-->

Jumat, 29 Mei 2020

Kembali Raih WTP, BPK Tetap Soroti Dana Hibah Dan BKK di Bali

Kembali Raih WTP,  BPK Tetap Soroti Dana Hibah Dan BKK di Bali

Denpasar,BaliKini.Net - Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Bali Tahun Anggaran 2019 mendapat opini "Wajar Tanpa Pengecualian" (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. 

Pencapaian opini WTP ini adalah yang ketujuh kali berturut-turut diraih Pemerintah Provinsi Bali. Hasil pemeriksaan laporan keuangan Pemprov Bali Tahun 2019 itu diserahkan BPK RI dalam Rapat Paripurna DPRD Provinsi Bali yang digelar secara virtual, Jumat (29/5). Rapat Paripurna itu dihadiri secara virtual oleh anggota VI BPK RI Harry Azhar. "Laporan Keuangan Pemprov Bali tahun 2019 telah sesuai dengan SAP berbasis akrual, telah diungkapkan secara memadai, dan tidak terdapat ketidakpatuhan yang berpengaruh langsung dan material, serta telah menyusun dan merancang unsur-unsur SPJ yaitu lingkungan pengendalian, penilaian resiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi serta pemantauan," jelas Harry Azhar.

Kendati demikian, BPK RI masih menemukan beberapa permasalahan yang hendaknya menjadi perhatian Pemprov Bali, di antaranya penganggaran dan pertanggungjawaban pemberian hibah belum memadai; pelaporan dan pertanggubgjawaban BKK ke Pemerintah Daerah lainnya dan Desa belum sesuai petunjuk teknis; dan pengelolaan rumah negara Pemerintah Provinsi Bali belum sesuai ketentuan.

Catatan BPK RI ini wajib ditindaklanjuti Pemprov Bali dalam waktu 60 hari ke depan. "Pemprov Bali wajib menindaklanjuti sesuai dengan yang direkomendasikan  BPK RI selambat-lambatnya 60 hari setelah Laporan Hasil Pemeriksaan ini diterima," kata Harry Azhar.

Ketua DPRD Provinsi Bali I Nyoman Adi Wiryatama mengatakan, lembaga yang dipimpinnya akan mengawal temuan BPK RI itu untuk ditindaklanjuti oleh gubernur. Ia menegaskan, gubernur wajib menindaklajuti catatan BPK RI tersebut. 

"Tentunya semua catatan BPK RI itu kami akan kawal, pak Gubernur agar ditindaklanjuti," kata Adi Wiryatama usai Rapat Paripurna.

Dirinya juga mengapresiasi tingkat pengangguran dan kemiskinan di Bali yang berada di bawah tingkat pengangguran dan kemiskinan secara nasional. 

"Ada prestise juga bahwa pengangguran dan kemiskinan di bawah nasional. Itu adalah prestasi tapi jangan bangga dengan prestasi ini. Kita harus tetap berbuat ke depan lebih bagus lagi, kalau bisa pengangguran mencapai nol," pungkas Adi Wiryatama. (Ar/R5)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved