Bali Kini , Denpasar Fashion Festival (DFF) untuk kesekian kalinya kembali digelar Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Denpasar pada mata acara Denpasar Festival (Denfest) Ke-13. 10 desainer Denpasar terlibat dalam ajang DFF tahun ini digelar secara virtual pada chanel youtube kreativi denpasar, Selasa malam (29/12).
Penampilan rancang busana para desainer yakni Rhea Cempaka, Institut Desain dan Bisnis Bali, Sa.Ga.Ra, Lusi Damai, Dewi Anyar, Ayu Adiyanti, Institut Seni Indonesia Denpasar, Kwace Bali, Katrin Sutajaya, dan Anacaraka. Gedung Dharma Negara Alaya Kreatif Hub Denpasar menjadi ruang catwalk modeling menunjukan berbagai desain berbahan tenun Ikat Endek dari pakain kerja, pesta, hingga pakaian santai yang tentu menampilkan trand fashion tahun 2020-2021.
Ketua Dekranasda Denpasar, Ny. I.A Selly Dharmawijaya Mantra menyampaikan bahwa DFF rangkaian Denfest menjadi puncak penampilan desainer-desaniner Denpasar dengan bergai karya desainnya. Meski dalam keterbatasan masa pandemic kegiatan ini dapat tetap berjalan secara virtual melibatkan 10 desainer Denpasar. Hal ini juga tidak terlepas dari optimisme Denpasar yang telah masuk dalam tiga besar kota di Indonesia sebagai kota fashion dan juga kembali Denpasar menjadi kota terinovatif di Indonesia. Lebih lanjut disampaikan bahwa memasyarakatkan kembali Endek juga menggandeng insan muda membentuk Duta Endek Denpasar, hingga memberikan pelatihan menenun kepada siswa SMK hingga Ibu Rumah Tangga dalam membentuk regenerasi penenun Endek. Penampilan desainer di DFF sudah mengkombinasikan tenun ikat dengan tekstil lainnya, dan acara fashion ini tetap mengangkat akar budaya meski dikombinasi dengan bahan yang lain. Tentu ini sebuah kebanggaan bersama akademisi dan anak-anak muda Denpasar telah mampu membawa kain tenun ikat endek dan industri fashion Denpasar berbicara di kancah Nasional dan Internasional sepeti di Paris Fashion Week.
Sementara Dr. Tjokorda Istri Ratna Cora Sudharsana mengatakan saat ini kreativitas semakin diangkat dan menemukan bentuk desain mengacu pada masa pandemic seperti masker. “Fashion adalah identitas kita, dengan fashion kita dapat merubah segalanya, termasuk perilaku kita pada masa pandemic saat ini,” ujarnya. Lebih lanjut disampaikan bahwa Trand fashion di tahun 2021 lebih mengarah pada tema alam, dan sebagai besar desainer Denpasar pada ajang DFF telah menampilkan trand fashion 2021. Seperti menampilkan pakaian sederhana, warna lebih cerah, penggunaan bahan yang simetris, tehnik lukis bernuansa Bali. “Harmonisasi budaya Bali itu menjadi titik tolak kami sebagai akademisi dan sepakat pada konsen program dari pemkot Denpasar dalam pelestarian tenun ikat Bali,” ujarnya. (Pur/r2)
FOLLOW THE BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram