-->

Minggu, 06 Juli 2025

Visi Yayasan Melati Griya Shanti Dalam Mengubah Masa Depan Anak Asuh


 Memberi Pancing Bukan Ikan: 

Laporan reporter: Gusti Ayu Purnamiasih 

Karangasem, Bali Kini – Yayasan Melati Griya Shanti menggelar kegiatan gathering bersama puluhan anak asuhnya di Pantai Virgin Beach, Desa Bugbug, Kecamatan Bebandem, Karangasem, pada Minggu (6/7/2025). Acara ini dipimpin langsung oleh Ketua Yayasan, Dr. Ketut Suarta, didampingi pengurus yayasan, Omang Putri Handayani.

Kegiatan tersebut turut dihadiri para wali anak asuh serta sejumlah donatur, seperti Dr. Kurnia dan Dr. Mena. Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Selat juga hadir dan menyampaikan apresiasi tinggi kepada yayasan yang telah membantu sekitar 35 siswa dari sekolah tersebut agar tetap bisa melanjutkan pendidikan.

Yayasan Melati Griya Shanti berdiri sejak tahun 2020 dengan misi membantu anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk bersekolah. Hingga kini, yayasan telah membiayai sekitar 70 anak asuh berasal dari Kabupaten Karangasem seperti Jumenang, Pebukit, Abang, Bebandem, Selat dan lain -lain hingga dari luar Kabupaten. Mereka dibantu dari jenjang TK hingga tamat SMA. Beberapa anak berprestasi bahkan difasilitasi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Beberapa Anak asuh dari yayasan tersebut bahkan telah berhasil menaikkan taraf ekonomi keluarganya karena berhasil bekerja hinggake luar negeri. 

Dr. Ketut Suarta menegaskan bahwa fokus yayasan adalah pada pendidikan sebagai bekal masa depan anak-anak serta mendukung program Presiden, satu Sarjana dalam satu KK. "Visi kami adalah memberikan pancing, bukan ikan. Memberikan bantuan bukan hanya berupa harta, tapi pendidikan. Kalau hanya dibantu makan, itu tidak akan bertahan lama. Tapi pendidikan adalah bekal hidup mereka ke depan," tegasnya.

Bantuan dari yayasan mencakup kebutuhan pendidikan yang tidak ditanggung oleh pemerintah melalui dana BOS, seperti perlengkapan sekolah, sepatu, seragam, buku LKS, dan alat penunjang belajar lainnya. Meski Dr. Ketut Suarta memiliki beberapa kendala, namun pihaknya tetap semangat untuk membantu para anak asuhnya ini agar dapat menggapai cita-citanya.

Sementara, Kepala Sekolah SMPN 3 Selat mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada Yayasan Melati Griya Shanti, yang telah membantu sekitar 35 siswa dari sekolah tersebut agar bisa tetap bersekolah di tengah keterbatasan ekonomi.

“Saya sangat mengapresiasi kerja pak Dr. Ketut Suarta dan para donatur lainnya. Saya merasa sangat terbantu. Dan mudah-mudahan kedepan menumbuhkan manusia-manusia yang hatinya tergerak untuk bergerak membantu sesama. Saya berharap ini bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang,” ucapnya.

Sementara, Omang Putri Handayani merasa sangat senang dapat membantu anak-anak asuhnya dibidang pendidikan. Ia yang dari kecil sudah memiliki jiwa kemanusiaan tinggi berharap agar semakin banyak yang terbantu dengan langkah yang ia lakukan. "Dari dulu banyak orang-orang sakit saya bantu, bahkan saya memiliki orang-orang tua renta yang rutin saya bantu. Cita-cita saya sekarang bagaimana kedepan bisa mendirikan panti jompo di Kabupaten Karangasem," Tandasnya. 

Acara gathering tersebut diisi dengan berbagai kegiatan kebersamaan seperti wejangan dari Kepala yayasan serta pengurus untuk anak asuhnya. Memberi bantuan berupa beras dan seperangkat alat tulis pada anak asuhnya. Dilanjutkan dengan makan siang bersama

Jumat, 09 Mei 2025

Rabu, 18 Desember 2024

Kamis, 28 November 2024

Selasa, 19 November 2024

Filosofi Kearifan Lokal dipakai Membangun Bali, Wayan Koster Bikin Ratusan Generasi Muda Takjub


BULELENG-
Generasi muda Bali sungguh kritis. Sebelum pencoblosan Pilkada Serentak Rabu 27 November 2024, ratusan generasi muda milenial dan gen Z Bali menantang Cagub Bali nomor 2 Wayan Koster (paket Koster-Giri). Isi tantangannya sungguh cerdas.  

Tantangan itu ditanyakan pada diskusi memikat (Sikat) di Buleleng, Minggu 17 November 2024. Adalah Bagus Sudika, generasi muda Buleleng, yang ingin memperkuat renungan siapa pemimpin Bali kedepan sebelum memutuskan mencoblos pada 27 November 2024. 

Beberapa hal yang menjadi perenungannya ditanyakan langsung ke Koster. Seperti pencapaian terbaik Koster selama menjadi Gubernur Bali.  Pencapaian yang belum maksimal selama menjabat.  Langkah-langkah konkret yang dilakukan Koster untuk memaksimalkan program pembangunan, serta alasan terbaik yang tawarkan kepada generasi muda untuk membantu menyelesaikan perenungan mereka memilih pemimpin yang akhirnya mungkin menjatuhkan pilihan kepada Koster sebagai Gubernur Bali. 

Koster memuji tantangan kritis generasi muda Bali. Anggota DPR RI tiga periode (2004-2019) ini menjawab tuntas.  Pertama, pria asal Sembiran ini menjawab terkait pencapaian yang paling membanggakan untuk krama Bali. 

Menurut Koster, sejak dilantik sebagai Gubernur Bali pada 5 september 2028, dirinya telah  menerapkan visi membangun Bali dengan mengambil filosofi kearifan lokal Bali. 

"Sedikit pun saya tidak mengambil referensi dari luar Bali. Saya sepenuhnya belajar dari referensi tentang perkembangan peradaban Bali sejak Bali itu ada pertama kali diciptakan, Bali Mula, Bali Aga, sampai masa penjajahan dan seterusnya," jelas Koster. 

Koster menjelaskan, Bali ini luar biasa peradabannya. Dari peradaban inilah, krama Bali menggali nilai untuk membangun Bali untuk ratusan kedepan. 

"Tiang merumuskan nilai ini menjadi visi nangun sat kerti loka Bali yang mengandung makna menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya. Lengkap di dalamnya yang terlihat dan tidak terlihat. Manusia dan bukan manusia, semua yang diciptakan oleh sang pencipta itu harus kita harmoniskan, kita jaga dan lestarikan. Untuk mewujudkan kehidupan yang sejahtera bahagia secara niskala dan sekala," urai Koster. 

Koster membuat ratusan generasi muda takjub. Mereka terlihat antusias dan serius mengamati penjelasan pria asal Sembiran Tejakula ini. 

"Ini yang perlu digaris bawahi. Mengapa saya memasukan niskala dalam visi, karena Bali ini dari referensi yang saya baca sejak awal diciptakan peradabannya, Bali diciptakan oleh orang-orang suci. Orang suci yang memulai Bali ini, siapa mereka ya para empu dan para resi," katanya. 

Dia menjelaskan, karena Bali ditata oleh orang suci maka Bali ini sangat suci. Hasil pemikiran karya dari orang suci, produknya tentu suci. Maka Bali ini dianggap dengan pulau yang penuh dengan tempat suci. Pulau seribu pura, pulau dewata tempatnya para dewa karena dari ujung timur ke barat, utara ke selatan dan tengah terdapat tempat suci. 

"Karena itu Bali ini sakral, tanah Bali tenget, beraura, karena diciptakan dengan tatanan kehidupan spiritual yang tinggi dan dijalankan dengan upakara-upakara (upacara) tradisi Bali," ucapnya. 

Koster menegaskan, inilah yang membuat Bali berbeda dengan daerah lain di dunia. Bali tempat yang luar biasa, sehingga Bali itu sangat karismatik, dan aura kuat.  

"Kalau kita naik pesawat dan saat pilot ataupun pramugarinya menyampaikan landing position, sudah pasti beda rasanya, ada nyut gitu, secara batin sudah bisa kita rasakan. Berarti kita masuk ke tanah Bali yang punya daya tarik kuat sekali," ujarnya. 

Berlandaskan beberapa hal suci itu, Koster menciptakan dan menerapkan program pembangunan Bali dengan visi nangun sat kerthi lokal Bali. Kini program ini telah berjalan dengan dilandasi sejumlah regulasi Perda, pergub Bali terutama UU Nomor 15 tahun 2023 tentang Provinsi Bali yang diperjuangkan Koster setelah puluhan tahun menanti.(*)

Minggu, 17 November 2024

Shortcut Singaraja-Mengwi Garapan Kepemimpinan Koster, Diberi Nama Jalan Ki Barak Panji Sakti


BULELENG -
Calon Gubernur (Cagub) Bali Nomor Urut 2, Wayan Koster menginiasiasi pemberian nama jalan Shortcut Singaraja-Mengwi dari nama tokoh Pahlawan asal Buleleng Ki Barak Panji Sakti. 


Hal itu diungkapkan Wayan Koster saat simakrama serangkaian Kampanye Terbuka Pilgub Bali di Desa Panji Anom, Kecamatan Sukasada, Buleleng pada Minggu (17/11/2024). 


Pria yang menjabat gubernur Bali 2018-2023 ini mengatakan alasan memberikan nama itu sebab tak lepas dari sejarah Singaraja. 


"Kita tidak boleh lupa dengan sejarah. Karena kita ada dan bisa seperti sekarang ini, karena jasa Beliau (Ki Barak Panji Sakti) sebagai pendahulu kita," tegasnya. 


Bahkan, kata Wayan Koster, pembangunan Turyapada Tower terinspirasi dari kisah perjalanan Ki Barak Panji Sakti yang ingin melihat wilayah Den Bukit (Buleleng) dari tempat ketinggian. 


"Titiang sebelum itu sudah cek secara sekala dan niskala boleh atau enggak?Ternyata boleh. Dari sanalah kemudian menyala daerah Den Bukit," tuturnya. 


Sebagai bentuk penghormatan terhadap pahlawan kebanggaan masyarkat Buleleng itu, pihaknya pun telah membangun patung Ki Barak Panji Sakti dekat dengan jalur Shortcut Singaraja-Mengwi. 


"Tujuan titiang, supaya kita tetap ingat dan menjaga juga meneruskan sprit Beliau (Ki Barak Panji Sakti), " terangnya. 


Oleh sebab itu, Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan bahwa Desa Panji erat kaitannya dengan sejarah Singaraja. (*)

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved