-->

Jumat, 26 September 2025

SDN 5 Padangkerta Ubah Sampah Jadi Pupuk dan Ecobrick

 SDN 5 Padangkerta Ubah Sampah Jadi Pupuk dan Ecobrick


Laporan Reporter: Gusti Ayu Purnamiasih

Karangasem, Bali Kini -  Di tengah persoalan sampah yang semakin menumpuk di Bali, SDN 5 Padangkerta, Karangasem, justru tampil berbeda. Sejak beberapa tahun terakhir, sekolah ini sudah mandiri mengolah seluruh sampahnya sendiri, baik organik maupun anorganik, menjadi produk yang bermanfaat—mulai dari pupuk hingga barang guna pakai.


Halaman sekolah yang bersih, rapi, dan sejuk di tengah persawahan jadi bukti nyata keseriusan warga sekolah dalam menjaga lingkungan. Kepala Sekolah SDN 5 Padangkerta, Tustiana Dewi, menuturkan bahwa inisiatif ini berawal dari pemanfaatan semer (sumur kering) yang sudah tidak digunakan lagi. Sumur itu kemudian diubah menjadi media komposting sampah organik.


Setiap hari, siswa dan guru membiasakan diri memilah sampah. Sampah organik dimasukkan ke dalam bak biopori. Setelah penuh dan mulai membusuk, sampah itu dipindahkan ke bak kedua untuk proses komposting. Di bak ini, sampah dicampur dengan sekam, pupuk kandang, serta larutan EM4 (Effective Microorganism 4) yang berfungsi mempercepat fermentasi dan meningkatkan kesuburan tanah.


Beberapa bulan kemudian, hasilnya adalah pupuk organik berkualitas yang langsung dimanfaatkan warga sekolah untuk bercocok tanam. Siswa-siswi pun antusias menanam berbagai bibit seperti sawi, pepaya, tomat, dan cabai menggunakan media pupuk hasil olahan sendiri. Dari sampah yang awalnya jadi momok, kini lahir sumber daya yang sangat berguna.


Tak berhenti di sampah organik, SDN 5 Padangkerta juga mengolah sampah anorganik. Dalam pembelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), siswa diajarkan memanfaatkan plastik menjadi ecobrick. Ecobrick itu kemudian disusun menjadi berbagai barang fungsional, salah satunya rak sandal yang kini dipakai siswa sehari-hari.


“Kreativitas dalam mengolah sampah ini bukan hanya mengurangi masalah lingkungan, tapi juga membentuk kebiasaan baik sejak dini bagi anak-anak,” jelas Kepala Sekolah Tustiana Dewi.


Kemandirian SDN 5 Padangkerta dalam mengolah sampah menjadi pupuk dan ecobrick membuktikan bahwa persoalan sampah tidak akan pernah selesai hanya dengan dibiarkan. Dengan inovasi dan gotong royong, sampah justru bisa menjadi sumber daya baru yang berdaya guna (Ami) .

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved