perbekel serta camat yang juga hadir, Artha minta agar mewaspadai pergerakan orang luar masuk dimasing-masing wilayah. Terutama mereka yang beraktifitas disimpul-simpul ekonomi. Contohnya aktivitas dipasar yang ada di kecamatan maupun masing-masing desa. " Harus dicek riwayat perjalanan , darimana asalnya. Apakah mereka datang dari wilayah terjangkit atau zona merah . Termasuk kelengkapan surat keterangan rapid testnya ," tegasnya.
Jelang diberlakukannya tatanan hidup baru (new normal ) yang akan digulirkan pemerintah pusat, Artha minta tiap instansi bersiap dengan memastikan kelengkapan alat penunjang.
“Intinya, ketika pemerintah pusat sudah putuskan , kita didaerah harus siap. Pastikan pula kinerja petugas pelayanan publik tetap baik , namun tetap menerapkan protokol kesehatan agar seluruhnya terhindar dari penyakit,” tandas Bupati Artha. (Abhi/R1)
FOLLOW THE BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram