Laporan Reporter : Jero Ari
Desember , Bali Kini - Sampah di Pasar dan warga banyak menumpuk, padahal jadwal yang ditetapkan Pemprov Bali untuk menutup TPA Suwung masih semunggu lagi. Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar juga turut ribuat kelimpungan.
Sementara itu terkait kerjasama pemerintah Kota Denpasar dengan pihak swasta Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL), hingga kini belum berjalan. Padahal rencananya akan memanfaatkan sampah lama di TPA Suwung.
Perumda Pasar mengaku kebingungan terhadap sampah yang terus menumpuk. Terlebih saat dimusim penghujan saat ini, akan dikawatirkan meluber terbawa banjir.
"Otomatis kami kebingungan untuk sampah di pasar, apalagi produksi sampah cukup banyak," kata Dirut Perumda Pasar Sewakadarma, Ida Bagus Kompyang Wiranata.
Pihaknya menambahkan, jika pemerintah melakukan penutupan, ia berharap ada alternatif untuk pembuangan ataupun pengelolaan sampah ini. Karena selama ini di setiap pasar yang dikelola perumda tak ada pengolahan sampah khusus.
"Meskipun ada bank sampah seperti di Pasar Badung, namun tak bisa mengatasi semua sampah. Kalau selama ini semua pasar memang membuang ke TPA Suwung. Ada armadanya, sopir dan juga petugasnya," imbuhnya.
Pihaknya berharap ada kebijakan yang mengizinkan penggunaan insinerator. Karena dimungkinkan bisa jadi alternatif pengolahan di pasar.
"Kebijakan penggunaan insinarator, Perumda Pasar siap saja, tapi izinnya yang belum ada, kalau sampahnya dibakar tidak boleh," imbuhnya dan berharap agar masih bisa membuang residu ke TPA Suwung.
FOLLOW THE BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram