-->

Kamis, 08 Maret 2018

Kapolres Bangli Bahas Persiapan Pengamanan Hari Raya Nyepi

Kapolres Bangli Bahas Persiapan Pengamanan  Hari Raya Nyepi

Bangli Balikini.Net - Menjelang Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1940 yang jatuh pada tanggal 17 Maret 2018, Kapolres Bangli AKBP I GN. Agung Ade Panji Anom, SIK., MAP., Kamis (8/03/2018) pukul 09.30 wita di Ruang Rapat Utama (Rupatama) Polres Bangli, melaksanakan Rapat Kordinasi dalam rangka kesiapan Pengamanan Hari Raya Nyepi Tahun caka 1940.

Kapolres Bangli AKBP I GN.Agung Ade Panji Anom, SIK., MAP., dengan didampingi Dandim 1626 Bangli Letkol CPN Andy Pranoto, M.Sc. Juga dihadiri oleh Bupati Bangli  yang diwakili Sekretaris  Satpol PP I Dewa Gede Agung Surya Dharma, Wakil Ketua PN Bangli serta Ketua MMDP Kabupaten Bangli I Made Ridjasa, BA, Ketua PHDI Bangli Drs. I Nyoman Sukra, Ketua MUI Bangli H. Lalu Nasrudin, SH, Dewan  Gereja GKPB  Bangli, para Camat, Waka Polres Bangli, Para Kabag, para Danrami Kodim 1626 Bangli, Para Kasat, para Kapolsek Jajaran Polres Bangli

Kapolres Bangli AKBP I GN. Agung Ade Panji Anom, SIK., MAP., yang didampingi oleh Dandim 1626 Bangli Letkol. CPN. Andy Pranoto, MSc mengatakan, bahwa Hari Raya  Nyepi tahun ini bersamaan dengan Hari Raya Sarawati dan yang perlu di antisipasi adalah Hari Raya Nyepi karena berbarengan dengan  giat Pilkada Bali 2018. “Disini kami himbau kepada masyarakat yang akan melakukan pawai Ogoh-ogoh  yang merupakan lambang Butha Kala, bentuknya tidak boleh menyerupai lambang Partai Politik, Pasangan Calon Kepala Daerah, atau yang bisa menyinggung perasaan orang lain, dan ini harus sudah disosialisasikan sampai tingkat Banjar, baik oleh unsur Muspika terkait dengan pengarakan ogoh- agoh terutama terhadap larangan yang harus di sampaikan ke warga masyrakat.Untuk ogoh-ogoh yang ada tahun 2018 mengalami penurunan dari tahun 2017 dengan perbandingan  Perbandingan ogoh ogoh  tahun 2017 sebanyak 344 buah dan thn 2018 aebanyak 312 buah dengan 
kerawanan yang mungkin timbul pada saat pengarakan atau pawai ogoh-ogoh di masing-masing Banjar Adat atau Desa Pekraman”,ungkapnya

Sementara itu Ketua PHDI Kabupaten Bangli Drs I Nyoman Sukra menyampaikan,untuk dimaklumi bahwa Parisada hanya memberikan himbauan dan seruan. Himbauan tersebut berdasarkan kesepakatan dari Majelis Agama se-Bali dan di daerah hanya tinggal melaksanakan saja. “Untuk Melasti sudah akan dimulai dan yang perlu di antisipasi pada saat pengrupukan yaitu pawai ogoh-ogoh  dan dalam pengamanannya dilakukan oleh Pecalang setempat dan Prajutu Adat yang juga akan dibantu oleh aparat Kepolisian dan TNI, jika nantinya terjadi pelanggaran maka yang bertanggung jawab  adalah Bendesa Adat dan Kelian Adat, untuk mengusung ogoh-ogoh tidak boleh minum minuman keras, kemudian di arak  hanya di lingkungan Banjar Adatnya saja dan tidak boleh keluar dari Banjar Adat, waktunya sampai Pukul 21.00 wita, ogoh-ogoh di Prelina ( dibakar) di Ulun Setra serta Hari Raya Saraswati tetap berjalan hanya saja sebelum jam 6 pagi sudah selesai”,ujarnya.

Ketua MMDP  Bangli Juga menyampaikan bahwa pelaksanaan Hari Raya Nyepi  yang menjadi topik yaitu  ogoh-ogoh dan kita tahu bahwa ogoh-ogoh itu berbentuk bhuta kala yang kalau dilihat dari kosa kata bahwa ogoh-ogoh merupakan  kumpulan sampah  sehingga hal itu  perlu di bersihkan pada saat hari pengerupukan yaitu Sasih Kesange dan kalau tidak membuat ogoh-ogoh  pada saat pengrupukan apa yang di bersihkan  karena hal tersebut ada ritualnya serta pengarakan ogoh-ogoh tidak boleh melewati Desa lain."pungkasnya.[ag/r2]

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved