Bangli,Balikini.Net- Ribuan krama Desa Adat Kawan dan Cempaga padati Perempatan Catus Pata kota Bangli.Bertepatan Hari Raya Kuningan rutin dilaksanakan upacara ngerebeg. Berbicara tentang upacara ngerebeg tersebut mempunyai makna menetralisir Bhuana Agung dari segala bentuk energi negatif dengan harapan tetap terpeliharanya kesukertaan pelemahan , pewongan dan parahyangan demikian disampaikan Ketua PHDI Bangli Drs. I Nyoman Sukra dan juga Ketua FKUB Minggu(10/06/2018) Lebih lanjut diungkapkan Sukra ,di Kabupaten Bangli mungkin satu-satunya yang mempunyai pura dalem menempati keempat penjuru arah mata angin. Diarah Timur Pura Dalem Cungkub Pegringsingan yang diempon warga Banjar Geria, diarah Selatan Pura Dalem Penunggekan yang diempon warga Banjar Blungbang, Pura Dalem Purwa di arah Barat yang diempon warga Banjar Kawan dan di Utara Pura Dalem Gede Selaungan yang diempon warga Banjar Pande, Kelurahan Cempaga"rutin setiap hari raya Kuningan secara bersamaan dilaksanakan upacara " Ngerebeg" di Catus Pata" ungkapnya.
Sementara iti pantauan di tempat pelaksanaan ,ribuan krama pengemong dari masing-masing Pura Dalem tersebut hadir mengiringi sesuhunannya baik wujud Barong Macan , Barong Ket, Barong Sampi maupun Rangda diusung ke Catus Pata.Para mengemong sudah berdatangan sebelum dilaksanakan upacara , biasanya dimulai jam 19.00 wita namun sebelumnya sudah banyak yang berdatangan memadati Catus Pata, termasuk yang nonton upacara ngerebeg tersebut sudah mulai ramai. .Diiringi tetabuhan gong dari masing-masing sesuhunan menambah khusuk mengikuti upacara persembahyangan di Catus Pata . Lebih dari seribu orang datang baik para pemedek maupun hanya sekedar menonton tumpah ruah. Ada yang unik dalam pelaksanaan tersebut ,dimana tidak diperkenankan untuk mengabadikan acara tersebut. Jika melanggar mau mengabadikan momen tersebut terutama tapakan yang kerauhan, namun seketika itu yang kerauhan menyerang orang yang mengabadikan, untungnya sigapnya pecalang yang menghalangi dan menegunya untuk tidak mengebadikannya.Menurut warga Banjar Pande temui disela-sela hiruk pikuknya suasana mengatakan memang sesuhunan tidak diperkenankan untuk difoto. Setelah selesai, sesuhunan Dalem Penunggekan kembali ke arah selatan setelah mengitari Catus Pata menuju perempatan Narasinga yang ada disebelah utara Lapangan Kapten Mudita dilaksanakan upacara kembali.Sedangkan sesuhunan Dalem Purwa, Dalem Gede Selaungan serta Dalem Cungkub Pegringsingan menuju kearah Utara juga dilaksanakan upacara diperbatasan Banjar Pande dengan Banjar Cempaga lalu kembali ke Pura Dalem masing-masing. . Banyaknya warga dari masing- masing sesuhunan yang kerauhan(Tapakan) kecuali sesuhunan Pura Dalem Pegringsingan, menambah situasi magis terasa selama pelaksanaan upacara ngerebeg di seputaran Perempatan Catus Pata [ag/r5]
FOLLOW THE BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram