-->

Jumat, 08 Januari 2021

Srikandi DPRD Bali Minta Dewan Kode Etik di Unud Telusuri Kasus Pelecehan Terhadap Mahasiswi

Srikandi DPRD Bali Minta Dewan Kode Etik di Unud Telusuri Kasus Pelecehan Terhadap Mahasiswi

Bali Kini ,Denpasar - Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bali, IGA Diah Werdhi Srikandi, merasa prihatin atas kasus tindakan pelecehan seksual yang dilakukan oknum dosen terhadap mahasiswinya di  salah satu Fakultas kampus negeri di Bali.


"Seorang oknum dosen yang seharusnya memberi contoh dan tauladan kepada anak didiknya justru melakukan tindakan asusila," kata Dr Diah Werdhi Srikandi WS SE MM di  Denpasar.



Perempuan yang akrab di panggil Diah ini, meminta kepada Rektorat Unud serta jajarannya agar segera mengambil langkah, untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap oknum dosen tersebut, agar tidak terjadi hal yang sama di kemudian hari.


Menurutnya, sebuah Perguruan Tinggi, tentu memiliki Kode Etik yang berlaku bagi Dosen maupun staf yang ada. Dengan ditegakkan aturan yang sudah ada oleh Dewan Kehormatan, agar hal demikian tidak terjadi kembali.


Untuk itu, pihaknya menekankan kembali Rektor Unud harus segera memerintahkan Dewan Kode Etik untuk menelusuri kasus tersebut.


"Jangan sampai karena kasus ini, membuat para orang tua siswa dan mahasiswi jadi takut atau trauma ke kampus," ujarnya. 


Seharusnya kampus sebagai tempat mengenyam pendidikan memberikan suasana yang aman dan nyaman, dan tenang bagi mahasiswa atau mahasiswi untuk menuntut ilmu. Terlebih kasus ini terjadi di kampus yang menjadi favorit bagi mahasiswa untuk menuntut ilmu.


"Kasus ini sudah mencoreng dunia pendidikan di Bali, sangat perlu diatensi oleh smua pihak," tegasnya. 


Dan Diah pun berharap bagi mahaaiswi yang mengalami pelecehan seksual agar mendapat pendampingan. Hal ini agar tidak terjadi trauma berkepanjangan.


"Perlunya adanya pendampingan kepada para mahasiswi atau korban pelecehan seksual daru lembaga - lembaga sepeti KPPAD dan lainnya, yang terkait, agar tidak meninggalkan trauma yang berkepenjangan pada mahasiswi - mahasiswi yang menjadi korban," demikian Diah Werdhi Srikandi.[ar/r5]

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved