-->

Minggu, 01 Januari 2023

TIM Dosen FP Unwar Dampingi Anak Kurang Mampu Kembangkan Produk Susu Kedelai


BALIKINI.NET | BULELENG — Tim Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa mendampingi anak-anak kurang mampu yang bernaung pada Yayasan Ananda Seva Dharma, di Desa Sangsit, Kecamatan Sawan –Singaraja dalam mengembangkan produk susu berbahan dasar kedelai dan jagung. Pendampingan ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dengan memanfaatkan bahan lokal. 

“Susu kacang mengandung nutrisi yg tinggi, protein, karbohidrat, lemak dan beberapa mineral. Susu kacang kedele dan susu jagung manis dapat sebagai minuman fungsional, dapat menggantikan susu sapi bagi yang intoleran terhadap susu sapi” kata Dr. Ni Made Ayu Suardani Singapurwa, STP., M.Si., selaku Ketu Tim Dosen di dampingi anggota tim Ir. I Made Kawan, MP., Ir. I Gusti Made Arjana, MP., dan Ir. Luh Suariani, MS disela-sela pelatihan di Buleleng pada Kamis (29/12).

Menurut pengelola Yayasan Ananda Seva Dharma, I Ketut Somiyasi, anak-anak sangat perlu diberi keterampilan membuat susu dari kacang-kacangan, agar mereka dapat menjual produk susu kacang-kacangan ini sebagai salah satu kegiatan kewirausahaan.

Ketut Somiyasi mengungkapkan bahwa anak-anak kurang mampu di Yayasan Ananda Seva Dharma telah banyak memiliki keterampilan dalam bidang pertanian, perikanan, dan peternakan.  Icon produk pertanian mereka beri nama Bionic.   Dibidang pertanian, mereka membuat pupuk organic dengan proses fermentasi.

Mereka juga untuk pemeliharaan ternak kambing mereka memberikan pakan yang sudah difermentasi, dari hasil-hasil tanaman di sekitarnya.  “Anak-anak juga sudah terlatih dalam mengolah hasil pertanian menjadi beberapa produk yang diawetkan dan diolah menjadi produk pangan.  Proses pengawetan yang telah dilakukan adalah membuat teh rosella, dan pengawetan cabe menjadi bubuk cabai” jelas Somiyasi.  

Bahkan mereka telah bisa memasarkan produk mereka di pasar-pasar terdekat dan membuat sesuai pesanan.  Pengolahan pangan membuat produk roti-rotian, beberapa jenis minuman juga telah mereka kuasai.  Namun anak-anak belum pernah membuat susu kedele dan susu jagung manis.

Kamis, 22 Desember 2022

FP-Unwar Rekomendasikan Petani Wanagiri Olah Limbah Kulit Kopi Jadi Pupuk Hayati


BALIKINI.NET | BULELENG — Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian-Universitas Warmadewa (FP-Unwar) merekomendasikan petani kopi di Desa Wanagiri, Buleleng untuk mengolah limbah kulit kopi menjadi pupuk hayati. Pupuk hayati merupakan bahan yang mengandung sel hidup atau mikrob yang memiliki kemampuan untuk menambat nitrogen, melarutkan kalium, penghasil hormon pertumbuhan maupun melarutkan fosfor (P) yang sukar larut.

“Sebagai Produsen kopi Desa Wanagiri menghasilkan limbah kulit kopi yang belum dimanfaatkan secara optimal. Limbah kulit kopi ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembawa dalam  pupuk hayati” kata Akademisi Prodi Agroteknologi, FP_Unwar, Dr. Desak Ketut Tristiana Sukmadewi., S.Si., M.Si saat memberikan sosialisasi serangkaian kegiatan pengabdian internasional kerjasama FP-Unwar dengan Fakulti Sains Gunaan Universiti Teknologi Mara (UiTM) Malaysia di Desa Wanagiri, Buleleng pada Rabu (21/12).

Sukmadewi menyampaikan cara pembuatan  pupuk hayati dengan memanfaatkan limbah kulit kopi tergolong cukup serderhana yaitu dengan melakukan pengeringan terhadap kulit kopi, kemudian kulit kopi diblender agar ukurannya menjadi lebih kecil. Kulit kopi yang telah diblender kemudian diayak sampai halus. Kulit kopi yang sudah halus kemudian ditambahkan kapur (dolomit), untuk meningkatkan pH, setelah itu dilanjutkan dengan proses sterilisasi. 

Sukmadewi mengungkapkan sterilisasi sederhana dapat dilakukan dengan pemanasan melalui proses pengukusan. Kulit kopi yang sudah sterill kemudian ditambahkan dengan agen hayati atau mikrob yang dapat meningkatkan ketersediaan dalam tanah.

Ia menambahkan penggunaan pupuk hayati memanfaatkan mikrob akan membantu mempercepat proses mikrobiologi untuk meningkatkan ketersediaan hara sehingga dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Mutu pupuk hayati sangat ditentukan berdasarkan proses formulasi menggunakan bahan pembawa yang tepat dengan mikrob yang digunakan.

Produsen Kopi di Bali Diingatkan Ancaman Akrilamida


BALIKINI.NET | BULELENG — Produsen kopi di Bali diingatkan akan ancaman akrilamida saat melakukan proses sangrai. Proses penyangraian merupakan tahapan pengolahan sekunder yang sangat berpengaruh dalam pembentukan warna, aroma dan citarasa kopi.

“Penyangraian juga berpengaruh terhadap mutu dan hilangnya komponen aroma atau citarasa serta berkontribusi terhadap pembentukan senyawa akrilamida yang berbahaya bagi kesehatan karena dapat menyebabkan kanker” kata Akademisi Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa (FP-Unwar), Dr. Ir. I Gede Pasek Mangku, MP saat sosialisasi dalam kegiatan pengabdian internasional kerjasama FP-Unwar dengan Fakulti Sains Gunaan Universiti Teknologi Mara (UiTM) Malaysia di Desa Wanagiri, Buleleng pada Rabu (21/12). 

Pasek Mangku menyampaikan dalam proses penyangraian beberapa faktor yang mempengaruhi adalah suhu, waktu, kualitas biji kopi dan jenis serta spesifikasi mesin yang digunakan. Penggunaan suhu dan waktu sangrai harus diperhatikan dengan baik dan dikontrol karena jika suhu yang digunakan terlalu tinggi akan dapat menyebabkan aroma dan flavor kopi menjadi hilang. Senyawa-senyawa penting seperti asam klorogenat, asam organik yang bermanfaat bagi kesehatan akan ikut hilang akibat penggunaan suhu tinggi.

Menurutnya, penggunaan suhu yang tinggi di atas 120 °C juga dapat memicu terbentuknya senyawa baru yang berbahaya yaitu akrilamida yang dapat menyebabkan kanker sehingga produk kopi menjadi kurang aman untuk dikonsumsi. Proses penyangraian yang baik adalah dengan menggunakan suhu sedang/medium (light-medium roasting). Suhu sangrai yang digunakan yaitu antara 150-200 °C selama 35-20 menit dan tergantung juga dari jenis dan spesifikasi mesin yang digunakan.

Pasek Mangku merekomendasikan guna mencegah kehilangan aroma dan citarasa pada kopi akibat menguapnya senyawa volatil (mudah menguap) dan mempertahankan mutu serta mengurangi terbentuknya senyawa berbahaya maka proses sangrai lebih baik menggunakan metode penyangraian dengan suhu rendah dan waktu lama atau dikenal dengan Low Temperature Long Time (LTLT) dari pada metode penyangraian suhu tinggi waktu singkat atau High Temperature Short Time (HTST). Dalam proses pengolahan kopi sekunder, penyangraian merupakan kunci dari proses produksi kopi bubuk. Selama proses penyangraian kopi terdapat tiga tahapan reaksi fisik dan kimia yaitu penguapan air, penguapan senyawa volatil, dan proses pirolisis.

Kopi merupakan salah satu hasil komoditas perkebunan Desa wanagiri yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi dan berperan penting sebagai sumber devisa Negara. Kopi dikenal sebagai pangan fungsional karena mengandung senyawa antioksidan dan mempunyai aktivitas penangkal senyawa radikal (radical scavenger). Indonesia merupakan negara pengekspor kopi terbesar ke empat setelah Brazil, Vietnam, dan Colombia

Akademisi FP Unwar Dorong Peternak Kambing Produksi “Complete Feed” Sebagai Pakan Cadangan


BALIKINI.NET | BULELENG — Peternak kambing didorong untuk memproduksi pakan komplit (Complete Feed) sebagai upaya antisipasi keterbatasan ketersediaan pakan hijauan saat musim kering. Apalagi ternak kambing selain memerlukan hijauan sebagai pakannya juga memerlukan bahan pakan lain untuk melengkapi kebutuhannya.

“Ketersediaan hijauan melimpah pada musim hujan, sehingga diperlukan sebuah teknologi untuk menyimpan atau mengawetkan hijauan pakan. Maka dilakukan inovasi dengan pebuatan complete feed “ kata Akademisi Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa (FP-Unwar) yang juga sekaligus Kaprodi Peternakan, FP-Unwar Ir. Luh Suariani, M.Si saat memberikan sosialisasi kepada peternak kambing di Desa Wanagiri, Buleleng serangkaian program pengabdian internasional dengan melibatkan Universitas Teknologi MARA ( UITM ) pada Rabu (22/12).

Menurut Suariani, produksi Complete Feed dapat dibuat dengan mudah oleh peternak dengan memanfaatkan limbah pertanian. Selain itu bahan lain yang diperhunakan untuk menyusun komplit feed ini adalah dedak padi, jagung halus, limbah kopi, molases, feed aditif, dan juga fermentor yang dalam hal ini digunakan bioster.

Ia menyampaikan cara pembuatannya juga sangat sederhana yaitu dengan cara melarutkan molase dan fementor serta tripi ke dalam air, kemudian menyemprotkan secara merata kepada campuran rumput atay hijauan lain serta bahan bahan lain. Setelah diaduk merata pakan dapat langsung diberikan kepada ternak atau disimpan ke dalam tong fermentasi sebagai cadangan pakan.

Suariani menambahkan bahwa kandungan complete feed ini adalah Protein Kasar 14 – 16%, sdan serat kasar maksimal 18%. Jika pakan ini difermentasikan dalam keadaan kedap udara , dapat disiman sampai lebih dari 6 bulan. Kelebihan dari komplit feed ini, petani pada masa sibuknya, tidak usah mencari pakan lagi untuk ternaknya, tinggal memberikannya cadangan pakan yang telah dibuat.

Akademisi Unwar Rekomendasikan Pemanfaatan Limbah Kulit Kopi Sebagai Konsentrat Kepada Peternak Kambing


BALIKINI.NET | BULELENG —  Akademisi Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa (FP_Unwar) merekomendasikan kepada peternak kambing untuk memanfaatkan limbah kulit kopi sebagai konsentrat atau pakan penguat. Limbah kulit kopi yang selama ini cenderung terbuang dapat dimanfaatkan sebagai pakan dan ditingkankan kandungan nutrisinya dengan cara fermentasi. 

“Melalui fermentasi kandungan protein kasar dari kulit dapat ditingkatkan dari 9,94 % menjadi 17,81 % dan serat kasar diturunkan dari 18,74 % menjadi 13,05%” kata Dr. I Gusti Agus Maha Putra Sanjaya, S. Pt., MM yang merupakan akademisi FP-Unwar, sekaligus Ketua Tim Program Kegiatan Kemandirian Masyarakat (KKM) saat melakukan sosialisasi kepada Kelompok Ternak Kambing Sami Mupu, Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng pada Rabu (21/12). 

Menurut Agus Maha, Pengetahuan peternak dalam memvariasikan jenis hijauan pakan ternak sangat berguna dalam meningkatkan produktifitas ternak kambing sesuai dengan status fisiologisnya. Sumber bahan pakan lokal dengan harga yang relatif murah, mudah didapat pada spesifik lokasi, tidak bersaing dengan kebutuhan konsumsi manusia, dan merupakan hasil ikutan pertanian dan limbah industri lebih diutamakan pemanfaatannya dalam membuat formulasi ransum ternak lokal.

Ia menyampaikan pemanfaatan kulit kopi sebagai pakan penguat (konsentrat) akan berdampak pada penurunan biaya produksi usaha peternakan kambing khususnya dari sisi pakan sehingga pendapatan peternak akan semakin meningkat. Sentuhan teknologi fermentasi dalam pengolahan kulit kopi sebagai pakan ternak kambing akan memberikan dampak positif yang besar terutamanya pada pelestarian lingkungan dan keberlanjutan usaha perkebunan kopi dan ternak kambing di Desa Wanagiri.

Pengembangan peternakan kambing PE di Desa Wanagiri berawal dari tahun 2016. Tambahan pendapatan yang dirasakan  petani perkebunan dari beternak menyebabkan  semakin banyak petani/peternak yang memelihara ternak kambing di Desa Wanagiri.

Sabtu, 17 Desember 2022

Ketua Dekranasda Bali Hadiri Acara Pointer Bimbingan Teknis Tenun Cag-Cag di Desa Sembiran


BALIKINI.NET | BULELENG — Ketua Dekranasda Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster menghadiri acara Pointer Bimbingan Teknis Tenun Cag-Cag di Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng pada Jumat (16/12). 

Dalam kesempatan tersebut, Ny. Putri Koster menyampaikan bahwa akhirnya masyarakat Desa Sembiran bisa mendapatkan pelatihan menenun, karena sebelumnya 250 peserta dari Bali telah mendapat pelatihan dari Dekranasda Pusat, namun karena terkendala persyaratan masyarakat Desa Sembiran tidak bisa ikut. Untuk itu, Dekranasda Provinsi Bali melalui Disperindag Provinsi Bali berusaha untuk memberikan pelatihan kepada para penenun cagcag di Desa Sembiran. 

Menurut Putri Koster, Tenun Cagcag merupakan tenun tertua di Bali yang berasal dari Desa Sembiran dan para penenun cagcag sudah semakin punah, untuk itu pihaknya merasa perlu untuk kembali meregenerasi penenun  cagcag, sehingga kain tenun cagcag dapat dilestarikan dan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar. 

“Saya merasa penting utk meregenerasi dan mereproduksi karya kuno Tenun Sembiran karena tenun ini tenun merupakan tenun tertua, bahkan konon lebih tua dari Tenun Gringsing Tenganan,” ucapnya. 

Selanjutnya, Bunda Putri Koster sapaan akrabnya mengajak masyarakat Desa Sembiran untuk melestarikan tenun Cagcag dengan cara memakainya dalam acara keagamaan maupun adat, yang kemudian dipertegas dalam aturan perarem ataupun awig-awig. Sehingga dalam acara keagamaan seluruh masyarakat Desa menggunakan tenun Desanya sendiri, dari hal itu diharapkan ekonomi bisa berputar dan penenun kain cagcag semakin banyak. 

Selain itu, dalam perputaran ekonomi pemasaran kain tenun, maka diharapkan Bumdes bisa menyediakan benang, yang kemudian benang tersebut dibeli oleh penenun, dan selanjutnya hasil tenunan tersebut dibeli oleh Bumdes yang selanjutnya dipasarkan ke masyarakat. Jika hal itu terjadi maka tenun cagcag dapat terus bereproduksi dan penenun tidak meninggalkan pekerjaannya sebagai penenun. 

“Saya minta masyarakat jangan gengsi dalam memakai tenun, endek dan songket sudah memiliki hak kekayaan komunal. Jadi mari kita bersama-sama melestarikan kain tenun Cagcag warisan leluhur kita”, pungkasnya. 

Dalam kesempatan tersebut, Disperindag Provinsi Bali menyerahkan 15 alat tenun Cagcag kepada Perbekel Desa Sembiran yang selanjutnya diserahkan kepada 15 penenun Desa Sembiran yang disaksikan oleh Ketua Dekranasda Provinsi Bali.

Senin, 12 Desember 2022

Sambangi Komunitas Camper Van Indonesia di Sela Jambore IMI, Wagub Cok Ace Sebut Bisa Jadi Model Baru Berwisata di Bali


BALIKINI.NET | BULELENG — Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, menyambut hangat kedatangan komunitas Camper Van Indonesia (CVI)  yang berkumpul di Bali serangkaian Hajatan rutin Ikatan Motor Indonesia (IMI) yaitu Jambore Nasional di Krisna Funtastic Land, Temukus, Kabupaten Buleleng pada Sabtu (10/12) malam. Didampingi Ketua IMI Bali, I Gusti Ngurah Anom atau yang akrab dipanggil Ajik Krisna, Wagub berkesempatan melihat dari dekat deretan mobil yang dimodifikasi sedemikian rupa hingga memiliki akomodasi untuk camping bahkan seperti rumah.

Wagub Cok Ace, yang dikenal pecinta dan penggiat otomotif ini mengucapkan selamat datang kepada anggota CVI seluruh Indonesia yang akan 'ngecamp' alias menginap di Bali selama beberapa hari. "Selamat datang di Bali, Pulau Dewata, pulau cinta dan damai. Bahagia sekali semua bisa berkumpul," ucap Wagub. "Saya harapkan dari sini, vibrasi dan semangat toleransi Bali bisa disebar ke seluruh Indonesia dan Nusantara,"  imbuhnya lagi. 

Ajang Jambore Nasional IMI dan juga dipilihnya Bali sebagai lokasi camping bagi anggota CVI disebut Wagub juga bisa jadi upaya membangkitkan Bali setelah sempat terpuruk karena pandemi. Terlebih menghadirkan lebih dari 100 peserta dari seluruh Indonesia. "Saya selaku Ketua PHRI Bali juga memandang hal ini suatu saat bisa jadi model baru pariwisata di Bali dan perlu regulasi khusus untuk diatur," imbuhnya.

Event Jambore Nasional IMI 2022 dihelat pada 9 hingga 11 Desember 2022 dan dibuka Ketua IMI Pusat yang juga Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. 

Jambore Nasional IMI 2022 pun tidak hanya ajang kumpul-kumpul komunitas motor, mobil, para pegiat balap, dan perwakilan seluruh IMI. Tapi juga dikonsep seperti pasar rakyat yang bisa dinikmati masyarakat umum. Juga memberikan kesempatan kepada pelaku usaha UMKM lokal Bali agar bisa turut membangkitkan perekonomian setempat, khususnya kawasan Bali Utara yang pariwisatanya sangat terdampak selama pandemi.

Minggu, 04 Desember 2022

TIM SAR Cari 1 Korban Yang Tenggelam Di Bendungan TITAB


BALIKINI.NET | BULELENG — Tim SAR gabungan kembali melanjutkan  pencarian seorang warga Banjar Dinas Amban, Desa Bantiran, Kecamatan Pupuan, Tabanan yang terpeleset dan jatuh di Bendungan Titab, Kecamatan Busungbiu, Buleleng, Jumat (2/12/2022) lalu. 

Upaya pencarian kemarin malam, tim SAR dibantu nelayan dan warga setempat melakukan penyisiran menggunakan jukung warga dan juga menyisiri darat sepanjang bendungan. Namun sampai dengan pukul 23. 00 Wita hasilnya masih nihil. 

Sesaat sebelum kejadian, korban atas nama Raka Mahardia (13) sedang memancing, namun nahas ia terpeleset dan tenggelam. 

"Laporan kami terima kemarin pada pukul 19.00 Wita dari Kades Desa Bantiran, meminta bantuan mencari warganya yang tenggelam di Bendungan Titab, " jelas Gede Darmada, S.E., M.M., Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali). 

Unsur SAR yang terlibat selama berlangsungnya operasi SAR terdiri dari Basarnas Bali (Pos SAR Buleleng), TNI AL Celukan Bawang, Polsek Busungbiu, BPBD Buleleng, Bhuana Bali Rescue, ORARI , pihak keluarga korban dan masyarakat setempat. 

Hari ini operasi SAR memfokuskan pencarian di seputaran lokasi korban terpeleset. Rencananya akan ada beberapa personil yang diturunkan untuk melakukan penyelaman.

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved