-->

Rabu, 07 Februari 2024

KISAH I PUTU WIJAYA SANG LOPER KORAN SELAMA 37 TAHUN


Dua Kali Nyaris Terbunuh Saat Mengantar Koran Dikira Pencuri


Karangasem, Bali Kini - Jelang Hari Pers Nasional yang jatuh pada 9 Februari 2024, Media Bali Kini mengulas sosok yang tak kalah pentingnya dalam menyebar informasi publik sampai ke pembaca, yakni sang loper koran.


Loper koran yang satu ini menginspirasi Namanya I Wayan Putu Wijaya. Dia telah melakoni loper koran sangat panjang yakni selama 37 tahun sejak tahun 1987 lalu. Sedangkan usianya kini sudah memasuki lansia 63 tahun. 


Bapak Putu, demikian nama sapaan sehari-harinya, bapak dari tiga anak dan dua orang cucu ini asal kelahiran Desa Liligundi, Kecamatan Bebandem, Karangasem, tinggal di bilangan Jalan Ratna Denpasar Utara. Ditemui penulis belum lama ini di rumahnya, Putu bercerita kisah manis pahit getirnya melakoni seorang loper koran sejak tahun 1987 lalu di Kota Denpasar. Pahit, dirinya nyaris dua kali terbunuh saat mengantar koran kepada pelanggan. Manisnya ketika dirinya mendapatkan upah antar koran bisa mengurangi sedikit beban hidup tinggal di rantaun kota penuh persaingan. 


Kisah awal menjadi loper koran, Putu memulai karir nya dari setamat sekolah di SMA N 1 Amlapura tahun 1981. Putu mencoba mengadu ke mengubah nasib ke kota Denpasar mencari pekerjaan hanya berbekal selembar ijasah SMA. Tinggal numpang di rumah keluarganya membantu kegiatan rumah tangga keluarga. Seiring perjalanan waktu mencari-cari pekerjaan selain bantu rumah tangga keluarga, Putu mencoba melamar pekerjaan sebagai tenaga honor di instansi pemerintah Kota Administratif Denpasar (Pemkot Denpasar) kini Pemerintah Kota Denpasar di seksi Pertamanan Kota.


Mengandalkan hidup sebagai pengabdi penataan Taman belumlah cukup dirinya mempertahankan hidup di kota. Dia terinspirasi dari seorang loper koran setiap pagi hari melihat mengantar koran di kantor tempat kerjanya dan di jalan raya menggunakan sepeda ontel. “Mengapa saya tidak ikut menjadi loper koran memanfaatkan waktu pagi sebelum kerja kebun di kantor”, tanya putu dalam hati. 


Atas informasi teman-temannya, dirinya menghubungi percetakan dan beberapa agen penjual koran di Denpasar. Dia masih ingat awal sebagai loper koran pelanggan hanya 10 eksemplar koran harian Bali Post. Seiring perjuangan waktu dan dirinya terus berusaha dari rumah ke rumah mencari pelanggan akhirnya pernah sampai memiliki 150 orang konsumen pelanggan pribadi dan instansi dari berbagai media cetak lokal dan nasional. Itu dilakoninya sampai sekarang meski usia tak lagi sekuat tenaganya dulu masih muda untuk menambah kebutuhan dapur keluarga.


Kabar gembira datang pada dirinya setelah 17 tahun lamanya menjadi tenaga harian lepas. Tahun 2009 perjuangan menuai hasil senyum sumringahpun menghias dirinya diangkat menjadi tenaga PNS golongan II/a di tempatkan di Dinas Pendapatan Kota Denpasar tempat dia menjadi tenaga harian lepas. Dan untuk terakhir dirinya memasuki purnabakti golongan II/d saat bertugas di Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Kota Denpasar tahun 2019 lalu. 


Meski telah menyandang PNS, dirinya tidak malu sebagai loper koran lalu lalang di jalan mengantar koran justru sebaliknya dia menambah semangat memperjuangkan hidup keluarga sesuai pesan dari almarhum orang tuanya. 

Mengantar koran dia lakoni pagi-pagi buta sebelum masuk kerja. Dikala sebagian warga Kota Denpasar masih terlelap tidur berselimut di pagi-pagi buta "das lemah" (dini hari) pukul 04.00. Dirinya sudah harus bergegas bangun dari tempat tidur menuju beberapa tempat percetakan dan agen besar koran menerobos dinginnya hembusan pagi, juga terkadang dihadang hujan karena pukul 07.00 dirinya sudah harus berangkat menuju kantor sebagai abdi negara.

Sepeda gayung pancal digayungnya dari pintu-pintu sudut-sudut kota menuju rumah pelanggan. Kayuhan kuat pedal sepeda itu menghilangkan rasa dinginnya pagi, keringat panaspun membasahi tubuhnya. 

Cerita suka-duka masa lalu menarik dari Putu melakoni perjuangan hidupnya sebagai seorang loper koran. Peristiwa-peristiwa maut nyaris menimpa dirinya kehilangan nyawa. Kejadian lucu dan nyaris dirinya terancam dibunuh pernah dialami Putu saat mengantar koran ke pelanggan di sekitar wilayah Ubung, Denpasar. Tertawa terkekeh-kekeh campur raut roman muka sedih mengenang peristiwa menuturkan kisahnya kepada penulis. 

Kisahnya seperti dituturkan Putu. Pukul 04.00 pagi-pagi buta hujan lebat, meski keadaan cuaca seperti itu dirinya wajib mengantar koran agar tidak terlambat kerja ke kantor lumayan jauh jaraknya dari tempat percetakan Jalan Kepundung menuju wilayah Ubung. Sepeda gayung dikayuhnya dengan mengenakan jas hujan menerobos derasnya hujan. Karena hujan semakin lebat dia istirahat sejenak di sebuah pintu masuk sebuah rumah penduduk dan membuka jas hujan yang dikenakannya. Saat mulai buka jas, jas tersebut menimbulkan bunyi krosok-krosok. Betapa kagetnya dia, pemilik rumah mengancungkan tombak kepada dirinya dikiranya maling. “Reflek saya mengatakan koran-koran Pak agar dia pemilik rumah tahu bahwa dirinya loper pengantar koran pagi dan bukan pencuri,” katanya Putu tertawa terkekeh-terkekeh mengenang kisah itu. 

Masih soal peristiwa dirinya nyaris terbunuh dikira pencuri saat mengantar koran ke pelanggan di sebuah show room mobil masih seputar wilayah Ubung. Awalnya atas permintaan pelanggan agar korannya di bawa ke lantai dua. Saat melempar koran dari bawah ke lantai dua korannya tersandung pagar terali besi rumah sehingga koran jatuh kembali ke bawah lantai halaman yang ada parkir mobil. Saat Putu merundukkan tubuhnya ambil koran di dekat deretan mobil, seorang laki-laki dewasa karyawan show room sontak berteriak-teriak seperti orang kesurupan memegang tangannya erat-erat menuduh dirinya mencuri kaca spion mobil. “Saya jelaskan dengan suara ketakutan, dan setelah diperiksa mobilnya spion masih utuh dan orang itu paham dan meminta maaf” tutur Putu tertawa mengenang kisah lucunya. 

Kisah lain lagi menjadi loper koran kembali diceritakan Putu. Suatu hari pernah dia tertimpa sial, semua koran yang dibawanya ditaruh di tempat duduk belakang sepeda hancur basah kuyup oleh air hujan. Saat itu hujan lebat dan jalanan sedikit gelap terhalang derasnya hujan, sepeda yang sedang dikayuh mengalami kecelakaan jatuh terjungkal di jalan berlobang genangan air. Dirinya bingung bagaimana ganti koran pelanggan. Buru-buru kembali ke percetakan tempat mengambil koran mencari koran pengganti ternyata koran habis dan posisi mesin cetak sudah mati tidak mencetak lagi. “Ya waktu itu betul-betul saya stres rugi harga koran dan sepeda rusak. Agar pelanggan koran tidak kecewa saya beli puluhan koran di beberapa agen kios dengan harga lebih mahal dari harga percetakan,” tutur Putu mengenang peristiwa itu.


Meski telah memasuki masa pensiun usia kepala enam, Putu masih aktif. Dirinya terus berjuang dan berjuang mengingat moto hidup yang diberikan orang tuanya sewaktu kecil. 


Usaha kecil sebagai loper koran masih setia ditekuninya sampai sekarang, tapi tidak lagi menggunakan sepeda ontel kesayangannya, namun menggunakan sepeda motor miliknya hasil cicilan. Apabila dia berhalangan antar koran ke pelanggan dirinya dibantu anak dan keluarganya.

Dia ingat waktu masa kecil pesan almarhum orang tuanya, katanya jangan pernah lelah berjuang mempertahankan hidup dijalan kebenaran. Pesan itu masih diingat disisa-sisa hidup masa tuanya setelah ditinggal almarhum istri.


Kini Putu melakoni aktivitas ekonomi agen kecil-kecilan menjual jamu kesehatan herbal botolan secara online dari produksi seorang sinshe penekun jamu herbal di Sukawati, Gianyar. Jamunya sangat laris manis di wilayah Bali hingga pengiriman ke luar daerah diantaranya Jakarta dan daerah lainnya di Indonesia bahkan memiliki beberapa penyalur penjual jamu. Bertambah lagi larisnya jamu jualan Putu karena kebetulan momentnya saat itu bertepatan dengan situasi dunia saat pandemi Covid-19. Banyak masyarakat khususnya Indonesia saat itu mengalihkan perhatian jaga kesehatan alternatif menkonsumsi obat herbal diantaranya jamu. Juga kini usaha baru Putu dilakoninya dibidang kesehatan modern dengan menyewakan alat terapi ion elektrik dari rumah ke rumah atau pasien datang ke rumahnya. (Ami/Pasek Antara)

Jumat, 19 Januari 2024

Senin, 18 Desember 2023

Serangkaian Peringatan Hari Ibu Ke-95 Wawali Arya Wibawa Serahkan Penghargaan Kepada Gender Champion


 Teks Foto : Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa saat memghadiri serangkaian Peringatan Hari Ibu ke-95 tahun 2023, Senin (18/12) di Gedung Dharma Negara Alaya.




Denpasar, Bali Kini -
Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa menyerahkan Penghargaan kepada Gender Champion dan Piagam Kepada Instansi Mitra Pendukung Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana pada serangkaian Peringatan Hari Ibu ke-95 tahun 2023, Senin (18/12) di Gedung Dharma Negara Alaya.




Kegiatan ini dilaksanakan Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) RI bersinergi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Denpasar. Sinergitas ini memberikan apresiasi  kepada seseorang baik itu pribadi atau pejabat, aktifis, atau tokoh masyarakat yang peduli akan perkembangan dan kemajuan Pengarusutamaan Gender dan mendorong atau memberikan kontribusi untuk pencapaian kesetaraan gender di daerah.




Hadir dalam kesempatan ini, Menteri PPPA, I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga , Sekda Provinsi Bali, Dewa Made Indra, Ketua TP PKK Kota Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Ketua GOW Kota Denpasar Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, Ketua DWP Kota Denpasar Ny. Ida Ayu Widnyani Wiradana, dan unsur terkait lainya.




Wawali Arya Wibawa disela-sela penyerahan penghargaan menyampaikan Peringatan Hari Ibu yang dilaksanakan setiap 22 Desember merupakan momentum bangsa untuk mengenang dan menghargai perjuangan perempuan Indonesia serta tonggak Gerakan Perempuan untuk berkontribusi aktif memajukan bangsa dan negara.




"Pelaksanaan Peringatan Hari Ibu ke-95 tahun 2023 mengangkat tema utama “Perempuan Berdaya, Indonesia Maju” dengan empat subtema, yaitu “Perempuan Bersuara, Perempuan Berdaya dan Berkarya, Perempuan Peduli, serta Perempuan dan Revolusi” yang diambil untuk membingkai semangat dan gerakan perempuan," ujar Arya Wibawa.




Sementara Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga dalam sambutannya mengatakan Hari Ibu mengingatkan pada peran serta perempuan dalam upaya mewujudkan keadilan, kesejahteraan, dan perdamaian. "Merayakan Perempuan" ditujukan untuk menunjukkan peran dan kontribusi perempuan dalam pembangunan serta prestasi dan kemajuan yang telah dicapai perempuan.




Seiring dengan kemajuan zaman, peran perempuan terus terlihat hingga saat ini. Peran-peran strategis yang awalnya terkesan mustahil dilakukan perempuan, saat ini sudah terbukti, seperti kehadiran perempuan hebat dari berbagai profesi pada hari ini.




"Kepada semua perempuan Indonesia agar berani bermimpi dan berusaha untuk mewujudkannya. Ingatlah bahwa perempuan Indonesia adalah sosok yang tangguh, kuat, dan berdaya, yang berani bermimpi, dan mampu mewujudkannya," ujarnya.




Di samping itu, Bintang Puspayoga menyampaikan bahwa peringatan Hari Ibu di Indonesia tidak sama dengan Mother’s Day. Hari Ibu di Indonesia memiliki makna lebih penting, karena Hari Ibu didasari oleh momentum diselenggarakannya Kongres Perempuan pertama pada 22 Desember 1928 di Yogyakarta. Kongres Perempuan pertama merupakan titik penting dalam pergerakan perempuan yang menandai babak baru bangkitnya organisasi perempuan di Indonesia. 




"95 tahun setelah Kongres Perempuan pertama dilaksanakan, kontribusi perempuan Indonesia semakin nyata di berbagai bidang," ujarnya. (ays/prok).

Sabtu, 02 September 2023

Ketua TP PKK Provinsi Bali Buka Sosialisasi Tentang Perpustakaan Digital 


BALI - Ketua TP PKK Provinsi Bali yang sekaligus juga sebagai Bunda PAUD Provinsi Bali, Ny. Putri Koster membuka acara Sosialisasi Tentang Perpustakaan Digital yang mengangkat tema “Perpustakaan Digital : Rumah Bagi Pencari Ilmu" di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Denpasar, Jumat (1/9) 

Mengawali sambutannya, Ny. Putri Koster menyampaikan pentingnya membaca bagi anak-anak yang nantinya akan menjadi generasi penerus bangsa. Dengan rajin membaca maka anak anak akan pintar menulis, dengan rajin mendengar hal baik, maka anak-anak akan bisa berbicara dengan santun. Buku adalah hal yang bagus yang akan mengawal anak-anak kita untuk menumbuhkan karakter baik dalam diri mereka. Untuk itu dengan adanya perpustakaan digital,yang berisi ribuan buku bacaan, kita berharap baik itu anak-anak, bapak ibu guru untuk mulai memanfaatkan media sosial dengan membaca buku melalui perpustakaan digital. 

Lebih jauh, wanita yang akrab dipanggil Bunda Putri juga menyampaikan dewasa ini dunia digital sudah merambah ke segala lini kehidupan kita termasuk ke dunia pendidikan. Perpustakaan digital merupakan salah satu platform digital yang sangat bermanfaat bagi anak anak kita dalam memperoleh buku bacaan yang berkualitas yang sesuai dengan usia mereka. Perpustakaan digital juga sangat bermanfaat bagi Bapak ibu guru untuk mendapatkan buku bacaan yang nantinya dapat ditularkan isinya kepada anak anak saat pembelajaran di kelas mengingat bapak ibu guru yang khususnya mengajar di tingkat PAUD, TK maupun SD memiliki tugas lebih berat dimana tidak saja mentransfer ilmu pengetahuan tetapi juga mendidik, membimbing serta membentuk karakter anak anak agar nantinya tumbuh anak yang berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur. 

Bunda Putri juga mengingatkan adanya sisi negatif dari penggunaan media sosial sehingga dalam penggunaan media sosial kita harus bisa bijak dan mendampingi dan mengawasi anak-anak saat menggunakan media sosial. Dalam bermedia sosial, tidak hanya hal-hal positif yang kita ambil tetapi juga perkembangan saat ini juga perlu kita ketahui tetapi jangan ikut bereuforia kalau hal itu tidak memberi manfaat bagi kehidupan kita. Kita juga mesti paham hal-hal apa yang sedang terjadi, penipuan, kejahatan seperti apa yang terjadi di dunia maya, kita harus tahu tapi jangan sampai kita hanyut dalam arus hal yang negatif tersebut. 

Dalam sosialisasi Perpustakaan Digital yang dilakukan secara online dan offline ini menghadirkan tiga narasumber yaitu Dhenok Kristianti (kurator, editor dan penulis), Ayunda Pravitanova (School Relation Manager) dan Jessica Luvina (School Relation Manager). 

Narasumber pertama, Ibu Dhenok Kristianti menekankan pentingnya mendongeng bagi anak-anak dimana dengan mendongeng akan menanamkan pengetahuan, menanamkan nilai nilai moral, meningkatkan kemampuan berbahasa serta mengasah imajinasi dan kreativitas. Mendongeng dapat dilakukan di rumah dengan membacakan dongeng dengan teks, tanpa teks maupun dengan menonton video dongeng. Satu hal yang harus diperhatikan dalam mendongeng adalah memilih dongeng agar disesuaikan dengan kemampuan anak serta menjelaskan hal-hal yang kurang dimengerti anak. 

Sementara itu, Ayunda Pratinova menyampaikan terkait kondisi literasi di Indonesia dimana pada tahun 2019, tingkat literasi negara Indonesia masih sangat rendah bahkan di tingkat 62 dari 70 negara. Rendahnya tingkat literasi bukan berarti anak anak kita tidak memiliki minat baca, tetapi hal ini lebih disebabkan karena kurangnya buku buku bacaan yang menarik dan mudah dipahami sesuai usia. Terlebih kondisi Indonesia sebagai negara kepulauan yang berdampak pada distribusi buku serta harga buku. 
Untuk itu pihaknya menghadirkan platform perpustakaan digital, BukuAku yang bisa diakses dimana saja, kapan saja dan berisi ribuan buku cerita yang cocok bagi anak anak usia 2-14 tahun. Tidak hanya itu, BukuAku juga mengajak para remaja usia diatas 14 tahun serta para Bapak ibu guru yang memiliki bakat menulis untuk ikut berkontribusi mengirimkan buku karyanya untuk dinilai tim kurasi dan dimuat di platform BukuAku. 

6. Acara sosialisasi juga diisi dengan tanya jawab serta bernyanyi bersama anak anak PAUD, TK yang ikut melalui zoom. Turut hadir pada kesempatan kali ini Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Bali, Putu Anom Agustina, Ketua PGRI Provinsi Bali Komang Artha Saputra, Ketua IGTKI-PGRI Prov. Bali Ibu Tjok. Istri Mas Minggu Wathin, Wakil Ketua Pengurus Himpaudi Provinsi Bali, Bunda PAUD Kabupaten Buleleng, Jembrana, Karangasem dan Klungkung serta para guru dan siswa.

Selasa, 27 Desember 2022

Warga Minang Dukung Kepemimpinan Gubernur Bali Wayan Koster


Gubernur Koster Ajak IKMS Bali di Usia Ke-59 Lestarikan Warisan Kekayaan Budaya Leluhur di Indonesia.

BALIKINI.NET | BALI —  Gubernur Bali, Wayan Koster mengucapkan selamat kepada Ikatan Keluarga Minang Saiyo (IKMS) Bali yang melaksanakan Milad ke59 dengan mengajak IKMS Bali untuk terus memiliki soliditas dan rasa persaudaraan di dalam menjaga dan membangun Bali secara  bersama-sama, agar Bali tetap terpelihara dengan baik, eksis, survive dari jaman ke jaman dalam rangka meningkatkan  kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat di Provinsi Bali.

Ucapan Milad ke-59 IKMS ini disampaikan langsung Gubernur Bali, Wayan Koster dihadapan Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Afriansyah Noor, Ketua IKMS Bali, Hasrizal, dan seluruh masyarakat yang tergabung dalam IKMS Bali pada, Minggu (Redite Kliwon, Sungsang), 25 Desember 2022 di Gedung Serbaguna IKMS Bali.

Kehadiran Gubernur Bali, Wayan Koster di IKMS Bali disambut hangat oleh warga Minang. Karena warga Minang sudah lama mengenal sosok Wayan Koster. Bahkan sebelum terpilih menjadi Gubernur Bali, sering diundang oleh IKMS, sampai pada waktu  Pilkada 2018, IKMS Bali mendukung penuh Wayan Koster untuk  maju hingga terpilih menjadi Gubernur Bali Periode 2018-2023. 

“Karena itu sekarang, dalam posisi sebagai Gubernur Bali, Saya harus mengayomi semua masyarakat di Bali,” kata Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini.

Gubernur Bali dalam sambutannya tidak henti-hentinya mengajak IKMS Bali untuk senantiasa menjaga Bali dengan Adat Istiadat, Tradisi, Seni Budaya, dan Kearifan Lokal seperti pepatah yang sering disampaikan oleh IKMS bahwa, ‘Dimana Bumi Dipijak, 
Disana Langit Dijunjung’. 

“Saya kira memang mesti begitu kita di Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujar mantan Anggota DPR RI 3 Periode dari Fraksi PDI Perjuangan ini sembari berpesan 
untuk IKMS Bali agar selalu melestarikan Bahasa Daerah, Adat, Tradisi, Seni Budaya, sampai Busana Adat Minang sebagai warisan kekayaan budaya leluhur kita di masing-masing daerah di Indonesia.

Lebih lanjut, Gubernur Bali menceritakan kepada Wakil Menteri Ketenagakerjaan, bahwa di Bali sekarang sudah menggunakan Busana Adat Bali setiap hari Kamis, Purnama, Tilem sesuai pelaksanaan Peraturan Gubernur Bali Nomor 79 Tahun 2018 tentang Hari Penggunaan Busana Adat Bali, dan sebelumnya setiap hari Selasa kita menggunakan busana berbahan Kain Tenun Endek Bali sesuai pelaksanaan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 04 Tahun 2021 tentang Penggunaan Kain Tenun Endek Bali/Kain
Tenun Tradisional Bali.

Sehingga sekarang, kalau pertemuan di Bali tidak lagi menggunakan jas dan dasi, tapi sudah menggunakan busana Adat Bali dan Endek Bali. Begitu pula di acara Presidensi G20 saat menyambut kedatangan para Kepala Negara, Saya selalu menggunakan Busana Adat Bali. Jadi, selain identitas budaya kita tampil, para perajin dan pelaku UKM-UMKM kita akan hidup, penenun-penenun kain tradisional kita pasti hidup yang kemudian berdampak terhadap ekonomi serta pelestarian budaya. 

Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Afriansyah Noor yang merupakan warga Minang menyampaikan terimakasih kepada Gubernur Bali, Wayan Koster yang telah memperhatikan IKMS Bali. Sehingga Saya berpesan kepada keluarga besar IKMS Bali agar bisa menempatkan diri, serta pandai menjaga hubungan baik dengan masyarakat Bali sesuai pepatah kita di Minang, ‘Dimana Bumi Dipijak, Disana Langit Dijunjung’. 

“Kepada Keluarga Besar IKMS Bali, Bapak Wayan Koster ini adalah pemimpin yang baik, tentu harus selalu kita dukung Bapak Wayan Koster dalam kepemimpinannya menjadi Gubernur Bali,” ujar Wamen Ketenagakerjaan yang disambut tepuk tangan sembari memberikan apresiasi atas kinerja Gubernur Bali, Wayan Koster yang mampu memulihkan kembali pariwisata dan perekonomian Bali, karena berhasil mengatasi pandemi Covid-19 dengan baik.

Selasa, 13 Desember 2022

Wagub Cok Ace Menghadiri Acara Diseminasi Hasil Evaluasi Program Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Bali


BALIKINI.NET | DENPASAR — Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menghadiri sekaligus membuka acara Diseminasi Hasil Evaluasi Program Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Bali, yang diselenggarakan oleh BKKBN Provinsi Bali, bertempat di Prime Plaza Hotel Sanur, Denpasar, Senin (12/12).

Dalam sambutannya, Wagub Cok Ace menyampaikan bahwa dalam rangka pembangunan kualitas sumber daya manusia, permasalahan Stunting merupakan salah satu bagian dari double burden malnutrition (DBM) mempunyai dampak yang sangat merugikan baik dari sisi kesehatan maupun dari sisi produktivitas ekonomi dan dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, prevalensi stunting Balita di Provinsi Bali sebesar 10,9%. Adapun target penurunan Stunting di Provinsi Bali yang harus dicapai untuk tahun 2022 yaitu sebesar 9,28%, tahun 2023 sebesar 7,71% dan tahun 2024 sebesar 6,15%. 

Untuk memastikan jalannya pelaksanaan Percepatan Penurunan Stunting, sesuai amanat Perpres 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting, maka Pemerintah Provinsi Bali melaksanakan upaya konvergensi di tingkat Provinsi. Untuk itu Wagub Cok Ace menyambut baik kegiatan tersebut, untuk mengevaluasi sejauh mana kegiatan program telah dilaksanakan dan diintegrasikan. 

Mengingat program dan kegiatan dalam Rencana Aksi Percepatan Penurunan Stunting dilaksanakan secara berkelanjutan, maka pengukuran outcome dan dampak dari setiap program dan kegiatan pelayanan dapat dilakukan secara terintegrasi. Komitmen yang kuat penting untuk memastikan sinergitas dan sinkronisasi. “Saya harap semoga hasil survei SSGI 2022 mendapatkan hasil prevalensi Balita Stunting di Provinsi bali yang lebih rendah dibandingkan dengan hasil SSGI 2021,” tutup Wagub Cok Ace. 

Sebelumnya Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali Ni Luh Gede Sukardiasih menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan tersebut adalah menyelaraskan program Percepatan Penurunan stunting antar Kabupaten/Kota di Bali. Serta menyamakan persepsi dalam pelaksanaan program. Untuk itu, yang hadir dalam kesempatan tersebut adalah 70 orang peserta yang terdiri dari satgas stunting, OPD KB dan undangan terkait lainnya.
© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved