Laporan reporter: Gusti Ayu Purnamiasih
KARANGASEM, Bali Kini– Rangkaian upacara Usaba Dodol di Desa Adat Kesimpar yang digelar pada 10 Juli 2025, ditutup dengan pelaksanaan Nyepi Adat wewidangan pada Sabtu (12/7/2025). Tradisi tahunan ini digelar khusus di wilayah Desa Adat Kesimpar dan berlangsung khidmat serta tertib.
Penjagaan dilakukan ketat oleh pecalang di sejumlah titik perbatasan desa, seperti di perempatan Abang, Tista, Bias, Rurung Lantang (Kesimpar), dan batas Desa Datah. Khusus di simpang Abang, pecalang juga mengatur lalu lintas yang melintasi jalan raya provinsi.
Wakil Ketua Pecalang Desa Adat Kesimpar, I Nyoman Arya, menjelaskan bahwa pelaksanaan Nyepi Adat tahun ini tidak berbeda dengan sebelumnya. Seluruh aktivitas masyarakat dihentikan mulai pukul 07.00 hingga 16.00 WITA dalam rangka menjalankan Catur Brata Penyepian. “Kantor, toko, dan segala bentuk kegiatan usaha tutup sementara,” ujarnya.
Untuk mencegah kendaraan masuk ke wilayah desa, akses jalan ditutup menggunakan palang bambu. Hanya kendaraan dengan kepentingan khusus, seperti darurat medis, yang diperbolehkan lewat. Sementara untuk kepentingan lain, harus disertai surat izin resmi. “Tidak ada sanksi bagi pelanggaran, hanya ditegur secara persuasif. Tapi sejauh ini semua warga taat,” tegas Arya.
Menariknya, meski jalur lalu lintas Singaraja–Amlapura sedang mengalami peningkatan volume kendaraan akibat peralihan arus pasca-jalan jebol di wilayah Bajra, Tabanan, pelaksanaan Nyepi Adat tidak terdampak. Lalu lintas tetap lancar, dan pelaksanaan Nyepi berjalan tanpa hambatan
FOLLOW THE BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram