Denpasar ,Balikini.Net - Pendapatan Daerah dalam Tahun Anggaran 2021, sebesar Rp6,035 Triliun Lebih. Belanja Daerah sebesar Rp8,540 triliun lebih, terdiri dari Belanja Operasi sebesar Rp4,714 Triliun Lebih.
Belanja Modal sebesar Rp2,191 Triliun Lebih, Belanja Tidak Terduga sebesar Rp54 Milyar, dan Belanja Transfer sebesar Rp1,580 Triliun Lebih. Hal itu terungkap dalam Rapat Paripurna DPRD Bali, Senin (30/11) dalam mengesahkan Perda tentang APBD Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun Anggaran 2021.
Rapat Paripurna ini dipimpin Ketua DPRD bali I Nyoman Adi Wiryatama bersama Wakil Ketua I Nyoman Sugawa Korry, Tjokorda Gde Asmara Putra Sukawati dan I Nyoman Suyasa, ini dihadiri Gubernur Bali I Wayan Koster.
Koordinator Pembahasan Ranperda tentang APBD Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun Anggaran 2021, Gede Kusuma Putra, dalam laporannya pada rapat paripurna itu menjelaskan postur APBD Provinsi Bali Tahun Anggaran 2021.
Adapun Defisit sebesar Rp2,504 Triliun Lebih (-41,50% dari total pendapatan atau 29,33% dari Total belanja). Ditutup dari pembiayaan bersih sebesar Rp2,504 Triliun Lebih dengan rincian penerimaan pembiayaan yang bersumber dari proyeksi SiLPA Tahun 2020 sebesar Rp1,049 Triliun Lebih, Pinjaman Daerah sebesar Rp1,5 Triliun Lebih, serta ada pengeluaran pembiayaan sebesar Rp.45 Milyar untuk penyertaan modal.
Politikus PDI Perjuangan dari Dapil Buleleng ini menyebutkan, alokasi anggaran belanja untuk prioritas pembangunan di tahun anggaran 2021 telah dilakukan yang meliputi pangan, sandang, dan papan dengan alokasi sebesar Rp177 Miliar lebih.
Untuk Pendidikan dan Kesehatan dengan alokasi Rp3,061 Triliun Lebih. Jaminan sosial & Ketenagakerjaan sebesar Rp58 Miliar Lebih. Adat, Agama, Tradisi, Seni, dan Budaya sebesar Rp555 Miliar Lebih. Pariwisata sebesar Rp18 Miliar Lebih
"Sedangjan untuk Infrastruktur sebesar Rp2 Triliun Lebih, dan Tata Kelola Pemerintahan dan Pelayanan Publik sebesar Rp2 Triliun Lebih," terangnya.
Alokasi anggaran belanja yang bersifat wajib telah dipenuhi, dimana fungsi pendidikan dialokasikan sebesar Rp2,319 Triliun Lebih atau 27,16% dari total belanja daerah.
Fungsi kesehatan dialokasikan sebesar Rp741,944 Miliar Lebih atau 9,32% dari total belanja daerah diluar Gaji dan Tunjangan, dan anggaran infrastruktur sebesar Rp2 Triliun Lebih atau 28% lebih dari total belanja.[ar/r5]
FOLLOW THE BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram