-->

Selasa, 26 Juli 2016

Ribuan Penduduk Miskin Yang Terisolir Di Bali

 Ribuan Penduduk Miskin Yang Terisolir Di Bali

penduduk yang terisolir [balikini.net]
Balikini.Net -Kehidupan memprihatinkan   keluarga Ketut Simpen Ada (33) dan Ni Putu Mariani (30), beserta dua buah hatinya Gede Darmanta (6) dan Kadek Agus Arianta (1) yang terisolir di daerah perbukitan mengundang keprihatinan semua pihak .
Keluarga Simpen yang tinggal  di daerah Dusun KajaKauh, Desa Sudaji, Kecamatan Sawan, Singaraja itu hidup dibawah garis kemiskinan harus tinggal  di sebuah gubuk tak layak huni, berlantai tanah, berdinding papan kayu, beratapkan seng bekas dan terpal.  Keluarga miskin ini hidup terisolir di atas tanah yang merupakan milik tetangga yang mempekerjakannya sebagai penyakap.
Potret ini salah satu dari ribuan masyarakat di pulau yang di sebagai pulau sorga dan bergemerlapan dunia pariwisata yang tidak sebanding dengan nasib yang segarusnya mereka terima .

Ni Putu Mariani, menuturkan Suaminya  bekerja sebagai tukang petik cengkeh saat musim panen di tanah yang ditempati, dengan upah 30 ribu per-hari, dan selanjutnya bekerja serabutan saat panen usai. Ukuran upah yang sangat minim memang jika untuk menghidupi 4 orang, dan keadaan itu pun diperparah manakala anak pertamanya Gede Darmanta mengidap kelainan saraf sejak lahir.

Sakit yang diderita yang menyebabkan Darmanta belum bisa berjalan, membuatnya harus dipangku setiap saat. Keadaan itu pun memaksa Mariani hanya diam dirumah untuk mengasuh dan menjaga anaknya, sehingga tidak bisa membantu suami mencari penghidupan.

 
keluarga miskin [balikini.net]
Ia pun mengaku sudah mengajak anaknya berobat medis dan non medis, namun hingga saat ini belum tampak ada perubahan, Ia mengaku hanya bisa pasrah. "Tiang punya tanah bagian dari warisan orang tua tapi itu hanya cukup untuk rumah saja, sementara tiang belum punya uang untuk membangun makanya lebih baik nyakap agar tiang dapat  rejeki. Anak tiang juga sakit, gimana tiang bisa bangun rumah. Upah suami tiang hanya cukup untuk makan," ujar  Mariani.
Tak banyak yang diharapkannya, Ia hanya ingin pemerintah bisa memberikannya bantuan bedah rumah.

Nasib seperti itu bukan sendiri yang di alamai Simpen , masih ada 91 kk miskin didusun itu. Dusun dengan jumlah kk sekitar 360 kk itu, memiliki angka kemiskinan yang cukup tinggi karena sebagian penduduknya merupakan penggarap lahan. [pr/r5]


Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved