-->

Senin, 04 Desember 2017

Telaga kramat Pura Manik Toya Dihuni Duwe Ikan Putih

Telaga kramat Pura Manik Toya Dihuni Duwe Ikan Putih

Tabanan , Balikini.Net  - Pura Manik Toya di Desa Pakraman Mojan, wilayah administratif Desa Mekarsari, Kecamatan Baturiti, Tabanan  memiliki seratusan sumber mata air, baik ukuran besar maupun kecil. Sumber mata air ini ada yang mengalir ke saluran irigasi Subak Bangan, ada pula bermuara di telaga selatan pura. Informasinya, di telaga ini dihuni ikan berwarna putih (mina petak) yang diyakini duwe atau binatang suci pura.

Duwepenghuni telaga di Beji Pura Manik Toya berupa ikan mujair berwarna putih kerap menunjukkan diri. Pamedek dari banjar tetangga pernah menangkap ikan putih itu untuk dibawa pulang. Sesampai di rumahnya, ikan itu kemudian mau dipotong. Namun ketika hendak dipotong, ikan putih itu membesar. Semakin sering dicoba dipotong, ikan itu semakin besar. Anehnya lagi, meski lama tidak dalam air, ikan mujair warna putih itu tetap bertahan hidup. Dihantui rasa takut, warga itu akhirnya mengebalikan dan menaruh ikan tersebut di telaga, sekaligus menyampaikan permohonan maaf kepada penunggu di telaga Pura Manik Toya.


Salim menuturkan, cerita mina petak ditangkap dan mau dipotong diceritakan langsung oleh pelakunya, yang kini ikut nyungsung di pura. Selain ikan putih tahan hidup di luar air dan kian membesar saat dipotong, ada juha cerita mina petak itu pernah dipanah oleh warga saat menampakkan diri di permukaan telaga. Ikan duwe itu pun tertancap panah yang terbuat dari lidi yang di ujungnya diikatkan jarum. Ajaibnya, ikan warna putih itu berdarah-darah seperti manusia terluka, namun ikan tersebut tidak mati, meski berkali-kali dipanah. “Sejak itu kami meyakini ikan warna putih itu sebagai ikan duwe,” imbuh krama lainnya.

Selain telaga dihuni ikan mujair putih, sumber mata air di Pura Manik Toya yang mengalir ke pancuran diyakini mengandung khasiat obat, utamanya untuk kesembuhan penyakit kulit. Informasinya banyak krama yang menderita penyakit kulit seperti cacar, panu, kadas, kurap dan lainnya datang nunas tamba (obat). Selain berkhasiat obat, air di pancuran juga untuk konsumsi rumah tangga. Airnya yang jernih menyebabkan aman diminum langsung tanpa dimasak. “Ada banyak sumber mata air di sini. Ada yang mengalir ke telabah untuk pengairan sawah, ada yang mengalir ke pancuran ada pula yang bermuara di telaga,” ungkap panyarikan Pura Manik Toya, Nyoman Salin, belum lama ini.

Selain untuk nunas tamba dan air minum, krama Desa Pakraman Mojan, khususnya dari tiga banjar di lingkungan pura yakni Banjar Mojan (Desa Mekarsari), Banjar Belah dan Banjar Luwus (Desa Luwus) setiap Pitra Yadnya nunas toya atau tirta di Pura Manik Toya. Demikian pula jika piodalan di Pura Kahyangan Tiga di wilayah Desa Pakraman Mojan, selalu nunas tirta di Pura Manik Toya. (sug/tbn/r6)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved