-->

Kamis, 02 Oktober 2025

Listrik di Pasar Badung dan Pasar Kumbasari Belum Optimal

 Listrik di Pasar Badung dan Pasar Kumbasari Belum Optimal


Laporan Reporter : Jero Ari 

Denpasar , Bali Kini  - Sudah berjalan hari ke-20 pasca banjir bandang, listrik di Pasar Badung masih belum optimal, hal tersebut akibat panel yang terendam banjir dan masih harus diperbaiki dengan biaya cukup tinggi, Selasa (30/9). Hal ini tak sejalan dilihat dari kondisi para pedagang yang sudah mulai berjualan.

Saat ini lampu-lampu sudah mulai sebagian menyala, tidak gelap total seperti sebelumnya. "Tapi untuk lemari penyimpan seperti showcase dan frezer belum bisa difungsikan mengingat listrik masih terbatas," aku Sang Ayu salah seorang pedagang.

Dirinya yang selama ini berjualan buah, sekarang ini harus dibawa pulang lagi untuk disimpan di lemari pendingin. Itu khusus untuk buah yang rentan dan cepat busuk. Terlebih bagi para pedagang daging, tentu sangat penting adanya frezer. Namun daya untuk nampung listrik masih belum bisa maksimal.

Walaupun untuk penggunaan showcase atau pun freezer, selama ini dikenakan tambahan biaya yang dikeluarkan pedagang di luar BOP untuk biaya listrik. Pihaknya berharap dengan sudah 20 hari tidak digunakan, akan ada kompensasi yang diberikan kepada pedagang. 

Sementara itu, Dirut Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar Ida Bagus Kompyang Wiranata saat dikonfirmasi mengakui kondisi tersebut. Dia mengatakan, banjir yang terjadi membuat panel listrik di basement terendam dan rusak. Kerusakan tersebut butuh perbaikan dengan biaya miliaran. 

"Untuk perbaikan panel ada beberapa vendor yang sudah mengajukan penawaran. Itu biaya yang ditawarkan ada Rp1,7 miliar, ada juga yang menawarkan Rp 3,7 miliar. Ada alat dari panel yang memang harus diganti," jelasnya. 

Perbaikan yang menggunakan anggaran cukup besar tersebut, membutuhkan proses yang tidak bisa langsung dana keluar. Kata dia, harus sesuai dengan pengadaan.

Gus Kowi sapaan akrabnya, menyebut jika saat ini listrik sudah nyala namun masih menggunakan genset. Sehingga listrik yang dialirkan juga masih terbatas masih mengutakan penyalaan lampu saja. Pihaknya juga telah mengkoordinasikan alternatif lain. Seperti pemasangan listrik senebtara dari PLN dengan biaya Rp500 juta selama 6 bulan. "Ini kita masih bicarakan, jika memang urgent, mungkin itu dana yang akan kita keluarkan dulu," tutupnya.

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved