-->

Senin, 25 Oktober 2021

Mentri PPPA Terjun Ke Bunutan, Dukung Pemerintah Daerah Laksanakan Vaksin Bagi Ibu Hamil Dan Anak


BALI KINI ■ Mentri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga bersama rombongan terjun ke Desa Bunutan, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem untuk tinjau pelaksanaan percepatan vaksinasi untuk anak dan ibu hamil, pada Senin (25/10/2021). 

Dimana dalam tinjauannya didampingi oleh Bupati Karangasem, I Gede Dana juga Wabup Artha Dipa. 

Tinjauan tersebut bertujuan untuk memastikan vaksinasi untuk ibu hamil dan anak-anak berjalan baik demi percepatan Herd Immunity ditengah pandemi Covid-19. Dimana dengan kompleksitas masalah dan populasi perempuan dan anak yang sangat besar, tentunya perjuangan Herd Immunity  mustahil dilakukan sendiri oleh pemerintah. Untuk itu, dirinya datang untuk memberi dukungan dan sinergi. Sinergitas juga didatangkan dari dunia usaha, media dan masyarakat. 

Selain itu, Menteri PPPA juga menyerahkan total 100 paket sembako untuk peserta vaksinasi, ditandai dengan penyerahan secara simbolis kepada 3 Ibu hamil dan 3 anak-anak di Desa Bunutan.

"Kita perlu bersyukur bahwa saat ini vaksin Covid-19 sudah tersedia bagi anak berusia 12 tahun ke atas serta aman bagi ibu hamil," ungkapnya. 

Hal tersebut dikatakannya mengingat Ibu hamil kondisi fisiknya lebih rentan, beberapa juga kondisi atau masalah kesehatan yang dialaminya juga akan berpengaruh terhadap kesehatan janin. 

Sementara, Bupati Gede Dana menyampaikan terimakasih atas kedatangan Menteri PPPA bersama rombongan, juga beberapa Yayasan seperti  Yayasan Gajah Tunggal dan Yayasan Upaya Indonesia Damai yang membantu proses penyelenggaraan vaksinasi. 

"Begitu pula dengan UNICEF, semoga kedepannya kerjasama seperti ini bisa terus berlanjut," ujar Bupati Gede Dana. 

Dikatakan pula jika vaksinasi kali ini dalam tahap sweeping dengan menyasar masyarakat yang belum melakukan vaksinasi, yang sebelumnya telah di cek oleh Diskes Kabupaten Karangasem secara door to door, Dimana di Desa Bunutan sendiri vaksinasi sudah mencapai 92,5%.(ami)


Minggu, 24 Oktober 2021

Bupati Gede Dana Memasak Makanan Bersama Para Relawan Untuk Korban Gempa




Karangasem, Bali kini -
Mengingat dampak kerusakan yang diakibatkan oleh bencana gempa berkekuatan 4,8 SR tersebut cukup besar, dimana tercatat 1033 rumah warga korban gempa di Desa Ban, Kecamatan Kubu dan Desa Pempatan, Kecamatan Rendang, mengalami kerusakan ringan hingga berat. Pemkab Karangasem secara resmi telah memperpanjang masa tanggap darurat bencana gempa bumi, selama sepuluh hari kedepan dimulai dari Jumat (22/10/2021) lalu. 


Pemkab Karangasem juga terus memantau pelaksanaan tanggap darurat, utamanya pemenuhan kebutuhan hidup para korban gempa dan pendirian hunian sementara yang melibatkan berbagai unsur, seperti TNI/Polri, BPBD, Dinas Sosial, relawan dan warga desa setempat. 


Minggu (24/10/2021) Bupati Karangasem, I Gede Dana bersama dinas terkait turun memantau langsung pelaksanaan tanggap darurat setelah diperpanjang selama 10 hari. Pemantuan diawali dari posko Rendang, dilanjutkan ke posko tanggap darurat di Kantor Desa Ban, Kubu. Dalam kesempatan itu Bupati Gede Dana memberikan semangat sekaligus berdialog dengan tim tanggap darurat dan para relawan yang tanpa kenal lelah bekerja membantu para korban dan dampak bencana yang membutuhkan penanganan khusus.


"Kami Pemerintah Karangasem sangat mengepresiasi upaya-upaya yang dilalukan oleh anggota TNI/Polri, BPBD, Dinas Sosial dan para relawan serta donatur dalam membantu warga korban gempa," ucap Gede Dana, sembari mengecek ketersediaan stok logistik untuk warga korban gempa.


Dalam kesempatan itu, Bupati Gede Dana juga menerima bantuan perlengkapan rumah tinggal sementara untuk korban bencana gempa, yang diserahkan oleh BPD Bali di Kantor Desa Pempatan. Hadir dalam penyerahan bantuan tersebut Kepala BPD Bali, OJK, Kalak BPBD Karangasem dan Camat Rendang.


"Atas nama masyarakat dan Pemerintah Karangasem, saya menyampaikan terima kasih atas kepedulian kepada warga kami. Saat ini warga kami yang tertimpa musibah mengharapkan adanya bantuan berupa seng atap rumah, karena warga sangat memerlukan tempet perlindungan karena musim hujan sudah dekat," ungkap Gede Dana.


Usai menerima penyerahan bantuan dari BPD Bali dan OJK, Bupati Gede Dana langsung membaur bersama relawan membantu distribusi logistik untuk korban gempa, sebelum menuju dapur umum membantu relawan menyiapkan makanan sekaligus menuangkan keahliannya dalam memasak menu makanan untuk para relawan dan warga korban gempa. (Adv/ami)

Sabtu, 23 Oktober 2021

Menuju Zona Hijau Vaksinator Polres Karangasem Layani Masyarakat, Target Tuntaskan Masyarakat Tervaksin


Karangasem, Bali Kini
- Gerai Vaksin Presisi Polres Karangasem adalah salah satu upaya dalam mendukung program pemerintah untuk menanggulangi pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi.


Masyarakat yang datang untuk melaksanakan vaksinasi cukup membawa KTP saja akan dilayani untuk divaksinasi,  disamping itu masyarakat di imbau juga agar selalu melakukan protokol kesehatan (prokes) dengan mencuci tangan dengan sabun pada air yang mengalir, pengecekan suhu tubuh dan selalu menjaga jarak, serta memakai masker.


Vaksinasi dimaksud dilaksanakan sebagai wujud kepedulian  Pemerintah Kabupaten Karangasem dalam mewujudkan Herd Immunity Nasional untuk segera bebas dari  wabah pandemi Covid-19 menuju endemi.


Ketua Vaksinator Polres Karangasem AKP  I Wayan Sentana, SH mengatakan jika dosis vaksin yang direncanakan perhari di wilkum Polres Karangasem ditarget sejumlah 1.750 Dosis. "Ini sudah termasuk  ke jajaran polsek-polsek, "Pungkas Sentana.


Vaksin di laksanakan di Poliklinik Pratama Polres Karangasem dan Polsek jajaran dengan dibantu para Nakes dari masing-masing puskesmas setempat.(Ami)

Beberapa Instansi Salurkan Bantuan Air Bersih Ke Masyarakat Terdampak Gempa



Karangasem, Bali Kini - Pasca Gempa berkekuatan 4,8 magnitudo yang menimpa Kabupaten Karangasem, beberapa instansi mendistribusikan air bersih untuk para masyarakat yang terdampak. Dimana air bersih merupakan kebutuhan mendesak warga di wilayah Kecamatan Kubu, Desa, Ban, dimana wilayah ini merupakan daerah yang paling terdampak cukup parah. 

Untuk itu beberapa instansi tersebut diantaranya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem telah mendistribusikan air bersih sebanyak 30.000 liter dengan rincian di Kantor Desa Ban sebanyak 10.000 liter, Br. Dinas Belong sebanyak 10.000 liter, Br. Dinas Bonyoh sebanyak 5.000 Liter, dan di Br. Dinas Panek sebanyak 5.000 liter.

Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Karangasem mendistribusikan air bersih di Br. Dinas Pejukung, Desa Ban sebanyak 10.000 liter.

Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Karangasem juga mendistribusir Air sebanyak 10.000 liter di Dusun Panek. Kantor Desa Ban sebanyak 5.000 liter. 

Sementara dari Kementrian PUPR mendistribusikan air bersih  di Br. Dinas Manik Aji sebanyak 4.000 liter dan Kantor Desa Ban sebanyak 4.000 liter dan Bd. Pejukung sebanyak 8.000 liter. 

Hal tersebut dijabarkan Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa, Sabtu (23/10/2021). "Kegiatan siaga di pos lapangan Tanggap Darurat Bencana Pasca Gempa Bumi di Desa Ban, selain pendistribusian air, beberapa instansi lain seperti TNI dan Polri melaksanakan kegiatan pendampingan penyaluran logistik ke dusun-dusun," Ungkap Arimbawa. (Ami)

Jumat, 22 Oktober 2021

Pencairan Bantuan Kemensos di Kabupaten Karangasem Sudah Mencapai 95%, Berikut Datanya


Karangasem , Bali Kini -
"Pencairan dana bantuan sosial oleh KPH dan KPM itu dilakukan langsung dari rekening si penerima bantuan, dengan adanya pembatasan waktu yakni 90 hari, jika selama batas waktu itu tidak dicairkan maka dana bansos ini akan hangus dan langsung kembali ke pusat, " Jelas Ni Luh Sri Asih,  Koordinator Daerah BPNT Karangasem. 


Karangasem, Bali Kini - Sekretaris Daerah Kabupaten Karangasem, I Ketut Sedana Merta, menggandeng Kepala Dinas Sosial, I Komang Daging untuk menjelaskan jalannya Bansos yang diterima oleh PKH (Program Keluarga Harapan)  dan KPM (Keluarga Penerima Manfaat) di Kabupaten Karangasem pada awak media. Dimana dikatakan jika untuk Kabupaten Karangasem sendiri mendapat kuota untuk KPM bantuan pangan non tunai (BPNT) sebanyak 28.580. Dari jumlah tersebut, pencairan dana bansos dari Kemensos sudah mencapai 27.286 atau 95% Sedangkan 5% sisanya atau 1.044 belum mencairkan dana tersebut (Data di triwulan Juli, Agustus dan September 2021) karena beberapa alasan. 


Bantuan BPNT ini, setiap KPM berhak mendapatkan bantuan berupa sembako seperti beras, telur, daging, ikan dan kacang-kacangan serta setiap KPM harus melakukan transaksi di E-warung dengan nominal yang diterima harus pas, yakni Rp200 ribu. Transaksi dilakukan di E-warung yang sudah ditunjuk. Untuk di Kabupaten Karangasem sendiri ada sebanyak 164 unit E-warung yang tersebar di delapan kecamatan. 


Sementara alasan masyarakat yang tidak mencairkan bansos, di jelaskan Koordinator Daerah BPNT Karangasem, Ni Luh Sriasih yakni karena ada yang sudah meninggal dunia, ada yang sudah kawin keluar daerah, NIK ganda ataupun sudah menjadi ASN ada pula yang masih di bawah umur. 


Sementara untuk PKH sendiri Kabupaten Karangasem mendapat kuota sebanyak 19.113. Dari jumlah tersebut yang sudah mencairkan dana yakni sebanyak 17.565 sedangkan sisanya yakni 1.548 belum mencairkan dengan alasan yang sama. 


Mengatasi banyaknya KPM yang belum belum melakukan transaksi pencairan tersebut, pihak Dinsos sudah menurunkan petugasnya ke masing-masing kecamatan guna memastikan alasan mengapa para KPM ini belum bertransaksi, atau mendorong KPM untuk segera melakukan transaksi sebelum batas waktu. 


"Pencairan dana bantuan sosial oleh KPH dan KPM itu dilakukan langsung dari rekening si penerima bantuan, dengan adanya pembatasan waktu yakni 90 hari, jika selama batas waktu itu tidak dicairkan maka dana bansos ini akan hangus dan langsung kembali ke pusat, " Jelas Ni Luh Sri Asih,  Koordinator Daerah BPNT Karangasem. Ia menekankan jika selama batas waktu tersebut tidak melakukan transaksi, maka bantuan secara otomatis akan kembali ke kas negara, karena yang bekerja adalah sistem. Artinya, jika tidak melakukan transaksi, KPM dianggap tidak mau memanfaatkan bantuan yang sudah diberikan tersebut. (Ami)

Kamis, 21 Oktober 2021

Miliki Nilai Religius, Sosial, Budaya dan Ekonomi, Bunga Kasna (Edelweis) Ditetapkan Jadi Ikon dan Bunga Khas Karangasem


Karangasem, Bali Kini -
Bunga Kasna atau Bunga Edelweis kini ditetapkan menjadi salah satu Ikon Kabupaten Karangasem oleh Bupati Gede Dana. Pasalnya keberadaan tumbuhan endemik Bali yang ada di Kabupaten Karangasem tepatnya di kaki lereng Gunung Agung ini kini tumbuh subur dan dilestarikan oleh masyarakat lokal di Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem.


Bupati I Gede Dana, selaku pemerintah Kabupaten Karangasem berupaya untuk menjaga kelestarian Bunga Kasna yang oleh banyak orang sering disebut sebagai Bunga Keabadian yang tidak boleh sembarangan dipetik apalagi di gusur. 


Sebagai salah satu ikon wisata, akhirnya tanaman yang notabene nya berwarna putih ini dinilai mampu menyedot perhatian masyarakat. Baik itu wisatawan domestik dari sejumlah daerah di Indonesia atau bahkan wisatawan Mancanegara, karena terkenal dengan keindahannya. Wisatawan asing  dan domestik hanya bisa menikmati keindahan dan keharuman hamparan Bunga Kasna ini di beberapa obyek wisata Taman Edelweis yang ada di Kawasan Pura Besakih. 


Dimana dengan keberadaan Bunga ini, Wisatawan yang datang berkunjung bisa sekaligus menikmati dua paket wisata, yakni wisata spiritual dengan menikmati keagungan dan aura spiritual Pura Besakih serta keindahan dan keharuman hamparan Bunga Kasna yang berada tidak jauh dari Pura Besakih tersebut.



Untuk melindungi kelestarian Bunga Kasna tersebut, Bupati Gede  Dana telah mengeluarkan Surat Edaran tentang pelestarian Bunga Kasna sebagai bunga khas Karangasem yang secara turun temurun telah memberikan nilai religius, budaya, sosial, dan ekonomi kepada masyarakat Karangasem, sehingga perlu dilindungi, dilestarikan, dikembangkan, serta dijadikan identitas Daerah dalam mewujudkan Visi Pembangunan Daerah “Nangun Sat Kerth: Loka Bali” di Karangasem Melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Karangasem Era Baru yang Pradnyan, Kertha, Shanti, dan Nadi (Prakerthi Nadi)


Surat edaran Bupati Karangasem ini senada dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 29 Tahun 2020 tentang Pelestarian Tanaman Lokal Bali Sebagai Taman Gumi Banten, Puspa Dewata, Usada, dan Penghijauan mengamanatkan semua pihak untuk melakukan upaya pelindungan, pembudidayaan, dan pelestarian tanaman lokal Bali. 


“Nah berdasarkan pertimbangan itulah, saya selaku Pemerintah Daerah Kabupaten Karangasem, perlu menetapkan Keputusan Bupati tentang Penetapan Bunga Kasna sebagai Petanda Khas  atau Ikon Kabupaten Karangasem,” ujar, Bupati Gede Dana, disela kegiatan di Pura Besakih, Rabu (20/10/2021), sembari menegaskan jika Bunga Kasna juga digunakan sebagai sarana Upakara Yadnya. 


Untuk itu, pemerintah dan masyarakat Karangasem harus berpihak dan berkomitmen terhadap sumber daya lokal dengan berperan aktit untuk Melindungi, melestarikan, mengembangkan, memberdayakan, dan Memanfaatkan Bunga Kasna sebagai jati diri muasyarakat Karangasem yang berkarakter dan berintegritas. 


“Selain itu Pemerintah Daerah, Pelaku Usaha, dan Krama Karangasem harus berpihak dan berkomitmen terhadap sumber daya lokal, dengan berperan aktif untuk melindungi, melestarikan, memberdayakan, dan memanfaatkan Bunga Kasna sebagai salah satu basis pengembangan Perekonomian untuk meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan Krama di Karangasem secara sakala-niskala,” tandasnya, didampingi Sekda Karangagsem, I Ketut Sedana Mertha dan Bendesa Adat Bebesakih Jro Mangku Widiarta. 


Berkaitan dengan ini pihaknya menghimbau kepada seluruh pihak untuk bersama-sama melindungi, melestarikan, dan mengembangkan keberadaan tanaman Bunga Kasna serta menggunakan Bunga Kasna untuk kegiatan Upacara Yadnya. “Kami juga mendorong kepada desa adat untuk segera menyusun Pararem tentang penggunaan Bunga Kasna dalam kegiatan Upacara Yadnya. Kasna itu akronim dari Karangasem Shanti lan Nadi,” cetus Gede Dana. 


Yang terpenting lagi bagaimana memberdayakan dan memanfaatkan Bunga Kasna untuk kegiatan seremonial, hiasan, dan Daya Tank Wisata (DTW), serta harus ada upaya dari pemerintah utamanya dinas terkait bekerjasama dengan pelaku wisata dan pengusaha hotel dan restaurant agar secara aktif mempromosikan dan membuka akses pasar Bunga Kasna dalam berbagai kegatan lokal, nasional, dan iternasional, guna meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Karangasem.


Intinya kata Gede  Dana, bagaimana secara bersama melindungi keberadan kawasan tanaman Bunga Kasna dari ancaman Penggusuran dan alih fungsi lahan untuk kepentingan usaha lain, disamping menndorong dan memfasilitasi pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Koperasi sebagai lembaga usaha bagi Krama Kabupaten Karangasem guna meningkatkan pemanfaatan Bunga Kasna sebagai basis pengembangan perekonomian, ekonomi kreatif agar Memberi manfaat sebesar-besarnya untuk kesejahteraan kebahagiaan Krama Kabupaten Karangasem secara sakala-niskala. (Adv/Ami)

Rabu, 20 Oktober 2021

Bantuan Logistik Koban Gempa Berdatangan, Bupati Dana Sampaikan Terimakasih


Karangasem, Bali Kini
- Gempa bumi dengan magnitudo 4.8 SR yang mengguncang Karangasem pada Sabtu (16/10/2021),  membuat ribuan rumah warga di 15 enam dusun di Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem mengalami rusak ringan, sedang hingga berat. Bahkan ratusan rumah waga  di Dusun Jatituhu, Desa Ban, ambruk dan rata dengan tanah. 


Pasaca gempa bumi yang merenggut satu korban jiwa dan 76 korban luka-luka, empati kepada warga terdampak terus berdatangan. Bantuan dari penggiat sosial dan realawan itu disalurkan  ke Posko Tanggap Darurat yang dibangun BPBD Karangasem di Kantor Perbekel Desa Ban. 


Bantuan untuk warga korban gempa yang masuk bermacam-macam, mulai dari sembako, susu untuk balita, pampers, alas tidur, terpal untuk tenda pengungsian, selimut, gula, kopi, hingga bantuan air bersih dan makanan tamabahan untuk balita. 

Bupati Karangasem, I Gede Dana yang turun langsung ke lokasi bencana beberapa jam setelah kejadian gempa, langsung mengintruksikan jajarannya untuk mengambil langkah cepat setelah menetapkan status tanggap darurat bencana Gempa Bumi, yang disertai pendirian posko tanggap darurat. 


Kejadian gempa bumi ini juga langsung menyentuh perhatian pemerintah pusat, dimana Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito, Menteri Sosial Tri Risma Harini dan Menko PMK Muhadjir Effendi terbang ke Bali guna meninjau langsung kondisi kerusakan yang diakibatkan oleh gempa termasuk memantau penanganan warga korban gempa. 


Sampai saatnini bantuan logistik korban gempa terus bebrdatangan ke posko, untuk dicatat dan dikumpulkan, guna selanjutnya disalurkan kepada warga korban bencana secara teratur sesuai dengan data jumlah kebutuhan yang diajukan oleh masing-masing Kadus atau Kepala Kewilayahan (Kawil).

Bupati Karangasem I Gede Dana sangat mengapresiasi kepedulian para pihak yang terlibat dalam penanganan pasca genpa di Desa Ban, Kecamatan Kubu dan Desa Pempatan, Kecamatan Rendang itu. 


“Saya atas nama pribadi, pemerintah dan masyarakat Kabupaten Karangasem menghaturkan terimakasih kepada para donatur dan relawan yang telah memberikan bantuan warga kami yang tengah mengalamai musibah gempa. Semoga segala kebaikan dan keikhlasannya dibalas oleh Tuhan yang Maha Esa,” ucap Gede  Dana. 


Selanjutnya untuk penanganan pasca bencana, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi dan Pusat, namun untuk upaya jangka pendek bagaimana segala kebutuhan hidup warga korban gempa bisa terpenuhi dengan baik termasuk kesehatannya. Tahap berikutnya pihaknya akan mengambil langkah-langkah untuk perbaikan infrastruktur yang mengalami kerusakan termasuk program rehabilitasi dan perbaikan rumah warga yang mengalami kerusakan akibat gempa. 


“Kami akan terus memantau pelaksanaan tanggap darurat bencana gempa ini, untuk memastikan segalanya berjalan dengan baik dan lancar,” pungkas Gede  Dana. (Adv/ Ami)

Senin, 18 Oktober 2021

Atas Trauma Anak Korban Gempa, Mentri Sosial Risma Akan Berikan Pendampingan Sakti Peksos


BALI KINI ■ Gempa dengan magnitudo 4,8 yang menerjang Kabupaten Karangasem menyisakan trauma bagi warga yang berada di pusat gempa. 

Ratusan rumah rusak, pelinggih atau merajan warga juga ambruk dan terpental. Tak hanya itu, warga juga alami luka, bahkan gempa yang terjadi pada 16 Oktober 2020 lalu juga memakan korban jiwa.

Hal ini didengar oleh Menteri Sosial Republik Indonesia, Tri Rismaharini sehingga pada Senin (18/9) sore, dirinya terjun langsung sambangi warga Di Dusun Temakung, Desa Ban, Kecamatan Rendang, Karangasem untuk meringankan trauma yang dialami warga, utamanya anak-anak. Bantuan pendampingan psikis diberikan pada anak korban gempa. 

"Ada Sakti Peksos (Satuan Bakti Pekerja Sosial) yang akan memberikan bantuan psikis anak dan juga bantuan kebutuhan khusus seperti makanan untuk anak-anak," ujarnya. Disebutkan jika ada 120 paket makanan khsusus untuk anak-anak. 

Tak hanya itu, Risma juga bertemu warga untuk menyalurkan bantuan. Dimana total bantuan mencapai ratusan juta rupiah. Dan khusus untuk korban meninggal dunia, di berikan santunan ahli waris. Bahkan, tiga Warga Ban yang mengalami luka berat juga diberi bantuan masing-masing 5 juta rupiah dan 3 warga luka ringan masing-masing 2 juta rupiah. 

Dikesempatan tersebut, Risma juga ikut berjibaku menurunkan paket bantuan lainnya seperti puluhan matras, tenda gulung, kasur, selimut, hingga peralatan dapur untuk para warga terdampak. (Ami)
© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved