-->

Kamis, 18 Januari 2018

Produk UKM Bangli Dipasarkan Lesu

Produk UKM Bangli Dipasarkan Lesu

Bangli,Balikini.Net--- Permintaan produk Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kabupaten Bangli relatif masih lesu. Menyikapi  itu, langkah promosi terus dilakukan pemkab, salah satunya melalui online yang dikerjasamakan dengan instansi swasta. Produk yang ditampilkan mencapai ratusan jenis dengan berbagai kreasi. Demikian disampaikan Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Bangli I Dewa Gede Suparta saat dikonfirmasi Kamis(18/01/2018)

Dikatakan pejabat asal Banjar Griya, Kelurahan Kawan, Bangli ini, sejak beberapa bulan belakangan penjualan produk UKM tergolong lesu, terutama yang berkutat dalam ekspor. Kondisi yang demikian mengakibatkan omzet yang didapatkan pelaku usaha turut terganggu. Guna menggeliatkan penjualan, langkah promosi terus dilakukan. Selain dengan pemerintah pusat melalui Kementerian Koperasi dan UKM, pihaknya juga bekerja sama dengan instansi swasta, yakni PT. Nurbaya Inisiative. “Kerja sama itu dalam hal penjualan secara online. Ini baru dilakukan sebagai upaya memperkenalkan produk ke ranah lebih luas,” jelasnya.

Sebagai langkah awal, produk yang dipasarkan dari berbagai kreasi dan bahan, mulai bambu, kayu, hingga kopi Kintamani.  Mekanismenya, produk tersebut akan diambil fotonya dan kemudian di posting pada aplikasi pemasaran. “Nanti kalau barang yang diperlukan stoknya habis, instansi itu akan langsung komunikasi dengan pemilik barang untuk segera menyiapkan. Nanti langsung diambil oleh jasa pengiriman. Pusat pemasarannya ada di Jakarta,” jelasnya.

Jika dibandingkan dengan jumlah UKM yang mencapai 42.000, jumlah yang mengikuti promosi ini masih tergolong kecil. Oleh karenanya langkah serupa akan terus digenjot. Pelaksanaannya tak harus melalui kerja sama dengan pihak ketiga, tetapi bisa langsung oleh pelaku usaha bersangkutan. “Cara ini juga salah satunya untuk meringankan beban pelaku usaha yang belum melek teknologi. Nanti untuk yang pengusaha muda, kami terus dorong untuk memasarkan dengan IT,” ungkapnya.

Sementara itu, salah seorang pengusaha mozaik gerabah asal Banjar Kalanganyar, Desa Yangapi, Tembuku, I Nengah Kita menuturkan pasar ekspor sudah lesu sejak dua bulan lalu. Penjualan produknya turun hingga 30 persen. Kondisi yang demikian mengakibatkan penghasilannya menurun. Adanya langkah promosi secara online yang difasilitasi Pemkab disambut baik olehnya, hanya saja diharapkan tak berlangsung sesaat. “Selama ini saya belum pernah promosi online. Masih dari mulut ke mulut saja. Langsung menawarkan ke konsumen,” tuturnya.

Dibalik promosi itu, pria yang sudah menggeluti usaha sembilan tahun ini mengaku ada rasa khawatir. Sebab, produksnya berpotensi untuk ditiru. Menghindari itu, untuk sementara ia hanya mempromosikan beberapa jenis produknya saja. “Saya lihat dulu, kalau bagus, mungkin akan nambah. Sekarang paling banyak hanya empat jenis saya ikutkan. Saya khawatir nanti ditiru,” pungkasnya.[ag/r5]

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved