-->

Senin, 07 September 2020

Setelah Lama Diimpikan, Akhirnya Dibangun Kantor MDA di Tabanan

Setelah Lama Diimpikan, Akhirnya Dibangun Kantor MDA di Tabanan

Tabanan,BaliKini.Net - Gubernur Bali, Wayan Koster akhirnya mewujudkan mimpi Majelis Desa Adat Kabupaten Tabanan yang puluhan tahun tidak memiliki fasilitas perkantoran yang layak dalam melakukan kegiatan pelayanan terhadap keberadaan Desa Adat di Kabupaten Tabanan.

Hal itu dibuktikan Wayan Koster saat melakukan peletakan batu pertama 'Nasarin' pembangunan Kantor MDA Kabupaten Tabanan pada, Senin (7/9).

Dikatakannya, suksesnya pembangunan Kantor MDA Provinsi Bali, yang diawali mulai dibangun di Kabupaten Gianyar, Selasa (18/8) lalu dengan menggunakan dana APBD Kabupaten Gianyar senilai Rp. 3,4 miliar. 

Selanjutnya di Kabupaten Jembrana pada, Kamis (20/8) dengan menggunakan dana CSR sebanyak Rp. 3 milyar lebih. Lanjut di Kabupaten Karangasem, Kantor MDA tersebut dibangun pada, Minggu (23/8) dengan memanfaatkan bantuan CSR sejumlah Rp. 3 milyar lebih.

Kemudian Kota Denpasar, Sabtu (29/8) juga telah dibangun Kantor MDA Kota Denpasar dengan menggunakan dana CSR Rp. 3,1 milyar. Dan, Senin (7/9) Kantor MDA Kabupaten Tabanan dibangun dengan dana CSR Rp. 3 milyar lebih.

Menurutnya hal ini sebagai wujud implementasi dari lima bidang prioritas dalam Pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru dalam visi "Nangun Sat Kerthi Loka Bali," yang salah satunya di bidang adat, agama, tradisi, seni dan budaya. 

"Jadi Kantor MDA di 9 kabupaten/kota di Bali akan dibangun semuanya, dan hal ini adalah komitmen saya secara utuh membangun Desa Adat di Bali dengan mengacu pada nilai-nilai Desa Adat seperti pelestarian seni, budaya, dan kearifan lokal Bali," jelas Koster di Tabanan.

Dirinya melihat pembangunan Kantor MDA Tabanan, masih ada kekurangan dari segi taman, tempat parkir, hingga gapuranya. Sehingga di tahun 2021 dirinya berjanji akan perjuangkan penataan taman, parkir, dan gapura di Kantor MDA Kabupaten Tabanan ini, agar pelayanan terhadap desa adat berjalan dengan nyaman.

"Apakah dengan membangun Kantor MDA sudah selesai tugas saya, jadi ini belum selesai. Pembangunan ini baru pendahuluannya saja, selanjutnya mengisi adat istiadatnya secara serius dengan konsep riil untuk menata kehidupan di Bali akan terus saya lakukan. Salah satu yang baru-baru ini saya perjuangkan di anggaran perubahan APBD Semesta Berencana ialah dengan menambahkan anggaran Desa Adat dari Rp 300 juta pada tahun ini, akan meningkat menjadi Rp 350 juta," tegas Koster.

Sehingga untuk kesekiankalinya, Gubernur Koster meminta kepada Bendesa Agung MDA Provinsi Bali hingga Majelis Desa Adat ditingkat Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa untuk memperkokoh keberadaan Desa Adat yang merupakan warisan dari Ida Bhatara Mpu Kuturan ini.

"Kita harus disiplin, kokoh menjalankan kehidupan beragama, dengan tatanan adat, istiadat di Bali. Jangan menggunakan budaya dari luar, kita sudah punya warisan dari leluhur kita, karena itu menjadikan Bali dikenal, dihormati oleh masyarakat luar dan menjadi destinasi wisata terbaik di dunia, akibat budaya Bali yang unik ini," ujarnya.

Bendesa Madya MDA Kabupaten Tabanan, Wayan Tondra mengaku bahwa jika bukan karena Gubernur Koster, mungkin masih menunggu lagi kapan kantor MDA di Tabanan terwujud. 

"Sejak 32 tahun saya 'ngayah' atau mengabdi sejak adanya lembaga adat ini di Bali, terkhusus di Tabanan terus saya impikan kapan ada pejabat yang mau peduli terhadap Desa Adat, Agama Hindu, Seni, dan Budaya Bali?, hingga menunggu puluhan tahun kapan kita dapat kantor," kenang Tondra dihadapan Gubernur.

Dirinya menambahkan bahwa mimpinya kini telah terwujud dengan dimulainya dibangun di lahan tanah seluas 10 are milik aset Pemprov Bali yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto (sebelah Museum Subak, red) dengan menggunakan dana CSR senilai Rp 3 milyar lebih.

Sementara itu, Wakil Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya mengapresiasi dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Gubernur Koster yang sudah berperan sangat besar dan nyata di dalam memajukan Desa Adat.

Sebelumnya, Gubernur Wayan Koster bersama Wakil Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya dihari yang sama juga melakukan upacara peletakan batu pertama perbaikan prasarana publik pembangunan wantilan Pura Puseh Desa Pakraman Tajen, Desa Tajen, Kecamatan/Kabupaten Tabanan, dengan menggunakan sumber dana DAU, BKK Provinsi Bali senilai Rp. 558.929.800, dan pelaksanaan kegiatan tersebut mencapai 100 hari kalender yang dilaksanakan oleh PT. Phoenix Konstruksi Indonesia, dengan Konsultan Perencana CV. Duta Sanggulan, dan Konsultan Pengawas CV. Sanggar Agung.

Acara ini dihadiri pula Bendesa Agung MDA Provinsi Bali, Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet, Ketua PHDI Provinsi Bali, Prof. Dr. I Gusti Ngurah Sudiana, Kadis Pemajuan Masyarakat Adat Provinsi Bali, I Gusti Agung Ketut Kartika Jaya Seputra. (Ar/R5)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved